Anda di halaman 1dari 18

PENDAMPINGAN HUKUM TERHADAP

PROGRAM PELAKSANAAN PEMBERIAN


PERMAKANAN BAGI LANJUT USIA
KELUARGA TUNGGAL

Solo, 09 Agustus 2023

1
Pemberian
Banyaknya lanjut usia permakanan
keluarga tunggal &
penyandang
disabilitas keluarga
tunggal belum
memenuhi
kebutuhan dasar  Tertib
 Akuntabel
 Efektif
 Efisien
 Tepat sasaran

Pemerintah
Permakanan melalui
scr mandiri Kemensos
Keputusan Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial
Nomor 74/4/HK.01/6/2023
T Tentang
U Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pemberian
J Permakanan Bagi lanjut usia keluarga tunggal
keterlantaran
U
A
kelaparan N

keterasingan
Pemberian permakanan bagi lanjut usia keluarga tunggal
M. Dunia tnp diket adalah sebagai upaya penghormatan, perlindungan & jaminan
sosial dlm bentuk pemenuhan kebutuhan dasar berupa pangan
pihak lain
dan/atau nutrisi agar memperoleh kehidupan yang layak. 2
PENGERTIAN

1. Permakanan : kegiatan u/ mmberikan makanan terdiri dr nasi/sejenisnya


(menyesuaikan dgn daerah msg2), lauk pauk, sayur, buah potong & air
mineral yg diberikan sbnyak 2x dlm sehari dlm 1x pngantaran.
2. Lanjut usia : seseorg yg tlh mncapai usia 60 thn atau lebih.
3. Lanjut usia keluarga tunggal : Lanjut usia yg terdftar seorg diri dlm kartu
keluarga.
4. Pendamping Rehabilitasi Sosial : seseorg yg ditugaskan u/ mlkukan
pndampingan kpd pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial rehabilitasi
sosial.
5. Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) : sekmpulan data trdiri atas data
pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial yg dikelola dlm sistem informasi
kesejahteraan sosial (Next Generation / SIKS-NG).
8. Unit pelaksana teknis di lingkungan Direktorat Jenderal
Rehabilitasi Sosial yg slnjutnya disebut UPT merupakan unit
pelksana teknis di bidang rehabilitasi sosial yg berada dibwh &
brtanggungjwb kpd Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial.
9. Penerima manfaat permakanan : lanjut usia yang tlh trcatat dlm
DTKS & dittpkan oleh PPK di Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial
& disahkan oleh KPA Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial.
10.Petugas Kirim : petugas yg mlkukn pngiriman permakanan ke
alamat sasaran penerima manfaat permakanan.
11.Kelompok Masyarakat : Pokmas yg melksnakan kgiatan pmberian
permakanan dgn dukungan APBN.
12.Pelaksana Permakanan : Pokmas, Organisasi Keagamaan, Panti
Sosial dan/atau Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) yg mlksnkn
kegiatan pmberian prmkanan yg dittpkan oleh PPK di Direktorat
Jenderal Rehabilitasi Sosial & disahkan oleh KPA Direktorat
Jenderal Rehabilitasi Sosial.
13.Pejabat Pembuat Komitmen / PPK : pejabat yg brtanggung jwb
atas pelaksanaan pengadaan barang/jasa dlm rangka plksnaan
kgiatan pemberian permakanan.
14.Kuasa Pengguna Anggaran / KPA : pejabat yg mmperoleh kuasa dr
PA u/ mlksanakan sbgian kewenangan & tnggung jwb PA pd
kementerian negara/lembaga ybs.
SASARAN PROGRAM
Lanjut usia
keluarga
tunggal

KRITERIA

Lanjut usia 80
Tahun atau lebih

• Miskin atau tidak mampu


• Terdaftar dalam DTKS dan terdaftar seorang diri
dalam Kartu Keluarga
• Bkn brstatus sbg pensiunan/istri/suami PNS
dan/atau purnawirawan TNI atau POLRI
• Memiliki NIK dan No. KK yang tlh
dipadankan dgn data dr Direktorat Jenderal
Duk Capil Kementerian Dalam Negeri
• ditetapkan Camat / Kepala Dinas Sosial setempat
sbgai penerima manfaat permakanan
•Bukan Penerima Bantuan Program Keluarga Harapan
dan Program Sembako Bantuan Pangan Non Tunai
MEKANISME PENETAPAN DATA PENERIMA MANFAAT

