KEMENTRIAN
dan
Sistem Akuntansi Instansi
1
DASAR HUKUM PELAPORAN KEUANGAN
6
Definisi laporan keuangan (LK)
Adalah bentuk
pertangggungjawaban
pemerintah atas
pelaksanaan APBN
berupa laporan realisasi
angggaran, neraca,
laporan arus kas,
laporan operasional,
laporan perubahan
ekuitas, laporan
perubahan saldo
angggaran lebih dan
CALK
7
&
&
Dokumen
Resmi
Pendukung
8
&
JADWAL DAN DATA PENGIRIMAN
LAPORAN KEUANGAN
Bulanan Semesteran
Semesteran Tahunan
LPJ Bendahara :
Bendahara : •PNBP
•Laporan Arus Kas/
•Spesimen LKKA
•BKU
- SK Satker
Berita Acara
-DIPA
-POK Rekonsiliasi
SATUAN - Revisi SAI : ( BAR )
KERJA / DIPA Pejabat •LRA
SNVT - Revisi Penguji •Neraca
•CaLK
POK SPM :
•CaL-BMN
•Dokumen SPM
Penuntasan
PPK : KEMENTERI
•SK Panitia Temuan
Auditor : AN
Lelang
•Dokumen SPP •BPK-RI KEUANGAN
•Dokumen • Itjen
Pendukung • BPKP 10
SISTEM AKUNTANSI INSTANSI
SAI
SAK- SIMAK-
SAIBA BMN
a. SA UAKPA a. SA UAKPB
b. SA UAPPA - W b. SA UAPPB - W
c. SA UAPPA - E1 c. SA UAPPB - E1
d. SA UAPA d. SA UAPB
11
SISTEM AKUNTANSI dan pelaporan keuangan
INSTANSI
Setiap UAKPA memproses transaksi keuangan dan barang
menggunakan sistem aplikasi terintegrasi utk menghasilkan
LK .
LK tingkat UAKPA terdiri atas LRA, Laporan operasional,
Laporan Perubahan Ekuitas dan Neraca.
Setiap UAKPA menyampaikan LK beserta ADK ke KPPN setiap
bulan.
UAKPA menyampaikan LK beserta ADK kpd UAPPA-W&UAPPA-
E1 setiap bulan, semester I, dan tahunan
UAKPA menyampaikan LK semester I dan tahunan disertai
CALK
UAKPA yg tdk menyampaikan LK dikenakan sanksi
administratif.
12
APLIKASI SISTEM AKUNTANSI KUASA PENGGUNA
ANGGARAN (SAKPA)
13
ORGANISASI AKUNTANSI KEUANGAN DAN BARANG
KEMENTERIAN LEMBAGA
14
LRA ESELON I
NERACA ESELON I
LRA Eselon I DJCK
NERACA ESELON I
Peranan Pelaporan Keuangan
(PP 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah)
Setiap entitas (satker, unit E1, kementerian/ lembaga)
mempunyai kewajiban untuk melaporkan secara sistematis
dan terstruktur pada periode pelaporan untuk kepentingan :
1. Akuntabilitas
2. Manajemen
3. Transparansi
4. Keseimbangan
5. Evaluasi Kerja
19
Reviu Laporan Keuangan Direktorat Jenderal Cipta Karya thn 2015 Oleh
Badan Pemeriksa Keuangan - RI
1. Terdapat perbedaan nilai saldo kas pada rekening Bendahara Pengeluaran antara
LK Satker Pengembangan Kws Permukiman Khusus dgn LK Es I DJCK sebesar
Rp 816.434.500,-
3. Pencatatan PiutangTP/TGR dan aset Tetap peralatan dan mesin atas kendaraan
bermotor yang hilang pada Direktorat Bina Penataan Bangunan belum optimal
4. Nilai transfer masuk dan transfer keluar atas Aset Tetap pada Satker Likuidasi
DJCK ke satker Penerima tidak sama
5. Terdapat Satuan Kerja DJCK yang belum menyampaikan Laporan Penutup dan
Laporan Likuidasi kepada Es I DJCK
20
Lanjutan……..
6. Terdapat perbedaan hasil Rekonsiliasi atas PNBP
antara data SAI dan SAU pada Satker Pengemb.
Kws Permukiman berbasis Masyarakat sebesar
Rp 22.500.000,-
7. Aset Tetap Peralatan dan Mesin pada Satker
BPPSPAM kurang saji sebesar Rp 376.679.000,-
8. Kurang saji atas Aset Tetap peralatan dan mesin
sebesar Rp 16.250.902.685,- dan jaringan sebesar
Rp 675.121.400,- pada Satker Pengembangan PLP
Strategis
21
Lanjutan……..
9. Lebih saji atas Aset Tetap Gedung dan Bangunan
dalam Renovasi pada Satker Bina Penataan
Bangunan sebesar Rp 63. 402.900,-
10.Penataan atas Persediaan pada Satker Tanggap
Darurat Permukiman belum tertib.
