KEPEMIMIPNAN MURID
(STUDENT AGENCY)
Disajikan Oleh Azwar, S.Pd., M.Pd.
Gedung Guru Pauh, 1 November 2023
AGENDA
ELABORASI
● Perkenalan 10 menit
● Paparan Materi 45 menit
● Diskusi 45 menit
● Refleksi 20 menit
TUJUAN
● PEMBELAJARAN
menyadari murid sebagai mitra bagi guru dalam pembelajaran.
CAPAIAN UMUM
● mengupayakan terwujudnya lingkungan sekolah yang mendukung tumbuhnya murid-murid
● menunjukkan pemahaman tentang konsep kepemimpinan murid dan kaitannya dengan Profil Pelajar
Pancasila.
● Menunjukkan pemahaman tentang a pa yang dimaksud dengan suara, pilihan, dan kepemilikan murid.
CAPAIAN KHUSUS ● Menganalisis sejauh mana suara, pilihan dan kepemilikan murid dipertimbangkan dalam program
● Mengidentifikasi strategi pelibatan komunitas dalam program sekolah untuk mendukung tumbuhnya
kepemimpinan murid.
1.2
IMPLEMENTASI
MENGUATKAN MENDORONG
KEPEMIMPINAN
YANG SUDAH ADA KEBERMAKNAAN
MURID
(SPIRIT) (KOMITMEN) (KONTEKSTUAL
)
kepemimpina
sĞudenĞ
n murid
agency
Human Agency (Bandura,
2006)
R
REFLECTIVENESS)
Mereka memiliki kesadaran yang baik akan
fungsi dirinya, melakukan refleksi atas
efikasi dirinya, kecemerlangan-ketepatan
AKSI = KEREAKTIFAN-DIRI (SELF- pikiran dan tindakannya, serta
kebermaknaan dari upaya yang mereka
A
REACTIVENESS)
Mereka bukan hanya perencana dan pemikir ke
lakukan dalam pencapaian tujuan. Mereka
depan, namun juga seorang pengendali diri
melakukan perbaikan jika diperlukan.
(self-regulator), yang tidak akan duduk diam dan
menunggu, mereka mengkonstruksi aksi atau
tindakan yang tepat dan untuk memotivasi serta VISI = PEMIKIRAN KE DEPAN
V
(FORETHOUGHT)
mengatur eksekusinya. Pemikiran ke depan di sini bukan hanya
sekedar rencana yang mengarahkan masa
depan, namun juga menjadikan visi
INTENSI = KESENGAJAAN (representasi kognitif dari visualisasi masa
I
(INTENTIONALITY) depan) sebagai pemandu dan motivasi
Bukan hanya niatan, tetapi sudah
tindakan-tindakan mereka saat ini.
termasuk juga rencana tindakan dan strategi
untuk mewujudkannya, mempertimbangkan
keinginan pihak lain, sehingga berupaya untuk
menemukan niatan bersama dan mengelola
kesaling-tergantungan rencana.
SĞudenĞs
Agency*
Kemampuan murid untuk mengarahkan pembelajaran mereka
sendiri, membuat pilihan-pilihan, menyuarakan opini, mengajukan
pertanyaan dan mengungkapkan rasa ingin tahu, berpartisipasi dan
berkontribusi pada komunitas belajar, mengkomunikasikan
pemahaman mereka kepada orang lain, dan melakukan tindakan
nyata sebagai hasil proses belajarnya.
*untuk kepentingan pembahasan dalam modul ini, istilah student agency diterjemahkan
sebagai ‘kepemimpinan murid’
Kepemimpinan murid adalah tentang
murid yang bertindak secara aktif; dan membuat
keputusan serta pilihan yang bertanggung jawab,
daripada hanya sekedar menerima apa yang
ditentukan oleh orang lain.
Ketika murid menunjukkan agency dalam proses pembelajaran, yaitu
ketika mereka berperan aktif dalam memutuskan apa dan bagaimana
mereka akan belajar, maka mereka cenderung menunjukkan motivasi
yang lebih besar untuk belajar dan lebih mampu menentukan
tujuan belajar mereka sendiri.
VOICE
● Memberikan kesempatan murid untuk bertanya, memberikan pendapat, berdiskusi.
● Mendiskusikan keyakinan kelas dan membuat kesepakatan kelas.
● Melibatkan murid dalam memberikan umpan balik terhadap proses belajar yang telah dilakukan.
OWNERSHIP
● Mengajak murid mengatur layout kelas mereka sendiri.
● Meminta pendapat murid untuk menentukan bentuk penugasan.
● Merespon feedback yang diberikan murid.
sesuatu yang dapat kita dorong. sesuatu yang bisa kita ‘berikan’ atau ‘ambil’ dari murid
murid memiliki suara dan pilihan atas apa yang akan berarti tidak ada akuntabilitas murid. Murid tetap harus
mereka pelajari, bagaimana mereka belajar dan menunjukkan penguasaan pengetahuan, konsep, dan
mengorganisir pembelajaran mereka. keterampilan.
KEMITRAA
murid-murid mereka dalam proses pembelajaran
3.Dialog atau komunikasi dengan murid. Saat membangun pemahaman, murid akan
mengkonstruksi pemahamannya melalui proses refleksi dari pengalaman interaksinya
dengan lingkungan dan orang-orang disekitarnya. Oleh karenanya, berkomunikasi dengan
murid secara demokratis dan setara menjadi penting. Komunikasi ini harus bersifat dua arah
dan bersifat dialog dengan murid, dan bukan bersifat orang dewasa yang ‘memberi perintah’
kepada murid. Dengan meluangkan waktu untuk berdialog dan menanggapi gagasan murid
tentang tindakan mereka, akan membantu murid untuk sampai pada pemahaman.
4.Menempatkan murid dalam kursi kemudi. Dalam proses pembuatan keputusan,
komunitas dapat memberikan saran atau mendorong ide-ide murid, namun pada akhirnya
perlu memastikan bahwa murid lah yang akan mengambil keputusan.
?
Q&
A
Refleksi akhir
https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSeEcuxV446niwkUoScnF6GP_JAm2Nj1tQfxgHPwrygWW1jCyw/viewform?usp=sf_link