Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS BEBAN KERJA UNIT FARMASI RSU MUHAMMADIYAH BANDUNG

TULUNGAGUNG
A. Analisis Kuantitatif
Jumlah Pegawai Di Unit Farmasi total berjumlah 13 orang (3 apoteker dan 10 orang
tenaga teknis kefarmasian). Dimana 1 apoteker dan 2 TTK ditempatkan di gudang serta 2
Apoteker dan 9 TTK ditempatkan di pelayanan farmasi.

Shift Jumlah Tempat


P 2 TTK dan 1 Apoteker Pelayanan Farmasi
S 2 TTK dan 1 Apoteker Pelayanan Farmasi
M 2 TTK Pelayanan Farmasi
P 2 TTK dan 1 Apoteker Gudang Farmasi
Keterangan: Pagi : P
Siang : S
Malam: M
Standar Kelonggaran (Mengetahui total waktu yang digunakan untuk menyelesaikan kegiatan
diluar kegiatan pokok. Rumus:

Rumus Perhitungan Tenaga yang dibutuhkan:

Dalam menghitung beban kerja, digunakan metode WISN. Langkah pertama perhitungan
WISN menurut Shipp (1998) adalah menghitung waktu kerja tersedia per tahun yaitu dengan
Cara mengurangi jumlah hari kerja dengan cuti tahunan, pendidikan dan pelatihan, hari libur
nasional dan ketidakhadiran kerja, kemudian dikalikan dengan waktu kerja tiap hari.
Jam kerja perhari yaitu Shift pagi pukul 07.00-14.00, Shift siang pukul 14.00-20.00 dan
shift malam pukul 20.00-07.00.
Jam Rata-rata Kerja Per Hari :

(Shift Pagi + Shift Siang + Shift Malam)


(7 jam+6 jam+11 jam) / 3 = 8 jam kerja/ hari
Jadi, jam kerja rata-rata perhari adalah 8 jam
kerja.
Rumus Waktu Kerja Tersedia:
[A- (B+C+D+E)] X F

Rumus Total Hari Kerja:


A- (B+C+D+E)
Keterangan:
A= Hari Kerja
B= Cuti Tahunan
C= Pendidikan dan Pelatihan
D= Hari libur Nasional
E= Ketidak hadiran Kerja
F= Waktu Kerja

Kode Faktor Jumlah Rata-rata untuk semua Keterangan


Pegawai
A Hari Kerja 365 Hari/tahun
B Cuti Tahunan 12 Hari/tahun
C Pendidikan dan Pelatihan 1 Hari/tahun
D Hari Libur Nasional 20 Hari/tahun
E Ketidakhadiran Kerja (jin/sakit) 3 Hari/tahun
F Waktu Kerja 8 Jam/hari
Hari Kerja Tersedia A- (B+C+D+E) 365-(12+1+20+3+8)= 321 Hari/tahun
Waktu Kerja Tersedia [A- (B+C+D+E)] x F [365-(12+1+20+3+8)]x8= 2568 Jam/tahun

Total waktu Kerja dalam menit 154.080 Menit/jam


Tabel 1. Waktu Kerja Tersedia Pegawai Farmasi Dalam 1 Tahun

Kegiatan Pokok Rata-rata Waktu Standar Beban


Perkegiatan(mnt) Kerja (dikali
154080)
Penerimaan/verifikasi 1 menit/resep 154080
resep
Input Resep 2 menit/resep 77040
Pengambilan obat px 2 menit/resep 77040
Rawat Jalan
Penulisan Etiket dan cek 3 menit/resep 51360
ulang
Pembuatan obat racikan 15 menit/resep 10272
Menyerahkan Obat dan 2 menit/resep 77040
KIE ke pasien rawat jalan
Membuat paket 5 menit/resep 30816
obat/alkes untuk SC,
Kuret
Pengecekan obat dari OK 15 menit/resep 10272
dan input
Retur obat px pulang 15 menit/px pulang 10272
Pengambilan obat PX 5 menit/resep 30816
Rawat Inap
Menyimpan dan menata 15 menit/ hari 10272
barang
Menerima Barang 15 menit/hari 10272
Pengecekan stok psiko 15 menit/ hari 10272
dan Narko
Mencatat laporan akhir 15 menit/ hari 10272
shift
Mencuci peralatan 10 menit/ hari 15408
racikan

Tabel 2. Kegiatan Pokok Pegawai Farmasi RSU Muhammadiyah Bandung Tulungagung

Rumus Kebutuhan Tenaga :

Total kebutuhan waktu (menit)


Total waktu Kerja dalam menit

Kegiatan Lama Frekuensi Total Kebutuhan tenaga


Pertahun Kebutuhan
Waktu (mnt)
Pemberian label 15 menit/ 5 hari 72 1080 1080/154.080=
stiker high alert dan sekali 0,007
lasa
Rapat 3 jam/ bulan 12 36 jam=2160 2160/154080=0,014
Ibadah 10 menit/ 365 3650 3650/154080=0,237
karyawan/ hari
Melakukan stock 8 jam/3 bulan
4 32 jam=1920 1920/154080=0,012
opname
Total Kebutuhan Tenaga 0,27
Tabel 3. Standar Kelonggaran Pegawai Farmasi RSU Muhammadiyah Bandung
Tulungagung