1. Direktorat Jenderal Rehabilitasi social berkoordinasi dgn pusat data informasi kesejahteraan
social terkait data calon penerima bantuan permakanan.
2. Pusat Data dan Informasi Kesejahteraan Sosial menyerahkan data calon penerima manfaat
permakanan kepada Direktorat Jenderal Rehabilitasi SosialyangbersumberdaniDTKS;
3. Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial berkoordinasi dengan Dinas SosialKabupaten/Kota.
4. Dinas Sosial Kabupaten/Kota berkoordinasi dengan Camat atau Kepala Distrik atau nama lain
untuk melakukan verifikasi data calon penerima manfaat permakanan dengan melibatkan
pendamping rehab social, pendamping PKH, IPSM, TKSK, dan PSKS lainnya.
5. Hasil verifikasi berupa data Nama, NIK, Nomor KK, DTKS, usia, dan alamat calon penerima
manfaat ditetapkan oleh Camat atau Kepala Distrik atau nama lain untuk selanjutnya;
6. Data penerima manfaat yang telah ditetapkan oleh Camat atau Kepala Distrik atau Kadinsos
selanjutnya disampaikan kepada Direktur Rehab Sosial Lanjut Usia dengan tembusan kepada
Kadinsos Kab/Kota
7. Pejabat Pembuat Komitmen di Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial membuat Surat
Keputusan penetapan Penerima Manfaat Permakanan yang terdiri atas Daftar nama penerima
manfaat utama dan penerima manfaat pengganti untuk selanjutnya disahkan oleh KPA;
Menolak Sudah tdk lagi
memenuhi
Meninggal ats Pindah kriteria pnerima
dunia prmintaan domisili mnfaat
sndiri makanan

 Dalam hal terjadi perubahan data penerima


manfaat untuk sasaran, dituangkan dalam CARA  Surat pengantar dan berita
BA Perubahan data penerima manfaat dan acara Perubahan data
di ttd oleh Camat / Kepala Distrik/ Nama penerima manfaat
Lain Dinsos Kab/Kota  Camat atau Kepala Distrik atau
 Namun dalam hal usia penerima manfaat nama lain membuat surat disampaikan kepada
lanjut usia pengganti tidak lagi ditemukan pengantar dan Berita Acara Direktur Jenderal
yang berusia 80 (delapan puluh Perubahan data penerima manfaat
dengan dilampiri:
Rehabilitasi Sosial dengan
tahun atau lebih), maka dapat diusulkan
Lansia Penerima Manfaat Pengganti yang 1. bukti terjadinya tembusan kepada Kepala
berusia kurang dari 80 (delapan puluh) perubahan penerima Dinas Sosial kabupaten/kota.
tahun manfaat, berupa surat  Surat pengantar dan Berita
 Apabila terdapat penerima manfaat yang kematian atau surat
meninggal atau pindah atau surat Acara Perubahan data
pindh ditengah proses pemberian bantuan, pernyataan menolak bagi penerima manfaat diunggah
maka pada hari yang sama atau hari berikutnya penerima manfaat yang
dapat digantikan dengan penerima manfaat diganti;
ke aplikasi SIKSMA sebagai
pengganti sesuai kriteria yang ditetapkan dan
2. KTP dan Kartu Keluarga dasar perubahan surat
bersumber dari DTKS. Permakanan yang
dikirim pada hari tersebut dapat
pengganti calon Keputusan Pejabat Pembuat
penerima manfaat yang
dipertanggungjawabkanatas nama Lansia yang
tercantum dalam Data
Komitmen di Direktorat
meninggal atau pindah
Terpadu Kesejahteraan Jenderal Rehabilitasi Sosial.
Sosial
PENDANAAN

• Anggaran Pendapatan dan Belanja


Negara DIPA Direktorat Jenderal
Rehabilitasi Sosial, dengan indeks
Rp.30.000,- untuk 2x
makan/hari/orang, atau sesuai
kebijakan pemerintah.
• biaya pengantaran Rp.2.000 untuk
1 x antar/hari/oran

Langsung ke rekening Pokmas


PELAKSANAAN

Dilaksanakan oleh POKMAS, Organisasi Keagamaan,


Lembaga Kesejahteraan Sosial dan/atau Panti Sosial
Lanjut Usia dengan melibatkan petugas kirim.
Mekanisme Pengusulan Pelaksana
Program Permakanan
1. Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial berkoordinasi dgn Dinas sosial kabupaten/kota u/
menginforrnasikan kepada kecamatan atau distrik atau nama lain untuk mengusulkan
kelompok Masyarakat, Organisasi Keagamaan, LKS, dan/atau Panti Sosial Lanjut Usia
pelaksana program permakanan.
2. kelompok Masyarakat, Organisasi Keagamaan, LKS, dan/atau Panti Sosial Lanjut Usia
dapat melaksanakan kegiatan permakanan dalam satu kecamatan yang sama sesuai hasil
koordinasi antara Kadis Sosial dan Camat setempat. Dalam satu kecamatan terdapat 1
pelaksana program permakanan.
3. Dinsos Kab/Kota mendampingi kelompok Masyarakat, Organisasi Keagamaan, LKS,
dan/atau Panti Sosial Lanjut Usia,mengajukan usulan sebagai pelaksana permakanan di
wilayah kecamatan tersebut dengan dilengkapi dokumen pendukung melalui aplikasi
SIKSMA
4. PPK menetapkan POKMAS Masyarakat, Organisasi Keagamaan, LKS, dan/atau Panti
Sosial Lanjut Usia sebagai pelaksana program permakanan
PERTANGGUNGJAWABAN PROG. PERMAKANAN

1.Pertanggungjawaban kegiatan pelaksanaan dilksnkan olh PPK dan Pokmas, Organisasi


Keagamaan, LKS, dan/atau Panti Sosial Lanjut Usia
2.Dokumen pertanggungjawaban PPK :
a)Keputusan PPK tentang penetapan penerima manfaat permakanan;
b)Keputusan PPK tentang penetapan kelompok masyarakat pelaksana pemberian permakanan;
c)perjanjian Kerjasama/ dokumen kontrak;
d)tanda terima biaya permakanan, upah kirim untuk petugas, dan biaya operasioanal pelaksanaan
e)surat permohonan pencairan dana biaya permakanan beserta lampirannya;
f)bukti transfer dana kepada kelompok Masyarakat laporan penggunaan dana biaya permakanan
yang disampaikan oleh kelompok masyarakat.

3. Dokumen pertanggungjawaban Pokmas :


a)laporan penggunaan dana biaya permakanan yang telah diterima dengan dilampirkan bukti
kwitansi pembelian makanan dari Pokmas yg mencantmkan Daftar menu, Foto Menu, nilai indeks
permakanan dan jumlah penerima manfaat.
b)Penyajian kwitansi bisa dilakukan min per hari dan maksimal per minggu utk transaksi di atas
Rp.5000, menggunakan materai 10.000
c)tanda terima permakanan yang dilaporkan melalui SIKSMA dengan jumlah permakanan yang
diadakan setiap harinya yg dibuktikan dengan Foto
 Pokmas diperkenankan membuat Lapbul dengan SIKSMA
 Penyaluran dana biaya permakanan kepada kelompok
masyarakat guna pelaksanaan pemberian permakanan
untuk bulan berikutnya dilakukan setelah kelompok
masyarakat menyerahkan laporan penggunaan dana biaya
permakanan.
 Pertanggungjawaban program permakanan dilaporkan
melalui SIKSMA, untuk bukti fisik disimpan atau diarsipkan
oleh kelompok masyarakat secara tertib dan rapi.
 DATA PENERIMA MANFAAT TIDAK SESUAI DENGAN FAKTA DI
LAPANGAN
 PENERIMA MANFAAT TIDAK SESUAI DENGAN KRITERIA YANG
DITENTUKAN DI DALAM JUKNIS
 JUMLAH PENERIMA MANFAAT FIKTIF
 KELOMPOK MASYARAKAT TIDAK MENYALURKAN KEPADA
PENERIMA MANFAAT TETAPI MEMBUAT LAPORAN SEOLAH-
OLAH TELAH DISALURKAN
 MENYALURKAN TETAPI TIDAK SESUAI YANG DITENTUKAN
DALAM JUKNIS/KONTRAK DGN PPK
 AKIBAT :
1. TIDAK SESUAI SASARAN
2. KERUGIAN KEUANGAN NEGARA

13
TINDAK PIDANA KORUPSI
PASAL 2 AYAT (1)
Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan
perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu
korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau
perekonomian negara, dipidana penjara dengan penjara
seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 (empat)
tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan denda paling
sedikit Rp.200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan paling
banyak Rp.1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah).

14
 PASAL 3
Setiap orang yang dengan tujuan menguntungkan diri
sendiri atau orang lain atau suatu korporasi,
menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau
sarana yang ada padanya karena jabatan atau
kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara
atau perekonomian negara, dipidana dengan pidana
penjara seumur hidup atau pidana penjara paling
singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 20 (dua
puluh) tahun dan atau denda paling sedikit
Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan paling
banyak Rp.1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah).

15
PASAL 9
Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun
dan paling lama 5 (lima) tahun dan pidana denda paling sedikit
Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan paling banyak
Rp.250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta rupiah) pegawai
negeri atau orang selain pegawai negeri yang diberi tugas
menjalankan suatu jabatan umum secara terus menerus atau
untuk sementara waktu, dengan sengaja memalsu buku-buku
atau daftar-daftar yang khusus untuk pemeriksaan
administrasi.

16
 Pendampingan Hukum (Legal Assistance atau LA) adalah layanan yang
diberikan oleh Jaksa Pengacara Negara berupa Konsultasi Hukum dalam
ruang lingkup hukum perdata dan/atau hukum administrasi negara, secara
berkelanjutan atas suatu kegiatan tertentu dalam rangka memitigasi risiko
hukum, tata kelola (governance), Penyelamatan Keuangan atau Kekayaan
Negara, Pemulihan Keuangan atau Kekayaan Negara, pembentukan
peraturan, keputusan tata usaha negara, dan/atau tindakan pemerintahan.

 Diharapkan bahwa dengan pendampingan hukum, program permakanan


yang dilaksanakan oleh Kementerian Sosial, Kelompok Masyarakat dan
semua pihak yang terlibat, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan sehingga terhindar dari TINDAK PIDANA KORUPSI.

 SASARAN : PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN YANG BEBAS DARI


KORUPSI, KOLUSI DAN NEPOTISME

17

Anda mungkin juga menyukai