Anda di halaman 1dari 25

NETRALITAS ASN DALAM

PERSEPEKTIF PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN

AGUNG B.GB INDRATMAJA


KEPALA BIRO HUKUM & HUMAS
BAWASLU RI
2 November 2023
GAMBARAN UMUM

BAWASLU DAN JAJARANNYA MERUPAKAN LEMBAGA YANG DIBENTUK


KHUSUS UNTUK MENGAWASI PENYELENGGARAAN PEMILU DAN PEMILIHAN
DI INDONESIA

PENGAWASAN DALAM ARTI LUAS MELIPUTI PENCEGAHAN (PREVENTIF)


DAN PENINDAKAN (REPRESIF), BAHKAN DALAM TEORI DIKENAL JUGA
SALAH SATU BENTUK PENGAWASAN YAITU PREEMTIF (UPAYA AWAL
UNTUK MENCEGAH TERJADINYA PELANGGARAN)
GAMBARAN UMUM
DALAM MENGAWASI PELAKSANAAN PEMILU MAUPUN PEMILIHAN, SECARA UMUM
BAWASLU TELAH MELAKUKAN BERBAGAI UPAYA-UPAYA TERMASUK UPAYA AWAL
SEPERTI MENYIAPKAN PERATURAN-PERATURAN MAUPUN MEKANISME
PENGAWASAN DAN PENINDAKAN, MELAKUKAN PENCEGAHAN DENGAN
PENGAWASAN LANGSUNG MAUPUN TIDAK LANGSUNG DAN MELAKUKAN
PENINDAKAN TERHADAP SEGALA BENTUK PELANGGARAN-PELANGGARAN YANG
YANG TERJADI

DALAM KONTEKS PENGAWASAN NETRALITAS ASN DALAM PEMILU DAN PEMILIHAN,


KEWENANGAN BAWASLU HANYA TERKAIT DENGAN ADANYA PELANGGARAN YANG
BERKAITAN DENGAN PEMILU DAN PEMILIHAN SEBAGAIMANA DIATUR PADA UNDANG-
UNDANG PEMILU MAUPUN UNDANG-UNDANG PEMILIHAN, NAMUN APABILA TERJADI
PELANGGARAN HUKUM LAIN (NETRALITAS ASN) YANG BUKAN PELANGGARAN YANG
DIATUR DALAM UU PEMILU ATAU PEMILIHAN, BAWASLU DAPAT MENERUSKAN KEPADA
INSTANSI YANG BERWENANG
WEWENANG PENGAWAS
PEMILU
• WEWENANG PENGAWAS PEMILU HANYA BERKAITAN DENGAN PELANGGARAN NETRALITAS ASN PADA
PELAKSANAAN TAHAPAN PEMILU ATAU PEMILIHAN SEBAGAIMANA DIATUR DALAM UU PEMILU DAN
PEMILIHAN.
• Dalam UU Pemilu dan Pemilihan, secara garis besar Pengawas Pemilu diberi wewenang untuk mengawasi ASN yang
mendaftar sebagai calon sudah mengundurkan diri , ASN yang diikutkan sebagai pelaksana atau tim kampanye, ASN yang
mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap Peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa
Kampanye, serta Pejabat aparatur sipil yang membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah
satu pasangan calon.
• Terkait dengan pelanggaran-pelanggaran Netralitas ASN yang diatur di peraturan perundang-undangan lainnya, Bawaslu
bekerjasama dengan berbagai stakeholder seperti Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN), Badan Kepegawaian Negara (BKN),
Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian PAN RB.
PENTINGNYA NETRALITAS
ASN
PEGAWAI ASN DIBERI
PNS DAN PPPK FUNGSI PEGAWAI ASN
KEWENANGAN:

• PELAKSANA KEBIJAKAN • MENGELOLA KEUANGAN


PUBLIK; DAN ASET NEGARA,
• Penyelenggara pelayanan • Menggunakan fasilitas negara,
publik; dan serta
• Perekat dan Pemersatu Bangsa • Membuat kebijakan yang
berdampak pada masyarakat
luas.

NETRALITAS ASN
BERTUJUAN AGAR DALAM MENJALANKAN KEWENANGAN TIDAK DISALAHGUNAKAN UNTUK KEUNTUNGAN
KELOMPOK TERTENTU
BAWASLU DALAM PENGAWASAN
NETRALITAS ASN
DASAR HUKUM PENGAWASAN DAN PENINDAKAN
• UNDANG UNDANG ASN • BAWASLU MEMILIKI JAJARAN PENGAWAS HINGGA
• Undang Undang Pemilihan Gubernur, Bupati dan TINGKAT TPS PADA SAAT PEMUNGUTAN SUARA
Walikota • Pencegahan dan Penindakan dilakukan dengan Lembaga yang
• Undang Undang Pemilu berwenang melalui Kerjasama antar Lembaga.
• Peraturan Bawaslu Nomor 7 tahun 2022
• Peraturan lain di bawah UU
• Surat Edaran

KERJASAMA LEMBAGA TERKAIT PELAKSANAAN KERJASAMA


• KEMENTERIAN PAN & RB • KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI PAN RB, MENTERI
• Kementerian Dalam Negeri DALAM NEGERI, KEPALA BKN, KETUA KASN DAN
• Badan Kepegawaian Negara KETUA BAWASLU
• Komisi Aparatur Sipil Negara • Perjanjian Kerjasama Bawaslu dan KASN
• Perjanjian Kerjasama Bawaslu dengan BKN
PENGATURAN
** TERKAIT ASN PADA UU PEMILU
DAN PEMILIHAN
UU PEMILU UU PEMILIHAN
• PASAL 93, BAWASLU BERTUGAS : HURUF F, MENGAWASI NETRALITAS APARATUR SIPIL • PASAL 7 AYAT (2) HURUF T, CALON GUBERNUR DAN CALON
NEGARA, NETRALITAS ANGGOTA TENTARA NASIONAL INDONESIA, DAN NETRALITAS WAKIL GUBERNUR, CALON BUPATI DAN CALON WAKIL BUPATI,
ANGGOTA KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA; SERTA CALON WALIKOTA DAN CALON WAKIL WALIKOTA
• Bakal Calon anggota DPR, DPD, DPRD harus mengundurkan diri sebagai ASN, yang dinyatakan
HARUS MENYATAKAN SECARA TERTULIS PENGUNDURAN DIRI
dengan surat pengunduran diri yang tidak dapat ditarik kembali (Pasal 182 huruf k, dan Pasal 240 ayat
SEBAGAI PEGAWAI NEGERI SIPIL SEJAK DITETAPKAN SEBAGAI
(2) huruf h)
• Pasal 280 ayat (2) huruf f, Pelaksana dan/atau tim kampanye dalam kegiatan Kampanye Pemilu PASANGAN CALON PESERTA PEMILIHAN;
dilarang mengikutsertakan: aparatur sipil negara; ayat (3), setiap orang sebagaimana dimaksud pada • Pasal 70 ayat (1) huruf b, Dalam kampanye, pasangan calon dilarang
ayat (2) dilarang ikut serta sebagai pelaksana dan tim Kampanye pemilu; melibatkan aparatur sipil Negara;
• Pasal 282, Pejabat negara, pejabat strukural, dan pejabat fungsional dalam jabatan negeri, serta kepala • Pasal 71 ayat (1), Pejabat aparatur sipil negara dilarang membuat
desa dilarang membuat keputusan dan/atau melakukan tindakan yang menguntungkan atau merugikan keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah
salah satu Peserta Pemilu selama masa Kampanye. satu pasangan calon;
• Pasal 283 (1) Pejabat negara, pejabat stuktural dan pejabat fungsional dalam jabatan negeri serta
aparatur sipil negara lainnya dilarang mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan
terhadap Peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa Kampanye; ayat (2) Larangan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi pertemuan, ajakan, imbauan, seruan atau pemberian
barang kepada aparatur sipil negara dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan
masyarakat.
ANCAMAN PIDANA BAGI ASN PADA UU PEMILU
DAN PEMILIHAN
UU PEMILU UU PEMILIHAN
PASAL 494, SETIAP APARATUR SIPIL NEGARA, ANGGOTA PASAL 188, SETIAP PEJABAT NEGARA, PEJABAT APARATUR SIPIL NEGARA, DAN
TENTARA NASIONAL INDONESIA DAN KEPOLISIAN NEGARA KEPALA DESA ATAU SEBUTAN LAIN/LURAH YANG DENGAN SENGAJA
REPUBLIK INDONESIA, KEPALA DESA, PERANGKAT DESA, DAN/ MELANGGAR KETENTUAN SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 71,
ATAU ANGGOTA BADAN PERMUSYAWARATAN DESA YANG
DIPIDANA DENGAN PIDANA PENJARA PALING SINGKAT 1 (SATU) BULAN ATAU
MELANGGAR LARANGAN SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM
PALING LAMA 6 (ENAM) BULAN DAN/ATAU DENDA PALING SEDIKIT RP600.000,00
PASAL 280 AYAT (3) DIPIDANA DENGAN PIDANA KURUNGAN
PALING LAMA I (SATU) TAHUN DAN DENDA PALING BANYAK (ENAM RATUS RIBU RUPIAH) ATAU PALING BANYAK RP6.000.000,00 (ENAM JUTA
RP12.000.000,00 (DUA BELAS JUTA RUPIAH). RUPIAH)

Pelaksana atau Tim Kampanye yang Melibatkan ASN dalam Peserta yang Melibatkan ASN dalam Kampanye
Kampanye Pasal 189, Calon Gubernur, Calon Wakil Gubernur, Calon Bupati, Calon Wakil Bupati, Calon
Walikota, dan Calon Wakil Walikota yang dengan sengaja melibatkan pejabat badan usaha
Pasal 493, Setiap pelaksana dan/atau tim Kampanye Pemilu yang milik negara, pejabat badan usaha milik daerah, Aparatur Sipil Negara, anggota Kepolisian
melanggar larangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 280 ayat (2) Negara Republik Indonesia, anggota Tentara Nasional Indonesia, dan kepala desa atau sebutan
dipidana dengan pidana kurungan paling lama I (satu) tahun dan denda lain/lurah serta perangkat desa atau sebutan lain/perangkat kelurahan sebagaimana dimaksud
paling banyak Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah).
dalam Pasal 70 ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) bulan atau
paling lama 6 (enam) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp600.000,00 (enam ratus ribu
rupiah) atau paling banyak Rp6.000.000,00 (enam juta rupiah).


SURAT EDARAN RUJUAN
NETRALITAS ASN
SURAT EDARAN MENTERI PAN DAN RB NOMOR 1 TAHUN 2023 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN DAN
1
PENGAWASAN NETRALITAS PEGAWAI PEMERINTAH NON PEGAWAI NEGERI DALAM PENYELENGGARAAN
PEMILIHAN UMUM DAN PEMILIHAN

2 SURAT EDARAN MENTERI PAN DAN RB NOMOR 18 TAHUN 2023 TENTANG NETRALITAS BAGI PENGAWAI
APARATUR SIPIL NEGARA YANG MEMILIKI PASANGAN (SUAMI/ISTRI) BERSTATUS SEBAGAI CALON KEPALA
DAERAH/WAKIL KEPALA DAERAH, CALON ANGGOTA LEGISLATIF, DAN CALON PRESIDEN/WAKIL PRESIDEN

3 SURAT EDARAN KOMISI APARATU SIPIL NEGARA NOMOR 6 TAHUN 2023 TENTANG STATUS KEPEGAWAIAN
APARATUR SIPIL NEGARA YANG MENJADI BAKAL CALON PESERTA PEMILU TAHUN 2024
KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI PAN RB, MENTERI DALAM
NEGERI, KEPALA BKN, KETUA KASN DAN KETUA BAWASLU
Nomor : 2 Tahun 2022, Nomor : 800-5474 Tahun 2022, Nomor 246 Tahun 2022, Nomor 30 Tahun 2022, dan
Nomor 1447.1/PM.01/K,1/09/2022
Tentang Pembinaan dan Pengawasan Netralitas Pegawai Aparatur Sipil Negara Dalam Penyelenggaraan
Pemilihan Umum dan Pemilihan
Tanggal 22 September 2022

..

