Anda di halaman 1dari 19

V.

PRODUKTIVITAS
KERJA DAN SISTEM
PENGUPAHAN
5.1. PRODUKTIVITAS KERJA

Produktivitas memiliki 3 pengertian:


1)Arti filosofis, yaitu pandangan hidup dan sikap mental
yg selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan.

2)Difinisi kerja, produktivitas merupakan nisbah (ratio)


atau perbandingan antara hasil atau keluaran yang
dicapai (output) dengan sumberdaya (input) yang
dipergunakan untuk menghasilkan output tersebut
persatuan waktu.
keluaran (output)
Produktivitas = --------------------------
masukan (input)
3) Arti teknis operasional, yaitu peningkatan produktivitas
yang dapat diwujudkan dalam 5 bentuk:
a. Produksi yang sama, menggunakan SD lebih sedikit.
b. Produksi lebih besar, menggunakan SD kurang
c. Produksi lebih besar, menggunakan SD sama
d. Produksi lebih besar, menggunakan SD relatif lebih
sedikit.
e. Produksi sedikit, menggunakan SD jauh lebih sedikit
Faktor-2 yg Mempengaruhi Produk. Kerja
SARANA PENDUKUNG
•Kebijaksanaan
pemerintah
•Hubungan industrial
•Manajemen TENAGA KERJA/
SARANA PENUNJANG KARYAWAN
1. Lingkungan Kerja •Pendidikan
•Latihan PRODUKTIVITAS
•Kesehatan/keselamatan KERJA
kerja •Etos Kerja
•Sarana produksi •Motivasi Kerja
•Teknologi •Sikap mental
2. Kesejahteraan •Fisik
• Upah
•Jaminan Sosial
•Security
5.2. TEORI PENGUPAHAN
Sistem pengupahan di suatu negara biasanya didasarkan oleh
falsafah atau teori yang dianut oleh negara ybs.
Teori yang mendasari sistem pengupahan pada dasarnya dibedakan
menjadi 2 extrem:
(1) Teori nilai dan pertentangan kelas yang didasari oleh ajaran
Karl Marx.
– Diterapkan di negara-negara sosialis (komunis)

(2)Teori Pertambahan Produk Marginal yang


berasumsikan pada perekonomian bebas
– Biasanya diterapkan di negara-negara kapitalis.
(1). TEORI KARL MARX : Upah menurut kebutuhan
Ajaran Karl Marx berpusat pada 3 hal, yaitu:
1) Teori nilai :
Marx berpendapat hanya buruh mrpkan sumber nilai ekonomi. Jadi
nilai suatu barang adalah nilai dari jasa buruh atau jumlah waktu kerja
yang dipergunakan untuk memproduksi barang tersebut.

Implikasi dari pendapat ini adalah :


a. Harga brg berbeda menurut jumlah jasa brh yg dialokasikan utk seluruh
proses produksi brg ybs.
b. Jumlah jasa kerja yg dikorbankan utk memproduksi suatu jenis brg
adalah kira-2 sama. Oki harganyapun di bbrp tempat menjadi kira-2
sama.
c. Seluruh pendapatan nasional diciptakan oleh buruh. Dengan demikian
hanya buruh (pekerja) yang berhak memperoleh seluruh pendapatan
nasional.
2). Teori Pertentangan Kelas
Marx berpendapat bahwa kapitalis selalu berusaha menciptakan
barang-2 modal utk mengurangi penggunaan buruh, shg timbul
pengangguran besar-besaran. Akibatnya pengusaha gampang
menekan upah buruh. Oki buruh harus bersatu merebut kapitalis
dari pengusaha menjadi milik bersama.

3). Gabungan teori nilai dan pertentangan kelas.


Konsekuensi dari penerapan teori nilai dan pertentang an kelas
adalah terbentuknya masyarakat komunis. Dalam masyarakat
ini seseorang tdk menjual tenaganya kpd yg lain, tapi melalui
partai buruh mengatur apa dan berapa jumlah produksi yag
akan dihasilkan.

Jadi dalam impian Karl Marx: tiap orang harus bekerja menurut
kemampuannya dan tiap orang memperoleh imbalan atau upah
menurut kebutuhannya.
Implikasi dari pandangan Karl Marx dalam sistem
pengupahan dan pelaksanaanya adalah:
• Kebutuhan konsumsi tiap-tiap orang macam dan jumlahnya
kira-kira sama. Nilai setiap barang yang sama meskipun
pada tempat yang berbeda) adalah juga sama. Oki upah tiap
orang juga kira-kira sama. Jadi upah hanya menjalankan
fungsi sosial, yaitu utk memenuhi kebutuhan konsumtif dari
TK.
• Sistem penguapahan tidak memp. fungsi pemberian insentif
utk meningkatkan produktivitas kerja dan pendapatan
nasional.
• Diperlukan sistem kontrol yg sangat ketat utk menjamin
setiap org betul-betul mau bekerja menurut kemampuannya.
Ini memerlukan sentralisasi kekuasaan dan sistem paksaan,
yang sering dipandang bertentangan dg azas-azas
(2). TEORI NEO KLASIK : Upah sebagai imbalan

Teori Neo Klasik berpendapat bahwa pengusaha dalam memaksi-


mumkan keuntungan akan berusaha menggunakan faktor-faktor
produksi sedemikian rupa, shg tiap faktor produksi yang dipergu-
nakan menerima atau diberi imbalan sebesar nilai pertambahan
hasil marginal dari faktor produksi bersangkutan.

