Anda di halaman 1dari 25

SISTEM DAN PROSEDUR

AKUNTANSI
PEMERINTAH PUSAT/
DAERAH

1 1
DASAR HUKUM
Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tentang Standar
•Akuntansi Pemerintahan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 238/PMK.05/2011 tentang
•Pedoman Umum Sistem Akuntansi Pemerintahan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 121/PMK.05/2016 tentang Bagan
Akun Standar (BAS)
•Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 tahun 2013 tentang
Penerapan Standar Akuntansi Berbasis Akrual Pada Pemerintah
Daerah
Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 160 tahun 2013
•tentang Sistem dan Prosedur Akuntansi Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta (revisi)
Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 156 tahun 2013
tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (revisi)
5
RUANG LINGKUP
KEBIJAKAN AKUNTANSI

SISDUR PROSES AKUNTANSI


AKT KEUANGAN PUSAT/DAERAH

AKUNTANSI PADA SATKER/UPT


ATAU SKPD, PPKD DAN
KONSOLIDASI

2
KEBIJAKAN AKUNTANSI

Kebijakan Akuntansi adalah


prinsip-prinsip atau dasar-dasar,
yang dipilih oleh suatu entitas
berdasarkan Standar Akuntansi
Pemerintahan yang berlaku untuk
diterapkan dalam penyusunan dan
penyajian Laporan Keuangan
Pemerintah Pusat/Daerah
3
TUJUAN
KEBIJAKAN AKUNTANSI

 Sebagai acuan penyusun laporan keuangan dalam


menanggulangi masalah akuntansi yang terjadi terkait
dengan transaksi-transaksi keuanganyang ada;
(digunakan PPK-Satker/SKPD dan Fungsi Akuntansi utk
menyusun LKPP/D)
 Sebagai acuan pemeriksa dalam memberikan pendapat
mengenai laporan keuangan yang disusun oleh
pemerintah puast/daerah;

4
KEBIJAKAN AKUNTANSI

 Kebijakan Akuntansi harus diterapkan secara


konsisten pada setiap periode (SAP PP 71/2010
No. 10 Paragraf 24)

 Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah


ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah
(Perkada) paling lambat 31 Mei 2014 : PERGUB
Nomor 156 tahun 2013 ( revisi tahun 2016)

5
SISTEMATIKA PENYAJIAN DALAM KEBIJAKAN
AKUNTANSI

A. Kebijakan Akuntansi Pelaporan Keuangan


B. Kebijakan Akuntansi Akun
1. Kebijakan Akuntansi Aset
2. Kebijakan Akuntansi Kewajiban
3. Kebijakan Akuntansi Ekuitas
4. Kebijakan Akuntansi Pendapatan-LRA
5. Kebijakan Akuntansi Belanja
6. Kebijakan Akuntansi Transfer
7. Kebijakan Akuntansi Pembiayaan
8. Kebijakan Akuntansi Pendapatan-LO
9. Kebijakan Akuntansi Beban
10. Kebijakan Akuntansi Lainnya

6
PROSES AKUNTANSI
KEUANGAN DAERAH

Sistem Akuntansi Keuangan Pemerintah


Pusat/Daerah (SAKPD) meliputi
serangkaian prosedur mulai dari proses
pengumpulan data (dokumen sumber),
pencatatan transaksi, pengklasifikasian,
pengikhtisaran, sampai dengan
penyusunan laporan keuangan.

7
DOKUMEN SUMBER

Dokumen sumber adalah dokumen berisi


informasi transaksi keuangan yang digunakan
sebagai dasar untuk melakukan pencatatan
akuntansi (jurnal/proses input data). Contoh :
 Dokumen Sumber Pendapatan-LO, contohnya
adalah Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD)
untuk Pendapatan Asli Daerah dan Peraturan
Presiden tentang Dana Alokasi Umum Daerah
Provinsi, Kabupaten, dan Kota untuk
Pendapatan Dana Perimbangan

8
PENCATATAN TRANSAKSI

Proses pencatatan transaksi pada dasarnya


adalah mencatat pada buku jurnal berdasarkan
dokumen sumbernya.
Buku Jurnal yang diselenggarakan antara lain
Buku Jurnal Transaksi, Buku Jurnal Penyesuaian,
Buku Jurnal Penutup

9
PROSES /SIKLUS AKUNTANSI
DOKUMEN CATATAN LAPORAN

JENIS TRANSAKSI
KEUANGAN
PEMERINTAH

Laporan
Buku Jurnal Buku Besar
Keuangan

• SP2D
• SKP DAERAH
• STS
• TAGIHAN
Buku Kertas
Kerja
Pembantu

• LRA
• Jurnal Penerimaan •
• Bukti Penerimaan Kas Kumpulan LPSAL
Kas (LRA&Akrual) • LO
• Bukti Pengeluaran Kas • Jurnal Pengeluaran Akun
• LPE
(Ringkasan
• Bukti Memorial / Kas (LRA&Akrual)
• Jurnal Memorial
dan • NERACA
Pengakuan Akrual Rincian) • LAK
(Akrual)
• CALK

Kebijakan Akuntansi
12
AKUNTANSI Satker/SKPD
 Akuntansi yang diselenggarakan oleh Satker/
SKPD sebagai entitas Akuntansi.

