Anda di halaman 1dari 7

Ekowisata Sebagai Aspek

Lingkungan
Disusun oleh:
Dea Arin Agustin (2004100123)
Meisya Soliarfina (200410012)
Hikmatul Hasanah (2004100132)
Pendahuluan
Pembangunan ekowisata memiliki nilai dan keuntungan yang
signifikan bagi kemajuan sektor lainnya. Namun demikian, membangun
ekowisata mengharuskan banyak aktivitas yang dapat membawa dampak
negatif bagi lingkungan. Untuk meminimalisasi resiko atau dampak
negatif pembangunan industri ekowisata, maka pembangunan ekowisata
perlu dikembangkan sesuai keunikan dan kondisi wilayah yang ada.
Konsep pengembangan ekowisata yang didasarkan pada keunikan
dan kondisi wilayah dapat dikembangkan dengan mengimplementasikan
pembangunan pariwisata ekologi (ecotourism) atau pembangunan
pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism development) dalam bentuk
ekowisata.
EKOWISATA SEBAGAI BENTUK
PEMANFAATAN LINGKUNGAN
• Kegiatan wisata secara nyata merupakan bentuk pemanfaatan lingkungan yang
dapat mengarah ke bentuk pengeksploitasian lingkungan jika tidak diperhatikan dan
dikelola dengan baik. Hal ini dapat menimbulkan dampak kerusakan yang
berkepanjangan, yang pada akhirnya akan menyebabkan banyak flora dan fauna
mengalami kematian atau bahkan kepunahan.
• Potensi ekowisata adalah suatu konsep pengembangan lingkungan yang berbasis
pada pendekatan pemeliharaan dan konservasi alam. Potensi dapat dilihat dari daya
dukung baik kawasan ataupun jumlah pengunjung yang ada di kawasan ekowisata
tersebut.
• Salah satu aspek yang berpengaruh dalam pengembangan ekowisata adalah ekologi.
Ekologi memiliki peranan yang sangat penting dalam ekowisata karena potensi
makhluk hidup (flora dan fauna) yang dimiliki dengan keistimewaan masing-masing
jenis memberikan atraksi atau daya tarik bagi wisatawan
EKOWISATA SEBAGAI BENTUK
PEMANFAATAN LINGKUNGAN
• Gangguan ekosistem bukan hanya ditimbulkan oleh para wisatawan tetapi juga oleh
masyarakat yang berada di kawasan ekowisata tersebut. Oleh karenanya
pengembangan ekowisata diharapkan mampu memberikan Multiplier Effect positif
dan peluang peningkatan kondisi ekonomis masayarakat dan peningkatan kualitas
lingkungan hidup di kawasan tersebut.
• Konsep ekowisata seharusnya berlandaskan konsep etika lingkungan berparadigma
ekosentrisme (Deep Ecology). Konsep ekosentrisme (Deep Ecology) tidak pernah
membedakan antara manusia dengan alam, namun secara mendasar bagaimana
hubungan timbal balik dan saling ketergantungan manusia dengan alam, sehingga
tidak adanya dominasi antara dua unsur pokok tersebut.
• Dalam hal ini konsep ekowisata bisa menjadi sebuah gerakan penyelamatan
kualiatas lingkungan hidup dan menjadi sebuah akses dalam peningkatan
pendapatan masyarakat di kawasan tersebut.
EKOWISATA SEBAGAI ASPEK
LINGKUNGAN
• Berkelanjutan atau sustainable design. Hal ini disebabkan karena aspek
ini terkait langsung dengan faktorfaktor alami yang ada di bumi yang kita
pijak ini. Sehingga hal-hal yang menunjukkan degradasi lingkungan akan
jelas terlihat dan terasa.
• Wisatawan dituntut untuk tidak hanya mempunyai kesadaran lingkungan
dan kepekaan sosial budaya yang tinggi, tetapi mereka harus mampu
melakukannya dalam kegiatan wisata melalui sikap empati wisatawan.
• Ekowisata saat ini menjadi salah satu pilihan yang digunakan dalam
promosi lingkungan yang terjaga keasliannya dan menjadi suatu kawasan
kunjungan wisata. Sehingga ekowisata dikembangkan dengan pendekatan
ekologi bertujuan untuk melestarikan lingkungan.
Lanjutan
• Aspek lingkungan pada pengembangan ekowisata sebagai berikut:
1. Meminimalkan sampah dan kerusakan lingkungan
2. Meningkatkan tanggung jawab dan kepedulian terhadap sumberdaya
alam dan lingkungan
3. Melindungi modal alam yang kritis/penting

Anda mungkin juga menyukai