11. Penataan atas Aset Rumah Negara pada Dir.Bina
Penataan Bangunan belum tertib.
12.Aset Tetap Direktorat Jenderal Cipta Karya yang
Digunakan/Dikelola oleh pihak lain belum
diproses Hibah
22
Lanjutan…..
23
&
KARAKTERISTIK
LAPORAN KEUANGAN YANG BERKUALITAS
Ukuran-ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi
sehingga dapat memenuhi tujuannya, sebagai berikut :
1. Relevan
LK yang memiliki informasi yang berguna bagi penggunanya.
2. Andal
Informasi yang disajikan dapat dipercaya dan bebas dari kesalahan
material.
3. Dapat Dibandingkan
LK dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya
atau laporan keuangan entitas pelaporan lain.
4. Dapat Dipahami
LK dapat dimengerti oleh penggunanya.
PENUNJUKAN DAN TUGAS
SATUAN KERJA RANDAL
SEBAGAI UNIT AKUNTANSI
WILAYAH
25
PENUNJUKAN SATUAN KERJA SEBAGAI UNIT
AKUNTANSI WILAYAH
Kementerian negara/lembaga yang mempunyai unit akuntansi
vertikal di daerah, tetapi tidak mempunyai kantor wilayah, wajib
membentuk Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran /
Barang Wilayah dengan menunjuk salah satu satuan kerja di
Wilayah sebagai UAPPA/B-W sesuai SK Dirjen Cipta Karya, No:
10.3 / KPTS / DC / 2013
Tugas dan Peran UAPPA/B-W, sangat penting antara lain :
1. Mengetahui berapa jumlah satuan kerja yang berada di bawah
wilayahnya.
2. Berapa jenis kewenangan yang ada pada satker
provinsi/kabupaten, apakah KP atau UB.
Masing-masing kewenangan wajib dibuat laporannya secara
terpisah.
26
PENUNJUKAN SATUAN KERJA SEBAGAI UNIT
AKUNTANSI WILAYAH (2)
3. Merencanakan dan mengkoordinasikan dengan baik
antara Satuan Kerja Pemberi dana SKPA dengan
Satuan Kerja Penerima dana SKPA.
4. Sehingga satuan kerja Pemberi dana SKPA dapat
melaporkan setiap SPM/SP2D yang cair, walaupun
satuan kerja Penerima berada di Wilayah berbeda.
5. Mengevaluasi Laporan Keuangan dan SIMAK-BMN
yang berada di Wilayahnya, agar laporan yang dikirim
ke Eselon I sudah lengkap, sehingga laporan yang
terkonsolidasi di tingkat Eselon I sudah akurat.
27
PENUNJUKAN SATUAN KERJA SEBAGAI UNIT AKUNTANSI
WILAYAH (3)
6. Mengkoordinir serta mengumpulkan back up data (ADK)
dari seluruh satuan kerja di wilayahnya baik
provinsi/kabupaten dengan jenis kewenangan KP
maupun UB dan mengirim ke tingkat Eselon I paling
lambat tanggal 12 bulan berikutnya.
28
JADWAL PENYAMPAIAN LAPORAN TINGKAT UAKPA
(SATUAN KERJA)
KE TINGKAT UAPPA-W (WILAYAH) /UAPPA E1 (ESELON 1)
29
JADWAL PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN
UAKPA KE UAPPA W / UAPPA E1
PERIODE JENIS LAPORAN WAKTU DITERIMA
PELAPORAN KIRIM UAPPA W/ E1
JANUARI - - ADK (FILE BACK UP) SETELAH PALING
FEBRUARI - HARD COPY (NERACA, REKON LAMBAT
LRA) DENGAN TANGGAL 10
KPPN BULAN
BERIKUT
MARET - ADK (FILE BACK UP) SETELAH PALING
(TRIWULAN - HARD COPY (NERACA, REKON LAMBAT
I) LRA) DENGAN TANGGAL 10
KPPN BULAN
BERIKUT
APRIL – MEI - ADK (FILE BACK UP) SETELAH PALING
- HARD COPY (NERACA, REKON LAMBAT
LRA) DENGAN TANGGAL 10
KPPN BULAN
BERIKUT
JUNI - ADK (FILE BACK UP) SETELAH PALING
(SEMESTER - HARD COPY (NERACA, REKON LAMBAT
I) LRA) DENGAN TANGGAL 10
- CaLK (CATATAN ATAS KPPN BULAN
LAPORAN KEUANGAN) BERIKUT 30
JADWAL PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN
UAKPA KE UAPPA W / UAPPA E1
PERIODE JENIS LAPORAN WAKTU DITERIMA
PELAPORAN KIRIM UAPPA W/ E1
JULI - - ADK (FILE BACK UP) SETELAH PALING
AGUSTUS - HARD COPY (NERACA, REKON LAMBAT
LRA) DENGAN TANGGAL 10
KPPN BULAN
BERIKUT
SEPTEMBER - ADK (FILE BACK UP) SETELAH PALING
(TRIWULAN - HARD COPY (NERACA, REKON LAMBAT
III) LRA) DENGAN TANGGAL 10
KPPN BULAN
BERIKUT
OKTOBER – - ADK (FILE BACK UP) SETELAH PALING
NOVEMBER - HARD COPY (NERACA, REKON LAMBAT
LRA) DENGAN TANGGAL 10
KPPN BULAN
BERIKUT
DESEMBER - ADK (FILE BACK UP) SETELAH PALING
(SEMESTER - HARD COPY (NERACA, REKON LAMBAT
II) LRA) DENGAN TANGGAL 15
UN AUDITED - CaLK (CATATAN ATAS KPPN BULAN
LAPORAN KEUANGAN) BERIKUT 31
HAL-HAL YANG MENJADI PERHATIAN
1. Sistem SPAN dan Sistem Akuntasi Berbasis Akrual (SAIBA)
rekonsiliasi dengan KPPN sesuai dengan batas waktu yang
ditentukan.
