Anda di halaman 1dari 9

ANALISA BEBAN

KERJA UNIT FARMASI


KELOMPOK E :
Amelci Krezentia
Ananda Chairia Mayaputri
Ardhestiro Hamindyo Putro
Brillian Victory Sanjaya
Nabila Shafira Aisyah Dianra
Ode Muhamad

MAGISTER ADMINISTRASI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS RESPATI


INDONESIA
2023
Beban kerja : sekumpulan atau sejumlah kegiatan
yang harus diselesaikan oleh suatu unit organisasi
Definisi atau pemegang jabatan dalam jangka waktu
tertentu.

Analisa beban kerja : proses untuk menetapkan


jumlah jam kerja yang digunakan atau dibutuhkan
untuk merampungkan suatu pekerjaan dalam
waktu tertentu, atau dengan kata lain analisis
beban kerja bertujuan untuk menentukan berapa
jumlah personalia dan berapa jumlah tanggung
jawab atau beban kerja yang tepat .
02
Analisa Beban Kerja Instalasi Farmasi
Analisa kebutuhan tenaga di Instalasi farmasi RS X berdasarkan perhitungan beban kerja
Standar Pelayanan Resep Jadi 30 Menit
Standar Pelayanan Resep Racikan 90 Menit

Rata – Rata Waktu Pelayanan Resep Jadi 15 Menit


Rata – Rata Waktu Pelayanan Resep Racikan 25 Menit

Yang dimaksud waktu pelayanan adalah mulai proses input sampai dengan penyerahan obat

Komposisi Kunjungan
Jenis Resep
Shift I Shift II Shift III Total
Obat Jadi 60% 25% 15% 100%
Obat Racikan 35% 60% 5% 100%

03
Jumlah rata – rata resep jadi/ hari 300 Rx
Jumlah rata – rata resep racikan/ hari 100 Rx

Lama Kerja per orang (per shift)


Shift I Shift II Shift III
420 menit 360 menit 660 menit

Rumus Dasar :
Beban Kerja = Waktu Transaksi x Volume Transaksi

Beban Kerja
Rx Jadi Rx Racikan Total
7000 menit
4500 menit 2500 menit (116,66 jam kerja)

04
Beban Kerja / Shift (menit Kerja)
Jenis Resep
Shift I Shift II Shift III Total
Rx Jadi 2.700 1.125 675 4.500
Rx Racikan 875 1.500 125 2.500
Total 3.575 2.625 800 7.000

Rumus Dasar :
Kebutuhan Tenaga = Beban Kerja .
Waktu Standar Pelayanan

Kebutuhan Tenaga :
Shift I = 3575/420 = 8.5 Orang (9 Orang)
Shift II = 2625/360 = 7.2 Orang (7 Orang)
Shift III = 800/660 = 1.2 Orang (1 Orang)
Jadi perhari dibutuhkan 17 Orang
05
Jobdesk tenaga farmasi
selain menyiapkan obat

• Klaim BPJS
• Edukasi rawat inap-klinis
• Edukasi rawat jalan
• Rekonsiliasi
• PTO (Pemantauan Terapi Obat)
• MESO (Monitoring Efek Samping Obat)
• Konseling
• Laporan Bulanan Unit
• Pelaporan Insiden
• Konfirmasi Kekosongan Obat
• Laporan Obat OAT
• Peracikan obat sesuai resep
• Melatih tenaga baru dan memberikan bimbingan pada siswa PKL 06
Kesimpulan

• Beban Kerja di Pelayanan Farmasi RS X adalah 116,66 jam kerja


• Kebutuhan tenaga pelaksana kefarmasian adalah 17 orang
• Untuk menjamin tercapainya pelaksana kefarmasian yang baik maka
dibutuhkan 2 orang tambahan tenaga untuk pelaksananya

07
Kesimpulan

• Kendala terkait beban kerja adalah kurang SDM karena pembagian 3 shift dengan poli
rawat jalan dibagi 2 menjadi eksekutif dan regular ditambah depo farmasi terdapat di
masing-masing unit, disamping itu tenaga farmasi masih harus memberikan bimbingan
dan asistensi penilaian tugas pada siswa yang magang. Kekurangan tenaga juga terjadi
akibat tenaga farmasi senior terlibat rangkap tugas sebagai kepala pengadaan dan gudang
• Akibat kekurangan tenaga farmasi maka menyebabkan depo farmasi di masing-masing
lantai tidak efektif beroperasi sehingga kembali lagi depo farmasi terkonsentrasi di farmasi
sentral.
• Tidak adanya juru racik sementara dokter dari poli anak, ortopedi, dan saraf banyak
meresepkan obat racikan. Selain itu ada tugas lain juga dari juru racik yakni
1. Memastikan penyimpanan dan menjaga kualitas obat terjamin keamanannya
2. Memastikan ketersediaan obat di farmasi
• Bagian penyerahan obat kurang SDM yaitu 1-2 orang saja, kurang seimbang dengan
jumlah pasien yang ada 08
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai