Anda di halaman 1dari 13

1

Latihan Soal Akumulasi Biaya | Ade Heryana, SST, MKM

LATIHAN SOAL METODE AKUMULASI BIAYA (COST ACCUMULATION)


(Aplikasi pada Pelayanan Kesehatan)
Oleh: Ade Heryana, SST, MKM
Dosen Prodi Kesmas, Universitas Esa Unggul

COSTING PRODUK/JASA TUNGGAL, PROSES KONTINYU

Costing tanpa Work-in-Process (WIP)1

1. (Contoh) Apotik Dewi baru beroperasional pada bulan April tahun 2017. Selama bulan
April berdasarkan laporan penjualan telah melayani 1.000 resep dokter, tanpa ada WIP.
Adapun biaya-biaya yang terjadi selama April 2017 adalah sebagai berikut:
Biaya material Rp 40.000.000
Biaya tenaga kerja Rp 10.000.000
Biaya overhead pelayanan Rp 50.000.000
Total = Rp 100.000.000

Berapa biaya produk untuk melayani satu resep dokter?


Jawab:
Selama April 2017 total biaya yang dikeluarkan adalah Rp 100.000.000,-
Maka dengan jumlah pelayanan sebanyak 1.000 resep, biaya produk untuk melayani satu
resep adalah Rp 100.000.000 : 1.000 = Rp 100.000,-

2. Klinik Gigi Bolong pada bulan Juni 2017 melayani 200 pasien tambal gigi. Berdasarkan
data keuangan, selama bulan Juni 2017 biaya-biaya yang dikeluarkan adalah 1) Biaya
material langsung Rp 20.000.000,- 2) Biaya tenaga kerja langsung Rp 15.000.000,- dan 3)
Biaya overhead Rp 30.000.000,-
Hitunglah biaya produk untuk melayani tambal gigi satu orang pasien !

Costing dengan Work-in-Process

1. Pada bulan May 2017 Apotik Dewi melayani 980 resep dokter. Ternyata berdasarkan data
penjualan dari terdapat 1000 resep dokter yang masuk, namun 20 resep dokter belum
sepenuhnya terlayani karena terdapat obat yang masih kosong stoknya, dengan tingkat
penyelesaiannya dianggap 50%. Biaya-biaya yang terjadi selama bulan May 2017 adalah:
Biaya material Rp 39.000.000

1
Work-in-Process adalah produk/jasa yang belum lengkap pengerjaannya. Pada pelayanan kesehatan biasanya
pasien membayar penuh terlebih dahulu atau membayar uang muka yang besarnya disepakati kedua pihak.
2
Latihan Soal Akumulasi Biaya | Ade Heryana, SST, MKM

Biaya tenaga kerja Rp 10.000.000


Biaya overhead pelayanan Rp 50.000.000
Total = Rp 99.000.000

Berapa biaya produk untuk melayani satu resep dokter?


Total biaya dikeluarkan selama May 2017 adalah Rp 99.000.000,-
Total jumlah resep yang dilayani selama May 2017 = 980 + (50% x 20) = 990
Sehingga biaya produk untuk melayani resep dokter adalah Rp 99.000.000 : 990 = Rp
100.000,- per resep dokter

2. Klinik Gigi Bolong pada bulan Juni 2017 menerima pendaftaran 200 pasien tambal gigi.
Pada ahir bulan ada 5 pasien yang belum seluruhnya selesai dilayani karena masalah
medis, dengan tingkat penyelesaian dianggaap 80%. Berdasarkan data keuangan, selama
bulan Juni 2017 biaya-biaya yang dikeluarkan adalah 1) Biaya material langsung Rp
20.000.000,- 2) Biaya tenaga kerja langsung Rp 15.000.000,- dan 3) Biaya overhead Rp
30.000.000,-
Hitunglah biaya produk untuk melayani tambal gigi satu orang pasien !

