Anda di halaman 1dari 24

Definisi & Klasifikasi

Definisi
Definisi

• Adalah menyebut sekelompok karakteristik suatu kata sehingga kita dapat mengetahui
pengertiannya serta dapat membedakan kata lain yang menunjuk obyek yang lain pula

• Karakteristik adalah genus dan differentia

• Jadi definisi adalah menganalisis jenis (genus) dan sifat pembeda (differentia) yang
dikandungnya
• Ketika membuat definisi pertama kita akan cari genusnya dahulu lalu diikuti dengan
mencari differentia nya

• Contoh:
• Definisi spidol pertama kali adalah kita cari jenisnya: alat tulis baru kemudian kita beri sifat
pembedanya: menulis di papan tulis
Kategori Definisi

• Setiap definisi memiliki unsur kategori:


1. Definiendum/definitum: symbol yang harus diberi penjelasan batasannya atau penjabaran
makna yang terkandung di dalamnya
2. Definiens: frase anak kalimat yang memberikan uraian penjelasan bagi definiendum

• Definiens bukanlah makna dari definiendum melainkan symbol atau kelompok symbol
yang memilki kesamaan makna/arti dengan definiendum
Contoh
• Segitiga adalah sebuah bidang datar yang dikelilingi dan dibatasi oleh tiga buah potongan
garis lurus yang ketiganya bertemu pada tiga buah sudut
• Segitiga adalah definiendum
• sebuah bidang datar yang dikelilingi dan dibatasi oleh tiga buah potongan garis lurus yang
ketiganya bertemu pada tiga buah sudut adalah definiens
Tujuan Definisi
1. Memperkaya kosakata
• Definisi akan memberikan makna yang tepat pada suatu kata dan dengan demikian akan
menambah perbendaharaan makna pada kata-kata yang sering kita gunakan.

2. Membatasi ambiguitas atau kerancuan makna


• Definisi akan menghilangkan kerancuan makna sebuah term, sehingga akan menghindari
perdebatan verbal akan makna sebuah term.

3. Menghilangkan makna yang kering


• Seringkali sebuah term/frase memerlukan penjernihan memerlukan klarifikasi supaya tidak
menimbulkan keraguan pemahaman definisi diperlukan agar tidak perlu lagi ada upaya
menjernihkan makna sebuah term.
4. Memberikan penjelasan teoritis
• Merumuskan karakteristik yang secara teoritis meyakinkan dan secara ilmiah berguna bagi
penjelasan atas obyek-obyek di mana definisi diterapkan

5. Mempengaruhi perilaku
• Mendefinisikan sebuah term dengan maksud untuk mempengaruhi perilaku atau
mengendalikan emosi orang lain
Jenis Definisi

1. Definisi stipulatif
• Terdiri dari pernyataan-pernyataan yang secara bebas memberikan makna atas term-term baru
• Diperlukan karena seringkali ada fenomena dan perkembangan baru missal: gabungan antara
harimau jantan dan singa adalah Tigon
• Bersifat arbitrer (manasuka, sewenang-wenang) sehingga sulit ditentukan benar/salahnya
• Biasa digunakan untuk kode-kode militer
• Kadang digunakan oleh orang utnuk memaksakan kata baru yang diciptakannya dan berharap
semua orang paham dengan apa yang dia maksudkan
2. Definisi leksikal
• Tidak dimaksudkan untuk memberikan makna yang perlu dibubuhkan pada definiendum melainkan
menyampaikan makna yang sudah melekat pada definiendum ini. Mis: Whiteboard adalah papan
tulis berwarna putih

• Definisi leksikal mendaftar beragam arti yang dimiliki suatu kata sehingga akan menghilangkan
ketidakjelasan makna dan kemenduaan arti

• Contoh seseorang dinyatakan baik definisi leksikal dari baik adalah sopan, bersahaja, rendah hati,
menyenangkan, menarik dsb
3. Definisi Yang Tepat
• Bertujuan untuk mengurangi ketidakjelasan arti dari suatu kata

• Berbeda dengan definisi stipulatif yang bersifat arbitrer, definisi yang tepat disusun secara
hati-hati atau non arbitrer

• Contoh: di USA seseorang dinyatakan miskin apabila memiliki pendapatan dibawah US$ 4000
4. Definisi Teoritis
• Menetapkan arti bagi suatu term dengan mengusulkan suatu teori yang memberikan yang
memberikan ciri tertentu bagi entitas yang ditunjuk oleh kata itu
• Memberikan cara pandang untuk mengerti suatu entitas dengan konsekuensi deduktif

5. Definisi persuasive
• Definisi yang disusun dengan maksud untuk mempegaruhi perilaku
• Lebih berfungsi ekspresif daripada teoritis
• Contoh: aborsi adalah pembunuhan kejam atas makhluk yang tidak bersalah
Teknik menyusun definisi

Teknik menyusun definisi dapat dibagi menjadi


1. Definisi ekstensional/denotatif
Menetapkan arti dari suatu kata dengan menunjukkan kelas yang ditunjukkan oleh definiendum

2. Definisi intensional atau konotatif


Menentukan arti suatu kata dengan menunjukkan kualitas-kualitas dan ciri-ciri yang terkandung
dalam kata itu
Definisi ekstensional
Tiga cara menunjukkan kelas dalam menyusun definisi ekstensional
1. Definisi demonstrative/ostentif
• Menunjuk dengan telunjuknya ke arah obyek/barang yang ingin didefinisikannya
• Contoh: mendefinisikan kursi dengan menunjuk kursi

2. Definisi enumerative
• Menetapkan arti suatu kata dengan memberikan nama pada anggota-anggota kelas yang ditunjukkan oleh
kata itu
• Contoh: aktor adalah seseorang seperti Vin Diesel, Rio Dewanto

3. Definisi berdasarkan subkelas


• Mendefinisikan dengan menunjukkan subkelas dari sebuah term
• Pohon berarti cemara, beringin, kelapa dan pisang
Hukum menyusun definisi (konotatif)

1. Definiendum tidak boleh masuk dalam definiens


• Yang didefinisikan tidak boleh masuk dalam jabaran keterangannya
• Contoh: alat tulis adalah alat untuk menulis

2. Definiens harus ekuivalen dengan definiendum


• Penjabaran keterangan tidak lebih luas atau lebih sempit pengertiannya dari yang didefinisikan
• Contoh:
• Merpati adalah burung yang dapat terbang cepat (banyak burung yang dapat terbang cepat bukan merpati) –
terlalu luas
• Kursi adalah tempat duduk yang terbuat dari kayu bersandaran dan berkaki (banyak kursi yang tidak terbuat
dari kayu) – terlalu sempit
3. Definiens harus lebih jelas dari definiendum
• Definisi konotatif harus dinyatakan dalam Bahasa yang sederhana, jelas dan univok. Tidak
boleh dalam Bahasa yang kabur baik metaforis maupun figurative
• Contoh
• Cinta ada emosi yang harum bagaikan mawar (metaforis)
• Logika adalah mercusuar pemahaman (figurative)
4. Definiens harus memberikan penjabaran keterangan yang hakiki dari definiendum
• Contoh: Polisi adalah alat negara yang bertugas menjaga keamanan masyarakat di jalan raya

5. Definiens tidak boleh berbentuk negative


• Tujuan definisi adalah memberikan makna sebuah term bukan negasinya (hal yang tidak
dimaksudkan
• Contoh: kebaikan adalah bukan perbuatan jahat

Jika aturan membuat definisi diatas dilanggar maka akan terjadi sesatan definisi dan hal ini
dapat menimbulkan kekaburan pengertian
Klasifikasi
• Klasifikasi adalah pengelompokan benda-benda yang sama dan dipisahkan menurut
spesianya

• Definisi pada dasarnya berhubungan dengan makna atau konotasi sebuah term klasifikasi
berhubungan dengan denotasi sebuah term

• Klasifikasi dilakukan agar kita mudah untuk berhubungan dengan benda-benda itu,
contoh klasifikasi buku perpustakaan
• Cara membuat klasifikasi bisa dibagi menjadi dua: Pembagian dan Penggolongan

• Pembagian menguraikan suatu term ke dalam komponennya sedangkan penggolongan


mengumpulkan berbagai macam hal sedemikian rupa sehingga terbentuk kelas/kelompok

• Pembagian (logical division) adalah membagi suatu jenis kepada spesia yang dicakupnya

• Pembagian merupakan analisa denotasi, sehingga pembagian merupakan penjelasan yang


lebih lengkap mengenai suatu genera kepada spesianya.
• Hukum pembagian
1. Pembagian harus konsisten
• bertolak dari basis/dasar yang sama
• Ex: manusia terdiri dari bangsa Indonesia, mahasiswa bujangan  tidak konsisten
2. Pembagian harus meyakinkan dan lengkap
• Upaya pembagian harus tuntas
• Ex: mahasiswa dibagi menjadi mahasiswa ekonomi dan teknik  mahasiswa lain kemana?
3. Pembagian harus tegas dan jelas
• Pembagian harus tertata, jumlah bagiannya harus masuk akal
• Ex: mahasiswa dibagi menjadi usia dibawah 21 dan di atas 21
Pembagian Dikotomi
• Pembagian dari suatu genera kepada spesia yang dicakupnya dengan mengelompokkan
menjadi 2 golongan dibedakan atas “ada” dan “tidak adanya” kualitas tertentu
• Pembagian secara dua-dua berpasangan

• Pembagian menguraikan denotasi suatu genera maka dalam penggolongan kita mengatur
benda menjadi kelompok spesia
• Pembagian bergerak dari atas ke bawah yakni dari genera ke spesia sedangkan
penggolongan bergerak dari bawah ke atas dari individu menuju spesia

• Contoh: melati, kenanga, mawar, cempaka memiliki persamaan yang menonjol maka kita
golongkan menjadi “bunga”

• Jadi penggolongan dilakukan dengan mencari kemiripan dasar yang dimiliki oleh
individu suatu benda
• Penggolongan dapat dibagi menjadi
1. Penggolongan atas dasar kodrat (alamiah)
• Penggolongan berdasarkan ciri-ciri yang hakiki
• Contoh binatang dikelompokkan dalam omnivore, herbivora, karnivora
2. Penggolongan artifisial
• Penggolongan terjadi atas ciri-ciri yang tidak hakiki
• Contoh: memasukkan mahasiswa ke dalam kelompok yang berkacamata dan tidak berkacamata

Anda mungkin juga menyukai