Setiap konduktor listrik yang terhubung secara tak sengaja dengan konduktor lainnya atau dengan
ground akan menghasilkan arc flash. Arus burus akan terus mengalir hingga perangkat proteksi arus-
lebih (over-current protection devices – OCPD) membuka rangkaian atau hingga ada sesuatu yang
lain yang membuat arus berhenti mengalir. Besarnya arus busur bervariasi dengan maksimum
sebesar bolted fault current atau bolted short-circuit current.
Untuk memahami efek potensial bahaya arc flash, kita harus menentukan terlebih dahulu jarak kerja
dari untuk bisa menyentuh bagian bertegangan pada peralatan atau sistem kelistrikan. Kebanyakan
pengukuran atau perhitungan dilakukan pada jarak kerja 18 inch atau 45cm.
Jarak ini dipakai karena merupakan jarak perkiraan di mana wajah atau pun badan bagian atas
pekerja dapat aman dari arc flash bila terjadi. Beberapa bagian tubuh pekerja mungkin saja berjarak
kurang dari 18 inch, namun pada pekerjaan yang lain bisa jadi pekerjaan dilakukan pada jarak yang
lebih dari 18 inch. Jarak kerja dipergunakan untuk menentukan tingkat resiko arc flash dan tipe alat
pelindung diri (APD ) untuk melindungi diri dari bahaya.
Tingkat Resiko Arc Flash
²)
Perhitungan Arc Flash Boundary
Arc flash boundary (AFB) yang dikenal sebagai Flash Hazard Boundary dalam
IEEE 1584, didefinisikan sebagai batas pendekatan pada jarak dari bagian aktif
yang terekspos di mana seseorang dapat menerima luka bakar tingkat kedua jika
terjadi busur listrik busur. Batas ini biasanya dihitung sebagai jarak di mana
energi datang jatuh ke 1,2 kal/cm2.
Pekerjaan yang dilakukan dalam AFB membutuhkan PPE yang memadai
berdasarkan persyaratan NFPA 70E. Itu selalu lebih baik untuk menempatkan
peralatan dalam kondisi yang aman secara listrik dan tidak melakukan pekerjaan
langsung.
Untuk menentukan batas-batas arc flash (arc flash boundary)
Menentukan batas-batas arc flash (arc
flash boundary)
Untuk menentukan batas-batas arc flash (arc flash boundary)