Anda di halaman 1dari 51

MANAJEMEN

RESIKO DI CSSD
ALI SYAMLAN & Team
RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA
TUJUAN
 Pada akhir sesi peserta diharapkan dapat
mengetahui, memahami dan menerapkan Risk
Management (Manajemen resiko) di CSSD.
RESIKO
 Potensi terjadinya kerugian yang dapat timbul
dari proses kegiatan saat sekarang atau kejadian
dimasa datang.

 Peristiwa atau keadaan yang mungkin terjadi


yang dapat berpengaruh negatif terhadap
perusahaan.

 Setiap aktifitas selalu memiliki resiko


RESIKO
 Beberapa definisi tentang resiko, sebagai
berikut:
 Risk is the possibility of loss, resiko adalah
kemungkinan kerugian,
 Risk is Uncertainty, resiko adalah ketidakpastian,
 Risk is the dispersion of actual from expected result,
resiko merupakan penyebaran hasil actual dari hasil
yang diharapkan,
 Risk is the probability of any outcome different from
the one expected, resiko adalah probabilitas atas
sesuatu outcome berbeda dengan outcome yang
diharapkan.
RESIKO
 Macam Resiko:
 Patient care-related risks; medical treatments,
information, nondiscriminatory treatment, protection
of patient, use of drugs
 Medical staff-related risks; kredensial, SPO, trained
staff
 Employee-related risks; keselamatan dan kecelakaan
kerja, safe environment
 Property-related risks; kebakaran, banjir, gempa
bumi, bencana alam
 Financial risks; suku bunga, piutang tdk terbayar
 Other risks; hazardous material management,
reputational risk
RISK MANAGEMENT
 Proses mengukur atau menaksir resiko,
kemudian mengembangkan strategi untuk
mengelola resiko
 Gabungan metodologi yang menaksir resiko dari
suatu aktivitas dan program yang dikembangkan
untuk mengurangi kerugian yang dimungkinkan
dari resiko tersebut
 Metoda-metoda dan proses-proses yang
digunakan mengelola resiko, kejadian-kejadian
yang mungkin atau keadaan yang dapat
berpengaruh negatif di Perusahaan (Enterprise
Risk Management)
MANAJEMEN RESIKO
 Manajemen resiko merupakan sebuah proses,
mengidentifikasi resiko, menganalisa dan
mengurutkannya, yang dilanjutkan dengan
menentukan tindakan, jika diperlukan, untuk
menghindari ancaman/ dampak yang ada

 Umumnya, berhubungan erat dengan aktivitas


ini adalah biaya, waktu, kualitas dan kerugian.
MANAJEMEN resiko MENJADI ISSUE DI CSSD …?

Reuse of a single use breathing tube:


According to the court the hospital ignored
the guidance not to reuse single use
devices, which contributed to the death of
the 9 year old boy. (UK)

“It is useful to assume that the operator is


always contaminated while operating in
the aseptic area. If the procedures are
viewed from this perspective those
practices which are exposing the product
to contamination are more easily
identified.” (Hank Avallone – 1988)
Gambaran Kegiatan Pelayanan di CSSD

Sumber : Getinge, GETINGE solutions Central Sterile Processing/CSSD & Point-of-use Sterile
Instrument Processing
Decontaminate

Clean
Sterilize High-Level Disinfect
Chemical Boil
High-pressure steam Steam
Dry heat Chemical

Dry/Cool and Store


Sumber : Decontamination and Cleaning, JHPIEGO, CDC
RESIKO
RESIKO
MANAJEMEN RESIKO MENJADI
ISSUE DI CSSD ..?
 Staf CSSD memiliki resiko tinggi pada
pekerjaannya (44%), sehingga area tempat
kerjanya berpotensi menimbulkan gangguan
fisik / psikologis

 Staf CSSD melaporkan:


 Pekerjaan mereka memerlukan perhatian penuh
(81%)
 Melakukan pekerjaan lebih dari satu pada waktu
yang (hampir) sama (52%)
 Bekerja sangat cepat (40%)
 Melalaikan beberapa tugas yang rutinitas (13%)
 Tidak ada pencapaian batas waktu (12%)
 CSSD sebagai suatu tempat kerja, yang
mempunyai banyak potensi bahaya bagi
pekerjanya
 Pengelolaan CSSD yang tidak profesional 
akan berdampak pada potensi bahaya bagi user
dan pasien
 Padat teknologi :
 Alat  Oven, Sealing machine, Washer machine,
 Ultrasonic cleaner, Glove machine
 Sterilisator  Steam, Dry heat, Gas FO, Gas Et-O

