Anda di halaman 1dari 19

STIKes G O I N T E R N AT I O N A L

G O I N T E R N AT I O N A L
BUDI LUHUR CIMAHI

KONSELING GIZI
STIKes BUDI LUHUR
CIMAHI
STIKes BUDI LUHUR
CIMAHI
2023 www.stikesbudiluhurcimahi.ac.id
STIKes G O I N T E R N AT I O N A L
BUDI LUHUR CIMAHI

Eka Alia
Anida Zahra

Eqi Pitri
Tasliyatul
Hafawah
Kelompok 3
Hasna
Alya

Resi
Alpia Melda
Naifah
Nabilah Sonya

www.stikesbudiluhurcimahi.ac.id
STIKes G O I N T E R N AT I O N A L
BUDI LUHUR CIMAHI

A. Pengertian Konseling Gizi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI 2013)


Konseling adalah pemberian nasihat atau arahan yang dilakukan oleh ahli kepada orang
yang membutuhkan advis atas suatu masalah. Konseling gizi adalah suatu proses komunikasi
dua arah antara konselor dan pasien atau klien untuk membantu pasien atau klien
mengenali dan mengatasi masalah gizi (kamus gizi 2009). Menurut PPSDM Kemenkes
2018 Konseling gizi adalah suatu proses memberi bantuan kepada orang lain dalam
membuat suatu keputusan atau memecahkan suatu masalah melalui pemahaman
faktafakta, harapan, kebutuhan dan perasaan klien. Menurut Supariasa (2011) konseling
adalah suatu proses komunikasi interpersonal atau dua arah antara konselor dan klien
untuk membantu klien mengatasi dan membuat keputusan yang benar dalam mengatasi
masalah gizi yang dihadapi.

www.stikesbudiluhurcimahi.ac.id
STIKes G O I N T E R N AT I O N A L
BUDI LUHUR CIMAHI

Lanjutan...

Dalam konseling gizi ada dua unsur yang terlibat


yaitu konselor dan klien.
Konselor gizi adalah ahli gizi yang bekerja untuk
membantu orang lain (klien)
mengenali dan mengatasi masalah gizi yang
dihadapi serta mendorong klien untuk
mencari dan memilih cara pemecahan masalah gizi
secara efektif dan efisien (Supariasa 2011).

www.stikesbudiluhurcimahi.ac.id
STIKes G O I N T E R N AT I O N A L
BUDI LUHUR CIMAHI

B. Tujuan Konseling Gizi

Konseling gizi bertujuan untuk membantu klien dalam upaya mengubah


perilaku yang berkaitan dengan gizi sehingga meningkatkan kualitas gizi dan kesehatan klien, meliputi
perubahan pengetahuan, sikap, dan tindakan.
Dalam buku Pendidikan dan Konsultasi oleh Suriasa (2012), yang dimaksud dengan
tujuan konseling gizi adalah sebagai berikut:
1. Membantu klien dalam mengidentifikasi dan menganalisis masalah klien serta
memberi alternatif pemecahan masalah. Melalui konseling klien dapat berbagi
masalah, penyebab masalah dan memperoleh informasi tentang cara mengatasi
masalah.
2. Menjadikan cara-cara hidup sehat di bidang gizi sebagai kebiasaan hidup klien.
Melalui konseling klien dapat belajar merubah pola hidup, pola aktivitas, pola makan.
3. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan individu atau keluarga klien tentang gizi.
4. Melalui konseling klien mendapatkan informasi pengetahuan tentang gizi, diet dan kesehatan.

www.stikesbudiluhurcimahi.ac.id
STIKes G O I N T E R N AT I O N A L
BUDI LUHUR CIMAHI

C. Manfaat Konseling Gizi


3. Mendorong klien untuk mencari cara pemecahan masalah.
Menurut Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Konselor dapat mendorong mengarahkan klien untuk
Kesehatan Kemenkes 2018, manfaat mencari pemecahan masalah.
konseling gizi adalah sebagai berikut: Konselor memberi motivasi bahwa klien mempunyai potensi
untuk memecahkan masalah.
1. Membantu klien untuk mengenali permasalahan
kesehatan dan gizi yang dihadapi. 4. Mengarahkan klien untuk memilih cara yang paling sesuai
Konselor menyampaikan beberapa informasi tentang baginya.
penyakit atau masalah, faktor Konselor mendampingi dan membantu klien dalam memilih
penyebab dan gejala penyakit yang diderita. Sehingga klien cara yang paling tepat
dapat mengetahui dan sesuai bagi klien.
permasalahan atau penyakit apa yang dia alami.
5. Membantu proses penyembuhan penyakit melalui
2. Membantu klien mengatasi masalah. perbaikan gizi klien.
Konselor memberikan beberapa informasi atau alternatif Konselor membantu klien dalam menyembuhkan
pemecahan masalah penyakitnya dengan memberikan
informasi yang jelas tentang diet yang disarankan berkaitan
dengan penyakitnya.

