Anda di halaman 1dari 52

HEALTH - SAFETY – ENVIRONMENTAL

SAFETY TRAINING OBSERVATION PROGRAM (STOP)

Awareness and intervention

Disusun : Erland Arfandy Rukka, S.Kom, ST, MM

HEALTH – SAFETY - ENVIRONMENTAL


SAFETY TRAINING OBSERVATION PROGRAM (STOP )

TUJUAN PELATIHAN STOP AWARENESS & INTERVENTION

Tujuan dari pelatihan STOP Awareness and Intervention, adalah :


1. Memberikan pengetahuan dan pemahaman akan penting-nya “mengenali”
dan “menghilangkan” tindakan tidak aman (unsafe action) dan kondisi
tidak aman (unsafe condition).

2. Memberikan pemahaman terhadap filosofi dasar dari STOP.


3. Setiap personel dapat menerapkan keahlian pengamatan dan komunikasi
STOP di tempat kerja, termasuk bagaimana menggunakan STOP Card
dengan benar.
TRAINER : ERLAND ARFANDY RUKKA
SAFETY TRAINING OBSERVATION PROGRAM (STOP )

PENDAHULUAN

TRAINER : ERLAND ARFANDY RUKKA


SAFETY TRAINING OBSERVATION PROGRAM (STOP )

MOTTO K3LL
Salah satu contoh Motto K3LL ini, bisa dipahami
bahwa sebenarnya yang tercermin dari motto ini Motto k3Ll
adalah “sikap kita” terhadap keselamatan, dimana XXXX

lebih mengutamakan KESELAMATAN di atas


At xxxxx, Our work is never so urgent or
segalanya.
Bagaimana menerapkan KOMITMEN ini secara important that we cannot take time to do it
nyata, yaitu dengan Program STOP. safely in an environmentally prudent manner.

Setiap orang (kita semua) diminta untuk


menunjukkan KOMITMEN melalui partisipasi aktif Di xxxxx, tidak ada pekerjaan yang

dan nyata dalam Program Keselamatan, yakni secara sedemikian mendesak atau penting untuk
terus menerus melakukan pengamatan dan meluangkan waktu mengerjakannya dengan
mengkomunikasikan Motto K3LL ini tentang aman dan dengan cara yang berwawasan
pentingnya Keselamatan dari sebuah organisasi. lingkungan”

TRAINER : ERLAND ARFANDY RUKKA


SAFETY TRAINING OBSERVATION PROGRAM (STOP )

CEDERA DAN TINDAKAN YANG TIDAK AMAN


unsafe action / at risk behaviors

Hasil study dari DuPont selama kurun waktu 10 tahun (2003 - 2013) telah
menunjukkan bahwa 96% terjadinya kecelakaan karena disebabkan oleh unsafe
action.
UNSAFE ACTION >> terjadi saat orang melakukan suatu aktivitas yang dapat
menyebabkan kecelakaan atau cedera.

UNSAFE CONDITIONS >> umumnya terjadi diakibatkan oleh UNSAFE


ACTIONS dan terkadang juga disebut LEFT OVER UNSAFE ACTIONS

Hasil studi dari DuPont , juga didukung oleh studi yang dilakukan oleh organisasi lainnya. Ini berarti bahwa “at risk
behavior” and “not unsafe condition” – yang menyebabkan atau berkontribusi terhadap sebagian besar kecelakaan/
cedera

TRAINER : ERLAND ARFANDY RUKKA


SAFETY TRAINING OBSERVATION PROGRAM (STOP )

CEDERA DAN TINDAKAN YANG TIDAK AMAN


unsafe action / at risk behaviors

BEHAVIOR >> apa yang kita “lakukan” – “tindakan” yang


terlihat.
Dalam dunia industri atau proyek telah banyak dibuktikan bahwa banyak
sekali kejadian kecelakaan yang terkait dengan “tindakan”
(behavior/action) orang
SAFETY TRAINING OBSERVATION PROGRAM (STOP) merupakan
Program Keselamatan yang berfokus pada tindakan orang.