 Sistem akuntansi pada Satker/ SKPD


dilaksanakan oleh Pejabat Penatausahaan
Keuangan (PPK) Satker/SKPD berdasarkan
dokumen-dokumen sumber yang diserahkan
oleh bendahara penerimaan ataupun
bendahara pengeluaran

13
PROSES AKUNTANSI & PENYUSUNAN
LAPORAN KEUANGAN PADA
ENTITAS AKUNTANSI

1. Identifikasi transaksi keuangan


2. Membuat jurnal atas transaksi keuangan
3. Posting ke buku besar
4. Menyusun Neraca Lajur:
– Menyusun neraca saldo
– Membuat jurnal penyesuaian
– Membuat jurnal penutup
5. Menyusun laporan keuangan
20
CONTOH TRANSAKSI
Transaksi-transaksi yang terjadi misalnya Akuntansi
Pendapatan Pajak-LO
 Pihak-pihak yang terkait dalam prosedurakuntansi
pendapatan Pajak-LO antara lain:
 Bendahara Penerimaan
 PPK SKPD
 Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan keuangan
Daerah
 Wajib Pajak
 Bukti transaksi yang digunakan dalam prosedur
pendapatan Pajak-LO antara lain: surat ketetapan pajak
daerah (SKP-Daerah), Bukti memorial; bukti transaksi
penerimaan kas.

14
LAPORAN KEUANGAN SKPD
1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA);
2. Neraca;
3. Laporan Operasional (LO);
4. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE); dan
5. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK).

15
Satker/SKPD

Pendapatan-LRA
1 7
Belanja LRA

PP
71/2010 Pendapatan-LO 2 5
Beban LO LPE
C
Kas & Setara Kas A
Permen Kebijakan
dagri Akt & Piutang L
64/2013 SAP/D Persediaan K
3
**)
Neraca
Aset Tetap,
Penyusutan & KDP
Aset Lainnya
Kewajiban
Koreksi Kesalahan
AKUNTANSI PPKD
 Akuntansi yang diselenggarakan oleh Kemenkeu
selaku PPK/PPKD
 Sistem akuntansi pada PPKD dilaksanakan oleh
Fungsi Akuntansi berdasarkan dokumen-
dokumen sumber.

16
CONTOH TRANSAKSI
Transaksi-transaksi yang terjadi misalnya Akuntansi
Pendapatan Dana Alokasi Khusus-LO
 Pihak-pihak yang terkait dalam prosedur akuntansi
pendapatan DAK-LO antara lain Kementerian
Keuangan, PPKD, Fungsi Akuntansi PPKD, Kas
Daerah
 Bukti transaksi yang digunakan dalam prosedur
pendapatan DAK-LO antara lain: Peraturan Menteri
Keuangan tentang Pedoman Umum dan Alokasi
Dana Alokasi Khusus (yang diterbitkan tiap tahun);
Nota kredit dari Bank

17
AKUNTANSI KONSOLIDASI
Menggambarkan proses
penggabungan seluruh laporan
keuangan entitas akuntansi
Satker/SKPD dan
laporan keuangan entitas akuntansi
PPKD. Laporan keuangan yang
digabung meliputi LRA, LO, LPE,
Neraca, dan CaLK

19
PEMPUSAT/PEMDA Pendapatan-LRA
1 4 7
Belanja
LRA SAL
Transfer
Pembiayaan

PP Pendapatan-LO 2 5
71/2010
Beban LO LPE C
Kas & Setara Kas A
Permen Piutang L
Kebijakan
dagri K
Akt & SAP Persediaan
64/2013 3
Investasi Jangka
Neraca
Panjang **)
Aset Tetap, 6
Penyusutan & KDP LAK *)
Dana Cadangan
Aset Lainnya
Lap. Keu PPKD Pemda
Lap. Keu SKPD Kewajiban Transaksi
Koreksi Kesalahan Transitoris ***)
*) LAK disusun berdasarkan
hasil analisis arus masuk
dan keluar kas.
**) CaLK merupakan penjelasan
deskriptif atas keseluruhan
laporan. Konsolidasi
***) Transaksi Transitoris dapat ReStatement
berupa Potongan Pajak, Laporan Keuangan
Penyetoran Pajak, PPh21, dll.
SKEMA PENGGABUNGAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
PUSAT/DAERAH

LKPP/D
EP
KEPALA PEMPUS/DA
NEGARA/DAERAH

BLU/
AKUNTANSI KONSOLIDASI
D PENGGABUNGAN PD
sbg KEMENKEU/PPKD

EP

LAP KEU LAP KEU LAP KEU LAP KEU


BLU/D SATKER/ SATKER/ KEMENKEU/
EA SKPD- SKPD - PPKD EA
BLU/D EA EA KEMENKEU/
SATKER/ SATKER/ PPKD
20
PROSES PENYUSUNAN
LAPORAN KEUANGAN PADA
ENTITAS PELAPORAN

1. Penggabungan Laporan Keuangan Entitas


Akuntansi (SKPD) : LRA, Neraca, LO, LPE,
CaLK menjadi Laporan Keuangan Pemda
2. Penyusunan LPSAL dan LAK Pem
pusat/Pemda
Proses penggabungan LK Satker/SKPD dan
penyusunan LPSAL & LAK Pempus/pemda
dilakukan oleh Satker/SKPD
21
PROSEDUR PENGGABUNGAN LAPORAN
KEUANGAN

Penyusunan:
 Neraca Awal
 Neraca Akhir
 Laporan Realisasi Anggaran
 Laporan Operasional
 Laporan Perubahan Ekuitas
 Laporan Arus Kas
 Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih

21
LAPORAN AKUNTANSI KONSOLIDASI

 Laporan Realisasi Anggaran;


 Laporan Perubahan SAL;
 Laporan Operasional;
 Neraca;
 Laporan Perubahan Ekuitas;
 Laporan Arus Kas; dan
 Catatan atas Laporan Keuangan

22
23

Anda mungkin juga menyukai