Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS DAN DEFINISI

Inisiasi Tutor ke: 3


Mata Kuliah: Logika
Program Studi: Sosiologi
Fakultas: FHISIP
Penulis: Puri Kurniasih
Email: purikurniasih@gmail.com
Penelaah: Nurhayati, S.Sos., M.Si
Email:
Analisis (Pembagian)
Analisis merupakan "penguraian secara jelas dan berbeda
(clearly and distinctly) dari keseluruhan ke bagian-bagian".
Analisis terbagi menjadi:
1. Analisis Logis
a. Analisis universal
• Dilakukan atas dasar prinsip pembagian dari genus ke spesies atau
prinsip deduktif (dari umum ke khusus) untuk konsep yang
sederhana.
b. Analisis dikotomi
• Dilakukan atas dasar prinsip eksklusi tertii (hanya ada term positif
dan term negatif) pada konsep yang sederhana atau kompleks.
Analisis (Pembagian)
2. Analisis Realis
a. Analisis esensial
• Dilakukan dengan bagian dasar yang mewujudkannya.
b. Anaisis aksidental
• Dilakukan atas dasar sifat-sifat yang menyertai wujudnya.
Hukum Analisis:
1. Analisis harus dilakukan menurut asas tunggal atau prinsip yang sama
2. Analisis harus lengkap dan tuntas
3. Analisis harus jelas terpisah antar-bagiannya
4. Analisis bersifat rasional dan deduktif
Klasifikasi (Penggolongan)
• Klasifikasi merupakan "pengelompokan sistematis bagian-bagian yang
terpisah atas dasar sifat, hubungan dan peranannya ke dalam
keseluruhan".

Klasifikasi bersifat empiris dan induktif, terbagi menjadi:


1. Klasifikasi kodrati, ditentukan oleh susunan kodrati
2. Klasifikasi buatan, ditentukan oleh sesuatu maksud yang praktis
3. Klasifikasi diagnostik, yang ditentukan oleh gabungan tidak
sepenuhnya kodrati dan tidak sepenuhnya buatan
Klasifikasi (Penggolongan)
• Sistem Klasifikasi dilakukan atas dasar Term predikabel,
yaitu: genus (jenis), spesies (golongan), diferensia (sifat pembeda),
proprium (sifat khusus), aksiden (sifat kebetulan). Sistem klasifikasi ini
ditemukan oleh Porphyrios, yang dikenal "Pohon Porphyrios". Terdapat
pembagian tingkatan, seperti:
1. Genus
a. summa genus
b. (genus tertinggi)
c. subaltern genera
d. (genus perantara)
e. proximum genus
f. (genus terbawah)
Klasifikasi (Penggolongan)
2. Spesies
a. Spesies tertinggi
b. Spesies perantara
c. Spesies terbawah
3. Diferensia
d. Diferensia generik
e. Diferensia spesifik
4. Proprium
f. Proprium generik
g. Proprium spesifik
5. Aksiden
h. Aksiden predikamental
i. Aksiden predikabel
Klasifikasi (Penggolongan)

• Berdasar pembahasan Analisis dan Klasifikasi tersebut, jelas bahwa


keduanya merupakan pembagian atau penggolongan logis, bukan
fisik, karena apabila keseluruhan dibagi-bagi maka bagian-bagiannya
tetap mempunyai hubungan dengan keseluruhan.

• Misal, jika komputer dilepas-lepas ke bagian-bagiannya: hard


disk, DVD room, motherboard, monitor, mouse dan keyboard, maka tidak
bisa dikatakan sebagai hard disk adalah komputer
atau keyboard adalah komputer; komputer adalah keseluruhan dari
bagian-bagian tersebut.
Definisi (Penjelasan)

• Definisi merupakan "penentuan batas Konsep atau Pengertian secara


singkat, tepat, jelas, padat dan lengkap, sehingga diperoleh rumusan
term yang jelas dan berbeda (clear and distinct)" atau "pernyataan
yang berisi penjelasan tentang pengertian suatu term“

• Definisi terdiri dari 2 bagian: "definiendum" (term yang dijelaskan)


dan "definiens" (penjelasan pengertiannya).
Definisi (Penjelasan)

• Definisi terdiri atas:


1. Definisi Nominal
• Dirumuskan atas dasar kata-kata, terbagi:
1. Definisi sinonim (persamaan kata)
a. Definisi simbolik (persamaan kata berbentuk simbol)
b. Definisi etimologi (asal usul kata)
c. Definisi stipulatif (kesepakatan bersama)
d. Definisi denotatif (menunjukkan), ada dua jenis:
1) Definisi ostensive (menunjuk langsung)
2) Definisi enumerative (menunjuk secara terperinci dan
lengkap)
Definisi (Penjelasan)
2. Definisi Realis
• Dirumuskan atas dasar realitas (sesungguhnya), terbagi:
a. Definisi Esensial, ada dua jenis:
1) Definisi analitik
2) Definisi konotatif
b. Definisi Deskriptif
1) Definisi aksidental
2) Definisi kalusal
3. Definisi Praktis
• Dirumuskan atas dasar kegunaan atau tujuan, terbagi:
a. Definisi operasional, ada dua jenis:
1) Operasional kualitatif
2) Operasional kuantitatif
b. Definisi fungsional
c. Definisi persuasif
Definisi (Penjelasan)
Definisi dilakukan harus didasarkan pada syarat-syaratnya atau
hukum Definisi, yaitu:
1. Definisi harus menyatakan ciri-ciri hakikat
2. Definisi harus setara antara definiendum dan definiens
3. Definis harus menghindari definiendum masuk ke dalam definiens
4. Definisi harus dirumuskan secara afirmatif (positif), tidak boleh
negatif
5. Definisi harus dinyatakan secara singkat dan jelas, bukan rumusan
kabur
Definisi (Penjelasan)
• Dengan demikian, definisi merupakan bagian dari ilmu pengetahuan
yang ilmiah. Definisi harus mampu memperlihatkan perbedaan antara
konsep yang dijelaskan dengan konsep yang lainnya, sehingga jelas
batas ilmu yang satu dengan ilmu yang lain.
• Inilah penjelasan dari ANALISIS, KLASIFIKASI, dan DEFINISI untuk
mengungkapkan Konsep secara logis.
Sumber
Noor Muhsin Bakri dan Sonjoruri Budiani
Trisakti. Logika. Ed.2. Jakarta: Universitas
Terbuka, 2016, hal. 3.1-3.47.

Anda mungkin juga menyukai