www.stikesbudiluhurcimahi.ac.id
STIKes G O I N T E R N AT I O N A L
BUDI LUHUR CIMAHI

D. Sasaran Konseling Gizi F. Tempat dan Waktu Konseling Gizi

1. Klien yang memiliki masalah kesehatan Konseling gizi dapat dilakukan dimana saja,
terkait. seperti di rumah sakit, di posyandu,

2. Klien yang ingin melakukan tindakan poliklinik atau puskesmas, atau tempat lain
pencegahan yang disiapkan untuk melakukan konseling
E. Sasaran Konseling Gizi
3. Klien yang ingin mempertahankan dan gizi. Yang terpenting adalah tempat yang
mencapai status gizi optimal 1. Klien yang mempunyai masalah kesehatan harus
yang terkait dengan gizi
NEXT
2. Klien dengan ingin melakukan tindakan
pencegahan

3. Klien yang ingin mempertahankan dan


mencapai status gizi yang optimal

www.stikesbudiluhurcimahi.ac.id
STIKes G O I N T E R N AT I O N A L
BUDI LUHUR CIMAHI

1. Aman yaitu memberikan rasa aman kepada klien sehingga klien dapat berbicara
dengan bebas tanpa didengar dan diketahui oleh orang lain, tanpa ketakutan
menyampaikan masalahnya.

2. Nyaman yaitu membuat suasana yang mendukung proses konseling. Berikan

kenyamanan dalam menyampaikan permasalahan tanpa ada tekanan perasaan dan psikis.

3. Tenang yaitu lingkungan yang tenang, tidak bising dari suara atau kegaduhan akan

mendukung proses konseling

4. Ruangan tersendiri. Konseling hendaknya mempunyai ruangan tersendiri tidak

bergabung dengan ruangan yang lain, sehingga klien merasa nyaman tidak terganggu

www.stikesbudiluhurcimahi.ac.id
STIKes G O I N T E R N AT I O N A L
BUDI LUHUR CIMAHI

5. Tersedia tempat atau meja. Perlu ada tempat atau meja sebagai tempat mendemonstrasikan
alat peraga atau media konseling.
Tersedia tempat untuk menyimpan alat bantu atau media konseling.

6. Lokasi mudah dijangkau oleh klien, tidak terlalu jauh dan tidak berkelok kelok,

khususnya bagi klien yang memiliki keterbatasan fisik

7. Ruangan mempunyai cukup cahaya dan sirkulasi udara yang mendukung kegiatan

konseling, cukup terang, tidak pengap dan tidak panas.

8. Waktu yang digunakan antara 30-60 menit, yaitu 30 menit pertama untuk menggali data dan selebihnya untuk diskusi dan
pemecahan masalah. Jika terlalu lama klien akan bosan, dan jika
waktu terlalu cepat/pendek kemungkinan klien belum puas menyampaikan keluhannya.
Konselor hendaknya dapat mengendalikan waktu berlangsungnya proses konseling.
www.stikesbudiluhurcimahi.ac.id
STIKes G O I N T E R N AT I O N A L
BUDI LUHUR CIMAHI
G. Peralatan dan Bahan Konseling Gizi

Peralatan dan bahan konseling gizi sangat penting untuk memberikan konseling gizi. kepada klien. Beberapa
peralatan dan bahan yang biasanya digunakan dalam konseling gizi meliputi:

1. Buku Pedoman Gizi


Untuk memberikan informasi yang akurat tentang kebutuhan
gizi selama kehamilan
dan masa persalinan.
5. Brosur dan literatur
Memberikan informasi tambahan tentang gizi yang dapat
2. Poster atau gambaran visual
dibaca oleh pasien.
Membantu visualisasi konsep gizi dan diet seimbang.
6. Alat ukur lingkar lengan atas
3. Timbangan
Untuk menilai status gizi pasien.
Untuk memantau berat badan dan memastikan pertambahan
berat badan yang sehat. 7. Papan tulis atau flip chart
Untuk menyajikan informasi dengan lebih jelas selama sesi
4. Lembaran penilaian asupan makanan konseling.
Untuk mencatat apa yang ibu hamil makan dan memastikan
asupan gizi yang cukup.