Upaya Pembinaan dan Pengawasan

Bentuk Pelanggaran dan Penjatuhan Sanksi

Pembentukan Satuan Tugas Pembinaan dan Pengawasan

Tata Cara Penanganan Atas Laporan Dugaan Pelanggaran

Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Keputusan Bersama


BENTUK PELANGGARAN
SKB 5 LEMBAGA
PELANGGARAN KODE ETIK
• Memasang Alat Peraga Kampanye bakal calonPeserta Pemilu
• Sosialisasi Kampanye Media Sosial/Online Bakal Calon
• Menghadiri deklarasi/kampanye bakal calon dan memberkan tindakan/dukungan secara aktif
• Membuat posting, comment, share, like, bergabung/follow dalam group /akun pemenangan bakal calon
• Memposting pada media social/media lain yang dapat diakses public, foto bersama bakal calon, tim
sukses dengan menunjukan keberpihakan, dan APK
• Ikut dalam kegiatan kampanye/sosialisasi/pengenalan bakal calon
• Mengikuti deklarasi/kampanye bagi suami/stri calon dengan tidak dalam satus CLTN
BENTUK PELANGGARAN
SKB 5 LEMBAGA
PELANGGARAN DISIPLIN
• MEMASANG SPANDUK/BALIHO/ALAT PERAGA LAINNYA TERKAIT CALON PESERTA PEMILU
• SOSIALISASI KAMPANYE MEDIA SOSIAL/ONLINE CALON
• MELAKUKAN PENDEKATAN KEPADA PARTAI POLITIK SEBAGAI BAKAL CALON, MASYARKAT SEBAGAI BAKAL CALON DENGAN
TIDAK DALAM STATUS CLTN
• MENGHADIRI DEKLARASI/KAMPANYE CALON DAN MEMBERKAN TINDAKAN/DUKUNGAN KEBERPIHAKAN
• MENJADI ANGGOTA DAN/ATAU PENGURUS PARTAI POLITIK
• MEMBUAT POSTING, COMMENT, SHARE, LI80KE, BERGABUNG/FOLLOW DALAM GROUP /AKUN PEMENANGAN CALON
• MEMPOSTING PADA MEDIA SOCIAL/MEDIA LAIN YANG DAPAT DIAKSES PUBLIC, FOTO BERSAMA CALON, TIM SUKSES DENGAN
MENUNJUKAN KEBERPIHAKAN, DAN APK
• MENGADAKAN KEGIATAN YANG MENGARAH KEPADA KEBERPIHAKAN TERHADAP PARTAI POLITIK ATAU CALON ATAU
PASANGAN CALON YANG MENJADI PESERTA PEMILU SEBELUM, SELAMA DAN SESUDAH MASA KAMPANYE MELIPUTI
PERTEMUAN, AJAKAN, HIMBAUAN, SERUAN, DAN PEMBERIAN BARANG KEPADA ASN DALAM LINGKUNGAN UNIT KERJA,
ANGGOTA DAN MASYARAKAT
• MENJADI TIM AHLI/TIM PEMENANGAN/KONSULTAN ATAU SEBUTAN LAINNYA BAGI BAKAL CALON ATAU BAKAL PASANGAN
CALON YANG MENJADI PESERTA PEMILU SEBELUM DAN SETELAH PENETAPAN PESERTA PEMILU
• MEMBERIKAN DUKUNGAN KEPADA BAKAL CALON PERSEORANGAN DENGAN MEMBERIKAN SURAT DUKUNGAN ATAU
MENGUMPULKAN FOTOKOPI KTP ATAU SURAT KETERANGAN PENDUDUK
• MEMBUAT KEPUTUSAN/TIDAKAN YANG DAPAT MENGUNTUNGKAN /MERUGIKAN PARTAI POLITIK ATAU CALON ATAU PASANGAN
CALON PADA MASA SEBELUM, SELAMA DAN SESUDAH MASA KAMPANYE
• BENTUK PELANGGARAN LAINNYA.
MEKANISME PENANGANAN PELANGGARAN NETRALITAS ASN

