CLINICAL CASE
Dr. ARA
Skenario 1
You can delete this slide when you’re done editing the presentation.
Sinus takikardi ec Grave disease
1. Obat anti-tiroid
Methimazole (MMI) = Dosis awal MMI adalah 10-30 mg setiap hari
propylthiouracil (PTU) = dosis PTU adalah 50-100 mg tiga kali sehari.
2. Beta bloker
Propranolol 20-40 mg setiap 6 jam atau beta blocker yang bekerja lebih lama, seperti atenolol
dan bisoprolol, berguna untuk mengontrol gejala adrenergik yang mencakup palpitasi dan
tremor. Propranolol dosis tinggi 40 mg 4 kali sehari menghambat konversi perifer T4 menjadi
3. Terapi ion radioaktif
4. Pembedahan
Skenario 2
Faktor Resiko :
6. Degeneratif
7. Aktivitas fisik kurang
8. Merokok
9. Konsumsi obat dan alkohol
10. obesitas
Patofisiologi atrial fibrilasi diduga melibatkan adanya proses remodeling struktural, elektrikal, dan kontraktilitas.
1. Remodelling structural
Adanya perubahan pada miosit atrium interstisium perubahan komposisi matriks ekstrasesluler deposit jaringan
fibrotic. tekanan dalam jantung meningkat dilatasi atrium fibrosis gangguan elektrik antara serabut otot dan
konduksi atrium re-entry AF
2. Gangguan elektrofisiologi
a. Aktivitas elektrik fokal ektopik dari daerah lain melibatkan mekanisme triggered activity dan re-entry AF
b. Gangguan elektrik/perubahan struktur substrat re-entry ketidak beraturan konduksi jantung di atrium AF
Anamnesis
1. Datang dengan keluhan berdebar-debar, keluhan gagal jantung, infark miokard, stroke, atau gangguan hemodinamik
2. Berat-ringannya gelala, onset gejala, indentifikasi factor resiko, komorbiditas, Riwayat peny jantung sebelumnya.
3. Gejala klinis : palpitasi, nyeri dada, pingsan, kepala pusing, dyspnea, ortopnea, mudah merasa Lelah.
4. Faktor-factor presipitasi seperti aktivitas, alkohol, rokok, dan konsumsi kafein
Pemfis
a. Status hemodinamik
Nadi cepat dan tidak beraturan, amplitude bervariasi, peningkatan / penuruan TD, takipnea, dan saturasi oksigen
menurun.
b. Kepala leher
Adakah tanda-tanda pembesaran tiroid, peningkatan JVP, atau sianosis
c. Thorax
Adakah tanda-tanda gagal jantung, adakah tanda penyakit paru obstruktif kronik,
Auskultasi terdengar bunyi jantung yang cepat, dengan intensitas S1 yang berbeda-beda,
Adanya murmur mengindikasikan penyakit katup jantung
d. Ekstremitas
Soanosis, akrla dingin, edema, dan jari tabuh
Diagnosis banding
1. Atrial flutter
2. Atrial takikardia
3. Sindrom WPW
Penatalaksanaan
4. Beta bloker dan CCB
5. Amiodarone
6. Kardioversi elektrik
7. Anti koagulan
Prognosis atrial fibrilasi tidak begitu baik, terutama pada pasien usia lanjut. Komplikasi stroke akibat atrial fibrilasi lebih
banyak terjadi pada lansia dan berkaitan dengan disabilitas yang lebih berat
Skenario 3
berdebar dirasakan sejak 1 jam yang lalu bersifat tiba-tiba. Riwayat berobat
darah 90/70 mmHg, denyut nadi 70 x/menit reguler, frekuensi napas 20 x/menit,
Etiologi
1. PPOK
2. Gangguan katup jantung
3. PJB
Diagnosis atrial flutter ditegakkan jika pada EKG terdapat aktivitas elektrikal atrium yang reguler, cepat, dan
berkelanjutan. Gambaran EKG yang paling sering tampak pada atrial flutter adalah pola sawtooth tanpa garis isoelektrik
antara kompleks QRS
Atrial flutter
Manifestasi klinis
berdebar-debar, rasa melayang, mudah lelah, penurunan toleransi aktivitas, sesak, dan nyeri dada
Mayoritas pasien dengan atrial flutter akan menunjukkan denyut nadi perifer yang bersifat irregularly regular akibat
variasi konduksi dari nodus atrioventrikular. Tanda lainnya bisa mencakup distensi vena jugularis, ronkhi pada lapang
paru, takikardia, dan edema ekstremitas inferior jika terjadi kongesti.
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik, beberapa diagnosis banding seperti atrial fibrilasi, dan atrioventricular
nodal re-entrant tachycardia dapat menjadi pertimbangan.
1. Elektrokardiogram (EKG)
2. EKG sangat penting dalam menegakan diagnosis atrial flutter dan dapat memberikan informasi dalam
membedakan atrial flutter tipikal dengan atipikal. Bentuk paling umum pada atrial flutter tipikal adalah
gambaran sawtooth. Gelombang atrium umumnya berkisar dari 250-300 denyut/menit dengan konduksi ventrikular
2:1, 3:1, 4:1, atau konduksi bervariasi akibat fenomena Wenckebach.
Tatalaksana
Dari segi prognosis, atrial flutter yang tidak diterapi dapat menyebabkan berbagai komplikasi fatal, termasuk kejadian
tromboemboli dan syok kardiogenik, hingga kematian
Komplikasi paling sering dari atrial flutter adalah stroke iskemik. Terapi yang tidak adekuat dapat menyebabkan
perubahan struktural pada jantung sehingga menyebabkan gagal jantung serta kardiomiopati akibat takikardia.
Skenario 4
supraventricular tachycardia atau SVT mengacu pada atrial rate >100 kali per menit, yang
mekanismenya melibatkan jaringan dari His bundle atau struktur yang lebih atas.
Etiologi
gangguan konduksi normal jantung, peningkatan tekanan pada jantung, kelainan struktur kongenital,
penggunaan obat tertentu, serta gaya hidup.
Faktor resiko
Usia, Riwayat keluarga, konsumsi obat tertentu, gangguan metabolic, kelainan struktur jantung.
Patofisiologi
pada supraventricular tachycardia melalui 3 mekanisme: gangguan otomatisasi, mekanisme reentry, dan aktivitas
pemicu
1. Gangguan otomatisasi multifocal takikardia abnormalitas atrium dilatasi atrium menggangu system
konduksi jantung
2. Impuls eksitasi depolarisasi jaringan nonrefrakta circus movement tanpa henti konduksi dari atrium ke
ventrikel Kembali ke atrium melalui jalur aksesoris
3. Impuls abnormal pada depolarisasi terjadi sebelumnya early afterdepolarization meningkatnya arus kalsium
menurunnya arus kalium
Diagnosis
1. Anamnesis
Beberapa gejala lainnya yang dapat ditemukan pada pasien SVT adalah:
• Nyeri dada
• Dyspnea
• Ansietas
• Rasa ringan pada kepala (lightheadedness)
• Sinkop
2. Pemeriksaan fisik
- Tanda-tanda ketidakstabilan hemodinamik seperti napas cepat atau sesak napas, penampilan pucat atau sianosis, nyeri
dada, akral dingin, hipotensi, dan penurunan kesadaran
- tampak pucat atau sianosis karena hipoperfusi, napas cuping hidung karena sesak napas berat, atau pulsasi vena
jugularis karena kontraksi atrium dan ventrikel yang asinkron (atrium berkontraksi saat katup atrioventrikular masih
menutup)
- tachycardia dengan ritme jantung yang reguler saat auskultasi jantung.
Diagnosis banding SVT dapat berupa subtipe-subtipe dari SVT itu sendiri, misalnya sinus tachycardia yang
abnormal, atrial tachycardia, atrial flutter, junctional tachycardia, atrioventricular nodal reentrant tachycardia
(AVNRT), dan accessory pathway-mediated reentrant tachycardia (Mahaim tachycardia
Tatalaksana
• Stimulasi vagal (seperti manuver Valsalva) dan pemberian adenosin intravena dilakukan pada pasien dengan SVT
reguler
• Kardioversi tersinkronisasi dilakukan pada pasien dengan hemodinamik tidak stabil ketika manuver vagal dan
pemberian adenosin tidak efektif atau tidak memungkinkan
• Kardioversi tersinkronisasi dilakukan pada pasien dengan hemodinamik tidak stabil serta terapi farmakologi tidak
efektif atau tidak memungkinkan
• Pemberian calcium channel blocker intravena seperti diltiazem dan verapamil atau beta blocker intravena seperti
metoprolol dan esmolol dapat dilakukan pada pasien dengan hemodinamik stabil
Pilihan medikamentosa untuk supraventricular tachycardia adalah adenosin, calcium channel blocker,
beta blocker, atau obat antiaritmia lainnya.
Seorang laki-laki berusia 65 tahun dibawa ke unit gawat darurat RS dengan keluhan
ditemukan kejang 30 menit yang lalu saat bangun pagi. Tidak ada riwayat kejang
sebelumnya. Riwayat rutin berobat poli jantung karena penyakit jantung koroner.
Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 80/palpasi, denyut nadi lemah sulit
Takikardia ventrikular atau ventricular tachycardia (VT) merupakan aritmia jantung yang terdiri dari ≥3 kompleks
konsekutif yang berasal dari ventrikel, dengan kecepatan nadi >100 kali per menit (panjang siklus: <600 ms). VT
menjadi penyebab terbanyak kematian jantung mendadak (sudden cardiac death)
Etiologi takikardia ventrikular atau ventricular tachycardia (VT) yang sering ditemukan adalah gagal jantung serta
penyakit jantung Iskemik. Penyebab lain VT adalah kardiomiopati hipertrofi.[ penyakit katup jantung, penyakit inflamasi
Faktor risiko dari VT meliputi hipertensi, riwayat infark miokard sebelumnya, penyakit paru obstruksi kronis (PPOK),
dan perubahan ST segmen saat datang
1. Anamnesis
- Gejala terkait VT dapat dikategorikan dalam beberapa kelompok, yaitu:
• Gejala terkait aritmia: palpitasi, pusing, sinkop, dispnea, nyeri dada, hingga henti jantung
• Gejala terkait penyakit jantung sebelumnya: dispnea saat istirahat atau aktivitas, paroxysmal nocturnal dyspnea,
nyeri dada, dan edema ekstremitas
• Anamnesis faktor risiko VT perlu digali, termasuk aktivitas fisik dan stres emosional pada pasien. Riwayat penyakit
jantung sebelumnya seperti penyakit jantung kongenital, penyakit katup jantung, penyakit jantung koroner, dan
penyakit lainnya, seperti gangguan tiroid, penyakit ginjal dan gangguan elektrolit, penyakit paru, epilepsi, serta
riwayat penyakit keluarga
2. pemfis
1. Pemeriksaan fisik pada VT harus segera dilakukan, yaitu status kesadaran, tanda vital, ketidakstabilan
hemodinamik, serta tanda lain yang berhubungan faktor risikonya. Pasien dapat datang dalam keadaan hipotensi,
gangguan kesadaran, diaforesis, dan pucat.[2,7]
2. Pemeriksaan fisik lain yang berhubungan dengan penyakit jantung adalah tekanan vena jugular, murmur, edema
ekstremitas, dan bekas sternotomi. Tanda ini dapat menunjukkan pasien dengan penyakit jantung
1. Elektrokardiogram (EKG)
Pada gambaran EKG 12 lead, faktor yang penting dalam diagnosis VT adalah kompleks QRS melebar, yaitu >0,14 detik
dengan pola right bundle branch block atau >0,16 detik dengan pola left bundle branch block.
Pemeriksaan laboratorium menunjang untuk menemukan etiologi VT, dan menyingkirkan diagnosis banding.
Pemeriksaan natriuretic peptides (BNP atau N-terminal pro-BNP), pemeriksaan enzim jantung untuk etiologi penykit
jantung iskemik
1. Pasien VT monomorfik dengan hemodinamik tidak stabil memerlukan kardioversi tersinkronisasi segera, dengan
dosis 100‒200 Joule pada syok bifasik.
2. Pasien Vt akut stabil Antiaritmia lini pertama pada VT akut dan stabil adalah procainamide perinfus, dengan
dosis Inisial 10‒17 mg/kgBB dan kecepatan 20‒50 mg/menit. Kemudian, dilanjutkan dengan dosis rumatan 1‒4
mg/menit.
3. Pada VT tidak stabil atau tanpa nadi, dapat diberikan epinefrin 1 mg secara intravena setiap 3‒5 menit, atau
amiodarone bolus dengan dosis 300 mg yang dapat diulang setelah 3‒5 menit dengan dosis 150 mg.
4. Selain itu, dapat diberikan lidocaine 1‒1,5 mg/kgBB bolus yang dapat diulang setiap 5‒10 menit, dengan dosis
maksimal 3 mg/kgBB.
5. ICD
6. Ablasi kateter
Prognosis takikardia ventrikular atau ventricular tachycardia (VT) bergantung pada penyebab dan kondisi jantung
pasien. Pasien VT yang disertai ketidakstabilan hemodinamik memiliki tingkat kematian >30% jika tidak diberikan
penanganan segera.
Komplikasi akut dari VT adalah penurunan hemodinamik yang dapat berakibat fatal, yakni kematian dalam hitungan
menit. VT dapat menyebabkan terjadinya gagal jantung akut dan syok kardiogenik.[
Skenario 6
1. Anamnesis
Pasien dengan fibrilasi ventrikel akan datang dengan penurunan kesadaran, oleh karena itu, anamnesis kepada
pendamping pasien hanya dilakukan setelah pasien dalam keadaan stabil.
2 Pemeriksaan Fisik
Pada onset fibrilasi ventrikel, temuan pemeriksaan fisik biasanya akan menunjukkan pasien mengalami penurunan
kesadaran, disertai henti jantung dan henti napas.
Distensi vena jugularis, ronki basah halus, gallop, dan edema perifer mungkin ditemukan pada kasus yang disebabkan
oleh suatu gagal jantung akut. Auskultasi jantung juga dapat mengungkap adanya murmur jantung seperti pada kasus
stenosis aorta dan regurgitasi mitral. Fibrilasi ventrikel yang berkaitan dengan prolaps katup mitral dapat menunjukkan
adanya klik midsistolik.
1. Elektrokardiografi (EKG)
Keberadaan fibrilasi ventrikel hanya dapat diketahui dari pemeriksaan EKG. Dalam kondisi kegawatdaruratan, sadapan
EKG dapat dilihat dari monitor. Ciri gambaran fibrilasi ventrikel antara lain gelombang fibrilasi dengan bentuk dan
amplitudo yang bervariasi, gelombang P, QRS, dan T tidak dapat teridentifikasi, dan rate terdeteksi pada 150 hingga 500
kali per menit.
Diagnosis banding
2. PEA
3. Ventrikel takikardi polimorfik
4. Torsade de pointes
Prognosis fibrilasi ventrikel atau ventricular fibrillation bergantung pada sejumlah faktor, termasuk seberapa cepat
tindakan penanganan diberikan. Jika defibrilasi dilakukan dengan cepat, kemungkinan pulihnya irama jantung normal
meningkat. Komplikasi yang dapat terjadi meliputi stroke, gagal jantung, atau kegagalan multiorgan.
Skenario 7
Faktor Risiko
Beberapa faktor yang meningkatkan risiko terjadinya Supraventricular Extrasystole (SVES) adalah:
• Usia tua
• Riwayat penyakit kardiovaskular: penyakit jantung koroner, penyakit jantung bawaan, hipertensi, disfungsi
ventrikel kiri, iskemia miokard, dan penyakit jantung rematik
• Gaya hidup: merokok, konsumsi alkohol, konsumsi kafein
• Konsumsi obat-obatan simpatomimetik: epinefrin, salbutamol, pseudoephedrine
• Kondisi medis: hipertiroid, gangguan keseimbangan elektrolit, obstructive sleep apnea
• Stres emosional
Skenario 8
Pemeriksaan Fisik
1. VES dapat ditemukan secara insidental dari hasil pemeriksaan fisik pada pasien yang tidak bergejala. Pemeriksaan
fisik yang dapat ditemukan adalah ritme jantung ireguler yang terdiri dari denyut premature, lalu diikuti
dengan pause, kemudian kembali lagi ke ritme reguler.[1,7]
2. Pada auskultasi, juga bisa didapatkan suara S1 yang tajam atau split S2. Pada pemeriksaan palpasi nadi, didapatkan
bahwa nadi dari denyut ektopik dapat melemah atau tidak teraba.
Diagnosis banding VES adalah premature atrial contraction, non-sustained ventricular tachycardia, atau idioventricular
escape rhythm.
Elektrokardiografi
Jika pasien datang dengan gejala dan tanda serta tuman klinis yang mengarah ke VES, maka pemeriksaan EKG perlu dilakukan selama 30–
50 detik agar frekuensi VES dapat lebih terlihat. EKG dapat juga berfungsi untuk mengidentifikasi kemungkinan penyebab yang
mendasari, seperti:
• Iskemia jantung yang sedang berlangsung (elevasi atau depresi segmen ST dan/atau inversi gelombang T)
• Pasien dengan riwayat infark miokard sebelumnya (gelombang Q patologis, bundle branch block)
• Kelainan elektrolit (gelombang T hiperakut, perpanjangan QT)
• Efek obat (pelebaran kompleks QRS, perpanjangan interval QT)
Prognosis ventricular extrasystole (VES) tergantung pada frekuensi, penyakit jantung penyerta, serta gejala yang
ditimbulkan. Walaupun simptomatik atau gejala awal tidak berbahaya, VES dapat dapat menandai komorbid penyakit
jantung dan risiko kematian jantung mendadak selama berolahraga.
Komplikasi
Jika tidak ditangani dengan baik, VES frekuensi sering dapat mengakibatkan komplikasi berikut:
• Disfungsi ventrikel kiri
• Kardiomiopati dilatasi
• Sustained ventricular tachycardia
• Kematian jantung mendadak
Skenario 9
1 3
2 4
Discussion Treatment
You can describe the topic You can describe the topic
of the section here of the section here
INTRODUCTION
Mercury
It’s the closest planet to
the Sun and the smallest
in the Solar System
Venus
Venus has a beautiful
name and is the second
planet from the Sun
Mars
Despite being red, Mars
is actually a cold place.
It’s full of iron oxide
dust
1
ABOUT THE PATIENT
You can enter a subtitle here if you need it
PATIENT’S MEDICAL HISTORY
GENDER: Male
20%
ALLERGIES: Nuts
Symptoms
Symptoms
● You can list the symptoms
observed in the patient here
Patient A
● You can list the symptoms
observed in the patient here
Team 1
Despite being red, Mars is
actually a cold place
Team 2
Venus has a beautiful name,
but it’s terribly hot
Team 1 Team 2
To modify this graph, click on it, follow the link, change the data and replace this one here
FINDINGS
Mercury
It’s the closest planet to the
Sun and the smallest
Mars
Despite being red, Mars is
actually a cold place
Venus
Venus has a beautiful name
Follow the link in the graph to modify its data and then paste the and high temperatures
new one here. For more info, click here
18,000
Big numbers catch your audience’s attention
9h 55m 23s
is Jupiter's rotation period
333,000
Earths is the Sun’s mass
386,000 km
is the distance between Earth and the Moon
THIS IS A MAP
Mercury is the
closest planet to the
Sun and the
smallest one in the
Solar System
DISCUSSION
Mercury
Mercury is the closest
planet to the Sun and the
smallest one
Venus
Venus has a beautiful name
and is the second planet
from the Sun
COMPARISON
Patient B
Patient C
COMPARISON
Patient A Patient B
Symptoms Mercury is the Symptoms Mars is actually a
smallest planet very cold place
Recovery Recovery
A PICTURE
ALWAYS
REINFORCES
THE CONCEPT
DIAGNOSIS
1 2 3
Mercury is the closest Venus is the second Despite being red, Mars
planet to the Sun planet from the Sun is a cold place
4 5 6
Jupiter is the biggest Saturn is the only planet Neptune is the farthest
planet of them all with rings planet from the Sun
DIAGNOSIS
Mercury Venus
It’s the closest planet to the Sun Venus has high temperatures
Mars Jupiter
Mars is actually a very cold place Jupiter is the biggest planet
Saturn Neptune
It’s composed of hydrogen Neptune is very far from the Sun
TREATMENT
Saturn Mars
Saturn is the only Despite being red,
planet with rings Mars is a cold place
TREATMENT
Mars Jupiter
Despite being red, Jupiter is the biggest
Mars is a cold place planet of them all
Venus Saturn
Venus is the second Saturn is a gas giant
planet from the Sun and has several rings
PATIENT MONITORING
Week 01 Week 03
Saturn Saturn
Jupiter Jupiter
Week 02 Week 04
Saturn Saturn
Jupiter Jupiter
PATIENT MONITORING
Venus has a beautiful name and is the second planet from the
Sun. It’s hot and has a poisonous atmosphere
Contraindications Indications
Venus is the
second planet
Saturn is a gas from the Sun
giant and has
several rings
Despite being
red, Mars is a
Jupiter is the cold place
biggest planet
of them all
POST-PREVENTION
Mercury
60% Mercury is the closest planet to the Sun and
the smallest one in the Solar System
Venus
40% Venus has a beautiful name and is the
second planet from the Sun
CASE TIMELINE
Saturn
Jupiter
Venus
Mars
1 2 3 4 5
SOCIAL MEDIA
7453 likes
Instagram template
View all 100 comments
REFERENCES
Jenna Doe
You can talk about this person here
John James
You can talk about this person here
Jane Patterson
You can talk about this person here
OUR TEAM
60% 40%
Mercury Mars
It’s the closest planet to Despite being red, Mars is
the Sun and the smallest in actually a cold place. It’s
the Solar System full of iron oxide dust
Follow the link in the graph to modify its data and then paste the new one here. For more info, click here
A COMPARISON
Venus
● You can write a feature here
● Another feature can fit here
● If you wish, you can add more
Mercury
● You can write a feature here
● Another feature can fit here
● If you wish, you can add more
ORGANIZATION
Mercury
Mercury is the
smallest planet
September October
1 2 3 4 5 1 2 3
6 7 8 9 10 11 12 4 5 6 7 8 9 10
13 14 15 16 17 18 19 11 12 13 14 15 16 17
20 21 22 23 24 25 26 18 19 20 21 22 23 24
27 28 29 30 25 26 27 28 29 30 31
Days of treatment
THANK
Do you have any questions?
S!youremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com
25%
50%
Follow the link in the graph to modify its data and then
paste the new one here. For more info, click here
75%
RESOURCES
Vectors Photos
● Medical care ● Close-up of a doctor filling the medi
● World Hepatitis Day cal form with patient
● DNA ● Female with electrodes holding figu
● Health professional team rine of heart
● Gynecology consultation ● Close up shot smiling aged man
● Instagram post with transparent bac
kground
● Road map with pointers
Instructions for use
In order to use this template, you must credit Slidesgo by keeping the Thanks slide.
For more information about editing slides, please read our FAQs or visit Slidesgo School:
https://slidesgo.com/faqs and https://slidesgo.com/slidesgo-school
Instructions for use (premium users)
In order to use this template, you must be a Premium user on Slidesgo.
For more information about editing slides, please read our FAQs or visit Slidesgo School:
https://slidesgo.com/faqs and https://slidesgo.com/slidesgo-school
Fonts & colors used
This presentation has been made using the following fonts:
Fjalla One
(https://fonts.google.com/specimen/Fjalla+One)
Roboto Condensed
(https://fonts.google.com/specimen/Roboto+Condensed)
PHASE 1
Task 1
Task 2
PHASE 2
Task 1
Task 2
PHASE
1
Task 1
Task 2
...and our sets of editable icons
You can resize these icons without losing quality.
You can change the stroke and fill color; just select the icon and click on the paint bucket/pen.
In Google Slides, you can also use Flaticon’s extension, allowing you to customize and add even more icons.
Educational Icons Medical Icons
Business Icons Teamwork Icons
Help & Support Icons Avatar Icons
Creative Process Icons Performing Arts Icons
Nature Icons
SEO & Marketing Icons