www.stikesbudiluhurcimahi.ac.id
STIKes G O I N T E R N AT I O N A L
BUDI LUHUR CIMAHI
H. Persyaratan Konselor

1. Harus memiliki keahlian (Expertnes).


Seorang konselor harus ahli dibidangnya. Penguasaan ilmu tersebut sangat
membantu konselor dalam memberikan informasi terkait dengan masalah klien.

2. Menarik (Attractiveness).
Seorang konselor harus berpenampilan menarik seperti penampilan berpakaian
yang rapih, sikap sopan dan tutur kata santun.

3. Dapat dipercaya (Trushworthness).


Seorang konselor harus dapat dipercaya oleh klien. Dengan kepercayaan ini proses
konseling akan berjalan dengan baik. Klien merasa aman menyampaikan
permasalahannya tanpa ragu karena keterangannya akan dijaga kerahasiaannya.

4. Empati (Empathy).
Konselor harus mempunyai rasa empati yaitu mampu memahami apa yang
dirasakan oleh kliennya. Konselor dapat ikut merasakan masalah yang dihadapi
klien sebagai masalahnya sendiri

www.stikesbudiluhurcimahi.ac.id
STIKes G O I N T E R N AT I O N A L
BUDI LUHUR CIMAHI

5. Kesadaran dan Pemahaman tentang diri.


Konselor mempunyai kesadaran tentang dirinya.

6. Keterbukaan (Open-Mindedness).
Seorang konselor harus memiliki rasa keterbukaan. Dengan keterbukaan akan terjadi komunikasi yang
jujur.

7. Objektivitas.
Seorang konselor harus memandang masalah yang dihadapi klien secara objektif yaitu berdasarkan fakta,
data yang akurat dari klien. Objektif dalam mengenali masalah, objektif dalam memberikan alternatif solusi
sehingga keputusannya akan objektif.

8. Kompeten.
Konselor harus Kompeten dibidangnya, menguasai bidang ilmu sesuai standar keilmuannya

9. Mempunyai Kesehatan Psikologis yang baik.


Seorang Konselor harus sehat secara fisik, mental dan sosial serta kondisi
psikologisnya tidak terganggu, sehingga dapat membantu klien dengan baik.

www.stikesbudiluhurcimahi.ac.id
STIKes G O I N T E R N AT I O N A L
BUDI LUHUR CIMAHI

Seorang konselor gizi mempunyai peran


fasilitator dan motivator.
Konselor harus dapat berperan dalam membantu orang lain
(klien) mengenali masalahnya,
menentukan dan memilih pemecahan masalah serta membantu I. PERAN KONSELOR
klien dalam mengambil
keputusan pemecahan masalah gizi yang dihadapi. Konselor
berperan dalam memotivasi klien dalam mengatasi masalah
yang dihadapi.

www.stikesbudiluhurcimahi.ac.id
STIKes G O I N T E R N AT I O N A L
BUDI LUHUR CIMAHI

Disamping beberapa peran yang dimiliki, seorang konselor harus dapat


menjalankan tugas sesuai dengan fungsinya. Fungsi konselor dapat dilihat sebagai
berikut:

1. Memimpin konseling,
Seorang konselor menjalankan fungsi sebagai pemimpin jalannya konseling.

2. Asesmen.
Seorang konselor mempunyai fungsi dalam melakukan assessment gizi yaitu
melakukan pengkajian gizi. J. Fungsi Konselor
3. Menegakkan Diagnosis.
Konselor melakukan fungsi menetapkan diagnosis gizi.

4. Fungsi sebagai perencana Intervensi.

5. Memonitor dan Mengevaluasi.


Konselor melakukan fungsi dalam memonitor dan mengevaluasi keberhasilan
konseling seperti peningkatan pengetahuan tentang penyakit dan dietnya, sikap
terhadap intervensi dietnya, tindakan dan masalah dapat dikurangi atau
dihilangkan serta tindakan atau perilaku baru yang berkembang

www.stikesbudiluhurcimahi.ac.id
STIKes G O I N T E R N AT I O N A L
BUDI LUHUR CIMAHI

K. Social Power Konselor

1. Coercive power.
Yaitu menggunakan ancaman dan hukuman.

2. Reward power.
Yaitu pemberian hadiah kepada klien. Biasanya reward yang
digunakan ini adalah reward sosial dalam maupun ekspresi atau non verbal.