Temuan Atau Laporan Rekomendasi


- Apabila temuan merupakan dugaan pelanggaran - Bawaslu merekomendasikan hasil pengkajian atau
Pemilu/Pemilihan maka Bawaslu melakukan pengkajian
Pengkajian penanganannya kepada Komite Aparatur Sipil Negara (KASN)
- Apabila dalam pengawasan ditemukan dugaan pelanggaran Bawaslu melakukan pengkajian atas apabila dalam dugaan pelanggaran UU Pemilu atau UU
Netralitas ASN yang bukan pelanggaran Pemilu/Pemilihan, adanya dugaan pelanggaran UU Pemilihan terdapat dugaan Pelanggaran Netralitas ASN
Bawaslu meneruskan hasil pengawasan kepada KASN Pemilu atau Pemilihan, salah satunya - Bawaslu meneruskan kepada Penyidik Kepolisian apabila
- Apabila Laporan setelah kajian awal diduga terdapat dugaan dengan cara mengundang para pihak terdapat dugaan Tindak Pidana Pemilu atau Pemilihan
pelanggaran UU Pemilu atau UU Pemilihan maka dilanjutkan untuk diklarifikasi. - Dalam hal terlapor adalah PPNPN maka rekomendasi
pengkajian disampaikan kepada Pembina Kepegawaian dan Pejabat yang
- Apabilan laporan setelah kajian awal tidak terdapat dugaan Berwenang di masing masing KL sesuai SE Menpan RB Nomor
pelanggaran UU Pemilu atau UU Pemilihan namun terdapat 1/2023 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan
dugaan pelanggaran Netralitas ASN yang diatur dalam Netralitas Pegawai Pemerintah Non Pegawai negeri dalam
perundang-undangan lainnya, maka diteruskan ke KASN Penyelenggaran Pemilihan Umum dan Pemilihan
Mekanisme Penanganan Pelanggaran Netralitas ASN
Keterangan :

Pengawasan Setelah Tujuan


Instansi Penetapan Bawaslu Men PAN RB Rekomendasi
Peserta Reko
mend Tembusan
Sebelum Rekomendasi
Laporan Penetapan
asi Mendagri
KASN
Peserta

Men PAN RB PPK


Peringatan
Rekomendasi dini
Mendagri BKN

Tidak
Melaksanakan PPK
Bawaslu Rekomendasi
Melaksa
nakan
Selesai
Rekome
BKN Tindakan ndasi
BKN
Pengendalian
DATA GAR NETRALITAS ASN PADA
PEMILU 2019

TEMUAN LAPORAN BUKAN GAR REKOMENDASI

914 85 105 894


BENTUK KETIDAKNETRALAN ASN
PADA PEMILU 2019
1 ASN Memberikan dukungan melalui media sosial/massa
ASN menghadiri/mengikuti acara silahturahmi/sosialisasi/bakti sosial Bakal
2
Paslon/parpol
3 ASN Melakukan pendekatan/Mendaftarkan diri pada salah satu partai politik
4 ASN Mendukung salah satu bakal calon
5 Kepala Desa/Aparat Desa Memberikan dukungan kepada salah satu bakal calon

6 ASN Mendeklarasikan diri sebagai bakal calon kepala daerah


7 ASN Sosialisasi bakal calon melalui APK
8 ASN Mempromosikan diri sendiri atau orang lain

9 ASN melanggar asas netralitas yakni diduga berpihak dalam Pemilihan

10 ASN Mengajak atau mengintimidasi untuk mendukung salah satu calon


CONTOH KASUS PEMILU 2019 - VONIS
BERSALAH
• BERPERAN SEBAGAI MODERATOR KAMPANYE TATAP MUKA CALEG DPRD KAB TERDAKWA
TURUT AKTIF MENJAWAB PERTANYAAN PESERTA KAMPANYE, DAN DIAKHIR KAMPANYE
BERFOTO BERSAMA PENJARA 6 BULAN MASA PERCOBAAN 1 TAHUN PIDANA DENDA 6 JUTA
SUBSIDER 6 BULAN KURUNGAN
• berperan aktif sebagai juru kampanye dan aktif berbicara dalam kampanye salah satu caleg DPRD Provinsi dan
DPRD Kabupaten, vonis Penjara 6 bulan masa percobaan 1 tahun pidana denda 8 juta subsider 8 bulan kurungan
• Terdakwa memberikan sambutan dengan mengajak masyarakat untuk hadir dalam kegiatan kampanye salah satu
Caleg DPR RI, Vonis Menjatuhkan pid penjara selama 2 bulan dan denda Rp2.000.000 subsidair 2 bulan
kurungan
• Mengkampanyekan salah satu peserta Pemilu dengan keluarga dan tetangga terdakwa Vonis pidana penjara
selama 1 bulan dan 20 hari serta pid denda Rp2.000.000 subsidair 2 bulan kurungan
• Turut serta dengan dengan sengaja melanggar larangan pelaksanaan kampanye di tempat pendidikan Vonis pidana
penjara selama 3 bulan dan denda 3 juta, subs 1 bulan kurungan,
DATA GAR NETRALITAS ASN -
PEMILIHAN 2020
• MENDAFTARKAN DIRI KE PARTAI POLITIK DENGAN TUJUAN MENJADI
BAKAL CALON GUBERNUR ATAU WAKIL GUBERNUR, BUPATI ATAU
WAKIL BUPATI, SERTA WALIKOTA ATAU WAKIL WALIKOTA
• Menghadiri dan Terlibat Kegiatan Partai Politik atau Bakal Calon Gubernur atau
Wakil Gubernur, Bupati atau Wakil Bupati, serta Walikota atau Wakil Walikota
• Menunjukkan perbuatan yang berpihak kepada salah satu bakal calon atau pasangan
calon di media sosial
• Melakukan tindakan yang mendukung salah satu bakal calon atau bakal pasangan
calon
• Melakukan tindakan yang mendukung salah satu pasangan calon
DATA PELANGGARAN NETRALITAS ASN PADA PEMILIHAN TAHUN 2020

1.536 • JUMLAH DUGAAN PELANGGARAN

53 • PENANGANAN DIHENTIKAN

1.398 • DIREKOMENDASIKAN/DITERUSKAN

Sumber Gambar: www.menpan.go.Id


BENTUK KETIDAKNETRALAN ASN
PADA PEMILIHAN 2020
1)Mendaftarkan diri ke Partai Politik dengan tujuan menjadi bakal calon Gubernur
atau Wakil Gubernur, Bupati atau Wakil Bupati, serta Walikota atau Wakil
Walikota
2)Menghadiri dan Terlibat Kegiatan Partai Politik atau Bakal Calon Gubernur atau
Wakil Gubernur, Bupati atau Wakil Bupati, serta Walikota atau Wakil Walikota
3)Menunjukkan perbuatan yang berpihak kepada salah satu bakal calon atau
pasangan calon di media sosial
4)Melakukan tindakan yang mendukung salah satu bakal calon atau bakal
pasangan calon
5)Melakukan tindakan yang mendukung salah satu pasangan calon
DATA GAR NETRALITAS - PEMILU 2024

Seorang Lurah di Konawe Selatan mengirim pesan ke WhatsApp Group yang isinya
bermuatan mendukung salah satu pasangan calon. Divonis bersalah dan dihukum pidana
penjara 1 bulan.

Seorang Kepala Seksi Kantor Kecamatan di Konawe Selatan memposting gambar salah satu
paslon yang terdapat tulisan ajakan untuk mencoblos. Divonis bersalah dan dihukum penjara
1 bulan.

Seorang Plt. Kepala Dinas Sosial dan Kepala Seksi Jaminan Sosial Keluarga pada Dinas
Sosial di Kabupaten Pelalawan, Riau, melakukan Tindakan menguntungkan paslon saat
mengunjungi penerima manfaat Program Keluarga Harapan. Keduanya divonis oleh
Pengadilan dengan pidana penjara 2 bulan dengan masa percobaan 4 bulan.

Seorang PNS pada Dinas Dikbud di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan mengacungkan simbol
jari (identitas salah satu Paslon) dalam sebuah acara. divonis bersalah dan didenda 1 juta rupiah
subsidair 1 bulan kurungan.
MOTIF GAR NETRALITAS - PEMILIHAN 2020
• EKSISTENSI HAK PILIH YANG DIMILIKI OLEH SEORANG ASN. UU PEMILIHAN ATAU UU PEMILU
TIDAK MENCABUT HAK PILIH BAGI ASN, TIDAK SEPERTI ANGGOTA TNI ATAU POLRI SEHINGGA
ASN MEMILIKI STATUS SEBAGAI PEMILIH YANG MENJADI SASARAN KAMPANYE PESERTA
PEMILIHAN.
• kepentingan pribadi seorang ASN, baik kepentingan terhadap jabatan atau karir serta kedekatan dalam bentuk
kekeluargaan atau pertemanan dengan seorang calon Kepala Daerah atau Wakil Kepala Daerah.
• politisasi birokrasi yang dilakukan oleh Calon Gubernur atau Wakil Gubernur, Bupati atau Wakil Bupati, dan
Walikota atau Wakil Walikota. Umumnya peserta Pemilihan yang melakukan politisasi birokrasi adalah calon yang
berstatus sebagai petahana. Peserta Pemilihan yang berstatus sebagai petahana ini melalui kekuasaannya dapat
memberikan sebuah tekanan yang cenderung intimidasi atau memberikan janji promosi jabatan kepada seorang
ASN dengan syarat memberikan dukungan kepada peserta Pemilihan itu.
Data Pelanggaran Netralitas ASN
Pemilu 2024
SEBELUM PENETAPAN PESERTA SETELAH PENETAPAN PESERTA

• Total Laporan 7 • Beririsan dengan Pelanggaran


• 3 masih dalam Proses KASN Pemilu total 26
• 2 terbukti, belum tindaklanjut PPK • 7 masih dalam Proses KASN
• 1 Terbukti, telah Tindaklanjut PPK • 6 terbukti, belum tindaklanjut PPK
• 1 Tidak Terbukti • 12 Terbukti, telah Tindaklanjut PPK
• 1 Tidak Terbukti
• Total Hasil Pengawasan 25
• 11 masih dalam Proses KASN
• 2 terbukti, belum tindaklanjut PPK
• Tidak Beririsan dengan
• 7 Terbukti, telah Tindaklanjut PPK Pelanggaran Pemilu total 34
• 5 Tidak terbukti • 17 masih dalam Proses KASN
• 6 terbukti, belum tindaklanjut PPK
BENTUK KETIDAKNETRALAN ASN
PADA PEMILU 2024
• MENGHADIRI RAPAT PARTAI POLITIK
• Melakukan tindakan yang mendukung Bakal Calon Kepala Daerah
• Membagikan APK Bakal Calon Legislatif
• Menjadi Pengurus Partai Politik
• Mewakili Partai politik dalam Rapat DPSHP
• Menjadi Bakal Calon Legislatif
• Berfoto dengan atribut Partai Politik tertentu
• Mendukung Bakal Calon Legislatif Tertentu
• Menghadiri kegiatan Partai Politik
• Mengunggah Foto Bakal Calon Legislatif dalam media social
• Berfoto bersama bakal Calon legislative
• Ikut membantu mengumpulkan KTP sebagai syarat calon anggota DPD
• Mendukung verifikasi factual terhadap calon tertentu
ENDING

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai