Pembuluh Darah
(FOKUS KATA KUNCI)
dr. Muhammad Alfi Reza, S.Ked., M.Kes., AIFO-K
Infeksi
Pericarditis jantung
• Definisi: peradangan pada perkardium parietalis, viseralis atau keduanya
• Etiologi: Infeksi, neoplasma, trauma, penyakit sistemik (demam rematik, SLE)
• Klasifikasi:
1. Perikarditis akut: Nyeri dada pleuritik (nyeri muncul saat menarik napas/batuk), bertambah nyeri
dengan supinasi, dan berkurang bila duduk/membungkuk.
PP: Pleural friction rub/Friction rub presistolik/Pericardial friction rub/bunyi gesekan perikardium
EKG: STEMI semua lead (kecuali lead V1 dan aVR)
Tx: OAINS : Indometasin 25-5-mg/6 jam, Kortikosteroid : Prenidnison oral 60mg/h
2.Perikarditis dengan tamponade jantung/efusi perikard: Trias Beck (Suara jantung menjauh/Muffle
heart
sound, hipotensi, JVP meningkat). Pulsus paradoksus (+), Ewart sign (+)
EKG: Pengurangan voltase QRS
Tx: Perikardiosintesis/punksi perikard. Tidak berhasil= Torakotomi/perikardiotomi
3. Perikarditis Konstriktif kronik: JVP meningkatan, asites, edema, hepatomegali
EKG: low voltage QRS, gelombang T datar
X-photo torax : Perkapuran (pada pasien TBC)
CT-Scan/ MRI : tampak penebalan dan kalsifikasi perikardium
Tx: Reseksi perikard (Perikardiektomi) untuk memperbaiki keluhan
● Miokarditis
Definisi: Peradangan pada miokardium
Etiologi: Infeksi (Virus: Coxsackie B, bakteri: Clostridium difteri), lainnya:
demam rematik, radiasi, zat-zat kimia.
Gejala klinis: sebelumnya ada riwayat infeksi saluran pernapasan, bunyi
jantung pertama melemah, kadang disertai dengan regurgitasi mitral.
EKG: STEMI semua lead (kecuali lead V1 dan aVR)
Tx: kausatif.
● Endokarditis:
Definisi: Peradangan pada endokardium oleh proses infeksi (sering melibatkan katup mitral dan
2. Stafilokokus: Endokarditis bacterialis/infektif: ASTO (-) atau ada riwayat infeksi kulit, riw. pemakaian
* Endokarditis infektif: Infeksi pada konjungtiva, bercak kemerahan pada telapak tangan, murmur sistolik saat
ekspirasi
Tanda patognomonis: Splinter hemorages, Osler’s nodes, Janeway Lesions, Roth Spot
Penunjang:
Lab: Kultur
Definitif
Possible
Mayor mayor
• 1 +1
Mayor minor
+3 • 3
Minor minor
• 5
Minor
● Demam Rematik dan Penyakit Jantung Rematik
Demam rematik= Penyakit peradangan akut yang mengikuti infeksi tenggorokan
Penyakit jantung rematik= Reaksi peradangan di seluruh tubuh dan berimplikasi terhadap jantung (menyebabkan kerusakan permanen
pada katup jantung). Riw. DR sebelumnya.
Tanpa karditis= Demam rematik
Dengan karditis (ditandai dengan bising jantung)= Penyakit jantung rematik.
Patof: Rx Hipersensitivitas tipe 3
Etiologi: Streptococcus beta hemoliticus grup A
Gejala klinis: Ingat KAPOCES
KArditis
POliarthritis
Chorea syndenham
Eritema Marginatum
Subkutan Nodul
Penunjang: Kultur
(Swab
tenggorokan),
ASTO (+). Ca
menurun,
Complement (C3)
Tx: Antiinflamasi
Kriteria Diagnosis: INGAT JONES-
CAFEPAL
Kriteria Mayor:
Joint Involvement
myOcarditis Nodul
subkutan
Kriteria
Eritema Diagnosis
Marginatum • Hasil Kultur (+)
Sydenham chorea atau ASTO (+)
Kriteria Minor: • 2 mayor atau
CRP meningkat • 1 mayor + 2
Arthralgia Fever
minor
Elevated LED
Prolong PR Interval
Anamnesis of Rheumatism
Leucocytosis
Penyakit AORTA
Aneurisma Aorta: pelebaran diameter aorta >50% dibandingkan
segmen proksimal
Diseksi Aorta: robekan pada aorta
• Etiologi: Sindrom marfan (gangguan jaringan konektif),
Sindrom ehlers-danlos (gang. kekuatan dan elastisitas
tulang, PD, kulit dan sendi), infeksi
• Faktor risiko: Degeneratif, hipertensi emergensi
• Diagnosis: Gejala klinik + penunjang (Echokardiografi, CT
angiografi)
• Tatalaksana: Manajemen faktor risiko, medikamentosa
(antihipertensi, beta bloker, anti nyeri)
Aneurisma
Aorta
● Gejala klinik:
- Asimptomatik
- Simptomatik:
a. Mual, muntah, konstipasi
b. Massa berdenyut pada abdomen
c. Pembengkakan kaki (kompresi vena iliaka)
d. Bruit (murmur turbulen PD)
● Indikasi operatif (open thoracostomy atau laparotomi, stend endovaskular graft)\
a. Ruptur aneurisma
b. Diameter >5 cm AA dan > 6,5 cm AD, >5-5,4 cm AO
c. Pertumbuhan 1 cm per tahun (pertumbuhan cepat)
d. Simptomatik
● Indikasi farmakologis (Beta bloker + statin + antihipertensi)
a. Diameter <5 mm
b. Asimptomatik
c. Pertumbuhan aneurisma <0,7 mm dalam 1 tahun AA, <0,19 mm dalam 1 tahun AD
(pertumbuhan lambat)
d. Tidak ada kelainan bawaan
• Follow Up kasus elektif:
a. 5-3 cm: skrining ulang setiap interval 10 tahun
b. 3-3,9 cm: pencitraan setiap interval 3 tahun
c. 4-4,9 cm: pencitraan setiap interval 12 bulan
d. 5-5,4 cm: pencitraan setiap interval 6 bulan
Diseksi
• Aorta
Klasifikasi:
- Stanford (lokasi diseksi)
a. Tipe A: melibatkan AA atau Arcus aorta (De Bakey 1
dan 2): Operasi secepatnya
b. Tipe B: melibatkan AD (De Bakey 3): Farmakologi
- De Bakey (lokasi dan perluasan diseksi)
a. Tipe 1: robekan AA dan AD
b. Tipe 2: robekan AS
c. Tipe 3: rohekan AD
• Gejala klinik:
- Nyeri dada “dirobek”
- Sinkop
- Infark miokard
- Gejala neurologis (stroke, paraplegia)
- Gagal jantung (regurgitasi aorta akut)
Penyakit Jantung Katup
● Jenis-jenis bunyi dan bising jantung:
Variasi dari S1:
Accentuated S1: Takikardia, Mitral stenosis
Diminished S1: AV Blok derajat 1, Mitral regurgitasi, CHF, CHD
Varying S1: Complete Heart Blok, Atrial Fibrilasi
Split S1: RBBB, PVC/VES, VT
Intensitas dari bunyi jantung harus ditentukan menurut pelannya atau kerasnya bunyi
yang terdengar. Bunyi jantung I pada umumnya lebih keras dari bunyi jantung II di
daerah apeks jantung, sedangkan di bagian basal bunyi jantung II lebih besar daripada
bunyi jantung I. Jadi bunyi jantung I di ictus (M I) lebih keras dari M 2, sedang
didaerah basal P 2 lebih besar dari P 1, A 2 lebih besar dari A 1. Hal ini karena :
● M 1 : adalah merupakan bunyi jantung akibat penutupan mitral secara
langsung.
● M 2 : adalah penutupan katup aorta dan pulmonal yang dirambatkan.
● P 1 : adalah bunyi M 1 yang dirambatkan
● P 2 : adalah bunyi jantung akibat penutupan katup pulmonal secara
langsung
● A 1 : adalah penutupan mitral yang dirambatkan
● A 2 : adalah penutupan katub aorta secara langsung . A 2 lebih besar dari
A 1.
Variasi dari S2:
1. Increased A2: Hipertensi sistemik, Dilatasi aorta
2. Increased P2: Hipertensi pulmonal, Dilatasi arteri pulmonalis
3. Decreased A2: Aorta stenosis
4. Decreased P2: Pulmonal stenosis
Opening snap: mitral stenosis
Holosistolik/Pansistolik: VSD
Bising kontinyu: PDA
Bising sistolik inosent: Anemia,
aktivitas fisik meningkat,
Arterial pulse
• Anacrotic pulse (pulsus parvus et tardus): AS
• Pulsus bisferiens: AR, AR+AS, IHSS (idiopatic hipertrofi subaortic stenosis)
• Pulsus alternans: CHF
• Pulsus paradoksus: Tamponade jantung, Pericarditis, PPOK, Syok hipovolemik
• Pulsus defisit: AF
• Waterhamer pulse: AR
• Pulsus parvus: nadi lemah/kecil (AS,MS)
Pembesaran Ventrikel (radiologi):
LVH: Apex tertanam
RVH: Apex terangkat
Cor pulmonale: Westermark sign +
palla sign
Cara mudah mendiagnosis kelainan katup
* Koartasio Aorta: beda tekanan darah atas dan bawah atau beda pulsasi
kiri dan kanan
Acute Limb Ischemia Buerger Disease
Raynaud Disease
Giant cell arteritis
Arteritis takayasu
Koartasio Aorta
• Penyakit Vena
Definisi: Penyakit pembuluh darah ekstremitas bawah dimana vena terganggu, biasanya kronis,
Faktor risiko: Usia, obesitas, riwayat cedera tungkai, riw. operasi vena
GK: riw. berdiri lama, hiperpigmentasi kulit, neuropati (kram2), vena menonjol (varices)
Farmakologi: Antiplatelet
DD/
• Ulkus arteriosum= ulkus karena penyakit arteri
• Ulkus tropikum= ektima
Chronic Vein Insufisiensi Varices
DVT + Ulkus varicosum
TERIMA
KASIH