3. Expert dan Leggitimate power


artinya seorang konselor adalah seorang ahli yang
mempunyai kewenangan untuk melaksanakan proses konseling.

Next

www.stikesbudiluhurcimahi.ac.id
STIKes
L. Langkah-langkah G O I N T E R N AT I O N A L
BUDI LUHUR CIMAHI
Konseling

Konsep tentang langkah-langkah konseling banyak diungkapkan oleh pakar


konsultasi. Hal ini bergantung pada jenis, masalah, dan sasaran konsultasi. Brammer,
Albrego dan Shostrom (1993) dalam Supariasa (2011) menyatakan langkah-langkah
konsultasi ada empat, yaitu membangun hubungan, identifikasi dan penilaian masalah,
memfasilitasi perubahan terapeutis, dan evaluasi serta terminasi.

1. Hubungan terapeutik.
Sangat penting untuk membangun hubungan yang posistif berdasarkan rasa
percaya, keterbukaan, dan kejujuran, dan bereskpresi. Konselor harus dapat
menunjukkan dirinya dapat dipercaya dan kompeten untuk membantu kliennya.

2. Indentifikasi dan penilaian masalah.


Pada langkah ini, konselor mendiskusikan dengan klien apa yang ingin mereka
dapatkan dari proses konseling ini. Diskusi ini menghindari kemungkinan adanya
harapan dan sasaran yang tidak realistis. Sasaran-sasaran spesifik dan tingkah laku
yang diharapkan sebagai indikator keberhasilan konseling juga didiskusikan.

www.stikesbudiluhurcimahi.ac.id
STIKes
L. Langkah-langkah G O I N T E R N AT I O N A L
BUDI LUHUR CIMAHI
Konseling

3. Memfasilitasi perubahan terapuetik.


Penekanan kegiatan dalam langkah ini adalah mencari strategi dan intervensi yang
dapat memudahkan terjadinya perubahan. Sasaran dan strategi sangat ditentukan
oleh sifat masalah, gaya, dan teori yang dianut oleh konselor, dan keinginan klien
serta gaya komunikasinya. Konselor mencari berbagai alternatif dan konsekuensi
dari masing-masing alternatif serta merencanakan tindakan yang diputuskan.

4. Evaluasi dan terminasi.


Penekanan pada langkah ini adalah evaluasi terhadap hasil konseling, dan akhirnya
terminasi. Dengan memperhatikan indikator, apakah konseling ini berhasil atau gagal, apakah konseling
ini sudah dapat membantu klien atau malah memperburuk permasalahan. Keputusan untuk
menghentikan intervensi dan mencari alternatif baru adalah usaha bersama antara klien dan konselor.

www.stikesbudiluhurcimahi.ac.id
STIKes G O I N T E R N AT I O N A L
BUDI LUHUR CIMAHI

REFERENSI

1. https://www.scribd.com/document/585294201/MAKALAH-KONSELING-GIZI-BARU
2. https://lms--paralel-esaunggul-ac-id.webpkgcache.com/doc/-/s/lmsparalel.esaunggul.ac.id/
mod/resource/view.php?id=285216
3. file:///C:/Users/ASUS/Downloads/PPT-UEU-Komunikasi-Interpersonal-Pertemuan-4.ppt.pdf
4. https://lms--paralel-esaunggul-ac-id.webpkgcache.com/doc/
5. https://www.slideshare.net/Dessycis/konseling-gizi-perencanaan
6.
http://perpustakaan.poltekkes-malang.ac.id/assets/file/karyadosen/KonselingGizi_SC_compres
sed.pdf
7. https://www.scribd.com/presentation/414290049/Karakteristik-konselor

www.stikesbudiluhurcimahi.ac.id
THANKS YOU

Jl. Kerkof No. 243 Leuwigajah Cimahi 40532 Jawa Barat - Indonesia.
022) 667 4696 (022) 667 0015 info@stikesbudiluhurcimahi.ac.id
www.stikesbudiluhurcimahi.ac.id

Anda mungkin juga menyukai