Anda di halaman 1dari 3

LTM JATI DIRIKU SEBAGAI CENDEKIA

LOGIKA : TERM
Oleh : Shaniya Camita Farin
Kelas : MPKT -15
Pekan : Pekan 1

3.4.1 Perbedaan Kata dengan Term


Kata berbeda dengan Term, term merupakan ungkapan dari lahirnya sebuah konsep. Term
adalah satu kata atu lebih yang merupakan ungkapan lahirlah dari konsep. Term bisa dibedakan
menjadi term tunggal dan term majemuk. Term tunggal terdiri dari satu kata dan sudah mempunyai
arti. Term majemuk merupakan term yang terdiri atas dua kata atu lebih. Pengertian term dapat
dilihat dari sudut fungsinya dalam suatu kalimat. Term adalah kata yang berfungsi sebagai subyek
atau predikat dalam suatu keputusan (kalimat).

3.4.2 Luas dan Sifat Term


Isi suatu kata atau term sering disebut komprehensi sedangkan luas suatu pengertian
disebut ekstensi. Luas term terbagi menjadi 3 jenis yaitu :
1. Term Universal : Term yang merujuk kepada keseluruhan luas.
2. Term Partikular : Term yang merujuk hanya pada Sebagian dari seluruh luasnya.
3. Term Singular : Term yang merujuk hanya kepada satu objek. Sifatnya adalah
untuk mempertegas sesuatu.

Kita harus memperhatikan ketentuan khusus dari term itu sendiri. Konteks yang penting
berupa keterangan kuantitas dan juga kata petunjuk, contohnya “itu”. Konteks dari sebuah kata
petunjuk harus dapat dipahami. Luas pengertian juga dibedakan menjadi luas mutlak dan juga
fungsional. Luas mutlak adalah pengertian terlepas dari fungsi. Luas fungsional terlihat dari
fungsinya. Semakin banyak isinya, semakin kecil luas lingkupnya. Semakin sedikit isinya,
semakin luas lingkungannya. Sifat term dibagi menjadi dua yaitu term distributive dan juga
kolektif. Term distributif adalah semua anggota yang tercakup didalamnya. Term kolektif adalah
konsep yang terkandung didalam term tidak mencakup semuanya, hanya berkelompok sebagai
keseluruhan.

3.4.3 Klasifikasi
Klasifikasi merupakan metode agar ide-ide kita menjadi jelas. Analisis bisa
dikelompokkan ke dalam kategori. Klasifikasi merupakan pembagian suatu konsep ke kategori
yang lebih kecil. Klasifikasi yang dilakukan adalah pembagian logis. Pembagian logis mempunyai
hubungan dengan keseluruhan suatu konsep. Prinsip klasifikasi ada lima, yaitu :
1. Klasifikasi harus lengkap : Subkelasnya harus ada di bawah lingkungan hidup.
Konsepnya harus disatukan.
2. Klasifikasi tidak tumpeng-tindih : Harus terpisah dan terbedakan dengan jelas.
3. Klasifikasi harus berkriteria sama : Merupakan prinsip penegasan kembali dari
klasifikasi yang ada.
4. Klasifikasi harus teratur dan rapih : Dilakukan secara berurutan.
5. Klasifikasi sesuai dengan tujuan : Bergantung pada tujuan teknis suatu bidang.
Pengklasifikasian dapat dibagi kedalam bentuk subkelas semata. Bentuk ini dikatakan sebagai
klasifikasi dikotomis. Dikotomis yang berasal dari bahasa lain yang berarti dichtomia merupakan
pembagia dua-dua atau berpasangan karena terbatasnya ilmu pengetahuan kita terhadap bidang-
bidang tertentu atau tujuan klasifikasinya. Jika karena keterbatasan dikotominya sah. Jika karena
tujuan maka disebut dikotomi propaganda.

3.4.3 Definisi
Definisi atau definiere berarti ‘membatasi atau mengurung dalam bahasa tertentu’ (Hayon,
2006). Definisi berhubungan dengan istilah yang mau dijelaskan. Tujuan dari definisi adalah utnuk
mengurangi ketidakjelasan arti kata. Unsur definisi ada dua yaitu Definiendum dan Definiens.
Definiendum adalah istilah yang mau dijelaskan sedangkan Definiens adalah penjelasan hang
diberikan. Klasifikasi yang dibuat sangat membantu untuk memberikan definiens. Definisi
mempunyai empat fungsi, yaitu :
1. Definiens harus bisa dibolak balikkan : Definiens harus berbobot sama
dengan Definiendum.
2. Definiendum tidak boleh masuk ke Definiens: Kelompok yang mendefinisikan
tidak boleh menggunakan kata yang didefinisikan
3. Definiens harus dirumuskan secara jelas : Bahasanya tidak boleh kata kabur
4. Definiensi sebisa mungkin bentuknya afirmatif : DefiniensI harus mengungkapkan
makna Definiendum.

Definisi membutuhkan penjelasan lebih sekedar definisi nominal. Penetapannya harus


murni secara asal-usul kata.
DAFTAR PUSTAKA

Revisi, T. (2017). Buku Ajar MPKT A. Depok: PPKPT Universitas Indonesia.

Rahadian, F. (n.d.). Dasar-Dasar Logika. Universitas Mercubuana.

Alex Lanur. Logika: Selayang Pandang. Yogyakarta: Kanisius, 1983.


W. Peospoprodjo dan T. Gilareso. Logika Ilmu Menalar: Dasar-Dasar Berpikir Tertib,

Logis, Kritis, Analitis, Dialektis. Bandung: Pustaka Grafika, 2011.

https://www.youtube.com/watch?v=1WKHoi1F9wE

Anda mungkin juga menyukai