2. Temuan TGR dan Kepatuhan terhadap Perundang-Undangan
harus segera diselesaikan.
3. Bendahara Pembantu Pengeluaran harus lebih optimal mencari
dokumen sumber terkait PNBP Rumah Negara Golongan III.
4. Perubahan Struktur Organisasi tahun 2015 , dan 2016 :
Terhadap Satker yang hilang harus membuat laporan Likuidasi
Satker yang hilang harus melakukan serah terima aset dan
membuat BAST yang di TTD satker lama dan satker baru.
5. Penyelesaian LHP atau LHA temuan auditor bagi satker yang
hilang ditindaklanjuti oleh satker yang baru.
6. Membuat SK baru terkait dengan Bendahara Pembantu
Pengeluaran.
Implementasi Akuntansi Berbasis Akrual 2015
DASAR HUKUM
UU 01 / 2004
UU 17/2003 Kesepakatan DPR-RI
Tentang dan Pemerintah
Tentang Keuangan
Perbendaharaan 25 September 2008
Negara
Negara
“Ketentuan mengenai pengakuan dan
Pemerintah dan DPR
pengukuran pendapatan dan belanja Pengakuan dan menyepakati untuk
berbasis akrual sebagaimana
pengukuran memulai pelaksanaan
dimaksud dalam Pasal 1 angka 13,
14, 15, dan 16 Undang-Undang ini pendapatan dan Standar Akuntansi
dilaksanakan selambat-lambatnya Pemerintahan Berbasis
dalam 5 (lima) tahun. Selama belanja berbasis Akrual, kemudian
pengakuan dan pengukuran akrual dilaksanakan Pemerintah akan menyusun
pendapatan dan belanja berbasis
akrual belum dilaksanakan, selambat-lambatnya tahapan-tahapan dan
digunakan pengakuan dan dalam 5 (lima) tahun persiapan-persiapan
pengukuran berbasis kas.”
akuntansi berbasis akrual
KONDISI:
• LK tahun 2014 masih menggunakan basis Cash to Accrual
LK tahun 2015 menggunakan basis AKRUAL
LKPP
Penyusunan LK
audited
berbasis CTA Pelapora
2014
1 n Akrual
Januari 31 Des
2015 2015
Mulai akuntansi Penguatan
Akrual dan
akrual dengan kompetensi
SAIBA
aplikasi SAIBA SDM
34
KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN
SPM SP2D
Satker Satker INOVASI 2014
WEB
AplikasL OTOMATISASI
K Satker
Aplikasi
LK Satker Database
Es.I
Aplikasi
LK Wil. LK
LK Es.I LK Wil.
Satker
LK Wil.
LRA
LRA
Aplikasi LRA Pengemb
Neraca Penda
LK Es. I Neraca alian
patan
Belanja
LK Es. I
TERIMA KASIH
37
UJIAN/ TUGAS LAPORAN
KEUANGAN & SAI
JELASKAN DASAR HUKUM KEWAJIBAN PENYUSUNAN
LAPORAN KEUANGAN KEMENTRIAN?
URAIKAN TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN SESUAI PP 71 thn
2010 ?
JELASKAN SIKLUS PERSIAPAN & PELAKSANAAN
ADMINISTRASI PENGELOLAAN KEUANGAN
APA PERBEDAAN KOMPONEN LAPORAN ANTARA BASIS KAS
DENGAN BASIS AKRUAL?
JELASKAN HASIL PEMERIKSAAN BPK-RI, TERKAIT OPINI;
SISTEM PENGENDALIAN INTERN DAN KEPATUHAN THDP
KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN ?
URAIKAN LIMA TEMUAN BPK-RI UTK PEMERIKSAAN LK- 2013 ,
DAN JELASKAN CARA PENYELESAIAN TINDAK LANJUTNYA
38