TRAINER : ERLAND ARFANDY RUKKA


SAFETY TRAINING OBSERVATION PROGRAM (STOP )

KERUGIAN / KECELAKAAN DAPAT DICEGAH


TINGGI

KONSEKUENSI BESAR
KEMATIAN 1
TINGKAT KEPARAHAN (SSEVERITY RATE)

CEDERA PARAH
(Lost Time Injury)

Jangan hanya melihat saja,


KERUSAKAN BESAR / CEDERA 10 jangan hanya diam dan
KONSEKUENSI MENENGAH
(Restricted Work Case)
(Medical Treatment Case)
menonton

KERUSAKAN KECIL / CEDERA 30 LAKUKAN


Non Recordable – First Aid Case INTERVENSI ..!!!

NEAR MISS 600


TANPA KONSEKUENSI

TINDAKAN TIDAK AMAN


STOP TARGET
RENDAH
JUMLAH KECELAKAAN

TRAINER : ERLAND ARFANDY RUKKA


SAFETY TRAINING OBSERVATION PROGRAM (STOP )

KERUGIAN / KECELAKAAN DAPAT DICEGAH

Diagram Segitiga menunjukkan kepada kita bahwa KECELAKAAN dengan


konsekuensi yang lebih kecil cenderung memiliki kejadian yang lebih tinggi dari
pada kecelakaan yang lebih serius.

Pesan utamanya adalah banyak organisasi mengalami “kegagalan” yang dibuat


untuk mengidentifikasi dan memperbaiki kecelakaan yang tidak membawa
konsekuensi, dapat mengakibatkan terjadinya kecelakaan yang lebih serius atau
bahkan kematian.
Organisasi agar menghilangkan kebiasaan, dimana terlalu fokus terhadap
hal-hal yang tidak begitu penting yang akan membuang tenaga dan waktu,
misalnya terlalu fokus terhadap keindahan mata, namun masalah Health,
Safety and Environment diabaikan dan tidak dijalankan.

TRAINER : ERLAND ARFANDY RUKKA


SAFETY TRAINING OBSERVATION PROGRAM (STOP )

KERUGIAN / KECELAKAAN DAPAT DICEGAH

STOP dirancang sebagai alat untuk mengidentifikasi terhadap perilaku beresiko dan
memperbaikinya sebelum menjadi “kebiasaan” yang dapat menyebabkan
organisasi/ perusahaan akan mengalami kerugian atau konsekuensi yang lebih
serius.
Sebagai HSE profesional, fokus utama yang menjadi tanggungjawab adalah
melakukan INTERVENSI terhadap setiap pekerjaan.

Jangan pernah memberikan kesempatan, ragu atau membiarkan setiap pekerjaan


yang dilakukan yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja.

TRAINER : ERLAND ARFANDY RUKKA


SAFETY TRAINING OBSERVATION PROGRAM (STOP )

TRAINER : ERLAND ARFANDY RUKKA


SAFETY TRAINING OBSERVATION PROGRAM (STOP )

JADI … Mengapa orang bertindak TIDAK AMAN… ?

KURANGNYA PENGETAHUAN DAN TIDAK ADA ATAU TIDAK PERNAH MENDAPATKAN


TRAINING

TIDAK ADA, KETIDAKSESUAIAN, KONDISI YANG JELEK DARI PPE

KEBIASAAN BURUK DENGAN MENGATAKAN : “saya sudah terbiasa melakukannya dengan


cara seperti ini…”

KEYAKINAN BERLEBIHAN BAHWA “kecelakaan tidak akan terjadi pada saya” atau
“kecelakaan tidak akan terjadi saat ini..”

