ELECTRICA

L DAN
INJECTION
PT GRAHA BINTANG
SUMAINDO
 LISTRIK

Listrik merupakan aliran elektron-elektron dari

atom ke atom pada sebuah penghantar.

PERBEDAAN LISTRIK AC DAN DC

AC atau alternate current adalah arus bolak-balik. Contoh dari penggunaan arus AC yaitu kipas angin.
DC atau direct current merupakan arus searah. Contoh dari penggunaan arus DC, yaitu baterai.
AVO METER TEGANGAN

RESISTANSI,
DIODA, BUZZER,
CAPASITOR

FREKUENSI

MILIAMPERE/ARUS

https://www.scribd.com/document/353245460/
Sanwqa-CD-800-Digital-Avo
 BUZZER

TANG AMPERE
RESISTANSI

VOLT DC

VOLT AC

ARUS
CONTACT
OR PEMASANGAN
OVERLOAD CONTACTOR
RELAY DAN
OVERLOAD
 PEMASANGAN
PUSH BUTTON
PUSH
PADA MESIN
BUTTON
WIRING DIAGRAM 1
PHASE
WIRING DIAGRAM
RANGKAIAN DOL
 CARA MENGHITUNG
AMPERE PADA MOTOR

Diatas adalah name plate motor 1 phase dimana sudah di ketahui KW dan Amperenya jika hanya di ketahui Kwnya saja bagaimana,
seperti berikut menghitungnya:

Diket :
P : 0,75KW = 0,75 x 1000 = 750 Watt
V : 220V
Ditanya :
Berapa Nilai Amperenya?

Rumus daya Motor 1 Phase:

P=VxI
I = P/V

Keterangan :
P : Daya ( Watt )
I : Arus ( Ampere )
V : Tegangan ( Voltage )

Jawab :
I = P/V
I = 750/220
I = 3,40 A
 CARA MENGHITUNG
AMPERE PADA MOTOR

Diatas name plate motor 3 Phase yang bisa di gunakan berbagai tegangan seperti diatas, untuk menghitung amperenya sebagai berikut:
Rumus daya Motor 1 Phase:
P = √3 x V x I x Cos φ
I = P/V x √3 x Cos φ

Ket:
P : Daya ( Watt )
I : Arus ( Ampere )
V : Tegangan ( Voltage )
√3: Konstanta jika memakai 3 phase dengan nilai jika didecimalkan 1.73
Cos φ : 85 % dari motor biasanya nilai standartnya 0.85
Diketerangan :
P = 37 Kw = 37 x 1000 = 37000 Watt ( W )
V = 380 V
Cos φ = 0.84
Ditanya :
Berapa Nilai Amperenya?
Jawab :
I = P/V x √3 x Cos φ
I = 37000 / 380 x 1.73 x 0.84
I = 37000 / 552.22
I = 67 A
 CARA MENGHITUNG
AMPERE PADA MOTOR

Soal jika diketahu Motor 5 HP dengan tegangan 380 V 3 Phase berapakah Amperenya ?

Diket:
P : 5 HP = 5 x 746 = 3730 Watt ( W )
: 1 Hp = 746 Watt ( W )
V: 380 V
Cos φ = 0.85 ( Karena biasanya standartnya ini )

Ditanya berapa nilai Amperenya ?

Jawab :
I = P/V x √3 x Cos φ
I = 3730 / 380 x 1.73 x 0.85
I = 3730 / 558.79
I = 6.68 A
BAGIAN – BAGIAN MESIN
INJECTION
INJECT UNIT MEKANIK :
- MOTOR SCREW
- MOTOR SERVO
- HOPPER DRYER
- HOSE HYDRAULIC
- BARREL
- ACTUATOR PENUNTUN INJECT
- AS SCREW
- CHECKRING

SENSOR & ALAT UKUR:

- TRANDUCER
ELEKTRIKAL PANEL : - PROXYMITY
- PLC - PRESSURE GAUGE
- SERVO DRIVE
- SSR
- NFB
PENDINGIN MESIN :
- MCB - COOLER
- RELAY - WATER JACKET
- HEATER
 MEKANIK
Hose
Hopper Motor
Motor Hydraulic
Dryer Servo
Screw

Berfungsi untuk Berfungsi sebagai Berfungsi untuk

Berfungsi sebagai mengeringkan bahan penyuplai oli pada mengalirkan oli.
penggerak screw material sebelum mesin.
pada barrel. masuk ke barrel.
Actuator Penuntun
Barrel Checkring
Inject As Screw

Berfungsi sebagai Berfungsi sebagai mengisi

Berfungsi untuk Berfungsi sebagai mencampurkan bahan dan bahan, dan mengalirkan bahan
memanaskan dan pemandu inject unit. mengalirkan bahan ke mould. ke mould.
mengalirkan bahan ke
mould.
 ELEKTRIKAL PANEL

MCB Relay Heater

PLC

Berfungsi sebagai Berfungsi

Berfungsi Berfungsi
pengontrol operasi sebagai
sebagai sebagai
mesin. pemanas.
pemutus arus pengontrol
NFB
Servo Drive ketika beban SSR panel listrik.
lebih.

Berfungsi sebagai Berfungsi sebagai saklar Berfungsi sebagai tegangan

control motor hidrolis elektronik atau device utama pada mesin, dan bisa
(motor servo). pengendali yang biasa digunakan sebagai pemutus
digunakan untuk pemanas. beban lebih.
SENSOR DAN ALAT UKUR
Pressure sensor
Proxymity
Tranducer

Berfungsi mendeteksi suatu

Berfungsi sebagai sensor objek. Sensor pengukur pressure
pengukur jarak. Pressure atau tekanan.
Gauge Resolver/Rotary encoder

Berfungsi sebagai pengukur Berfungsi sebagai pengukur

tekanan. speed.
PENDINGIN MESIN

Cooler Water Jacket

Berfungsi sebagai pendingin oli.

Berfungsi sebagai pendingin area
inject unit.
 CLAMPING UNIT

SENSOR :
- TRANDUCER
- LIMIT SWITCH
- PROXYMITY
ELEKTRIK :
- SOLENOID VALVE
- DIRECTIONAL VALVE

MEKANIK :
- TOGGLE
- EJECTOR
- HOSE/SELANG HIDROLIS
- TERMINAL LUBRIKASI
- MOULD
 CLAMPING UNIT

Terminal Lubrikasi
Limit Switch
Ejector
Toggle

Berfungsi sebagai Berfungsi untuk Berfungsi sebagai

penggerak mould. melepaskan produk pelumasan mesin.
Berfungsi sebagai pada mould.
pendeteksi suatu
Solenoid Valve Directional Valve
objek.

Berfungsi sebagai Berfungsi

pengarahkan angin. mengarahkan aliran
oli.
Monitor
1. OPEN, untuk 8. AUTO PURGE, 15. SPARE 1,2,3,4, 22. MOTOR,
membuka mould mendorong screw sebagai tombol sebagai control
kedepan sambil cadangan motor hidraulis.
berputar

2. CLOSE, untuk 9. CORE OUT, 16. AIR BLOW 1-3- 23. HEATER, untuk
menutup mould posisi piston core 5, untuk menghidupkan
keluar mendorong core pemanas.
mould.

3. INJECT, 10. CORE IN, 17. AIR BLOW 2-4-

mengalirkan bahan posisi piston core 6, untuk
ke mould masuk mendorong cavity
mould.

4. SUCKBACK, 11. CORE 18. AIR SELECT,

menarik screw SELECT, untuk memilih solenoid
kebelakang. memilih core yang yang akan
hendak digunakan. digunakan.
1 2 3 4 5. EJECT RET, 12. LUBRICATE, 19. MOLD ADJ,
menarik posisi untuk pelumasan untuk adjust mould
piston ke belakang mesin. secara otomatis.

5 6 7 8 6. EJECT ADV, 13. NOZZLE ADV, 20. MOLD THICK,

melepaskan produk posisi inject unit untuk memperlebar
pada mould maju kedepan jarak clamping
ketika hendak
9 10 11 12 13 14 15 dipasang mould
yang lebih lebar.

7. CHARGE, 14. NOZZLE NET, 21. MOLD THIN,

menarik screw posisi inject unit untuk memperkecil
16 17 18 19 20 21 22 23 kebelakang dengan mundur. jarak clamping
posisi screw ketika hendak
berputar dipasang mould
yang lebih lebar.
TERIMA
KASIH