HES TRAINING
PERMIT TO WORK
DASAR HUKUM
PASAL 27 (2) UUD 1945
UNDANG-UNDANG
PASAL 86 KETENAGAKERJAAN PASAL 87
NOMOR 13 TAHUN 2003
PERATURAN PEMERINTAH
PENERAPAN SMK3
(PP NOMOR 50 TAHUN 2012)
HES TRAINING
PERMIT TO WORK
PASAL 86
(2) Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan produktivitas kerja yang optimal
diselengarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja.
(3) Perlindungan sabagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku,
HES TRAINING
PERMIT TO WORK
PASAL 87
(1) Setiap perusahaan wajib menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja yang terintegrasi dengan Sistem Manajemen perusahaan.
(2) Ketentuan mengenai penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
HES TRAINING
PERMIT TO WORK
PENJELASAN K.U.H.P
KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA (KUHP)
PASAL 359
“Barang siapa karena kesalahannya (kealpaannya) menyebabkan orang lain mati, diancam dengan pidana penjara
paling lama lima tahun atau pidana kurungan paling lama satu tahun.”
“Barang siapa karena kealpaannya menyebabkan orang lain mendapat luka-luka berat, diancam dengan pidana penjara
paling lama lima tahun atau kurungan paling lama satu tahun”
“Barang karena kealpaannya menyebabkan orang lain luka-luka sedemikian rupa sehingga timbul penyakit atau
halangan menjalankan pekerjaan jabatan atau pencarian selama waktu tertentu, diancam dengan pidana penjara paling
lama sembilan bulan atau kurungan paling lama enam bulan
HES TRAINING
WORK PERMIT SYSTEM
HES TRAINING
PERMIT TO WORK
PERMIT TO WORK
PERMIT TO WORK atau IZIN KERJA adalah suatu sistem tertulis yang digunakan untuk
mengidentifikasi dan mengendalikan pekerjaan yang memiliki potential hazard or injuries dan
risk (risiko) yang sangat tinggi.
PERMIT TO WORK berisi identifikasi pekerjaan yang akan dilakukan dan tindakan-tindakan
pencegahan kecelakaan sesuai Job Safety Analysis (Risk Assessment) yang diambil selama
pekerjaan tersebut berlangsung.
PERMIT TO WORK harus ditandatangani oleh personel yang mengajukan PTW dan Personel HSE
yang berwenang atau petugas HSE yang ditunjuk sebagai tanda persetujuan.
HES TRAINING
PERMIT TO WORK
≡ Mengidentifikasi bahaya dan risiko dari suatu pekerjaan yang akan dilakukan.
≡ Mengetahui tahapan pekerjaan yang akan dilakukan.
≡ Mengetahui safety pre-caution yang perlu dilakukan selama pekerjaan
berlangsung.
≡ Memastikan pekerjaan aman dilaksanakan baik bagi pekerja, pegawai, dan
pekerja lainnya.
≡ Mencegah terjadinya insiden Kecelakaan Kerja di tempat kerja
HES TRAINING
PERMIT TO WORK
HES TRAINING
PERMIT TO WORK
HES TRAINING
PERMIT TO WORK
• Memastikan semua pekerja (yang terlibat) dalam kondisi sehat/fit (bebas alkohol & narkoba)
dan siap untuk melakukan aktivitas pekerjaan
• Lokasi kerja dalam kondisi bersih dan bebas dari bahaya/risiko
• Alat atau peralatan sudah dilakukan inspection/checklist dan dinyatakan layak digunakan.
• Melapor dan/atau memberitahukan kepada personel HES bahwa akan ada pekerjaan yang
akan dilakukan di Site Project.
• Mengisi form PERMIT TO WORK yang tersedia dengan lengkap dan jelas
• Melengkapi atau menyertakan dokumen-dokumen pendukung yang diperlukan untuk
melakukan pekerjaan, seperti : Job Safety Analysis, Method of Statement, Rigging Plan, Lifting
Plan, Underground Composite Drawing, As-Built Drawing, etc.
HES TRAINING
PERMIT TO WORK
FLOWCHART PTW
HES TRAINING
PERMIT TO WORK
Jika PTW telah di-setujui dan di-tandatangani, maka Supervisor HSE dibantu Safety Man
akan melakukan :
• Memeriksa lokasi atau area tempat kerja
• Memeriksa kesesuaian perlengkapan alat/peralatan kerja yang (akan) digunakan
• Melaksanakan Pre Job Safety Meeting
• Selama aktivitas pekerjaan berlangsung Supervisor HSE (dibantu Safety Man) dan
semua tim yang terlibat dalam pekerjaan, akan melakukan pengawasan terhadap
pemenuhan persyaratan Izin Kerja yang diberikan.
• Jika selama pekerjaan berlangsung ditemukan adanya ketidaksesuaian dan/atau
pelanggaran terhadap Izin Kerja yang diberikan, maka Supervisor HSE akan
menghentikan pekerjaan yang sedang berlangsung dan menerbitkan NCR (Non
Conformance Report)
HES TRAINING
PERMIT TO WORK
• PTW harus dikomunikasikan kepada seluruh pekerja sebagai syarat mutlak sebelum
melakukan aktivitas pekerjaan.
• Komunikasi dapat dilakukan dengan cara melakukan Pre Job Safety Meeting sebelum
pekerjaan dimulai.
• Izin Kerja harus :
1. Di-Distribusikan kepada HSE Departemen
2. Di-Register, di-dokumentasikan dan disimpan dengan.
3. Mudah ditemukan saat disimpan pada file bantex.
4. Secara periodik ditinjau ulang dan atau diperpanjang jika jenis pekerjaan
(yang sama) masih dilakukan.
HES TRAINING
PERMIT TO WORK
HES TRAINING
PERMIT TO WORK
CONTOH IZIN
KERJA
HES TRAINING
JOB SAFETY ANALYSIS (JSA)
HES TRAINING
JOB SAFETY ANALYSIS (JSA)
Dokumen JSA disusun dan dibuat pada banyak jenis pekerjaan di tempat kerja.
Prioritas harus diberikan pada pekerjaan :
• Pekerjaan baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya dan tugas tidak rutin.
• Pekerjaan lama yang berubah metode, penggunaan peralatan dan lokasi kerja
yang berbeda.
• Pekerjaan yang berpotensi menyebabkan cedera berat.
• Pekerjaan yang bersifat simultan operation (simops) yang adapat
mempengaruhi aktivitas lain pada waktu/tempat yang sama.
HES TRAINING
JOB SAFETY ANALYSIS (JSA)
• Job Safety Analysis disusun oleh supervisor/workleader dari tim kerja dengan
didiskusikan bersama tim yang terlibat dalam pekerjaan
• Disetujui oleh penanggungjawab area kerja.
• Approval JSA oleh personel HSE yang memiliki pengetahuan dan kompetensi
terhadap JSA dan sudah diberikan wewenang menandatangani JSA
• JSA harus disosialisasikan saat Pre Job Safety Meeting sebelum pekerjaan
dilakukan
HES TRAINING
JOB SAFETY ANALYSIS (JSA)
HES TRAINING
JOB SAFETY ANALYSIS (JSA)
HES TRAINING
JOB SAFETY ANALYSIS (JSA)
HES TRAINING
JOB SAFETY ANALYSIS (JSA)
• Terjatuh (fall)
• Terpeleset (slip)
• Tersandung (trip)
• Bahaya Lingkungan (gas, debu, panas dan radiasi)
• Bahaya Kebakaran
• dan lain-lain
HES TRAINING
JOB SAFETY ANALYSIS (JSA)
HIERARCHY CONTROL
MUST EFFECTIVE
LEAST EFFECTIVE
HES TRAINING
JOB SAFETY ANALYSIS (JSA)
ELIMINASI
• Menghilangkan potensi bahaya dari lingkungan kerja. Contoh : memasang exhaust fan
untuk mengeluarkan udara dari area kerja.
SUBSTITUSI
• Mengganti bahan/material berbahaya dengan bahan/material tidak berbahaya.
Contoh : mengganti bahan kimia solvent base menjadi water base.
REKAYASA TEHNIK
• Melakukan perubahan dan perbaikan dari alat/peralatan Contoh : pemasangan safe
guard pada mesin
HES TRAINING
JOB SAFETY ANALYSIS (JSA)
PENGENDALIAN ADMINISTRASI
• Contoh : job safety analysis, work instruction, method of statement, pemisahan lokasi
kerja , pembagian shift kerja, dll
HES TRAINING
JOB SAFETY ANALYSIS (JSA)
HES TRAINING
JOB SAFETY ANALYSIS (JSA)
HES TRAINING
JOB SAFETY ANALYSIS (JSA)
Job Safety Analysis wajib dibuat untuk setiap pekerjaan - pekejaan sebagai berikut :
Welding (fit-up, tie-in, etc.)
Lifting
Working at Height
Hot Work (hot tapping, welding, cutting, grinding, etc)
Confined Space
Sandblasting
Steam Blowing
Etc.
HES TRAINING
JOB SAFETY ANALYSIS (JSA)
HES TRAINING
RISK ASSESSMENT
RISK ASSESSMENT
Suatu cara untuk memeriksa adanya potensi bahaya atau potensi risiko.
Apakah risiko tersebut dapat menimbulkan kerugian baik terhadap asset
atau property perusahaan dan pekerja.
Sehingga . . .
Dapat menentukan tindakan pencegahan dan atau pengendalian untuk
mencegah terjadinya kerugian-kerugian tersebut.
HES TRAINING
RISK ASSESSMENT
• IDENTIFIKASI BAHAYA
1
• KOMUNIKASI
7
HES TRAINING
RISK ASSESSMENT
STEP
1 IDENTIFIKASI BAHAYA
Gunakan cara yang paling umum, jangan gunakan cara yang rumit.
Karyawan atau pekerja harus berkonsultasi mengenai bahaya/risiko yang terdapat pada
aktivitas kerjanya sehari-hari.
HES TRAINING
RISK ASSESSMENT
STEP
2 IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BAHAYA
BAHAYA
RADIASI
HES TRAINING
RISK ASSESSMENT
STEP
3
IDENTIFIKASI SIAPA YANG BISA TERLUKA DAN BAGAIMANA BISA
TERLUKA
Setiap sumber bahaya yang terindentifikasi, perlu juga untuk mengidentifikasi siapa saja yang
bisa terluka dan bagaimana dapat terluka/cedera (ringan atau berat) atau bahkan kematian.
Yang berpotensi terpapar oleh bahaya bisa pekerja, karyawan, atau pekerja lainnya yang
berada disekitarnya, visitor (tamu perusahaan), pengguna produk serta lingkungan disekitar
lokasi pekerjaan berlangsung.
HES TRAINING
RISK ASSESSMENT
STEP
4 BERI PENILAIAN PADA SETIAP RISIKO (YANG DIKETAHUI)
LIKELIHOOD/
RATING DESCRIPTION
PROBABILITY
Level
Risk
HES TRAINING
RISK ASSESSMENT
STEP
5 BERI PENILAIAN PADA SETIAP RESIKO (YANG DIKETAHUI)
CEDERA RINGAN 2 Penanganan P3K, tidak terlalu membutuhkan bantuan pihak luar, kerugian
finansial kategori sedang. Biaya pengobatan untuk PAK < 1 juta rupiah
TIDAK TERJADI 1 Tidak mengganggu proses pekerjaan, tidak cidera / luka. Biaya pengobatan
CEDERA untuk PAK = < 100 ribu rupiah
HES TRAINING
RISK ASSESSMENT
STEP
6 GUNAKAN PENGUKURAN PENGENDALIAN BAHAYA UNTUK MENGURANGI RISIKO
Elimination
TINGKAT RISIKO TINDAKAN PENGENDALIAN
TINDAKAN
SCORE LEVEL PENGENDALIAN HIRARKI PENGENDALIAN
Substitution
5= PPE
PPE
HES TRAINING
RISK ASSESSMENT
STEP
7 CATAT, PERIKSA ULANG DAN PERBAIKI BILA DIPERLUKAN
• Saat melakukan hazard identification, harus dilakukan pengawasan pada setiap penerapannya untuk
melihat efektivitas dari risk control yang dilakukan sudah dapat menurunkan severity rate (SR) maupun
probability rate (PR).
• Pemeriksaan ulang ditujukan untuk mengetahui apakah terjadi perubahan selama pekerjaan berlangsung
(proses, metode kerja, peralatan kerja).
• Pemeriksaan ulang juga ditujukan untuk mengetahui apakah terdapat bahaya dan risiko baru dari setiap
perubahan.
• Setiap risk assessment yang dilakukan harus dicatat dan disimpan paling lama dalam rentang waktu 1
(satu) tahun.
HES TRAINING
RISK ASSESSMENT
STEP
8 KOMUNIKASI
• Setiap hasil risk assessment harus dikomunikasikan kepada pekerja mengenai temuan-
temuan
• Libatkan pekerja dalam melakukan corrective action. Bila dirasa perlu, berikan training
kepada pekerja.
HES TRAINING
Jika Anda Berpikir KESELAMATAN Itu Mahal,
Silahkan Coba KECELAKAAN
Terima Kasih