Kedokteran
Universitas Hasanuddin Smart
Humanistic Excellence
Beneficient Accountable
Transparan Digitalisasi Modern
LABORATORY EXAMINATION OF CARDI0VASCULAR
dan Terintegrasi
SYSTEM
Reumatic Heart
Disease
(Penyakit
Jantung Rematik)
Faculty of Medicine Universitas Hasanuddin
Sasaran Pembelajaran
Dislipidemia :
Kolesterol total meningkat (≤ 200 mg/dL)
Kolesterol LDL meningkat (70-<100 mg/dL)
Kolesterol HDL menurun (L >40 mg/dL, P > 50 mg/dL)
Trigliserid meningkat (< 150 mg/dL)
Lp (a) meningkat (< 20 mg/dL)
Small-dense LDL (≥ 1,2)
Diabetes Melitus
Gejala Klinis:
a. Lemah, lekas lelah, berdebar-debar
b. Sesak napas,keringat dingin
c. ronchi basah pada paru
d. Batuk-batuk dan kadang keluar darah
Gagal Jantung Kanan
Kegagalan ventrikel kanan memompa darah ke paru-paru melalui vena
pulmonalis, shg terjadi gangguan aliran darah yang melewati v. cava inf.
maupun superior yg akan masuk kedalam atrium kanan timbul
bendungan- bendungan pd vena sistemik edema tumit, tungkai dan
asites.
Gejala Klinis:
a. Edema tumit dan tungkai
b. Hepar membesar,lunak dan nyeri tekan
c. Tampak bendungan vena-vena perifer
d. Gangguan gastrointestinal (perut kembung)
BNP (Brain Type atau B-Natriuretic Peptide) dan NT-proBNP
- Merupakan hormon peptida yang disekresi dari miosit pada ventrikel kiri
sebagai respon terjadinya peregangan yang disebabkan peningkatan volume
dan stres pada ventrikel.
- Merangsang glomerulus mengekskresi natrium melalui urine dan
meningkatkan aliran urine tanpa mempengaruhi GFR, tekanan darah dan
renal blood flow
- Kadarnya meningkat pada gagal jantung
Nilai rujukan :
Gagal jantung akut cut off NT-proBNP 300 pg/mL dan cut off BNP100 pg/mL
Gagal jantung kronis cut off NT-proBNP 125 pg/mL dan cut off BNP 35 pg/mL
Marker Inflamasi & Koagulasi pada Penyakit Jantung
Stadium I
• Stadium ini berupa infeksi saluran napas bagian atas oleh kuman Streptococcus beta
hemolyticus grup A. Keluhan berupa demam, batuk, rasa sakit waktu menelan, tidak jarang
disertai muntah dan bahkan pada anak kecil dapat terjadi diare. Infeksi ini biasanya
berlangsung 2-4 hari.
Stadium II
• Stadium ini disebut juga periode laten, ialah masa antara infeksi Streptococcus dengan
permulaan gejala demam reumatik, biasanya periode ini berlangsung 1-3 minggu, kecuali
korea yang dapat timbul 6 minggu atau bahkan berbulan-bulan kemudian.
• Stadium III
Merupakan fase akut demam reumatik, saat timbulnya berbagai manifestasi klinik demam
reumatik. Manifestasi klinik tersebut dapat digolongkan dalam gejala peradangan umum
(gejala minor) dan manifestasi spesifik (gejala mayor) demam reumatik.
• Stadium IV
Disebut juga stadium inaktif. Baik pendertia demam reumatik tanpa kelainan jantung atau
penderita penyakit jantung reumatik. Pada penderita penyakit jantung reumatik dengan gejala
sisa kelainan katup jantung, gejala yang timbul sesuai dengan jenis serta beratnya kelainan. Pada
fase ini baik penderita demam reumatik maupun penyakit jantung reumatik sewaktu-waktu
dapat mengalami reaktivasi penyakitnya
PATOGENESIS
MANIFESTASI KLINIS DEMAM REUMATIK
KARDITIS
peradangan pada semua lapisan jantung yang
disebut pankarditis
ARTRITIS CHOREA
• Pada umumnya radang dan nyeri bersifat asimetris • Sydenham chorea adalah kelainan neurologis berupa gerakan
dan bermigrasi, pertama kali menyerang sendi lutut. involunter ireguler, nonstereotipik, disertai kelemahan otot muskuler,
dan gangguan emosional. Gejala chorea sering unilateral, intermiten,
• Menyerang Sendi-sendi besar dan berhenti selama pasien tidur.
ERITEMA MARGINATUM
NODUL
Nodul subkutan ditandaiSUBKUTANEUS
dengan lesi berbatas tegas berukuran 0,5-2 cm.
ENDOKARDITIS MIOKARDITIS
• pembengkakan daun katup dan erosi pinggir daun katup. • timbul badan aschoff pada dinding jantung.
• disepanjang pinggir daun katup timbul disebut veruka. • pembesaran jantung atau gagal jantung kongestif.
• menggangu penutupan katup yang efektif,
mengakibatkan regurgitasi katup.
PERIKARDITIS
• Perikarditis eksudatif yang disertai penebalan lapisan pericardium merupakan ciri khas demam rematik
akut. Perikarditis biasanya timbul sebagai suara gesekan Friction rub , walaupun dapat pula timbul efusi
pericardium
• Perkusi jantung yang redup, suara jantung melemah, dan tamponade perikardium yang mengancam.
Price A S, Wilson M L. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Edisi 6. Volume 1. Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2016.Carapetis, J., Beaton, A., Cunningham,M. et al. Acute rheumatic fever and
rheumatic heart disease. Nature Reviews Disease Primers. 2016 Jan 14;2(15084):
KARDITIS REUMATIK AKUT
• Proses penyembuhan disertai :
Deformitas progresif
Interval PR memanjang
Interval PR memanjang (durasi interval * Populasi risiko rendah yakni populasi dengan prevalensi ≤ 1 per 1000
(durasi interval sesuai usia, kecuali
sesuai usia, kecuali terdapat karditis) populasi / tahun pada seluruh usia atau insidensi ≤ 2 per 100.000 anak
terdapat karditis)
usia sekolah
PEMERIKSAAN HEMATOLOGI RUTIN
PemeriksaN hematologi rutin adalah pemeriksaan pada sel-sel darah dan faktor koagulasi
di dalamnya; yaitu hemoglobin (Hb), hematokrit (Ht), hitung Jenis sel (netrofil, limfosit,
monosit, eosinofil, basophil), indeks eritrosit (MCV, MCH, MCHC), trombosit, eritrosit, dan
leukosit.
Pemeriksaan untuk menilai kondisi pasien secara umum serta adanya inflamasi.