Perhitungan Kebutuhan tenaga Famasi dengan metode WISN


Resep pertahun rawat inap: 29973 resep
Resep pertahun rawat jalan: 34111 resep
Total resep per tahun: 64084 resep
Kegiatan Pokok Rata-rata Waktu Kuantitas kegiatan Standar Kebutuhan
Perkegiatan(mnt pokok (Kali) Beban Tenaga
) Kerja
(dikali
154080)
Penerimaan/verifikasi 1 menit/resep 64084x1=64084 154080 0,41
resep
input resep 2 menit/resep 64084x2=128168 77040 1,66
Pengambilan obat px 2 menit/resep 34111x2=68222 77040 0,88
Rawat Jalan
Penulisan Etiket dan 3 menit/resep 34111x3=102333 51360 1,99
cek ulang
Pembuatan obat 15 menit/resep 2555x15=38325 10272 3,73
racikan
Menyerahkan Obat 2 menit/resep 64084x2=128168 77040 1,66
dan KIE ke pasien
rawat jalan
Membuat paket 5 menit/resep 1460x5=7300 30816 0,23
obat/alkes untuk SC,
Kuret
Pengecekan obat dari 15 menit/resep 1460x15=29200 30816 0,71
OK dan input
Retur obat px pulang 15 menit/px 1825x15=27325 10272 2,66
pulang
Pengambilan obat PX 5 menit/resep 29973x5=149865 30816 4,86
Rawat Inap
Defekta obat/alkes 15 menit/ hari 5475 10272 0,53
Menyimpan dan 15 menit/ hari 5475 10272 0,53
menata barang
Menerima Barang 15 menit/hari 5475 10272 0,53
Pengecekan stok 15 menit/ hari 5475 10272 0,53
psiko dan Narko
Mencatat laporan 15 menit/ hari 5475 10272 0,53
akhir shift
Mencuci peralatan 10 menit/ hari 3650 15408 0,23
racikan
Jumlah tenaga yang dibutuhkan 21,67
Standar kelonggaran 0,27
WISN 21,94
Rasio WISN 13/21,94=0,59
Tabel 4. Perhitungan Rasio WISN
Ketentuan hasil rasio dalam metode Workload Indicators of Staffi ng Need (WISN)
menggunakan 3 (tiga) kategori yaitu: (1) apabila rasio WISN didapatkan sama dengan 1,00,
maka perbandingan antara kebutuhan dengan jumlah tenaga yang tersedia pada saat ini adalah
cukup untuk memenuhi beban kerja sesuai dengan standar profesional yang telah ditetapkan; (2)
apabila rasio WISN didapatkan ≤ 1,00, maka jumlah tenaga pada saat ini kurang dibanding
jumlah yang dibutuhkan untuk memenuhi beban kerja sesuai dengan standar profesional yang
telah ditetapkan; (3) apabila rasio WISN didapatkan ≥ 1,00 maka jumlah tenaga pada saat ini
berlebih dibanding jumlah yang dibutuhkan untuk memenuhi standar beban kerja.
Rasio WISN yang didapat yaitu 0,59 yang artinya jumlah tenaga pada saat ini kurang
dibanding jumlah yang dibutuhkan untuk memenuhi beban kerja sesuai dengan standar
profesional yang telah ditetapkan.

B. Analisis Kualitatif
1. Beban kerja Cukup Banyak
Di Instalasi Farmasi beban kerja cukup banyak meskipun sudah merupakan tanggung
jawab dari petugas farmasi, tetapi harus didukung dengan jumlah tenaga yang memadahi.
Adapaun tugas tenaga di farmasi adalah melayani resep rawat jalan dan inap, menganfra
kebutuhan obat ke gudang tiap pagi, menata obat, menerima barang yang masuk di
instalasi farmasi, memulangkan pasien rawat inap, menyiapkan paket untuk OK bila ada
permintaan, mendata obat yang dipakai pasien dari OK, meracik obat, menegecek dan
menghitung stok narkotika dan psikotropika, memberi label LASA dan High alert pada
sediaan injeksi, membuat laporan harian, mengunci troli bila ada pasien rawat inap yang
butuh obat dari troli, memeriksa expired date dari tiap obat. Oleh karena itu, diperlukan
tenaga yang memadahi supaya pekerjaan bisa terselesaikan tepat waktu tiap shift
2. Petugas farmasi merasa kewalahan
Pada shift sore beberapa poli seperti poli dalam, jantung, anak, urologi, mata dan syaraf
praktek dengan waktu yang hampir bersamaan, terjadilah penumpukan resep di instalasi
farmasi. Di sisi lain, resep rawat inap, OB dan pasien pulang juga masuk bersamaan.
Kemudian, biasanya juga ada permintaan paket dari OK dan paket yang kembali dari OK
harus dilist terlebih dahulu mana obat yang digunakan. Hal Ini menimbulkan kewalahan
dan kebingungan bagi petugas, resep mana yang harus didahulukan.
3. Petugas merasa rancu
Ketika resep menumpuk, terjadilah komplain dari pasien karena obat tak kunjung
dilayani. Ada juga pasien yang meminta didahulukan obatnya karena pelayanan sedikit
lama sehingga sering bertanya kepada petugas di depan komputer. Hal tersebut dapat
mengganggu konsentrasi dan menghambat petugas yang menginput resep di depan
komputer.
4. Petugas merasa kelelahan
Banyaknya resep yang masuk di Instalasi farmasi, mengakibatkan petugas terus
mengerjakan resep hingga selesai. Tapi pada kenyataannya, sering juga pada satu shift
resep pun belum selesai dan harus dioperkan pada shift selanjutnya. Petugas pun pada
kondisi itu terkadang tidak sempat istirahat, apalagi pada shift sore jarang beristirahat
maupun makan.

Anda mungkin juga menyukai