Jadi dasar pengusaha (kapitalis) dlm menentukan upah


buruh/tenaga kerja adalah:
Nilai dari produk marginal yang dihasilkan oleh buruh
bersangkutan:
W = VMPPL = MPPL x P
(Lihat kembali Bab IV ttg Permintaan Tenaga Kerja)
Jadi menurut Teori Neo Klasik :

 Tingkat upah = nilai tambahan hasil marginal dari

tenaga kerja ybs.

Tingkat upah dimana saja sama. Besarnya tgt pada kekuatan


pasar tenaga kerja.
Kenyataannya : Tingkat upah sangat beragam, tergantung
pada:
• Jenis pasar kerja
• Tingkat pendidikan dan latihan
• Proporsi biaya TK thd keseluruhan biaya produksi
• Proporsi keuntungan thd nilai penjualan
• Status perusahaan
• Besar kecilnya perusahaan
• Tingkat efisiensi dan manajemen perusahaan
• Tingkat kekuatan serikat pekerja di perusahaan
• Tingkat kelangkaan tenaga kerja
• Tingkat resiko atau kecelakaan dalam melakukan pekerjaan
• Tingkat kemakmuran suatu daerah
• dll
5.3. SISTEM DAN KOMPONEN PENGUPAHAN DI INDONESIA

Sistem pengupahan di Indonesia (termasuk di


sebagaian besar negara di dunia) pada umumnya
menganut atau menerapkan sistem pengupahan
diantara kedua extrem atau teori di atas.

Landasan penguapahan di Indonesia adalah UUD


1945 pasal 27 ayat (2) "Tiap-tiap warga negara
berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
bagi kemanusiaan” yang dijabarkan dalam Hubungan
Industrial Pancasila.
Sistem pengupahan di Indonesia pada prinsipnya
haruslah :
• Mampu menjamin kehidupan yang layak bagi pekerja
dan keluarganya.

• Mencerminkan pemberian imbalan terhadap hasil


kerja seseorang.

• Membuat pemberian insentif yang mendorong


peningkatan produktivitas kerja dan pendapatan
nasional
Komponen Upah :
Upah atau penghasilan/imbalan yang diterima seseorang karyawan
dapat dikelompokkan dalam 4 komponen/ bentuk:

1) Upah/gaji (dalam bentuk uang):


 Gaji pokok, yang didasarkan atas kepangkatan dan masa
kerja + tunjangan, seperti tunjangan jabatan, tunj.
fungsional, tunj. kemahalan, tunj. keluarga dll yang diterima
dalam bentuk uang dan rutin.
Take home pay = (gaji pokok + tunjangan uang) –
potongan rutin (dana pensiun, askes,
sumbangan wajib dll).
Komponen Upah….. :
2) Tunjangan dalam bentuk natura, seperti beras, gula/kopi,
pakaian dll.

3) Fringe Benefit : benefit atau manfaat di luar gaji yang


diterima seseorang karena jabatan atau lainnya, seperti:
rumah dinas, kendaraan dinas, telpon dll yang ditanggung
kantor atau perusahaan.

4) Lokasi Lingkungan Kerja , seperti : lokasi kantor yang


strategis, fasilitas tempat kerja, jarak dari tempat tinggal dll.
5.4. MASALAH PENGUPAHAN
Masalah pengupahan timbul karena perusahaan dan karyawan
mempunyai pengertian dan kepentingan yang berbeda mengenai
upah.
• Bagi perusahaan

Upah dipandang sebagai beban, karena semakin besar upah


semakin kecil keuntungan
• Bagi karyawan

Upah hanya dianggap sebagai apa yang diterima dalam bentuk


uang. Manfaat yang diterima dalam bentuk lain tidak dianggap
sebagai upah.
Hal-hal tersebutlah yang banyak menimbulkan komplik antara
perusahaan dengan karyawan.
5.5. STANDAR PENENTUAN TINGKAT UPAH
Standar minimal dalam menentukan tingkat upah adalah Kebutuh-
an Hidup Minimum (KHM) atau Kebutuhan Fisik Minimum
(KFM) aau sekarang dikenal dengan KHL (Kebutuhan Hidup
Layak)
Standar KHM,KFM atau KHL inilah yang dipakai dalam
menentukan tingkat Upah Minimum Regional (UMR).
UMR Kota Matram Tahun 2020-2021 adalah Rp. 2.184.485/bln
Komponen KFM Digolongkan Dlm 5 kelompok :
(1)Kelompok makanan dan minimum, meliputi : beras, daging,
ikan, sayur, buah, kacangan, ubi, minyak goreng, cabe, bawang,
kelapa, gula, garam, the dan kopi
(2) Kelompok bahan bakar dan penerangan : kayu bakar atau
Komponen KFM ……
(3) Kelompok Perumahan dan Peralatan:
sewa rumah, tempat tidur, bantal, piring, gelas minum, ceret,
periuk, wajan, panci, sendok, garpu.
(4) Kelompok pakaian :
bahan celana atau rok, kemeja, baju kaos, kain sarung, celana
dalam, peci, handuk, sepatu, sendal, sabun cuci.
Bagi yang bekeluarga ditambahkan:
kain kebaya, kain panjang, kutang, stagen, selendang dan
pakaian anak.
(5) Kelompok lain:
Transportasi, rekreasi, obat-obatan, pendidikan, bacaan,
pangkas rambut, sikat gigi dan odol.
KFM utk bahan makanan dan minuman setiap hari adalah setara
dengan:

• 2.600 kalori/hari – bagi pekerja lajang (PL)

• 8.100 kalori/hari - bagi pekerja + 1 orang istri + 2 org


anak (K2)

• 10.000 kalori/hari – bagi pekerja + 1 org istri + 3 org


anak (K3)

Anda mungkin juga menyukai