Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK 2

Anggota:
1. Anggi Mariesta (07)
2. Anis Qonita Naffa (09)
3. Annisa Sylva B.A (10)
4. Naena Khoerulnisa
PUISI ADALAH
Puisi adalah bentuk
karangan yang terikat oleh
rima, ritma, ataupun jumlah
baris serta ditandai oleh
bahasa yang padat.
Struktur puisi
Struktur puisi ada dua, yakni dapat dijelaskan antara lain sebagai
berikut :
1. Struktur fisik puisi
Struktur fisik puisi meliputi hal-hal berikut seperti diksi (pemilihan
kata), majas, rima atau irama dan tipografi (tata wajah).
2. Struktur batin
Struktur batin meliputi hal-hal berikut seperti tema, perasaan
(feeling), nada, suasana dan amanat.
Rima (sajak)
Rima atau yang disebut juga dengan sajak dibedakan menjadi dua macam yakni
berdasarkan bunyinya dan berdasarkan tempat bagannya. Berikut ini
penjelasannya :

#1. Berdasarkan bunyi


Berdasarkan bunyinya, sajak dibedakan menjadi tujuh. Adapun 5 sajak/rima
berdasarkan bunyinya yakni antara lain sebagai berikut :

1. Sajak terbuka
Sajak terbuka adalah sajak yang berakhir dengan vokal yang sama. Contoh sajak
terbuka adalah misalnya seperti : berdiri-dicari.
2. Sajak tertutup
Sajak tertutup adalah sajak yang berakhir dengan konsonan yang sama. Contoh
sajak tertutup adalahmisalnya seperti : melayang-layang.
3. Sajak sempurna
Sajak sempurna adalah sajak yang seluruh suku kata akhir sama. Contoh
sajak sempurna adalah misalnya seperti : ketepian-kemudian.

4. Sajak tak sempurna


Sajak tak sempurna adalah sajak yang sebagian suku kata akhir
sama. Contoh sajak tak sempurna adalahmisalnya seperti : baru-laju.

5. Sajak asonansi
Sajak asonansi adalah sajak yang vokal-vokal pendukungnya
sama. Contoh sajak asonasi adalah misalnya seperti : semerbak-gemerlap.
Majas (gaya bahasa)
Majas atau yang disebut juga dengan gaya bahasa adalah
pemakaian bahasa yang berjiwa, segar, dan dapat menggetarkan
perasaan. Majas digolongkan menjadi 4 macam yaitu antara lain
sebagai berikut :

Jenis/macam majas:
1. Majas penegasan.
2. Majas perbandingan.
3. Majas sindiran.
4. Majas pertentangan.
Puisi di bedakan menjadi 2. Yaitu:

– 1. Puisi Lama
Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan.
Aturan- aturan itu antara lain,
- Jumlah kata dalam 1 baris
- Jumlah baris dalam 1 bait
- Persajakan (rima)
- Banyak suku kata tiap baris
- Irama
1. Ciri-ciri Puisi Lama
Ciri puisi lama:
a) Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama
pengarangnya
b) Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra
lisan
c) Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap
bait, jumlah suku kata maupun rima
2. Jenis dan Contoh Puisi Lama
a) Pantun adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b, tiap bait 4 baris, tiap baris
terdiri dari 8-12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran, 2 baris berikutnya sebagai
isi. Pembagian pantun menurut isinya terdiri dari pantun anak, muda-mudi,
agama/nasihat, teka-teki, jenaka.
Contoh :
Kalau ada jarum patah
Jangan dimasukkan ke dalam peti
Kalau ada kataku yang salah
Jangan dimasukan ke dalam hati

b) Karmina adalah pantun kilat seperti pantun tetapi pendek. Contoh :


Dahulu parang, sekarang besi (a)
Dahulu sayang sekarang benci (a)
c) Seloka adalah pantun berkait.
Contoh :
Lurus jalan ke Payakumbuh,
Kayu jati bertimbal jalan
Di mana hati tak kan rusuh,
Ibu mati bapak berjalan
d) Gurindam adalah puisi yang berdirikan tiap bait 2 baris, bersajak a-
a-a-a, berisi nasihat.
Contoh :
Kurang pikir kurang siasat (a)
Tentu dirimu akan tersesat (a)
Barang siapa tinggalkan sembahyang ( b )
Bagai rumah tiada bertiang ( b )
Jika suami tiada berhati lurus ( c )
Istri pun kelak menjadi kurus ( c )
By:nff

e) Syair adalah puisi yang bersumber dari


Arab dengan ciri tiap bait 4 baris, bersajak a-
a-a-a, berisi nasihat atau cerita.
Contoh :
Pada zaman dahulu kala (a)
Tersebutlah sebuah cerita (a)
Sebuah negeri yang aman sentosa (a)
Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)
2. PUISI BARU
Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama
baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima.
1. Ciri-ciri Puisi Baru
a) Bentuknya rapi, simetris;
b) Mempunyai persajakan akhir (yang teratur);
c) Banyak mempergunakan pola sajak pantun dan
syair meskipun ada pola yang lain;
d) Sebagian besar puisi empat seuntai;
e) Tiap-tiap barisnya atas sebuah gatra (kesatuan
sintaksis)
f) Tiap gatranya terdiri atas dua kata (sebagian besar)
: 4-5 suku kata
Thank u
BYE BYEE

Anda mungkin juga menyukai