Anda di halaman 1dari 26

FUNGSI

Suatu bentuk hubungan


matematis yg menyatakan
hubungan ketergantungan
(fungsional) antara satu variabel
dengan variabel lain.
UNSUR-UNSUR FUNGSI
1) Unsur-unsur pembentuk fungsi
adalah: variabel, koefisien, dan
konstanta.

2) Variabel dan koefisien senantiasa


terdapat dalam setiap bentuk
fungsi. Namun, tidak demikian
halnya dengan konstanta.
VARIABEL
 Unsur pembentuk fungsi yang mencerminkan
atau mewakili faktor tertentu, dilambangkan
(berdasarkan kesepakatan umum) dengan
huruf-huruf Latin.
 Berdasar kedudukan atau sifatnya, variabel
dalam setiap fungsi terdiri dari: variabel bebas
(independent variable) dan variabel terikat
(dependent variable).
 Variabel bebas (independent variable) adalah
variabel yang nilainya tidak tergantung pada
variabel lain.
 Variabel terikat (dependent variable) mrpk
variabel yang nilainya tergantung pada
variabel lain.
KOEFISIEN DAN KONSTANTA
1) Koefisien adalah bilangan atau
angka yang terkait pada dan
terletak di depan suatu variabel
dalam sebuah fungsi.
2) Konstanta yaitu bilangan atau
angka yang (kadang-kadang) turut
membentuk sebuah fungsi namun
berdiri sendiri sebagai bilangan
dan tidak terkait pada suatu
variabel tertentu.
CONTOH FUNGSI
Y = 10 + 2X

Keterangan:
Y : variabel terikat
X : variabel bebas
2 : koefisen variabel- X
10 : konstanta
FUNGSI LINEAR

Fungsi yang pangkat tertinggi dari


variabelnya adalah pangkat satu.

Setiap fungsi linear jika digambarkan


akan menghasilkan sebuah garis lurus.
BENTUK UMUM
Y = a + bX

Dimana:
a : penggal garis pada sumbu vertikal –
Y (nilai Y pada kedudukan X =
0)
b : koefisien arah atau lereng garis
(besarnya tambahan nilai Y untuk
setiap tambahan satu unit X)
PEMBENTUKAN FUNGSI
LINEAR

Cara Dwi- Koordinat


Cara Koordinat - Lereng
CARA DWI-KOORDINAT
Jika terdapat dua buah titik A(x1,y1) dan
B(x2,y2) maka dapat dibentuk fungsi linear
dengan rumus sbb:

y – y1 x – x1
---------- = ----------
y2 – y1 x2 – x1
CARA KOORDINAT LERENG
Dari sebuah titik A(x1,y1) dan suatu lereng
‘b’ dapat dibentuk sebuah fungsi lenear
dengan rumus sbb:

y – y1 = b(x-x1)
APLIKASI FUNGSI LINEAR
DALAM BIDANG EKONOMI
DAN BISNIS
PAJAK SPESIFIK
P = a + bQ  P’ = a + bQ + t
atau
P’ = (a + t) + bQ
LATIHAN 1 (PAJAK SPESIFIK)
Penawaran sebuah barang dicerminkan oleh
persamaan Qs = 2P – 4, sedangkan permin-taanya Qd
= 11 – P. Jika pemerintah menetapkan pajak sebesar
Rp. 3,- atas setiap unit barang, hitunglah:
a.Harga dan jumlah keseimbangan sebelum pajak!

b.Harga dan jumlah keseimbangan sesudah pajak!

c.Berapa beban pajak konsumen dan berapa beban


pajak produsen untuk setiap unit barang!
JAWABAN LATIHAN 1
Fungsi Permintaan:
Q = 11 – P atau P = 11 - Q
Fungsi Penawaran Sebelum Pajak:
Q = 2P – 4 atau P = 1/2Q + 2
Keseimbangan Sebelum Pajak:
11 – P = 2P – 4  11 + 4 = 2P + P
15 = 3P  Pe = 5  Qe = 6
Fungsi Penawaran Setelah Pajak:
P’ = 1/2Q + 2 + 3  P’ = 1/2Q + 5
P’ = 1/2Q + 5 atau Q’ = 2P – 10
Keseimbangan Setelah Pajak:
Qs = Qd
2P – 10 = 11 – P
2P + P = 11 + 10  3P = 21 P = 7
P = 7  Q = 11 – P  Q = 11 – 7 = 4
Jadi, P’ = 7 ; Q’ = 4
LANJUTAN..........
Jadi,
1)Keseimbangan sebelum pajak:
Pe = 5 ; Qe = 6
2)Keseimbangan Setelah Pajak:
P’e = 7 ; Q’e = 4
3)Pajak yang diterima pemerintah per unit barang (t):
t = Rp. 3,-
Total pajak yang diterima pemerintah (T):
T = t x Q’e = Rp. 3,- x 4 = Rp. 12,-
Beban pajak konsumen per unit barang:
tk = P’e - Pe = 7 – 5 = Rp. 2,-
Beban pajak konsumen keseluruhan:
tk = (P’e - Pe)Q’e = Rp. 2,- x 4 = Rp. 8,-
Beban pajak produsen per unit barang:
tp = t – tk = 3 – 2 = Rp. 1,-
Beban pajak produsen keseluruhan:
tp = (t – tk)Q’e = 1 x 4 = Rp. 4,-
KURVA Latihan 1

