Mata Kuliah: Logika Program Studi: Sosiologi Fakultas: FHISIP Penulis: Puri Kurniasih Email: purikurniasih@gmail.com Penelaah: Nurhayati, S.Sos., M.Si Email: Analisis (Pembagian) Analisis merupakan "penguraian secara jelas dan berbeda (clearly and distinctly) dari keseluruhan ke bagian-bagian". Analisis terbagi menjadi: 1. Analisis Logis a. Analisis universal • Dilakukan atas dasar prinsip pembagian dari genus ke spesies atau prinsip deduktif (dari umum ke khusus) untuk konsep yang sederhana. b. Analisis dikotomi • Dilakukan atas dasar prinsip eksklusi tertii (hanya ada term positif dan term negatif) pada konsep yang sederhana atau kompleks. Analisis (Pembagian) 2. Analisis Realis a. Analisis esensial • Dilakukan dengan bagian dasar yang mewujudkannya. b. Anaisis aksidental • Dilakukan atas dasar sifat-sifat yang menyertai wujudnya. Hukum Analisis: 1. Analisis harus dilakukan menurut asas tunggal atau prinsip yang sama 2. Analisis harus lengkap dan tuntas 3. Analisis harus jelas terpisah antar-bagiannya 4. Analisis bersifat rasional dan deduktif Klasifikasi (Penggolongan) • Klasifikasi merupakan "pengelompokan sistematis bagian-bagian yang terpisah atas dasar sifat, hubungan dan peranannya ke dalam keseluruhan".
Klasifikasi bersifat empiris dan induktif, terbagi menjadi:
1. Klasifikasi kodrati, ditentukan oleh susunan kodrati 2. Klasifikasi buatan, ditentukan oleh sesuatu maksud yang praktis 3. Klasifikasi diagnostik, yang ditentukan oleh gabungan tidak sepenuhnya kodrati dan tidak sepenuhnya buatan Klasifikasi (Penggolongan) • Sistem Klasifikasi dilakukan atas dasar Term predikabel, yaitu: genus (jenis), spesies (golongan), diferensia (sifat pembeda), proprium (sifat khusus), aksiden (sifat kebetulan). Sistem klasifikasi ini ditemukan oleh Porphyrios, yang dikenal "Pohon Porphyrios". Terdapat pembagian tingkatan, seperti: 1. Genus a. summa genus b. (genus tertinggi) c. subaltern genera d. (genus perantara) e. proximum genus f. (genus terbawah) Klasifikasi (Penggolongan) 2. Spesies a. Spesies tertinggi b. Spesies perantara c. Spesies terbawah 3. Diferensia d. Diferensia generik e. Diferensia spesifik 4. Proprium f. Proprium generik g. Proprium spesifik 5. Aksiden h. Aksiden predikamental i. Aksiden predikabel Klasifikasi (Penggolongan)
• Berdasar pembahasan Analisis dan Klasifikasi tersebut, jelas bahwa
keduanya merupakan pembagian atau penggolongan logis, bukan fisik, karena apabila keseluruhan dibagi-bagi maka bagian-bagiannya tetap mempunyai hubungan dengan keseluruhan.
• Misal, jika komputer dilepas-lepas ke bagian-bagiannya: hard
disk, DVD room, motherboard, monitor, mouse dan keyboard, maka tidak bisa dikatakan sebagai hard disk adalah komputer atau keyboard adalah komputer; komputer adalah keseluruhan dari bagian-bagian tersebut. Definisi (Penjelasan)
• Definisi merupakan "penentuan batas Konsep atau Pengertian secara
singkat, tepat, jelas, padat dan lengkap, sehingga diperoleh rumusan term yang jelas dan berbeda (clear and distinct)" atau "pernyataan yang berisi penjelasan tentang pengertian suatu term“
• Definisi terdiri dari 2 bagian: "definiendum" (term yang dijelaskan)
dan "definiens" (penjelasan pengertiannya). Definisi (Penjelasan)
• Definisi terdiri atas:
1. Definisi Nominal • Dirumuskan atas dasar kata-kata, terbagi: 1. Definisi sinonim (persamaan kata) a. Definisi simbolik (persamaan kata berbentuk simbol) b. Definisi etimologi (asal usul kata) c. Definisi stipulatif (kesepakatan bersama) d. Definisi denotatif (menunjukkan), ada dua jenis: 1) Definisi ostensive (menunjuk langsung) 2) Definisi enumerative (menunjuk secara terperinci dan lengkap) Definisi (Penjelasan) 2. Definisi Realis • Dirumuskan atas dasar realitas (sesungguhnya), terbagi: a. Definisi Esensial, ada dua jenis: 1) Definisi analitik 2) Definisi konotatif b. Definisi Deskriptif 1) Definisi aksidental 2) Definisi kalusal 3. Definisi Praktis • Dirumuskan atas dasar kegunaan atau tujuan, terbagi: a. Definisi operasional, ada dua jenis: 1) Operasional kualitatif 2) Operasional kuantitatif b. Definisi fungsional c. Definisi persuasif Definisi (Penjelasan) Definisi dilakukan harus didasarkan pada syarat-syaratnya atau hukum Definisi, yaitu: 1. Definisi harus menyatakan ciri-ciri hakikat 2. Definisi harus setara antara definiendum dan definiens 3. Definis harus menghindari definiendum masuk ke dalam definiens 4. Definisi harus dirumuskan secara afirmatif (positif), tidak boleh negatif 5. Definisi harus dinyatakan secara singkat dan jelas, bukan rumusan kabur Definisi (Penjelasan) • Dengan demikian, definisi merupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang ilmiah. Definisi harus mampu memperlihatkan perbedaan antara konsep yang dijelaskan dengan konsep yang lainnya, sehingga jelas batas ilmu yang satu dengan ilmu yang lain. • Inilah penjelasan dari ANALISIS, KLASIFIKASI, dan DEFINISI untuk mengungkapkan Konsep secara logis. Sumber Noor Muhsin Bakri dan Sonjoruri Budiani Trisakti. Logika. Ed.2. Jakarta: Universitas Terbuka, 2016, hal. 3.1-3.47.
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita