Anda di halaman 1dari 3

3.

Kesimpulan
Kesimpulan pada umumnya disusun dalam bentuk kalimat-kalimat pendek, relevan, dan terpilih, namun
terdapat perbedaan penting antara ringkasan dan abstrak disatu pihak dan kesimpulan dipihak lain. Apabila
ringkasan dan abstrak itu memberikan penjelasan apa yang ditulis oleh karya tulis ilmiah asli, maka kesimpulan
secara eksplisit mengajukan argumentasi dan penalaran apakah sebanya penulis karya tulis iti sampai pada
pendapat atau tesisnya yang terakhir. Karena kedudukannya sebagai sebuah tesis, tiodaklah mengherankan
bilamana para ilmuan sering kali menegaskan bahwa kesimpulan itu merupakan titk puncak dari keseluruhan produk
intelektual penulisnya.
B. Arti Kesimpulan
Kesimpulan atau sering disebut pula “keputusan”, yang dalam bahasa latin disebut conclution, dapat diartikan
dengan berbagai cara, antara lain :
1. Kesimpulan sebagai suatu keputusan, dalil, hukum,tingkatan akhir, inferensi, persetujuan akhir, atau tesis.
2. Kesimpulan sebagai kesimpulan yang ditarik berdasarkan metode berpikir induktif dan deduktif
3. Kesimpulan sebagai pertimbangan yang dikemukakan atas dasar penalaran inferensial
4. Kesimpulan sebagai suatu pernyataan dalam silogisme yang didasarkan pada premise mayor dan premise minor.
Dalam penelitian kualitatif, kesimpulan akhir bisa jadi tidak muncul hingga penghimpunan data berakhir,
sebab kesimpulan tersebut sangat tergantung pada besarnya atau banyaknya himpunan catatan lapangan,
kodifikasi, penyimpanan, dan metode penelusuran ulang yang dipergunakan, ketrampilan peneliti, dan sering kali
juga keinginan pemberi dana. Namun, dalam kenyataanya, seperti sering terjadi dalam penelitian kualitatif,
kesimp[ulan bisa jadi telah dirumuskan sebelumnya, “malahan” peneliti pun melakukan sejak p[ermulaan penelitian,
walaupun ia mempergunakan metode induktif.
Ketika menarik kebenaran baru (tesis) dari sejumlah keputusan yang ada, penulis dapat memanfaatkan
metode berfikir sebagai berikut :
1. Metode berpikir induktif
Upaya untuk memperoleh pengertian umum dari pengertian-pengertian khusus. Disebut berpikir induktif.
Keputusan yang diperoleh dari berpikir induktif adalah keputusan baru yang bersifat khusus. Atau dapat pula
dikatakan bahwa berpikir induktif itu tidak lain daripada berpikir dari kongkrit ke abstrak, dari keputusan khusus ke
keputusa umum. Keputusan-keputusan yang khusus ini mungkin berupakeputusan tunggal(singular) atau keputusan
khusus(particular). Keputusan tunggal atau singular merupakan keputusan yang nilai kebenarannya hanya tepat bagi
satu(jenis) subjek, sedangkan keputusan particular merupakan salah satu jenis kesimpulan ekstensi yang dinyatakan
dalam bentuk keputusan yang terbatas untuk sebagian lingkungan dari suatu subjek.
2. Metode berpikir deduktif
Berpikir untuk mendapatkan kesimpulan khusus dari kesimpulan umum disebut kesimpulan deduktif. Dapat
pula dikatakan, bahwa pemikiran deduktif dapat diartikan bilamana diperoleh suatu kebenaran baru dari sejumlah
keputusan yang telah ada. Penulis yang menggunakan berpikir deduktuf akan meneliti tanda-tanda atau karakteristik
umum dari suatu benda atau peristiwa dan selanjutnya akan mengambil kesimpulan bahwa benda atau peristiwa
kongkrit yang dihadapinya itu termasuk dalam kelompok yang memiliki tanda-tanda atau karakteristik tersebut.
3. Metode berpikir silogistik
Silogisme, salah satu metode penalaran deduktif (deductive reasoning), merupakan suatu bentuk singkat dari
pernyataan argumen umum kepada argument khusus yang terdiri atas dua buah pernyataan, dan kesimpulan
tersebut akan benar jika kedua pernyataan itu benat. Manakala seorang penulis karya tulis ilmiah dapat meraih
suatu kebenaran baru berdasarkan pada dua buah keputusan yang telah ada, maka pemikiran itu disebut pemikiran
deduktif silogistik.
4. Metode berpikir inferensi langsung
Berpikir inferensi adalah berpikir yang menggunakan premise. Bilamana keputusan baru diperoleh hanya dari
sebuah keputusan saja, maka metode berpikir yang dipergunakan adalah metode berpikir inferensi langsung atau
(disederhanakan) sebagai “metode berpikir langsung”. Pernyataan yang barudiraih dari sebuah pernyataan, tanpa
bantuan pernyataan ketiga.
Dalam menarik kesimpulan dibutuhkan metode berpikir, namun perlu penjelasan. Dalam penjelasan tersebut
akan jatuh pada enam jenis hubungan sebagai berikut :
a) Hubungan kausal
Dalam bentuk sebab akibat (cause effect) dapat dinyatakan dalam kata-kata seperti: ”oleh karena itu”,
”karena”, ”sebab”, ”oleh sebab itu”, atau ”sebagai akibat”.

b) Hubungan kontras
Dalam bentuk pertentangan dapat dinyatakan dalam kata-kata seperti : ”kendatipun”, “sekalipun”,
”walaupun” ,”sungguhpun”, ”akan tetapi”, “tetapi”, ”namun”, ”sedangkan”, atau “bertentangan dengan”.
c) Hubungan metodis
Dikemukakan dengan kata-kata: seakan-akan, seolah-olah, seperti, atau sama.
d) Hubungan kondisional
Dikemukakan dengan kata-kata seperti: Jikalau, jika, kalau, bila, apabila, bilamana, andai, seandainya, atau
seandainya tidak.
e) Hubungan waktu
Dikemukakan dalam kata-kata seperti : Sesudah, sesuai, setelah, sebelum, kapan, atau kemudian.
f) Hubungan akumulatif
Dinyatakan dalam kata-kata seperti : Dan, juga, pun, tambahan lagi, atau tambahan pula.

C. Jenis Kesimpulan
1. Kesimpulan berdasarkan kualitas
a) Kesimpulan kualitas afirmatif
Merupakan keputusan yang membenarkan, mengakui, mengiyakan, atau menetapkan.
b) Kesimpulan kualitas negatif
Merupakan kesimpulan yang meniadakan, mengingkari, atau menolak.
2. Kesimpulan berdasarkan ekstensi
a) Kesimpulan kuantitas universal
Kesimpulan yang meliputi seluruh subjek. Dikemukakan dalam pernyataan seperti. Semua, seluruh, segala,
tidak terkecuali, atau tidak satupun.
b) Kesimpulan kuantitas partikular
Merupakan pernyataan yang khusus untuk subjek tertentu dengan mengecualikan subjek lainnya.dinyatakan
dengan kata-kata seperti: sebagian kecil,sebagian besar, beberapa, tidak seluruhnya, atau tidak semuanya.
c) Kesimpulan kuantitas singular
Merupakan kesimpulan yang benar bagi satu atau jenis subjek.
3. Kesimpulan berdasarkan kondisi
a) Kesimpulan hipotesis
Adalah kesimpulan yang dibangun berdasarkan syarat-syarat tertentu.
b) Kesimpulan kategorial
Adalah kesimpulan yang sama sekali tidak berdasarkan syarat-syarat.
c) Kesimpulan disjungtif
Adalah apabila terdapat beberapa kemungkinan kebenaran pernyataan, nama hanya salah satu pernyataan
yang benar.
4. Kesimpulan berdasarkan materi
a) Kesimpulan analitis
Kesimpulan yang ditarik dari subjek dan penentuan yang merupakan keputusan yang predikatnya telah
disebutkan dan telah dinilai oleh subjeknya. Jadi, predikatnya adalah keharusan bagi subjek.
b) Kesimpulan sintesis
Adalah kesimpulan yang predikatnya bukan keharusan bagi subjek
c) Kesimpulan majemuk
1) Kesimpulan eksklusif
Menyatakan suatu keputusan yang subjek atau predikatnya diterangkan dengan kata2 seperti : hanya, saja,
atau belaka.
2) Kesimpulan ekseptif
Menyatakan suatu keputusan yang subjek atau predikatnya diterangkan dengan kata2 seperti : semua,
semuanya, seluruh, seluruhnya.

3) Kesimpulan komparatif
Adalah kesimpulan yang membandingkan yang satu dengan yang lainnya (lebih dari, kurang dari, atau sama).
Perbandingan tersebut mungkin dalam arti kuantitatif (berhubungan dengan jumlah ) atau dalam arti kualitatif
(berhubungan dengan jenis, karakter khusus atau esensial).

Anda mungkin juga menyukai