Q’ = 2P - 10

tk
Q = 2P - 4
11
E’
7
E
5

4 tp
2 Q = 11-P

Q
0 4 6
11
PAJAK PROPORSIONAL

Jika fungsi penawaran semula:

P = a + bQ
mk dengan dikenakannya pajak proporsional sebesar t
% dari harga jual, persamaan penawarannya berubah
menjadi:

P = a + bQ + tP
P – tP = a + bQ
(1 – t)P = a + bQ
a b
P = --------- + ---------- Q
(1 – t) (1 – t)
LATIHAN 2 (PAJAK
PROPORSIONAL)

Penawaran sebuah barang dicerminkan oleh


persamaan Qs = 2P – 4, sedangkan permin-taanya Qd
= 11 – P. Jika pemerintah menetapkan pajak sebesar
25% dari harga jual, hitunglah:
1)Bagaimana keseimbangan sebelum pajak!
2)Bagaimana keseimbangan sesudah pajak!
3)Berapabagian pajak yang menjadi beban konsumen dan
berapa pula yang menjadi beban produsen untuk setiap unit
barang!
4)Tunjukkan semua jawaban Anda dalam gambar/kurva!
JAWABAN LATIHAN 2
Fungsi Permintaan:
Q = 11 – P atau P = 11 - Q
Fungsi Penawaran Sebelum Pajak:
Q = 2P – 4 atau P = 1/2Q + 2
Fungsi Penawaran Setelah Pajak:
P = 1/2Q + 2 + 25%P
75%P = 1/2Q + 2
P’ = 2/3Q + 8/3 atau Q’ = 3/2P – 4
Keseimbangan Sebelum Pajak:
Pe = 5 ; Qe = 6
Keseimbangan Setelah Pajak:
Qs = Qd
3/2P – 4 = 11 – P
5/2P = 15  P’ = 6
P’ = 6  Q’ = 11 – P  Q’ = 11 – 6 = 5
Jadi, P’ = 6 ; Q’ = 5
LANJUTAN..........
Jadi,
1)Keseimbangan sebelum pajak:
Pe = 5 ; Qe = 6
2)Keseimbangan Setelah Pajak:
P’e = 6 ; Q’e = 5
3)Pajak yang diterima pemerintah per unit barang (t):
t = 25% P = 25% x 6 = 1.5
Total pajak yang diterima pemerintah (T):
T = 1.5 x Q = 1,5 x 5 = 7,5
Beban pajak konsumen per unit barang:
tk = P’e - Pe = 6 – 5 = 1
Beban pajak konsumen keseluruhan:
tk = 1 x Q = 1 x 5 = 5
Beban pajak produsen per unit barang:
tp = t – tk = 1,5 – 1 = 0,5
Beban pajak produsen keseluruhan:
tp = 0,5 x Q = 0,5 x 5 = 2,5
Kurva Latihan 2
P

Q’ = 3/2P – 4 atau
P’ = 2/3Q + 8/3

Q = 2P – 4 atau
P = 1/2Q + 2
11

6 E’
tk E
5
4,5 tp
8/3
2 Q = 11 – P atau P =
11 - Q

-4 O 5 6 1 Q
1
LATIHAN 3
Biaya variabel rata-rata yang dikeluarkan
oleh seorang produsen adalah 60% dari
harga jual produknya, sedangkan biaya
tetapnya keseluruhan Rp. 3.000,- Harga jual
produk per unit Rp. 20,- Hitunglah:
a. Berapa jumlah produk harus dihasilkan
agar tercapai pulang pokok (break even)!
b. Berapa profitnya jika memproduksi 400
unit?
Diket: AVC = 60% P
FC = 3000
P = 20
Ditanya:
a) Q = ? BEP
b) Q = 400  L = ?
Jawab:
a) AVC = 60%P = 60% x 20 = 12
VC = 12Q
C = FC + VC  C = 3.000 + 12 Q
BEP  R = C
PQ = FC + VC
20Q = 3.000 + 12Q
8Q = 3000
Q = 375
Jadi pada Q = 375 unit akan terjadi BEP.
b) Q = 400  R = PQ  R = 20 x 400 = 8.000
C = 3.000 + 12Q = 3.000 + 12(400)
= 3.000 + 4.800 = 7.800
L = R – C = 8.000 – 7.800 = 200
Jadi pada Q = 400 unit besarnya laba sebesar Rp. 200,-
R,C

R = 20Q

C = 3000 + 12Q

8000 VC = 12Q
Laba 200
7800
BEP
7500

3000
FC

O 375 400 Q

Anda mungkin juga menyukai