Anda di halaman 1dari 3

Puri Kurniasih, M. Hum.

Analisis dan Definisi

Analisis (Pembagian)
Analisis merupakan "penguraian secara jelas dan berbeda (clearly and distinctly) dari
keseluruhan ke bagian-bagian".

Analisis terbagi menjadi:


1. Analisis Logis
a. Analisis universal
Dilakukan atas dasar prinsip pembagian dari genus ke spesies atau prinsip
deduktif (dari umum ke khusus) untuk konsep yang sederhana.
b. Analisis dikotomi
Dilakukan atas dasar prinsip eksklusi tertii (hanya ada term positif dan term
negatif) pada konsep yang sederhana atau kompleks.
2. Analisis Realis
a. Analisis esensial
Dilakukan dengan bagian dasar yang mewujudkannya.
b. Anaisis aksidental
Dilakukan atas dasar sifat-sifat yang menyertai wujudnya.

Hukum Analisis:
1. Analisis harus dilakukan menurut asas tunggal atau prinsip yang sama
2. Analisis harus lengkap dan tuntas
3. Analisis harus jelas terpisah antar-bagiannya
4. Analisis bersifat rasional dan deduktif

Klasifikasi (Penggolongan)
Klasifikasi merupakan "pengelompokan sistematis bagian-bagian yang terpisah atas
dasar sifat, hubungan dan peranannya ke dalam keseluruhan".

Klasifikasi bersifat empiris dan induktif, terbagi menjadi:


1. Klasifikasi kodrati, ditentukan oleh susunan kodrati
2. Klasifikasi buatan, ditentukan oleh sesuatu maksud yang praktis
3. Klasifikasi diagnostik, yang ditentukan oleh gabungan tidak sepenuhnya
kodrati dan tidak sepenuhnya buatan

Sistem Klasifikasi dilakukan atas dasar Term predikabel, yaitu: genus (jenis),


spesies  (golongan), diferensia  (sifat pembeda), proprium (sifat khusus), aksiden (sifat
kebetulan). Sistem klasifikasi ini ditemukan oleh Porphyrios, yang dikenal "Pohon
Porphyrios". Terdapat pembagian tingkatan, seperti:

1. Genus
Puri Kurniasih, M. Hum.

a. summa genus
b. (genus tertinggi)
c.  subaltern genera
d. (genus perantara)
e. proximum genus
f. (genus terbawah)
2. Spesies
a. Spesies tertinggi
b. Spesies perantara
c. Spesies terbawah
3. Diferensia
a. Diferensia generik
b. Diferensia spesifik
4. Proprium
a. Proprium generik
b. Proprium spesifik
5. Aksiden
a. Aksiden predikamental
b. Aksiden predikabel

Berdasar pembahasan Analisis dan Klasifikasi tersebut, jelas bahwa keduanya


merupakan pembagian atau penggolongan logis, bukan fisik, karena apabila
keseluruhan dibagi-bagi maka bagian-bagiannya tetap mempunyai hubungan
dengan keseluruhan.

Misal, jika komputer dilepas-lepas ke bagian-bagiannya: hard disk, DVD


room, motherboard, monitor, mouse dan keyboard, maka tidak bisa dikatakan
sebagai hard disk adalah komputer atau keyboard adalah komputer; komputer adalah
keseluruhan dari bagian-bagian tersebut.

Definisi (Penjelasan)
Definisi merupakan "penentuan batas Konsep atau Pengertian secara singkat, tepat,
jelas, padat dan lengkap, sehingga diperoleh rumusan term yang jelas dan berbeda
(clear and distinct)" atau "pernyataan yang berisi penjelasan tentang pengertian
suatu term“

Definisi terdiri dari 2 bagian: "definiendum" (term yang dijelaskan) dan "definiens"


(penjelasan pengertiannya).

Definisi terdiri atas:


1. Definisi Nominal
Dirumuskan atas dasar kata-kata, terbagi:
a. Definisi sinonim (persamaan kata)
b. Definisi simbolik (persamaan kata berbentuk simbol)
c. Definisi etimologi (asal usul kata)
d. Definisi stipulatif (kesepakatan bersama)
Puri Kurniasih, M. Hum.

e. Definisi denotatif (menunjukkan), ada dua jenis:


1) Definisi ostensive (menunjuk langsung)
2) Definisi enumerative (menunjuk secara terperinci dan lengkap)
2. Definisi Realis
Dirumuskan atas dasar realitas (sesungguhnya), terbagi:
a. Definisi Esensial, ada dua jenis:
1) Definisi analitik
2) Definisi konotatif
b. Definisi Deskriptif
1) Definisi aksidental
2) Definisi kalusal
3. Definisi Praktis
Dirumuskan atas dasar kegunaan atau tujuan, terbagi:
a. Definisi operasional, ada dua jenis:
1) Operasional kualitatif
2) Operasional kuantitatif
b. Definisi fungsional
c. Definisi persuasif

Definisi dilakukan harus didasarkan pada syarat-syaratnya atau hukum Definisi,


yaitu:
1. Definisi harus menyatakan ciri-ciri hakikat
2. Definisi harus setara antara definiendum dan definiens
3. Definis harus menghindari definiendum masuk ke dalam definiens
4. Definisi harus dirumuskan secara afirmatif (positif), tidak boleh negatif
5. Definisi harus dinyatakan secara singkat dan jelas, bukan rumusan kabur

Dengan demikian, definisi merupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang ilmiah.
Definisi harus mampu memperlihatkan perbedaan antara konsep yang dijelaskan
dengan konsep yang lainnya, sehingga jelas batas ilmu yang satu dengan ilmu yang
lain.

Inilah penjelasan dari ANALISIS, KLASIFIKASI, dan DEFINISI untuk


mengungkapkan Konsep secara logis.

Sumber Referensi:
Noor Muhsin Bakri dan Sonjoruri Budiani Trisakti. Logika. Ed.2. Jakarta: Universitas
Terbuka, 2016, hal. 3.1-3.47.

JANGAN LUPA BACA MODUL 3: ANALISIS DAN DEFINISI

Anda mungkin juga menyukai