COSTING PRODUK/JASA LEBIH DARI SATU, PROSES SERIAL2

1. (Contoh) Unit farmasi Puskesmas A selama bulan Juli 2017 melayani resep yang berasal
dari poli Puskesmas dan luar poli Puskemas. Pelayanan resep melalui tiga tahap yaitu
penerimaan resep, penyiapan obat, dan verifikasi resep. Unit farmasi dilayani oleh 1
Apoteker dan 3 Asisten Apoteker. Kinerja selama melayani resep dokter karena tercatat
sebagai berikut:
Unit Internal Unit Total
PKM Eksternal
PKM
Resep yang dilayani 9.500 500 10.000
Jumlah Asisten Apoteker 2 1 3
Biaya-biaya:
Biaya Tenaga Kerja Langsung/ Asisten 6.000.000 3.000.000 9.000.000
Apoteker (Rp)
Biaya Material Langsung 50.000.000 5.000.000 55.000.000
Biaya overhead 21.000.0003
Total Biaya 85.000.000

2
Proses serial adalah proses pelayanan yang pengerjaannya berurutan.
3
Menggunakan biaya teranggarkan.
3
Latihan Soal Akumulasi Biaya | Ade Heryana, SST, MKM

Hitunglah:
a. Biaya overhead untuk melayani resep dokter dari Internal PKM dan Eksternal PKM
b. Total biaya dan biaya per resep masing-masing unit
c. Apa kesimpulan yang Anda dapat?
Jawab:
a. Pertama kita menentukan overhead-rate sebagai “dasar alokasi” untuk tiap unit. Pada
kasus ini bisa menggunakan jumlah Asisten Apoteker, sehingga overhead-rate adalah:
Rp 21.000.000 : 3 = Rp 7.000.000. Dengan demikian biaya overhead untuk:
- Unit internal PKM = Rp 7.000.000 x 2 = Rp 14.000.000
- Unit eksternal PKM = Rp 7.000.000 x 1 = Rp 7.000.000
b. Total biaya masing-masing unit menjadi:
Unit Internal Unit Total
PKM Eksternal
PKM
Resep yang dilayani 9.500 500 10.000
Jumlah Asisten Apoteker 2 1 3
Biaya-biaya:
Biaya Tenaga Kerja Langsung/ 6.000.000 3.000.000 9.000.000
Asisten Apoteker (Rp)
Biaya Material Langsung 50.000.000 5.000.000 55.000.000
Biaya overhead 14.000.000 7.000.000 21.000.0004
Total Biaya 70.000.000 15.000.000 85.000.000
Biaya produk per resep dokter 7.368 30.000
Ket: Biaya produk untuk unit Internal PKM = Rp 70.000.000 : 9.500 = Rp 7.368
Biaya produk untuk unit Eksternal PKM = Rp 15.000.000 : 500 = Rp 30.000
c. Kesimpulan:
- Biaya produk unit Internal lebih rendah dibanding unit Eksternal, atau unit Internal
bekerja lebih efisien dibanding unit Eksternal

2. Soal sama seperti no.1, namun overhead rate menggunakan rate jumlah pasien.

3. (Contoh) Laboratorium klinik C melayani tiga jenis pelanggan yaitu Atas Permintaan
Sendiri (APS), Rujukan Dokter, dan Perusahaan. Selama bulan Agustus 2017 total
melayani pemeriksaan laboratorium sebanyak 3.000 pasien. Laboratorium
mempekerjakan 2 orang customer service, 5 orang Analis Kesehatan dan 1 orang Dokter
PJ. Adapun alokasi jam kerja masing-masing karyawan menurut data SDM adalah:

4
Menggunakan biaya teranggarkan.
4
Latihan Soal Akumulasi Biaya | Ade Heryana, SST, MKM

Tenaga Kerja APS Rujukan Perusahaan


Customer service 1 (jam) 2 2 4
Customer service 2 (jam) 4 2 2
Analis Kesehatan 1 (jam) 2 2 4
Analis Kesehatan 2 (jam) 2 2 4
Analis Kesehatan 3 (jam) 4 4 -
Dokter PJ (jam) 3 4 1
TOTAL (jam) 17 16 15

Selama bulan Agustus 2017, kinerja melayani pemeriksaan laboratorium tercatat sebagai
berikut:
APS Rujukan Perusahaan Total
Pasien dilayani 500 1.500 1.000 3.000
Alokasi jam kerja 17 16 15 48
Biaya-biaya:
Biaya Tenaga Kerja 3.500.000 10.500.000 7.000.000 21.000.000
Langsung (Rp)
Biaya Material 100.000.000 120.000.000 80.000.000 300.000.000
Langsung (Rp)
Biaya overhead 48.000.000
Total Biaya 368.000.000

Hitunglah:
a. Biaya overhead untuk melayani pemeriksaan laboratoium (menggunakan rate jam
alokasi jam kerja)
b. Total biaya dan biaya per pemerikaan laboratorium masing-masing pelanggan
c. Apa kesimpulan yang Anda dapat?

Jawab:

a. Biaya Overhead masing-masing pelanggan:


- APS = 17/48 x Rp 48.000.000,- = Rp 17.000.000
- Rujukan = 16/48 x Rp 48.000.000,- = Rp 16.000.000
- Perusahaan = 15/48 x Rp 48.000.000,- = Rp 15.000.000
b. Total Biaya dan Biaya produk adalah:
APS Rujukan Perusahaan Total
Pasien dilayani 500 1.500 1.000 3.000
Alokasi JK 17 16 15 48
Biaya-biaya:
Biaya TKL (Rp) 3.500.000 10.500.000 7.000.000 21.000.000
Biaya ML (Rp) 100.000.000 120.000.000 80.000.000 300.000.000
Biaya overhead 17.000.000 16.000.000 15.000.000 48.000.000
Total Biaya 120.500.000 146.000.000 102.000.000 368.000.000
5
Latihan Soal Akumulasi Biaya | Ade Heryana, SST, MKM

Biaya produk:
a. APS = Rp 120.500.000 : 500 = Rp 241.000,00
b. Rujukan = Rp 146.000.000 : 1.500 = Rp 97.333,33
c. Perusahaan = Rp 102.000.000 : 1.000 = Rp 102.000,00
c. Kesimpulan:
- Biaya produk pelanggan APS paling tinggi, sedangkan yang paling rendah adalah
pelanggan Rujukan
- Pelayanan pasien rujukan adalah yang paling efisien

4. Soal sama dengan nomor 3, namun jika Masing-masing Analis Kesehatan melayani full
masing-masing pelanggan, sehingga Biaya Tenaga Kerja Langsung masing-masing adalah
Rp 7.000.000,-

METODE JOB ORDER COSTING

1. (Contoh, industri jamu) Sebuah pabrik herbal kelas menengah ke bawah berencana
membuat 25 batch pesanan jamu kunyit dengan Surat Pesanan No.123 ke pedagang besar
seharga Rp 114.800.000,-. Biaya langsung yang timbul selama periode permbuatan jamu
tersebut adalah 1) Biaya bahan baku langsung Rp 50.000.000,- dan 2) Biaya Tenaga Kerja
Langsung (TKL) Rp 19.000.000,-.
Proses produksi untuk Pesanan No.123 ini membutuhkan 500 jam-mesin. Sementara
seluruh kegiatan produksi di pabrik tersebut (bukan hanya pesanan No.123) dianggarkan
2.000 jam-mesin, dan aktualnya sebesar Rp 2.480 jam-mesin.
Total Biaya Overhead Pabrik (BOP) yang dibebankan kepada seluruh pesanan (bukan
hanya pesanan No.123) dianggarkan sebesar Rp 64.800.000,- dan aktualnya ternyata
mencapai Rp 65.100.000,-
Pertanyaan:
a. Jika menggunakan biaya aktual, pada pesanan No.123 tersebut hitunglah: 1) Biaya
total (total cost); 2) Unit cost; 3) Laba/rugi per unit yang dihasilkan
b. Jika menggunakan biaya anggaran, pada pesanan No.123 tersebut hitunglah: 1) Biaya
total (total cost); 2) Unit cost; 3) Laba/rugi per unit yang dihasilkan
c. Kesimpulan apa yang dapat Anda berikan berdasarkan jawaban nomor a dan b di atas.

Jawab:
6
Latihan Soal Akumulasi Biaya | Ade Heryana, SST, MKM

– Menggunakan Biaya Aktual


 Obyek biaya/cost object = Pesanan No.123
 Menghitung biaya langsung
- Biaya material/bahan baku langsung = Rp 50.000.000,-
- Baya tenaga kerja langsung = Rp 19.000.000,-
- Total biaya langsung = Rp 50.000.000,- + Rp 19.000.000,- = Rp 69.000.000,-
 Menghitung biaya overhead
- Biaya overhead aktual adalah Rp 65.100.000,-
- Menentukan dasar alokasi biaya overhead yaitu jam-mesin, yaitu 500 jam-mesin
(Pesanan No.123), dan 2.480 jam-mesin (Seluruh pesanan secara aktual)
- Tarif aktual terhadap biaya overhead = Rp 65.100.000,- : 2.480 jam-mesin = Rp
26.250,- per jam-mesin
- Alokasi biaya overhead ke Pesanan No.123 = Rp 26.250,- x 500 jam-mesin = Rp
13.125.000,-
 Menghitung total cost untuk Pesanan No.123
- Total biaya langsung = Rp 69.000.000,-
- Total biaya overhead = Rp 13.125.000,-
- Total biaya = Rp 69.000.000,- + Rp 13.125.000,- = Rp 82.125.000,-
 Menghitung unit cost untuk Pesanan No.123
- Total cost = Rp 82.125.000
- Unit pesanan = 25
- Unit cost = Rp 82.125.000,- : 25 = Rp 3.285.000,-
 Menghitung laba per unit
- Harga jual 25 unit = Rp 114.800.000,-
- Harga per unit = Rp 114.800.000,- : 25 = Rp 4.592.000,-
- Laba per unit = Rp 4.592.000 – Rp 3.285.000 = Rp 1.307.000,-
– Menggunakan Biaya Anggaran
 Obyek biaya/cost object = Pesanan No.123
 Menghitung biaya langsung
- Biaya material/bahan baku langsung = Rp 50.000.000,-
- Baya tenaga kerja langsung = Rp 19.000.000,-
- Total biaya langsung = Rp 50.000.000,- + Rp 19.000.000,- = Rp 69.000.000,-
 Menghitung biaya overhead
7
Latihan Soal Akumulasi Biaya | Ade Heryana, SST, MKM

- Biaya overhead anggaran/normal adalah Rp 64.800.000,-


- Menentukan dasar alokasi biaya overhead yaitu jam-mesin, yaitu 500 jam-mesin
(Pesanan No.123), dan 2.400 jam-mesin (Seluruh pesanan secara anggaran)
- Tarif anggaran terhadap biaya overhead = Rp 64.800.000,- : 2.400 jam-mesin =
Rp 27.000,- per jam-mesin
- Alokasi biaya overhead ke Pesanan No.123 = Rp 27.000,- x 500 jam-mesin = Rp
13.500.000,-
 Menghitung total cost untuk Pesanan No.123
- Total biaya langsung = Rp 69.000.000,-
- Total biaya overhead = Rp 13.500.000,-
- Total biaya = Rp 69.000.000,- + Rp 13.500.000,- = Rp 82.500.000,-
 Menghitung unit cost untuk Pesanan No.123
- Total cost = Rp 82.500.000
- Unit pesanan = 25
- Unit cost = Rp 82.500.000,- : 25 = Rp 3.300.000,-
 Menghitung laba per unit
- Harga jual 25 unit = Rp 114.800.000,-
- Harga per unit = Rp 114.800.000,- : 25 = Rp 4.592.000,-
- Laba per unit = Rp 4.592.000 – Rp 3.300.000 = Rp 1.292.000,-
– Kesimpulan:
a. Dengan menggunakan biaya aktual, total cost yang dihasilkan lebih kecil (Rp
82.125.000,-) dibandingkan dengan dengan menggunakan biaya anggaran (Rp
82.500.000)
b. Laba yang dihasilkan dengan biaya aktual (Rp 1.307.000,-) lebih besar
dibandingkan dengan biaya anggaran (Rp 1.292.000)

2. (Klinik dokter, Medical Check Up). Sebuah medical centre di Jakarta memenangkan
tender pemeriksaan kesehatan karyawan sebanyak 1.000 karyawan dengan harga
pemeriksaan yang disepakati adalah Rp 500.000,- per karyawan. Pelaksanaan pemeriksaan
dilakukan selama bulan Juli 2016 dan dimasukkan sebagai Pesanan No.20.
Selama bulan April 2016 tercatat biaya-biaya dan informasi sebagai berikut sebagai
berikut:
a. Biaya material langsung untuk Pesanan No.20 adalah Rp 200.000.000,-
8
Latihan Soal Akumulasi Biaya | Ade Heryana, SST, MKM

b. Biaya tenaga kerja langsung untuk Pesanan No.20 adalah Rp 100.000.000,-


c. Selama bulan April 2016 biaya overhead aktual yang timbul di klinik tersebut untuk
seluruh pesanan dan operasional klinik adalah Rp 60.000.000, sementara yang
dianggarlan adalah Rp 55.000.000,-
d. Selama bulan April 2016, secara aktual klinik menggunakan 6500 jam-tenaga kerja,
sementara yang dianggarkan hanya 3000 jam-tenaga kerja. Pesanan No.20 (medical
check up karyawan) menggunakan 500 jam-tenaga kerja.

Dengan menggunakan informas di atas:

1. Hitunglah total cost, unit cost dan laba/rugi per unit jika menggunakan biaya aktual
2. Hitunglah total cost, unit cost dan laba/rugi per unit jika menggunakan biaya anggaran
3. Kesimpulan apa yang dapat dihasilkan dari perhitungan di atas.

METODE PROCESS COSTING

1. (Laboratorium klinik) Laboratorium Klinik Esa Medhika melayani pemeriksaan


imunologi untuk sampel darah pasien yang melewati dua Unit utama yaitu Unit Analitik
dan Unit Pasca Analitik. Adapun informasi biaya dan sampel yang dihasilkan selama bulan
Januari, dan Februari 2017 pada Unit Analitik adalah sebagai berikut:
a. Januari 2017
1. Unit fisik sampel:
- Work-in Process5 awal = 0
- Sampel masuk dan diproses = 400
- Sampel selesai dan ditransfer ke Unit Pasca Analitik = 400
2. Biaya-biaya
- Biaya material langsung = Rp 32.000.000,-
- Biaya konversi6 = Rp 24.000.000,-
b. Februari 2017
1. Unit fisik sampel:
- Work-in Process7 awal = 0
- Sampel masuk dan diproses = 400

5
Sampel yang masih belum selesai dikerjakan pada bulan sebelumnya (dalam hal ini adalah Desember 2016)
6
Biaya konversi = biaya tenaga kerja langsung + biaya overhead
7
Sampel yang masih belum selesai dikerjakan pada bulan sebelumnya (dalam hal ini adalah Januari 2017)
9
Latihan Soal Akumulasi Biaya | Ade Heryana, SST, MKM

- Sampel selesai dan ditransfer ke Unit Pasca Analitik = 175


- WIP akhir (100% material dan 60% konversi) = 225
2. Biaya-biaya
- Biaya material langsung = Rp 32.000.000,-
- Biaya konversi8 = Rp 18.600.000,-
Dengan menggunakan informasi di atas, hitunglah total cost di Unit Analitik pada
bulan Januari dan Februari 2017.
Jawab:
a. Bulan Januari 2017 di Unit Pre-Analitik
- Unit fisik sampel yang dihasilkan = 400
- Total biaya = biaya material langsung + biaya konversi = Rp 32.000.000 +
24.000.000 = Rp 56.000.000,-
- Biaya per unit = Rp 56.000.000,- : 400 = Rp 140.000,- per unit sampel
- Karena tidak ada WIP akhir, maka seluruh biaya dibebankan kepada produk jadi
(sampel yang sudah dikerjakan)
b. Bulan Februari 2017 di Unit Pre-Analitik
- Unit fisik sampel yang dihasilkan (output) dan unit ekuivalen)
Unit Ekuivalen
Jumlah
Unit Fisik Material
Unit Konversi
Langsung
WIP Awal 0
Masuk dan proses 400
Jumlah input 400
Selesai dan ditransfer ke Unit Pasca 175 175 175
Analitik
WIP Akhir* 225 225 135
Jumlah output 400 400 310
* Catatan: Ekuivalensi pada WIP Akhir adalah 100% material langsung dan 60%
konversi, sehingga WIP akhir dihitung sebagai berikut:
- WIP akhir pada material langsung = 100% x 225 = 225
- WIP akhir pada konversi = 60% x 225 = 135

- Total biaya = biaya material langsung + biaya konversi = Rp 32.000.000 +


18.600.000 = Rp 50.600.000,-
- Biaya per unit ekuivalensi
a. Material langsung = Rp 32.000.000,- : 400 = Rp 80.000,- per unit ekuivalensi
b. Konversi = Rp 18.600.000,- : 310 = Rp 60.000,- per unit ekuivalensi

8
Biaya konversi = biaya tenaga kerja langsung + biaya overhead
10
Latihan Soal Akumulasi Biaya | Ade Heryana, SST, MKM

- Pembebanan biaya
a. Terhadap produk jadi (sampel yang selesai 100% dikerjakan)
1. Biaya Material langsung = 175 x Rp 80.000,- = Rp 14.000.000,-
2. Biaya Konversi = 175 x Rp 60.000,- = Rp 10.500.000,-
b. Terhadap WIP akhir
1. Biaya Material langsung = 225 x Rp 80.000,- = Rp 18.000.000,-
2. Biaya Konversi = 135 x Rp 60.000,- = Rp 8.100.000,-

Total Biaya = Rp 14.000.000 + 10.500.000 + 18.000.000 + 8.100.000


= Rp 50.600.000,-

Dengan demikian:

a. Total Biaya:
1. Pada bulan Januari 2017 = Rp 56.000.000,-
2. Pada bulan Februari 2017 = Rp 50.600.000,-
b. Biaya per Unit:
1. Pada bulan Januari 2017 = Rp 140.000,- per unit
2. Pada bulan Februari 2017 = Rp 80.000,- per unit ekuivalensi biaya material
langsung dan Rp 60.000,- per unit ekuivalensi biaya konversi.

2. Berdasarkan soal nomor 1 hitunglah total biaya, jika pada bulan Maret 2017 terdapat
informasi biaya sebagai berikut:
a. Unit fisik sampel
1. WIP awal = 225
2. Mulai masuk dan proses = 275
3. Selesai dan transfer = 400
4. WIP Akhir = 100 (100% material dan 50% konversi)
b. Biaya-biaya
1. Biaya WIP awal:
a. Bahan langsung = Rp 18.000.000,-
b. Konversi = Rp 8.100.000,-
2. Biaya yang ditambahkan
a. Bahan langsung = Rp 19.800.000,-
b. Konversi = Rp 16.380.000,-
11
Latihan Soal Akumulasi Biaya | Ade Heryana, SST, MKM

Jawab:

1. Menghitung unit fisik dan unit ekuivalen


Unit Ekuivalen
Jumlah
Unit Fisik Material
Unit Konversi
Langsung
WIP Awal 225
Masuk dan diproses 275
Jumlah input 500
Selesai dan ditransfer ke Unit Pasca 400 400 400
Analitik
WIP Akhir* 100 100 50
Jumlah output 400 500 450
* Catatan: Ekuivalensi pada WIP Akhir adalah 100% material langsung dan 50%
konversi, sehingga WIP akhir dihitung sebagai berikut:
- WIP akhir pada material langsung = 100% x 100 = 100
- WIP akhir pada konversi = 50% x 100 = 50

2. Menghitung biaya total dan biaya per unit ekuivalen


Biaya Biaya
Uraian Total Biaya Material Konversi
Langsung (TKL+OH)
Biaya WIP Awal 26.100.000 18.000.000 8.100.000
Biaya yang ditambahkan 36.180.000 19.800.000 16.380.000
Jumlah 62.280.000 37.800.000 24.480.000
Unit ekuivalen 500 450
Biaya per unit ekuivalen 75.600 54.400

3. Pembebanan biaya
a. Terhadap produk/jasa jadi (yang sudah selesai 100%)
- Biaya Material Langsung = 400 unit x Rp 75.600 = Rp 30.240.000,-
- Biaya Konversi (TKL+OH) = 400 unit x Rp 54.400 = Rp 21.760.000,-
b. Terhadap WIP akhir
- Biaya Material Langsung = 100 unit x Rp 75.600 = Rp 7.560.000,-
- Biaya Konversi (TKL + OH) = 50 unit x Rp 54.400 = Rp 2.720.000,-
Total Biaya = Rp 30.240.000 + Rp 21.760.000 + Rp 7.560.000 + Rp 2.720.000,-
= Rp 62.280.000,-

4. Berdasarkan soal nomor 3 hitunglah total biaya pada Unit Pasca Analitik, jika pada bulan
Maret 2017 terdapat informasi-informasi biaya sebagai berikut:
a. Unit fisik sampel
1. WIP awal = 240
12
Latihan Soal Akumulasi Biaya | Ade Heryana, SST, MKM

2. Mulai masuk dan proses = 400 (dari Unit Analitik)


3. Selesai dan transfer = 440
4. WIP Akhir = 200 (100% transfrerred-in, 0% material dan 80% konversi)
b. Biaya-biaya
1. Biaya WIP:
a. Transferred-in = Rp 33.600.000,-
b. Bahan langsung = Rp 0,-
c. Konversi = Rp 18.000.000,-
2. Biaya yang ditambahkan
a. Transferred-in = Rp 52.000.000,-
b. Bahan langsung = Rp 13.200.000,-
c. Konversi = Rp 48.600.000,-
Jawab:
1. Menghitung unit fisik dan unit ekuivalen
Unit Ekuivalen
Jumlah
Unit Fisik Transferred- Material
Unit Konversi
in Langsung
WIP Awal 240
Masuk dan diproses 400
Jumlah input 640
Selesai dan ditransfer 440 440 440 440
WIP Akhir* 200 200 0 160
Jumlah output 640 640 440 600
* Catatan: Ekuivalensi pada WIP Akhir adalah 100% transferred-in, 0% material
langsung dan 80% konversi, sehingga WIP akhir dihitung sebagai berikut:
- WIP akhir pada transferred-in = 100% x 200 = 200
- WIP akhir pada material langsung = 0% x 200 = 0
- WIP akhir pada konversi = 80% x 200 = 160

2. Menghitung biaya total dan biaya per unit ekuivalen


Biaya Biaya Biaya
Uraian Total Biaya Transferre Material Konversi
d-in Langsung (TKL+OH)
Biaya WIP Awal 51.600.000 33.600.000 0 18.000.000
Biaya yang ditambahkan 113.800.000 52.000.000 13.200.000 48.600.000
Jumlah 165.400.000 85.600.000 13.200.000 66.600.000
Unit ekuivalen 640 440 600
Biaya per unit ekuivalen 133.750 30.000 111.000

3. Pembebanan biaya
a. Terhadap produk/jasa jadi (yang sudah selesai 100%)
13
Latihan Soal Akumulasi Biaya | Ade Heryana, SST, MKM

- Biaya transferred-in = 440 unit x Rp 133.750 = Rp 58.850.000,-


- Biaya Material Langsung = 440 unit x Rp 30.000 = Rp 13.200.000,-
- Biaya Konversi (TKL+OH) = 440 unit x Rp 111.000 = Rp 48.840.000,-
b. Terhadap WIP akhir
- Biaya transferred-in = 200 unit x Rp 133.750 = Rp 26.750.000,-
- Biaya Material Langsung = 0 unit x Rp 30.000 = Rp 0,-
- Biaya Konversi (TKL + OH) = 160 unit x Rp 111.000 = Rp 17.760.000,-
TOTAL BIAYA = Rp 165.400.000,-

5. (Radiologi, Pelayanan Thorax) Unit radiologi RS XYZ melayani pemeriksaan Thorax


yang melalui dua unit pelayanan yaitu Unit A (pendaftaran dan expose) dan Unit B
(produksi dan hasil) dengan tenaga kerja yang berbeda. Adapun data-data biaya dan unit
yang terjadi selama bulan April, Mei, dan Juni 2017 sebagai berikut:
April 2017 Mei 2017 Juni 2017
Uraian
Unit A Unit A Unit A Unit B
Unit Fisik
WIP Awal 0 0 400 300
Masuk & Proses 1.200 1.200 1.000 900
Selesai & transfer 1.200 800 850 1.000
WIP Akhir 0 400 550 200
Biaya WIP Awal
Trasferred-in 0,- 36.000.000,-
Material langsung 50.000.000,- 50.000.000,- 30.000.000,- 60.000.000,-
Konversi 42.000.000,- 38.000.000,- 25.000.000,- 30.000.000,-
Biaya yang Ditambahkan
Transferred-in 0,- 48.000.000,-
Material langsung 28.000.000,- 36.000.000,-
Konversi 15.000.000,- 18.000.000,-
Unit Ekuivalensi
Biaya material langsung 100% 100% 0%
Biaya konversi 80% 50% 80%
Transferred-in 100%

Berdasarkan data di atas hitunglah biaya total pada bulan April, Mei, dan Juni 2017 !

Anda mungkin juga menyukai