KEYAKINAN BAHWA TINDAKAN TIDAK AMAN ADALAH HAL YANG BIASA, OKE, AMAN SAJA,
DIKARENAKAN TIDAK ADA ORANG YANG MENGKOREKSINYA DI MASA SILAM.

TRAINER : ERLAND ARFANDY RUKKA


SAFETY TRAINING OBSERVATION PROGRAM (STOP )

Apa itu sistem stop ??

DuPont merupakan perusahaan yang mengembangkan STOP, yaitu :

 Program pengamatan tindakan orang yang bertujuan mencapai safety


excellence – bagaimana caranya ??
 Mengembangkan keahlian pengamatan dan komunikasi (talking with)
dengan cara pendekatan posisi guna memastikan tempat kerja yang lebih
aman, yang akhirnya bertujuan…???
 Membantu merubah tindakan karyawan yang terkait dengan Keselamatan

TRAINER : ERLAND ARFANDY RUKKA


SAFETY TRAINING OBSERVATION PROGRAM (STOP )

Apa itu sistem stop ??

 STOP diperkenalkan oleh DuPont lebih dari 32 tahun yang lalu, untuk
mengatasi perilaku tenaga kerja yang mengurangi kinerja Keselamatan.
Sejak diperkenalkan, STOP telah banyak digunakan di seluruh dunia oleh
banyak industri dan berhasil menjadi alat dalam mempromosikan perilaku
dan praktek Keselamatan.
 STOP salah satu teknik untuk melibatkan semua tenaga kerja dalam
Keselamatan.
 Penggunaan STOP sudah banyak organisasi mengalami kesuksesan terlepas
TRAINER : ERLAND ARFANDY RUKKA
SAFETY TRAINING OBSERVATION PROGRAM (STOP )

Safety training observation training?

Mengapa kita wajib mempelajari STOP ? ….. Manfaatnya ??


• Meningkatkan keahlian atau skill pengamatan.
• Mengkomunikasikan Komitmen Manajemen tentang Keselamatan
• Mengembangkan keahlian Safety Leadership
• Meningkatkan kesadaran terhadap Keselamatan
• Mengurangi jumlah cedera
• Meningkatkan kualitas komunikasi dalam sebuah organisasi
• Membangun sebuah sistem, iklim dan budaya saling menghargai yang
mendorong intervensi yang bersifat membangun.
• Mengurangi biaya yang tidak perlu karena kecelakaan/cedera
TRAINER : ERLAND ARFANDY RUKKA
SAFETY TRAINING OBSERVATION PROGRAM (STOP )

Safety training observation training?

Ada 2 (dua) tehnik yang digunakan dalam STOP, yaitu :

1. Observation, dimana STOP akan memberikan keterampilan yang


diperlukan untuk melakukan pengamatan keselamatan yang efektif.
2. Talking With, dimana STOP sebagai program modifikasi perilaku,
menawarkan metode coaching dan mendorong semua pekerja
mempraktekan komunikasi untuk mendapatkan pemahaman tentang
pentingnya Keselamatan.
TRAINER : ERLAND ARFANDY RUKKA
SAFETY TRAINING OBSERVATION PROGRAM (STOP )

Safety training observation training?

Apa Sasaran dari STOP Program ? :


Melatih karyawan bagaimana menghilangkan kecelakaan/cedera dengan
berfokus pada safe action dan unsafe action.

Hal utama apa yang kita pelajari ? :

Bagaimana merubah tindakan karyawan dengan cara “mengamati/observing “


orang saat mereka sedang bekerja dan “berkomunikasi/talking with” guna
mendorong tindakan kerja yang aman dan menghilangkan tindakan tidak
aman
TRAINER : ERLAND ARFANDY RUKKA
SAFETY TRAINING OBSERVATION PROGRAM (STOP )

PROGRAM STOP

STOP didasarkan pada prinsip :

• Semua kecelakaan/cedera dan PAK dapat dicegah


• Keselamatan ada tanggungjawab setiap orang
• Manajemen bertanggungjawab langsung dalam pencegahan cedera dan
PAK.
• Keselamatan merupakan persyaratan kerja
• Training merupakan elemen penting guna menciptakan tempat kerja yang
aman
TRAINER : ERLAND ARFANDY RUKKA
SAFETY TRAINING OBSERVATION PROGRAM (STOP )

PROGRAM STOP

STOP didasarkan pada prinsip :


• Praktek kerja aman haruslah di dorong dan semua tindakan kondisi tidak
aman harus diperbaiki dengan segera
• Cedera, PAK dan Near Miss haruslah diselidiki
• Safety off the job merupakan bagian penting dari keseluruhan upaya
keselamatan
• Pencegahan cedera dan PAK merupakan tindakan yang menguntungkan
• Orang/karyawan merupakan elemen penting untuk mencapai kesuksesan
Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja
TRAINER : ERLAND ARFANDY RUKKA
SAFETY TRAINING OBSERVATION PROGRAM (STOP )

PROGRAM STOP

STOP berarti . . . .

STOP berarti komunikasi, dan bukan HUKUMAN.


• Nama dari orang yang diamati TIDAK BOLEH dicatat pada
STOP Card
• Pengamatan STOP tidak terkait dengan kebijakan atau
peraturan disiplin karyawan.

TRAINER : ERLAND ARFANDY RUKKA


SAFETY TRAINING OBSERVATION PROGRAM (STOP )

PROGRAM STOP

• STOP tidak dimaksudkan untuk menggantikan sistem disiplin progresif.


• Keberhasilan Program STOP diukur dari pengurangan perilaku beresiko
dan jumlah cedera, dan bukan jumlah STOP Card yang diserahkan.
• Tujuan akhir dari STOP adalah mencapai lingkungan kerja yang bebas
kecelakaan akan bergantung pada komitmen Anda untuk mempraktekkan
teknik STOP Observation secara terus menerus dan
berkomunikasi/berbicara dengan semua karyawan.

TRAINER : ERLAND ARFANDY RUKKA


SAFETY TRAINING OBSERVATION PROGRAM (STOP )

PROGRAM STOP

STOP juga berarti . . . .

STOP berarti KOMITMEN, dan bukan sekedar memenuhi kuota atau jumlah
….
• Komitmen Anda terhadap training dan pengembangan diri
• Komitman Anda untuk melaksanakan apa yang telah dipelajari
• Komitmen Anda untuk melatih dan mendorong semua karyawan/rekan
kerja untuk bertindak aman

TRAINER : ERLAND ARFANDY RUKKA


SAFETY TRAINING OBSERVATION PROGRAM (STOP )

APLIKASI STOP-CARD

TRAINER : ERLAND ARFANDY RUKKA


SAFETY TRAINING OBSERVATION PROGRAM (STOP )

APLIKASI STOP CARD

Siklus Pengamatan Keselamatan memberikan pendekatan sistematis dalam


melakukan Audit Keselamatan

Decide Report

STOP Act

Observe

TRAINER : ERLAND ARFANDY RUKKA


SAFETY TRAINING OBSERVATION PROGRAM (STOP )

APLIKASI STOP CARD

Siklus pengamatan keselamatan adalah teknik kunci dalam Program STOP dan cara
sistematis untuk mengamati orang, menganalisa praktek kerja, komunikasi tentang
keselamatan dan melaporkan hasil pengamatan.

Langkah-langkah dari Safety Observation Cycle, adalah :

Decide (memutuskan) :
Anda harus memutuskan bahwa safety observation adalah prioritas penting.
Luangkan waktu untuk melakukan observasi terhadap perilaku orang/pekerja di
tempat kerja

TRAINER : ERLAND ARFANDY RUKKA


SAFETY TRAINING OBSERVATION PROGRAM (STOP )

APLIKASI STOP CARD

STOP (berhenti) :
Anda harus BERHENTI cukup dekat dengan orang tersebut sehingga Anda dapat
dengan jelas melihat apa dia lakukan. Waspada terhadap tindakan langsung/alami
dari orang yang diamati dalam 10-30 detik pertama.

OBSERVER
Anda harus MENGAMATI semua yang dilakukan orang tersebut secara cermat
dan sistematis saat Anda meninjau kategori observasi seperti, reaksi orang, APD,
posisi orangm alat dan perlengkapan serta prosedur dan ketertiban.

TRAINER : ERLAND ARFANDY RUKKA


SAFETY TRAINING OBSERVATION PROGRAM (STOP )

APLIKASI STOP CARD

ACT (bertindak) :
Anda harus BERTINDAK dengan melakukan “pembicaraan dengan” orang untuk
memperkuat praktik kerja yang aman dan mengatasi perilaku beresiko

REPORT :
Anda harus MELAPORKAN hasil pengamatan dan tindakan Anda dengan
mengisi STOP Card

TRAINER : ERLAND ARFANDY RUKKA


SAFETY TRAINING OBSERVATION PROGRAM (STOP )

APLIKASI STOP CARD

 Partisipasi DECIDE akan melakukan Safety Observation


 Partisipasi REVIEW kartu STOP Card sebelum memulai Safety Observation
 STOP dan OBSERVER, orang yang sedang bekerja untuk setiap item yang ada
dalam daftar. Catatan : sebaiknya STOP Card tidak diperlihatkan saat Anda
sedang melakukan pengamatan.
 Partisipasi TALK WITH mengenai tindakan aman/tidak aman yang sudah
diamati.
 FILL OUT CARD, pada kedua sisinya disarankan dilakukan ditempat terpisah
Secara umum, gunakan satu kartu untuk setiap orang yang diamati.

TRAINER : ERLAND ARFANDY RUKKA


SAFETY TRAINING OBSERVATION PROGRAM (STOP )

APLIKASI STOP CARD

REACTION OF PEOPLE / Reaksi Orang


1. VAPORATIVE ACTS , amati 10-30 detik pertama dari reaksi
orang/pekerja saat pertama kali melihat/sadar akan kehadiran Anda di
lokasi kerja mereka. Berdasarkan penelitian DuPont sekitar 14% dari
jumlah cedera terkait dengan Reaction of People.
• Secara alamiah, orang akan “bereaksi terhadap keberadaan Anda”
dengan melakukan hal-hal tertentu.
• Tindakan tersebut akan terjadi dalam periode waktu yang singkat, akan
tetapi sangatlah penting karena merupakan indikasi/petunjuk yang
mengarah ke kemungkinan tindakan tidak aman.

TRAINER : ERLAND ARFANDY RUKKA


SAFETY TRAINING OBSERVATION PROGRAM (STOP )

APLIKASI STOP CARD

REACTION OF PEOPLE / Reaksi Orang


2. TOTAL OBSERVATION, selalu perhatikan kondisi yang ada disekitar
Anda.
• Melihat, Above Below, Behind and Inside
• Mendengar, suara dan getaran yang tidak semestinya,
• Mencium, bau yang muncul dan tidak semestinya
• Merasakan, suhu dan getaran yang tidak semestinya.

TRAINER : ERLAND ARFANDY RUKKA


SAFETY TRAINING OBSERVATION PROGRAM (STOP )

APLIKASI STOP CARD

PERSONAL PROTECTIVE EQUIPMENT / Alat Pelindung Diri


• PPE menyediakan barrier antara bahaya dengan orang yang bekerja
guna melindunginya dari paparan bahaya yang dapat membahayakan.
Berdasarkan penelitian dari DuPont, sekitar 12% menyebabkan cedera
terkait penggunaan PPE.
• Bagian tubuh yang terlindungi oleh PPE adalah : kepala, mata/muka,
telinga, sistem pernapasan, tangan/lengan, tubuh, kaki/telapak kaki

TRAINER : ERLAND ARFANDY RUKKA


SAFETY TRAINING OBSERVATION PROGRAM (STOP )

APLIKASI STOP CARD

PERSONAL PROTECTIVE EQUIPMENT / Alat Pelindung Diri


Mengamati penggunaan PPE :
 Tehnik yang efektif dalam mengamati orang menggunakan PPE
adalah dengan mengembangkan kebiasaan pemeriksaan dari bagian
kepala hingga kaki, dan memastikan setiap anggota tubuh terlindungi.
 Memastikan bahwa setiap PPE sesuai dengan jenis pekerjaan, dalam
kondisi baik dan digunakan dengan benar.

TRAINER : ERLAND ARFANDY RUKKA


SAFETY TRAINING OBSERVATION PROGRAM (STOP )

APLIKASI STOP CARD

POSITION OF PEOPLE / Posisi Orang


Berdasarkan hasil penelitian DuPont, sekitar 30% cedera terkait Position of
People. Melakukan intervensi terhadap unsafe actions yang terkait Position of
People merupakan hal yang penting. Mengevaluasi Position of People :
• Terjungkal / menabrak benda
• Terperangkap didalam, diatas atau diantara benda
• Terjatuh dari ketinggian
• Bersentuhan dengan suhu panas/dingin
• Menghirup atau menelan B3
• Ergonomis

TRAINER : ERLAND ARFANDY RUKKA


SAFETY TRAINING OBSERVATION PROGRAM (STOP )

APLIKASI STOP CARD

TOOLS AND EQUIPMENT / Alat dan Peralatan


Setiap jenis pekerjaan selalu memerlukan alat dan peralatan. Berdasarkan
penelitian DuPont sekitar 28% jumlah cedera disebabkan oleh penggunaan
alat/peralatan.
Pengamatan terhadap penggunaan alat dan peralatan :
• Pastikan setiap alat dan peralatan yang digunakan sesuai dengan jenis
pekerjaan
• Alat dan peralatan harus dalam kondisi bagus dan layak digunakan
• Sudah dilakukan inspeksi secar aberkala
TRAINER : ERLAND ARFANDY RUKKA
SAFETY TRAINING OBSERVATION PROGRAM (STOP )

APLIKASI STOP CARD

PROCEDURE AND ORDERLINESS / Prosedur dan Keteraturan


Penelitian DuPont menunjukkan bahwa 12% penyebab cedera disebabkan oleh
Procedure
1. PROSEDUR
Setiap pekerjaan mengharuskan adanya prosedur (rutin dan non rutin). Tujuannya
adalah guna memastikan bahwa pekerjaan dilakukan dengan aman dan efisien.
Ada 3 (tiga) hal yang perlu dipertimbangkan saat mengamati prosedur :
• Prosedur telah memadai untuk pekerjaan (ada/tesedia, sesuai pekerjaan &
selalu terupdate).
• Prosedur telah diketahui dan dipahami (telah dikomunikasikan dan
dipublikasikan kepada seluruh karyawan)
TRAINER : ERLAND•ARFANDY
Prosedur
RUKKA diikuti dan ditaati (prosedur selalu di update)
SAFETY TRAINING OBSERVATION PROGRAM (STOP )

APLIKASI STOP CARD

2. KETERATURAN/KERAPIHAN
Keteraturan/kerapihan di area kerja menjadi tanggungjawab Anda menentukan
sejauh mana upaya keselamatan dilaksanakan. Seperti halnya prosedur, ada 3
(tiga) hal yang perlu dipertimbangkan saat mengamati keteraturan :
• Standar kerapihan telah memadai untuk pekerjaan (ada/tesedia, sesuai
pekerjaan & selalu terupdate).
• Standar kerapihan telah diketahui dan dipahami (telah dikomunikasikan ke
seluruh karyawan dan dipublikasikan)
• Standar kerapihan diikuti dan ditaati (prosedur selalu di update)

TRAINER : ERLAND ARFANDY RUKKA


SAFETY TRAINING OBSERVATION PROGRAM (STOP )

APLIKASI STOP CARD

COMMUNICATION / Komunikasi
1. PENYEBAB DASAR
• Gunakan “imajinasi” Anda guna membayangkan apa yang akan terjadi (terhadap orang
yang anda amati) ;
• Tanya dan dengarkan berikan kesempatan orang yang Anda amati untuk menceritakan
apa saja bahaya dari pekerjaan yang sedang dilakukan ;
• Berupaya untuk menemukan apa yang memotivasi orang yang Anda amati bertindak
seperti itu.

2. PERILAKU BERTANYA
Teknik mengajukan pertanyaan yang benar akan membantu Anda dan orang yang Anda
amati/ajak berdiskusi berpikir lebih jauh tentang keselamatan.
• CEDERA APA, yang dapat terjadi JIKA hal yang tidak terduga tiba-tiba terjadi ?
• BAGAIMANA pekerjaan ini dapat dilakukan dengan lebih aman ?

TRAINER : ERLAND ARFANDY RUKKA


SAFETY TRAINING OBSERVATION PROGRAM (STOP )

APLIKASI STOP CARD

INTERVENTION / Intervensi
• Melakukan percakapan dengan orang yang Anda amati dan “mendiskusikan” hasil
pengamatan mengenai tindakan tidak aman dan bersepakat mengenai tindakan
perbaikan guna mencegah terjadinya pengulangan kesalahan. Ini yang disebut
INTERVENSI.
• Intervensi merupakan hal penting yang melengkapi proses pengamatan STOP guna
menentukan penyebab dasar dari tindakan seseorang.
• KEUNTUNGAN dari Intervensi :
 Mendukung dan melengkapi proses pengamatan
 Memastikan bahaya kedua pihak mengerti potensi penyebab kecelakaan
 Menambah pengetahuan melalui proses “saling berbagi” pengalaman
 Mencegah pengulangan “pelajaran tanpa harus mengganggu terjadinya
TRAINER : ERLAND ARFANDY RUKKA
SAFETY TRAINING OBSERVATION PROGRAM (STOP )

APLIKASI STOP CARD

INTERVENTION MERUPAKAN HAL YANG TIDAK MUDAH –


MENGAPA ??
• Bagi sebagian besar orang, melakukan intervensi bukanlah keahlian yang
merupakan bakat ilmiah ;
• Kita tidak pernah dilatih akan teknik-teknik melakukan Intervensi ;
• Mengintervensi lebih didasarkan oleh pengalaman ;
• Reaksi alamiah – melakukan konfrontasi sebisa mungkin diindari ;
• Tindakan anda akan menentukan sukses tidaknya tindakan intervensi yang
dilakukan ;
TRAINER : ERLAND ARFANDY RUKKA
SAFETY TRAINING OBSERVATION PROGRAM (STOP )

APLIKASI STOP CARD

MENDENGAR DENGAN PERHATIAN


• DENGARLAH – berikan pada orang yang Anda ajak bicara guna
menjelaskan apa bahaya yang ada terkait pekerjaan yang dilakukan.
• Berupaya untuk mengetahui apa yang memotivasi pekerja/orang bertindak
tidak aman ?
• Waspadalah akan “penyebab dasar” dan tindakan tidak aman
• Jelaskan bahwa intervensi Anda ditujukan semata-mata untuk mengurangi
tindakan tidak aman guna mencegah terjadinya kecelakaan/cedera.

TRAINER : ERLAND ARFANDY RUKKA


SAFETY TRAINING OBSERVATION PROGRAM (STOP )

APLIKASI STOP CARD

TINDAKAN TIDAK AMAN


1. Lakukan pendekatan dengan cara bersahabat atau gunakan kebiasaan Anda.
2. Bagaimana berbicara dengan orang yang melakukan tindakan tidak aman
3. Berupaya untuk mengetahui apa yang memotivasi orang bertindak tidak
aman dan lakukan diskusi untuk memperoleh pemahaman akan potensi dari
tindakan tidak aman yang dilakukan.
4. Gunakan pertimbangan dan kapasitas Anda untuk solusi permasalahan dan
perbaikan .
5. Dapatkan pengertian dari orang yang diamati dan diakhiri percakapan
dengan kesepakatan bersama, akan dilakukan tindakan perbaikan.

TRAINER : ERLAND ARFANDY RUKKA


SAFETY TRAINING OBSERVATION PROGRAM (STOP )

APLIKASI STOP CARD

TINDAKAN AMAN
1. Lakukan pendekatan dengan cara bersahabat atau gunakan kebiasaan Anda.
2. Bagaiaman berbicara dengan orang yang melakukan tindakan aman ?
3. Berupaya untuk mengetahui apa yang memotivasi orang bertindak aman
4. Dapatkan pengertian dari orang yang diamati dan diakhiri percakapan dengan
kesepakatan bersama, untuk berbagi tindakan aman dengan rekan yang lain.

TRAINER : ERLAND ARFANDY RUKKA


SAFETY TRAINING OBSERVATION PROGRAM (STOP )

APLIKASI STOP CARD


DAFTAR PENGAMATAN
Bagian depan dari STOP Card
merupakan item-item penting yang
harus diamati

LAPORAN PENGAMATAN
Bagian belakang dari STOP Card
merupakan bagian untuk mencatat
informasi detail mengenai
pengamatan dan diskusi

TRAINER : ERLAND ARFANDY RUKKA


SAFETY TRAINING OBSERVATION PROGRAM (STOP )

APLIKASI STOP CARD

Jelaskan Observasi TINDAKAN


Beri tanda “ü” AMAN :
JIKA SEMUA AMAN - Aktivitas apa
- Apa yang didiskusikan

Beri tanda “ü”


YANG TIDAK AMAN
Jelaskan Observasi TINDAKAN
TIDAK AMAN :
- Aktivitas apa
- Apa yang didiskusikan
- Tindakan Perbaikan

TRAINER : ERLAND ARFANDY RUKKA


SAFETY TRAINING OBSERVATION PROGRAM (STOP )

Prakter stop card

TRAINER : ERLAND ARFANDY RUKKA


SAFETY TRAINING OBSERVATION PROGRAM (STOP )

APLIKASI STOP CARD

TRAINER : ERLAND ARFANDY RUKKA


SAFETY TRAINING OBSERVATION PROGRAM (STOP )

APLIKASI STOP CARD

TRAINER : ERLAND ARFANDY RUKKA


SAFETY TRAINING OBSERVATION PROGRAM (STOP )

APLIKASI STOP CARD

TRAINER : ERLAND ARFANDY RUKKA


SAFETY TRAINING OBSERVATION PROGRAM (STOP )

Contoh statistik stop card

TRAINER : ERLAND ARFANDY RUKKA


SAFETY TRAINING OBSERVATION PROGRAM (STOP )

Contoh statistik stop card

TRAINER : ERLAND ARFANDY RUKKA


SAFETY TRAINING OBSERVATION PROGRAM (STOP )

Contoh statistik stop card

TRAINER : ERLAND ARFANDY RUKKA


SAFETY TRAINING OBSERVATION PROGRAM (STOP )

Contoh statistik stop card

TRAINER : ERLAND ARFANDY RUKKA


INGAT …. !!!
HSE bukan bertujuan untuk mencari-cari KESALAHAN, melainkan
menjalankan STOP sebagai media KOMUNIKASI

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai