0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
292 tayangan13 halaman
Dokumen tersebut membahas perbandingan antara puisi moden dan tradisional. Puisi moden memiliki bentuk, isi, dan irama yang berubah serta isinya lebih luas dan lincah, sedangkan puisi tradisional masih asli dan belum terpengaruh. Puisi tradisional juga terikat aturan seperti jumlah kata, baris, persajakan, dan irama.
Dokumen tersebut membahas perbandingan antara puisi moden dan tradisional. Puisi moden memiliki bentuk, isi, dan irama yang berubah serta isinya lebih luas dan lincah, sedangkan puisi tradisional masih asli dan belum terpengaruh. Puisi tradisional juga terikat aturan seperti jumlah kata, baris, persajakan, dan irama.
Dokumen tersebut membahas perbandingan antara puisi moden dan tradisional. Puisi moden memiliki bentuk, isi, dan irama yang berubah serta isinya lebih luas dan lincah, sedangkan puisi tradisional masih asli dan belum terpengaruh. Puisi tradisional juga terikat aturan seperti jumlah kata, baris, persajakan, dan irama.
MODEN TRADISIONAL Puisi Baru adalah puisi yang isi, bentuk dan iramanya telah berubah dan isinya pun lebih luas dan lebih lincah.
KONSEP/ PENGERTIAN Puisi Lama adalah puisi- puisi yang sifatnya masih asli dan belum mendapatkan pengaruh dari bakat Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan- aturan. Aturan- aturan itu antara lain : - Jumlah kata dalam 1 baris - Jumlah baris dalam 1 bait - Persajakan (rima) - Banyak suku kata tiap baris - Irama Balada adalah puisi berisi kisah/cerita Himne adalah puisi pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau pahlawan Ode adalah puisi sanjungan untuk orang yang berjasa Epigram adalah puisi yang berisi tuntunan/ajaran hidup Romance adalah puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih Elegi adalah puisi yang berisi ratap JENIS
(CONTOH JENIS PUISI MODEN DAN TRADISIONAL BOLEH DIRUJUK DI LAMPIRAN A) Mantra adalah ucapan- ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib Pantun adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b, tiap bait 4 baris, tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran, 2 baris berikutnya sebagai isi. Pembagian pantun menurut isinya terdiri dari pantun anak, muda-mudi, agama/nasihat, teka-teki, jenaka Karmina adalah pantun Perbandingan antara puisi moden dan tradisional ISL KONG SU MEE PEM (BC)/MT S8/2014 NG YI LIN tangis/kesedihan Satire adalah puisi yang berisi sindiran/kritik kilat seperti pantun tetapi pendek Seloka adalah pantun berkait Gurindam adalah puisi yang berdirikan tiap bait 2 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat Syair adalah puisi yang bersumber dari Arab dengan ciri tiap bait 4 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat atau cerita Talibun adalah pantun genap yang tiap bait terdiri dari 6, 8, ataupun 10 baris Bentuknya rapi, simetris; Mempunyai persajakan akhir (yang teratur); Banyak mempergunakan pola sajak pantun dan syair meskipun ada pola yang lain; Sebagian besar puisi empat seuntai; Tiap-tiap barisnya atas sebuah gatra (kesatuan sintaksis) Tiap gatranya terdiri atas dua kata (sebagian besar) : 4-5 suku kata. CIRI-CIRI (secara umum) Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima ISL KONG SU MEE PEM (BC)/MT S8/2014 NG YI LIN a) Balada terdiri dari 3 (tiga) bait, masing-masing dengan 8 (delapan) larik dengan skema rima a-b-a-b-b-c- c-b. Kemudian skema rima berubah menjadi a- b-a-b-b-c-b-c. Larik terakhir dalam bait pertama digunakan sebagai refren dalam bait-bait berikutnya. b) Hymne (Dulu)Lagu pujian untuk menghormati seorang dewa, Tuhan, seorang pahlawan, tanah air, atau alma mater (Pemandu di Dunia Sastra). (Sekarang) dinyanyikan, berisi pujian terhadap sesuatu yang dihormati (guru, pahlawan, dewa, Tuhan) yang bernafaskan ke-Tuhan- an. c) Ode nada dan gayanya sangat resmi (metrumnya ketat), bernada anggun, membahas sesuatu yang mulia, bersifat menyanjung baik CIRI-CIRI (secara terperinci mengikut jenis) a) Mantra Berirama akhir abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde. Bersifat lisan, sakti atau magis Adanya perulangan Metafora merupakan unsur penting Bersifat esoferik dan misterius Lebih bebas dibanding puisi rakyat lainnya dalam hal suku kata, baris dan persajakan. b) Pantun Setiap bait terdiri 4 baris Baris 1 dan 2 sebagai sampiran Baris 3 dan 4 merupakan isi Bersajak a b a b Setiap baris terdiri dari 8 12 suku kata Berasal dari Melayu (Indonesia) c) Karmina Setiap bait merupakan bagian dari keseluruhan. Bersajak aa-aa, aa-bb Bersifat epik: mengisahkan seorang pahlawan. Tidak memiliki sampiran, ISL KONG SU MEE PEM (BC)/MT S8/2014 NG YI LIN terhadap pribadi tertentu atau peristiwa umum. d) Epigram Epigramma (Greek); unsur pengajaran; didaktik; nasihat membawa ke arah kebenaran untuk dijadikan pedoman, ikhtibar; ada teladan. e) Romance Romantique (Perancis); keindahan perasaan; persoalan kasih sayang, rindu dendam, serta kasih mesra f) Elegi Sajak atau lagu yang mengungkapkan rasa duka atau keluh kesah karena sedih atau rindu, terutama karena kematian/kepergian seseorang. g) Satire Satura (Latin) ; sindiran ; kecaman tajam terhadap sesuatu fenomena; tidak puas hati satu golongan (ke atas pemimpin yang pura-pura, rasuah, zalim etc) hanya memiliki isi. Semua baris diawali huruf capital. Semua baris diakhiri koma, kecuali baris ke-4 diakhiri tanda titik. Mengandung dua hal yang bertentangan yaitu rayuan dan perintah. d) Seloka Ditulis empat baris @ lebih memakai bentuk pantun atau syair, e) Gurindam Baris 1 berisikan semacam soal, masalah@ perjanjian Baris 2 berisikan jawapannya atau akibat dari masalah @ perjanjian pada baris 1 tadi. f) Syair Terdiri dari 4 baris Berirama aaaa Ke4 baris tersebut mengandung arti atau maksud penyair g) Talibun Jumlah barisnya lebih dari 4 baris, tetapi harus genap misalnya 6, 8, 10 dan seterusnya. Jika satu bait berisi 6 ISL KONG SU MEE PEM (BC)/MT S8/2014 NG YI LIN baris, susunannya 3 sampiran dan 3 isi. Jika satu bait berisi delapan baris, susunannya 4 sampiran dan 4 isi. Apabila 6 baris sajaknya a b c a b c. Bila terdiri dari delapan baris, sajaknya a b c d a b c d Melibatkan tiga aspek :
1. Jenis Penggunaan a) Samada penyajak menggunakan b) Bahasa biasa(harian) c) Bahasa Moden /Inggeris d) Bahasa Klasik 2. Jenis Pengucapan a) Samada penyajak mengucapkan b) Secara puitis- guna unsur bahasa yang indah c) Secara Prosaik - guna bahasa yang mudah difahami 3. Unsur-unsur bahasa a) Jika penyajak mengucapkan sajak secara puitis BAHASA a) Diksi : Pemilihan dan penggunaan kata khusus/ khas secara puitis yang ditulis secara sedar untuk melahirkan kesan rasa dan makna dalam puisi. Diksi yang baik dinilai dari aspek ketepatan, kemunasabahan, kejelasan dan keunikan. b) Imej/ citra alam : Gambaran atau tiruan bentuk atau objek alam yang tergambar dalam fikiran, dicipta atau digambarkan untuk menyatakan satu pengertian perasaan. Memindahkan pengertian konkrit kepada satu pengertian ISL KONG SU MEE PEM (BC)/MT S8/2014 NG YI LIN penyajak akan menggunakan unsur- unsur bahasa seperti dalam Estetika Bahasa abstrak dengan menggunakan objek alam bagi menggambarkan kesan rasa dan makna. c) Kiasan : Kata atau ungkapan yang digunakan untuk menyatakan sesuatu dengan cara bersandarkan atau membandingkan sifatnya dengan sesuatu yang lain agar pernyataan menjadi lebih jelas dan memberi kesan serta makna khusus. Mungkin dalam bentuk bandingan atau tanpa bandingan. d) Rima : Persamaan gugus kata dari segi vokal atau konsanan yang timbul pada awal, tengah dan pada hujung baris puisi. Pengulangan bunyi vokal atau konsonan pada susunan perkataan dalam sebaris puisi dikenali rima dalaman. e) Aliterasi : Pengulangan bunyi konsonan pada ISL KONG SU MEE PEM (BC)/MT S8/2014 NG YI LIN awal kata atau bunyi vokal yang berturut-turut atau pengulangan perkataan atau suku kata yang berhampiran. Pengulangan itu terdapat dalam rentetan kata atau dalam satu- satu baris puisi. f) Asonansi : Persamaan bunyi antara vokal yang diikuti oleh konsonan yang berbeza dalam dua atau lebih suku kata yang ditekankan. g) Rentak : Tingkahan tinggi-rendah, panjang- pendek, cepat-lambat suara sewaktu melafazkan puisi. Dipengaruhi oleh susunan kata dan susunan baris puisi. Memberi kesan perasaan terhadap suara pembaca. h) Jeda : Titik perhentian seketika, peralihan nafas sewaktu melafazkan puisi. Berguna untuk menimbulkan kesan tumpuan dan imaginasi terhadap bahasa dan ISL KONG SU MEE PEM (BC)/MT S8/2014 NG YI LIN muzik kata. Ditandai dengan ( , ) atau ( ; ) i) Simile : Tamsil atau kiasan yang membandingkan dua objek yang mempunyai sifat dan nilai yang sama secara langsung. Menggunakan perkataan bandingan, misalnya seperti, bagai, laksana , bak. j) Metafora : Kiasan atau analogi yang melambangkan sesuatu bagi sesuatu yang lain bagi menyarankan antara keduanya terdapat kesamaan. Tidak menggunakan perkataan bandingan, lazimnya menggunakan kata adalah. k) Personifikasi : Kiasan yang memberikan sifat manusia (perasaan, perwatakan, tindak tanduk) kepada objek, binatang, idea atau hal- hal yang abstrak. l) Hiperbola : Kiasan dalam bentuk ungkapan yang menggambarkan ISL KONG SU MEE PEM (BC)/MT S8/2014 NG YI LIN
sesuatu secara berlebih- lebihan. Digunakan untuk menguatkan kesan makna. m) Singkof : Singkatan kata. Untuk mempercepatkan rentak bahasa atau merendahkan perasaan / emosi. n) Inversi : Pembalikan kata. Untuk menguatkan kesan rasa terhadap objek. Contoh : di hitam awan (sepatutnya di awan hitam) o) Anafora: Ulangan perkataan / rangkai kata di awal dua atau lebih baris baris yang berturutan p) Epifora : Ulangan perkataan/ rangkaikata di akhir dua atau lebih baris baris berturutan.
ISL KONG SU MEE PEM (BC)/MT S8/2014 NG YI LIN
MODEN TRADISIONAL Prosa baru merupakan pancaran dari masyarakat baru. Karya-karya prosa yang dihasilkan oleh masyarakat baru Indonesia mulai fleksibel dan bersifat universal; ditulis dan dilukiskan secara lincah serta bisa dinikmati oleh lingkup masyarakat yang lebih luas. KONSEP/ PENGERTIAN Merupakan sejenis cerita rakyat yang berdasarkan kehidupan masyarakat. Sastera ini dianggap milik bersama masyarakat dan kelompok masyarakat yang tertutup. Cerpen - sebagai kisah rekaan yang ringkas(antara 500 hingga 15,000 PP) - Cerpen mempunyai kesatuan yang dicapai, terutamanya melalui plot di samping banyak mempunyai unsur lain seperti tema, JENIS Cerita Penglipur Lara - merupakan suatu bentuk cerita rakyat yang asalnya disampaikan secara lisan oleh tukang cerita ang disebut sebagai penglipur lara. Cerita Jenaka - merupakan sejenis cerita rakyat yang bahan ceritanya diambil daripada Perbandingan antara prosa moden dan tradisional ISL KONG SU MEE PEM (BC)/MT S8/2014 NG YI LIN latar, watak, gaya dan sebagainya. Drama - sebagai suatu kisah yang diceritakan dalam bentuk lakonan oleh para pelakon yang memegang peranan sebagai watak-watak dalam kisah tersebut. Novel - kisah rekaan yang panjan - g dalam bentuk prosa. - merupakan suatu bentuk cereka yang mengisahkan peristiwa yang benar-benar berlaku atau yang imaginatif dengan penyertaan watak yang kesemuanya digarap menurut suatu pola tertentu. - kehidupan masyarakat biasa dan boleh terdiri daripada beberapa episod yang lengkap. Cerita Asal Usul - sejenis cerita rakyat yang tertua. - Cerita ini lazimnya sederhana panjangnya - berkait rapat dengan kehidupan manusia. - Watak-wataknya pula terdiri daripada manusia haiwan dan tumbuh-tumbuhan. Epik - dalam bentuk naratif yang mengisahkan kepahlawanan seseorang tokoh penting dalam sejarah atau tokoh negara yang menjadi legenda sesuatu bangsa atau negara a) Bersifat dinamis b) Masyarakatnya CIRI a) Bersifat statis b) Diferensiasi sedikit ISL KONG SU MEE PEM (BC)/MT S8/2014 NG YI LIN sentries c) Bersifat Rasional d) Bahasa tidak bersifat klise dan dipengaruhi oleh kesusastraan Barat. e) Diketahui siapa pengarangnya karena dinyatakan dengan jelas f) bersifat tertulis yang disampaikan dalam bentuk tulisan. g) Bersifat modern/ tidak tradisional. h) Memperhatikan urutan peristiwa i) Tokoh yang digunakan umumnya manusia. c) Bersifat tradisional d) Terbentuk oleh masyarakat dan hidup di tengah- tengah masyarakat (anonim) e) Tidak mengindahkan sejarah atau perhitungan tahun f) Bahasanya menunjukkan bentuk-bentuk yang tradisional g) Istanasentris h) Bersifat lisan dan tertulis i) Sifatnya fantasis tau khayal j) Tokoh yang digunakan adalah manusia, hewan dan tumbuhan k) Amanat/isi/pesan PERSONIFIKASI- Perletakan Sifat Manusia Pada Benda Bukan Hidup SINKOF- Singkatan Kata INVERSI- Pembalikan Kata REPETISI- BAHASA PARADOKS - Pernyataan yang berlawanan dengan kejadian yang sebenarnya berlaku. Paradoks biasanya bertujuan untuk menyindir. SIMILE ISL KONG SU MEE PEM (BC)/MT S8/2014 NG YI LIN
Pengulangan Kata (FORMULA ARE) ANAFORA- Pengulangan Di Awal Baris RESPONSI- Pengulangan Di Tengah Baris EPIFORA- Pengulangan Di Akhir Baris METAFORA- Kiasan, Perbandingan, Perumpamaan, SIMILE- Perbandingan Menggunakan Bak, Ibarat, Bagai, Dan Lain-Lain ASONANSI- Penggunaan Pengulangan Bunyi Vokal ALITERASI- Penggunaan Pengulangan Bunyi Konsonan - Gaya bahasa perbandingan yang menggunakan perkataan seperti, macam, laksana, bagai, umpama,dan bak BAHASA ISTANA BAHASA ARAB SIMPULAN BAHASA BAHASA KLASIK