 Padat bahaya :
 Un safe condition (kondisi tidak aman)
 Un safe act (tindakan tidak aman)
 Tidak mematuhi SOP yang telah ditetapkan
ISO 14971
 Risk management in
CSSD; focuses on all risks
encountered during
processing.
 A RISK MANAGEMENT
PLAN must be drawn up
 Risk analysis
 Risk assessment
 And risk control
 Risk control; MEASURES
have to be taken to avoid
damage or minimise
consequences
ISO 14971
 Devices are required to be safe. Whilst safe does
not necessarily mean risk free, residual risks
must be:
 Acceptable
 Reasonable
 Justifiable.
RUANG LINGKUP MANAJEMEN RESIKO
 Sarana
 Prasarana
 Material
 SDM
 Proses
 Biaya
 Kebijakan
 Kontrol infeksi
 Keselamatan dan keamanan
WHY RISK MANAGEMENT
 Legal Argument:
 Criminal Prosecution
 Civil Claim for Personal Injury
 Personal Accountability
 Moral Argument:
 Employee Welfare
 Reduce Pain & Suffering

 Organizational Argument:
 Integral Part of Business Management
 Protect Reputation
 Cost Effective
KEUNTUNGAN MANAJEMEN RESIKO
 Memperkecil kemungkinan dari pasien-pasien dari kesalahan
/ kerugian
 Menciptakan lingkungan yang aman untuk semua staff dan
user
 Menjaga reputasi rumah sakit dengan melaksanakan
hubungan keterbukaan dan kejujuran dengan pelayanan yang
efektif dan efisien
 Memastikan pelayanan yang efisien dengan memenuhi
kebutuhan
 Menyediakan peraturan-peraturan yang mendukung
 Menerapkan pendekatan yang menyeluruh untuk penilaian
resiko dan membantu manajemen dengan pemenuhan secara
nasional, regional dan prioritas pada kegiatan lokal
 Mendukung dan melengkapi struktur organisasi yang baru
 Budaya keterbukaan dimana staf mendukung untuk
melaporkan resiko, kejadian-kejadian dan kelalaian /
kerugian
ASPEK SUMBER DAYA
MANUSIA (SDM)
PENCEGAHAN CEDERA PADA SDM
 Tanggung jawab dalam penyelenggaraan praktek
kerja yang aman terletak pada semua pekerja
instalasi sterilisasi sentral sejak mereka
disiapkan untuk sadar akan adanya bahaya.

 Memberikan perhatian secara teliti dan


melakukan teknik kerja yang aman akan
mengurangi resiko kecelakaan secara signifikan
 butuh SPO yang tepat
 Keyakinan kecelakaan tidak akan terjadi
merupakan sesuatu yang salah yang dapat
menyebabkan banyaknya cedera dan
terjangkitnya penyakit setiap tahun.

 Pekerja instalasi sterilisasi sentral merupakan


orang-orang yang dalam resiko tinggi sehingga
sudah seharusnya untuk sadar terhadap
semua bahaya dan perlu berkelakuan
untuk mencegah terjadinya cedera dan
kecelakaan.
AREA DEKONTAMINASI DAN PENCUCIAN
 Resiko terhadap SDM
 Paparan darah
 Cairan tubuh
 Cairan kimia pekat
 Infeksi!
 Beban yang berat

Penting diingat,
pencucian
menentukan hasil
patient safety
SAFETY TIPS
 Jangan menyentuh bagian dalam baskom ataupun
kontainer lain tanpa mengetahui apa yang terdapat di
dalamnya
 Tuang cairan apapun yang mengganggu pemeriksaan
visual, kemudian keluarkan barang-barang yang berada
dalam baskom ataupun kontainer satu persatu. Pastikan
ujung barang yang tajam berada jauh dari kita maupun
orang lain selama pemindahan
 Buang semua barang tajam sekali pakai (disposable) pada
tempat sampah khusus untuk barang tajam – jangan
buang pada tempat sampah biasa.
 Jangan sekali-kali memasukkan tangan pada tempat
sampah; keluarkan kantong dalam dan tuang pada suatu
permukaan atau gunakan alat untuk memilih/menyortir
isinya
 Berhati-hatilah secara penuh bila diperlukan untuk
melepas pisau (scalpel) gunakan tang (forcep) jangan
gunakan tangan untuk melepas pisau.
SAFETY TIPS
 Ikuti rekomendasi pabrik untuk penggunaan bahan-bahan
kimia, dan selalu gunakan pakaian pelindung untuk
melindungi semua permukaan kulit dan membran mukosa
dari luka kimia
 Ikuti rekomendasi pabrik untuk pengoperasian alat
pencuci atau penguji
 Berhati-hati di wilayah yang menggunakan air; perhatikan
terhadap permukaan lantai yang licin
 Ketika membongkar muat trolly sesuaikan jumlah dan
berat barang dengan kemampuan trolly, pastikan roda
dalam keadaan aman untuk menghidari trolly tergelincir.
Posisikan badan menghadap trolly dengan posisi kedua
tangan pada trolly ketika akan membawanya. Bila trolly
tidak bergerak mintalah bantuan teman atau kurangi
beban bila dimungkinkan
 Ketika melakukan pencucian pada bak cuci, selalu buang
bagian bawah dari permukaan air untuk menghindari
terbentuknya aerosol.
AREA SETTING DAN STERILISASI
 Resiko
 Tertusuk
 Beban yang berat
 Luka bakar
 Percikan zat kimia
 Api!!!

Proses sterilisasi
harus berjalan baik,
dibuktikan dengan
indikator  patient
safety
SAFETY TIPS
 Gunakan sarung tangan tahan panas ketika
memegang kereta dorong sterilisasi, keranjang
pencucian ataupun alat lain yang memungkinkan
mempunyai suhu panas
 Letakkan kereta dorong steriliisasi jauh dari wilayah
lalu lintas pekerja, sehingga pekerja lain tidak akan
memegang kereta dorong yang panas.
 Periksa semua peralatan dari kabel/listrik yang telah
berjuntai, dan segera berhentikan alat dari tugasnya
 Ketika mengangkat peralatan perhatikan
kemampuan dengan ukuran dan berat alat. Pegang
alat sedekat mungkin. Pikirkan bahwa peralatan
dapat lebih berat dari yang diperkirakan yang dapat
mengakibatkan masalah pada keseimbangan badan.
SAFETY TIPS
 Prosedur untuk pemakaian, bacaan, catatan dan
pemusnahan indikator biologis harus tersedia dan
ditaati oleh pekerja
 Hanya pekerja yang diberi kuasa dan berpengalaman
yang dapat mengakses panel kontrol dan bagian
belakang peralatan sterilisasi untuk melakukan
perubahan mekanik. Jika terdapat pertanyaan yang
muncul, maka harus menghubungi orang yang dapat
dipercaya
 Hanya pekerja yang telah terlatih dan diberi kuasa
yang dapat mengoperasikan sterilisator
 Pegawai rumah sakit yang tidak berkepentingan/
tidak memiliki kuasa, pasien maupun tamu tidak
diperkenankan masuk ke dalam wilayah yang
terdapat sterilisator
AREA PENYIMPANAN DAN DISTRIBUSI
 Resiko
 Beban
 Panas

Jaga kualitas hasil


sterilisasi agar aman
hingga digunakan oleh
pasien  patient safety
NO RISK, NO FUN? –STORAGE-
NO RISK, NO FUN? –DISTRIBUTION-
AREA ADMINISTRASI DAN LAINNYA
 Resiko
 Cedera punggung, bila
tidak ergonomis
 Kelelahan mata
pasang layar
penyerap

Administrasi penting,
tracking data bila ada
problem  patient
safety
IDENTIFIKASI RESIKO
 Department Head / Supervisor or their delegated staff
shall identify all hazards associated with processing
plant and plant related systems of work using the
most relevant methods chosen from the following list:
 a visual inspection
 auditing
 testing
 technical or scientific evaluation
 an analysis of injury or near miss data
 discussions with designers, manufactures, suppliers,
importers, employers, employees or relevant parties.

 Lembar pengumpul Data


ANALISIS RESIKO

Risk = Probability (of the Event) X Consequence

 Analisa kemungkinan terjadi


 Analisa tingkatan dampak/ keparahan resiko
Adib A Yahya, 2013
Adib A Yahya, 2013
Adib A Yahya, 2013
WHAT NEXT?
 Alternatif Penyelesaian

 SPO
 Peningkatan sarana prasarana
 Peningkatan Gaji? Remunerasi?
 Pelatihan Berkala
 Rotasi
 Brainstorming

PILIH YANG SESUAI DENGAN KEADAAN DI


RUMAH SAKIT
Kent, Workshop Risk Assesment - Decontamination
Kent, Workshop Risk Assesment - Decontamination
MONITORING DAN EVALUASI
 Lakukan secara berkala

 Evaluasi sebelum dan sesudah

 Kreatif untuk mencari ide penyelesaian

Dukungan manajemen rumah sakit sangat


diperlukan untuk keberlanjutan proses
manajemen resiko dan rumah sakit
KEUNTUNGAN PENERAPANNYA
MANAJEMEN RESIKO CSSD
 Corporate / Non Clinical Risk
 Resiko kerugian Aset menurun
 Resiko kerugiaan pendapatan bisnis menurun
 Resiko kerugian tuntutan hukum menurun
 Resiko kesalahan SDM menurun
 Resiko kerugian akibat kelemahan SPO menurunkan
 Resiko Korupsi, tindak kriminal dan ketidak jujuran
karyawan menurun
 Resiko kerugian akibat biaya kesejahteraan tenaga
kerja yang tinggi menurun
KEUNTUNGAN PENERAPANNYA
MANAJEMEN RESIKO CSSD
 Clinical Risk
 resiko komplain user menurun
 resiko klaim user dan pasien menurun
 resiko kejadian kritis (critical incident) menurun
 resiko malpraktek menurun
 resiko inos menurun
 resiko K3 menurun
KESIMPULAN
 Manajemen Resiko penting untuk diterapkan di
CSSD
 Manajemen Resiko terdiri dari:
 Identifikasi Resiko
 Analisa Resiko
 Alternatif Solusi
 Pemilihan Solusi
 MonEv
 Manajemen Resiko mendukung Patient Safety
dengan mengurangi kejadian yang dapat
membahayakan pasien
 Dibutuhkan dukungan dari manajemen rumah sakit
agar manajemen resiko terlaksana dengan baik.
DISCUSSION TIME
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai