Anda di halaman 1dari 30

ASAM BASA

PERAIRAN

KELOMPOK 1
MATERI PRESENTASE
01 02ASAM
TEORI 03
PENGERTIAN BASA REAKSI REAKSI
ASAM BASA ASAM-BASA

04 05 06
SIFAT DAN JENIS INDIKATOR KESIMPULAN
ASAM BASA ASAM BASA
PENGERTIAN ASAM
01 BASA

Nah, sebelumnya ada yang tau ga asam basa itu


apa dan seperti apa? Istilah asam itu berasal
dari Bahasa latin “Acetum” yang berarti cuka,
karena diketahui zat utama yang ada pada cuka
adalah asam asetat, yaitu zat yang berasa
masam.
ASAM BASA
Basa (alkali) berasal dari bahasa arab yang berarti abu. Secara
umum basa yaitu zat yang berasa pahit dan bersifat kaustik.
Definisi umum dari basa adalah senyawa kimia yang menyerap
ion hydronium ketika dilarutkan dalam air. Basa adalah lawan
dari asam, yaitu ditujukan untuk unsur/senyawa kimia yang
memiliki pH lebih dari 7.

Kostik merupakan istilah yang digunakan untuk basa kuat. Basa


dapat dibagi menjadi basa kuat dan basa lemah. Kekuatan basa
sangat tergantung pada kemampuan basa tersebut melepaskan
ion OH dalam larutan dan konsentrasi larutan basa tersebut.
TEORI ASAM
02 BASA
Teori Arrhenius, Teori Bronsted-Lowry, Teori asam basa Lewis,
dan Teori Lux-Flood.
Teori Asam Basa Arrhenius
(Svante August Arrhenius)

Teori asam basa Arrhenius didasarkan pada pembentukan ion dan pada larutan berair
(aqueous solution).
 Asam adalah spesies yang menghasilkan ion H+ atau H3O+ dalam larutan berair.
 Basa adalah spesies yang menghasilkan ion OH- dalam larutan berair.

Konsep asam basa Arrhenius terbatas hanya pada larutan


air, sehingga tidak dapat diterapkan pada larutan non-air,
fasa gas dan fasa padatan dimana tidak ada H+ dan OH-.
TEORI ARRHENIUS
Sedangkan kekurangan atau kelemahan dari teori asam basa Arrhenius yaitu:

 Teori asam basa Arrhenius terbatas dalam pelarut air, namun tidak dapat menjelaskan reaksi asam-basa
dalam pelarut lain atau bahkan reaksi tanpa pelarut.
 Teori asam basa Arrhenius hanya terbatas sifat asam dan basa pada molekul, belum mampu menjelaskan
sifat asam dan basa ion seperti kation dan anion.
 Tidak menjelaskan mengapa beberapa senyawa, yang mengandung hidrogen dengan bilangan oksidasi +1
(seperti HCl) larut dalam air untuk membentuk larutan asam, sedangkan yang lain seperti CH4 tidak.
 Tidak dapat menjelaskan mengapa senyawa yang tidak memiliki OH-, seperti Na2CO3 memiliki
karakteristik seperti basa. Asam dan basa dapat dikelompokan menjadi asam basa monovalen dan asam
basa polivalen. Asam basa monovalen yaitu senyawa yang valensi asam atau basa adalah satu.
Teori Asam Basa Brønsted-Lowry (Bronsted dan Lowry)

Teori asam basa Brønsted-Lowry didasarkan pada


transfer proton.

 Asam adalah spesies pemberi (donor) proton.


 Basa adalah spesies penerima (akseptor) proton.

Amfiprotik/ Amfoter: bisa bersifat asam atau basa

Reaksi asam basa akan menyebabkan reaksi


perpindahan proton dari asam ke basa dan membentuk asam
dan basa konjugasi.
Teori Asam Basa Lewis (Lewis)
Teori asam basa Lewis didasarkan pada transfer pasangan elektron.

 Asam adalah spesies penerima (akseptor) pasangan elektron.

 Basa adalah spesies pemberi (donor) pasangan elektron.

Reaksi asam basa merupakan pemakaian bersama pasangan elektron (contohnya


: pada ikatan kovalen koordinasi) dan semua asam basa Arrhenius adalah
asam basa Lewis.
Adapun kelebihan teori asam dan basa Lewis yaitu:
Teori asam dan basa Lewis mampu menjelaskan suatu zat memiliki sifat basa dan
asam dengan pelarut lain dan bahkan dengan yang tidak mempunyai pelarut.
Teori asam dan basa Lewis mampu menjelaskan suatu zat memiliki sifat basa dan
asam molekul atau ion yang memiliki PEB atau pasangan elektron bebas. Contoh
terdapat pada proses pembentukan senyawa komplek.
Teori asam dan basa Lewis mampu menerangkan dan menjelaskan suatu senyawa
bersifat basa dari zat-zat organik, contohnya dalam DNA dan RNA didalamnya
mengandung atom N, nitrogen, dimana memiliki PEB atau pasangan elektron
bebas
Asam Basa Lux-Flood

Menurut teori asam basa Lux-Flood, senyawa yang bersifat asam


yaitu senyawa-senyawa yang menjadi akseptor ion oksida.
Sedangkan senyawa yang bersifat basa yaitu senyawa-senyawa
yang menjadi pendonor ion oksida. Contoh reaksi antara CaO
(kapur) dan SiO2 (pasir) yang terjadi pada suhu tinggi.
Adapun kelebihan teori asam basa lux-flood yaitu karakterisasi oksida
logam dan non logam menggunakan sistem ini bermanfaat dalam
industri pembuatan logam.
Sedangkan kelemahan teori Lux-Flood yaitu teori ini terbatas hanya
pada senyawa-senyawa yang memiliki ion oksida saja. Teori ini tidak
dapat menjelaskan sifat kebasaan dan keasaman suatu senyawa yang
tidak memiliki ion oksida di dalamnya.
a. Syarat-syarat Asam-Basa Keras (Hard)

- Jari-jari atom kecil

- Bilangan oksidasinya tinggi

- Polaritasnya rendah b. Syarat-syarat Asam-Basa Lunak (Soft)

- Elektronegatifitas nya tinggi - Jari-jari atom besar

- Bilangan Oksidasinya rendah

- Polaritasnya tinggi

- Elektronegatifitas nya rendah


Teori Asam Basa
Kelebihan dari teori ini adalah
Sistem Pelarut sifat keasaman dan kebasaan
suatu senyawa dapat
Asam basa sistem basa sistem pelarut dikembangkan ditingkatkan karakteristiknya
oleh Cady Esley. Berdasarkan teori ini, yaitu :
- asam sistem pelarut yaitu spesies kimia yang bila
Kelemahan dari teori ini
dilarutkan dalam pelarut tertentu dapat meningkatkan adalah tidak semua pelarut
konsentrasi kation karakteristik dari pelarut tersebut. dapat atau mampu
- Sedangkan basa sistem pelarut yaitu suatu spesi meningkatkan karakteristik
sifat keasaman ataupun
kimia yang bila dilarutkan dalam pelarut tertentu kebasaan suatu senyawa.
dapat meningkatkan anion karakteristik plarut
tersebut.
Reaksi asam–basa
adalah reaksi kimia
yang melibatkan 03 REAKSI-
pereaksi asam dan REAKSI ASAM-
basa, yang dapat BASA
digunakan dalam
menentukan pH.
1. Reaksi Penetralan
Jika larutan asam dan larutan
basa direaksikan maka terjadi Contoh :

reaksi penetralan, yaitu reaksi Asam + Basa Garam +


yang saling meniadakan sifat
Air
asam dan basa yang
menghasilkan garam dan air. HnA + B(OH)m BnAm +
H2O
2. Reaksi Oksida Asam dan Oksida asam adalah oksida bukan

Oksida Basa logam yang saat bereaksi dengan air


membentuk asam.

CO2 + H2O H2CO3


Oksida asam akan bereaksi dengan larutan
basa membentuk garam dan air SO2 + H2O H2SO3

CO2 + 2 NaOH Na2CO3 + H2O SO3 + H2O H2SO4

N2O5 + H2O 2 HNO3


Oksida basa adalah oksida logam yang
saat bereaksi dengan air akan menghasilkan P2O5 + H2O 2 H3PO4

basa:

Na2O + H2O ---> 2 NaOH

K2O + H2O ---> 2 KOH


3. Reaksi yang
menghasilkan Endapan

Untuk mengetahui suatu reaksi menghasilkan endapan atau


tidak....ada dua cara. Cara pertama menggunakan tabel
kelarutan (dengan menghitung nilai perbandingan Ksp dengan
Qsp nya).
3. Reaksi yang
menghasilkan Endapan
CONTOH:

BaCl2(aq) + Na2SO4(aq) ---> BaSO4(s) + 2NaCl (aq)

Reaksi Ion (larutan elektrolit terurai menjadi ion2nya dan yang mengendap tidak
diuraikan).

Ba2+(aq) + 2Cl-(aq) + 2Na+(aq) + SO42-(aq) ---> BaSO4(s) + 2Na+(aq) + 2Cl-(aq)

Reaksi ion bersihnya (ion2 yang sama di ruas kiri dan kanan dihilangkan)

Ba2+(aq) + SO42-(aq) ---> BaSO4(s)


4. Reaksi yang menghasilkan gas
c. Reaksi yang menghasilkan gas H2S
a. Reaksi yang menghasilkan gas CO2
FeS(s) + H2SO4 ---> FeSO4 + H2S
CaCO3(s) + 2HCl(aq) ---> CaCl2(s) + H2O(l) + CO2(g)

Na2CO3(s) + H2SO4(aq) ---> Na2SO4(aq) + H2O(l) + CO2(g)

Kedua reaksi di atas sebenarnya menghasilkan


H2CO3 akan tetapi segera terurai menjadi b. Reaksi yang menghasilkan gas NH3
H2O(l) dan CO2(g).
NH4Cl(s) + KOH(aq) ---> KCl(aq) + H2O(l) + NH3(g)

reaksi di atas sebenarnya menghasilkan NH4OH akan


tetapi segera terurai menjadi H2O(l) dan NH3(g)
04
SIFAT-SIFAT
ASAM-BASA
1. Sifat Asam

Karena Ion hidrogen mempunyai muatan positif (makanya dikasih tanda plus (+) disebelah atas
belakang H). Secara umum, Asam memiliki sifat sebagai berikut:

 Rasa masam jika dilarutkan dalam air (hanya untuk asam lemah)
 Sentuhan : terasa menyengat bila disentuh dan dapat merusak kulit (terutama jika asam pekat)
 Bersifat korosif terhadap logam. Dapat menyebabkan karat, dapat pula merusak jaringan kulit/iritasi
dan melubangi benda yang terbuat dari kain, kayu atau kertas jika konsentrasinya tinggi (pengalaman
pribadi, kalian mau coba? Dio kayanya semangat nih)
 Hantaran listrik : merupakan cairan elektrolit walaupun tidak selalu ionik (dapat menghantarkan
listrik walau tidak selalu berbentuk ion)
 Derajat keasaman (pH) lebih kecil dari 7
 Mengubah warna lakmus menjadi berwarna merah
2. Sifat Basa

Sedangkan Ion hidroksida mempunyai muatan negatif (makanya dikasih tanda minus (-) disebelah atas
belakang OH). Basa adalah lawan dari asam. Secara umum, Basa memiliki sifat sebagai berikut:

 Rasa pahit jika dilarutkan dalam air (hanya untuk basa lemah)
 Sentuhan : terasa licin seperti sabun bila disentuh (hanya untuk basa lemah)
 Bersifat kaustik (dapat merusak jaringan kulit/iritasi)
 Hantaran listrik : dapat menghantarkan listrik (merupakan larutan elektrolit)
 Derajat keasaman (pH) lebih besar dari 7
 Mengubah warna lakmus menjadi berwarna biru
 Dalam keadaan murni umumnya berupa kristal padat
 Dapat mengemulsi minyak
JENIS JENIS ASAM
a. Asam Kuat yaitu Asam yang dapat terionisasi 100% dalam larutan

Contoh asam Kuat:

 Asam sulfat (H2SO4)


 Asam klorida (HCl)
 Asam nitrat (HNO3)
 Asam bromida (HBr)
 Asam iodida (HI)
 Asam klorat (HClO4)
JENIS JENIS ASAM
b. Asam lemah yaitu Asam yang tidak terionisasi seluruhnya pada saat dilarutkan dalam air.

Contoh asam lemah:

o Asam askorbat

o Asam karbonat

o Asam sitrat

o Asam etanoat

o Asam laktat

o Asam fosfat
JENIS JENIS BASA
a. Basa kuat yaitu Basa yang dapat terionisasi
sempurna sesuai dengan unsure
pembentuk basa tersebut.

Contoh basa kuat:


o Stronsium hidroksida (Sr(OH)2)
o Litium hidroksida (LiOH)
o Rubidium hidroksida (RbOH)
o Natrium hidroksida (NaOH)
o Barium hidroksida (Ba(OH)2)
o Kalium hidroksida (KOH)
o Magnesium hidroksida (Mg(OH)2)
o Kalsium hidroksida (Ca(OH)2)
JENIS JENIS BASA
b. Basa Lemah yaitu basa hidroksida, tetapi
Contoh : (NH2OH)
tidak berubah amonia bereaksi
seluruhnya menjadi dengan air untuk
o gas amoniak o Aluminium
ion hidroksida dalam menghasilkan ion
(NH3) hidroksida
larutan. Amonia amonium dan ion
(Al(OH)3)
adalah salah satu hidroksida.
o besi hidroksida
contoh basa lemah.
(Fe(OH)2)
Sudah sangat jelas
ammonia tidak
o Hydroksilamine
mengandung ion
05 INDIKATOR pH
Indikator asam – basa adalah zat kimia yang
mempunyai warna yang berbeda dalam
larutan asam dan basa. Sifat itulah yang
menyebabkan indikator asam – basa dapat
digunakan untuk mengidentifikasi sifat asam
dan basa. Ada beberapa jenis indikator asam
– basa diantaranya fenolftalein, metil orange,
bromotimul biru, metil ungu, bromokresol
ungu, fenol merah, timolftalein dan metil
orange
Berdasarkan penjelasan dalam makalah ini, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang dalam air melepakan ion H+, sedangkan basa adalah zat yang dalam air
melepaskan ion OH–.
Menurut Bronsted-Lowry. Asam adalah zat yang menyediakan proton dan basa penerima proton.
Menurut Lewis asam sebagai akseptor pasangan elektron, dan suatu basa sebagai donor pasangan tersebut.
Asam adalah zat yang berasa asam dengan pH dibawah tujuh sedangkan basa adalah zat yang bersifat kaustik dengan pH
diatas tujuh dan senyawa yang menyerap ion hydronium ketika dilarutkan dalam air.
Basa kuat adalah jenis senyawa sederhana yang dapat mendeprotonasi asam sangat lemah di dalam reaksi asam – basa,
sedangkan basa lemah adalah larutan basa tidak berubah seluruhnya menjadi ion hidroksida dalam larutan.
Indikator adalah senyawa kompleks yang bisa bereaksi dengan asam dan basa. Indikator digunakan untuk
mengidentifikasi apakah suatu zat bersifat asam atau basa.
Thanks!
KELOMPOK 4
BOBBY ARIANTO LASE
MHD. ARIF MAULANA
ANNISA AULIA PUTRI
POHAN
CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, and includes icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai