Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Karya ilmiah adalah hasil pemikiran ilmiah pada suatu disiplin ilmu tertentu yang disusun secara sistematis, ilimiah, logis,
benar, bertanggung jawab, dan menggunakn bahasa yang baik dan benar (pateda, 1993:91). Jadi karya ilimiah ditulis
bukan sekedar memepertanggungjawabkan penggunaan sumber daya penelitian (uang, bahan, dan alat), tetapi juga untuk
mempertanggungjawabkan penulisan tersebut secara teknis dan materi. Hal ini terjadi karena hasil suatu karaya ilmiah
dibaca dan dipelajari oleh orang lain dalam kurun waktu yang tidak terbatas sebagai sarana mengembangkan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni.

Sistematis merupakan sifat yang harus dipenuhi dalam penulisan karya ilmiah artinya disusun dalam suatu urutan yang
teratur, sehingga pembaca mudah memahami hasil tulisan tersebut. Hasil tulisan imiah harus disusun pula secara logis dan
benar sehingga didapat suatu kesimpulan yang logis dan sesuai permasalahan. Sebab itu perlu dipelajari dan dipahami
konsep dan jenis-jenis penulisan kesimpulan..

Kesimpulan dalam suatu karya ilmiah, merupakan bagian akhir tulisan yang membawa pembaca keluar dari pembahasan.
Secara umum kesimpulan menunjukan jawaban atas tujuan yang telah dikemukakan dalam pendahuluan. Tidak sedikit
penulisan kesimpulan yang kurang seuai, hal ini disebabkan kurangnya pemahaman arti dan pemilihan metode berfikir yang
tepat dalam menarik kesimpulan. Oleh karena itu perlu adaya suatu penalaran strategi penulisan kesimpulan, agar terhindar
dari kemungkinan terjadinya pemahaman kesimpulan yang salah.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang dan fokus permasalahan di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Apa makna dari Ringkasan, Abstrak, dan Kesimpulan?


2. Apa saja metode dalam penulisan kesimpulan?
3. Apa saja jenis-jenis kesimpulan?

C. TUJUAN

1. Tujuan umum

Penulis karya ilmiah dapat menentukan langkah-langkah menarik kesimpulan dan menegetahui jenis-jenis kesimpulan

2. Tujuan khusus

1. Mahasiswa dapat menjelaskan makna kesimpulan


2. Menjelaskan karakteristik dan langkah-langkah penulisan kesimpulan
3. Menjelaskan tentang jenis-jenis kesimpulan serta perbedaan jenis kesimpulan tersebut
4. Mahasiswa dapat menyusun kesimpulan yang sesuai dengan permasalahan

D. MANFAAT

1. Manfaat teoritis

Memberikan kontribusi kepada model penulisan bagian akhir suatu karya ilmiah, sehingga mahasiswa dapat mengetahui
tentang kesimpulan dan dapat melakukan penulisan kesimpulan dalam karya ilmiah dengan langkah-langkah yang benar.

2. Manfaat praktis

1. Bagi mahasiswa
Penulisan makalah ini dapat meningkatkan kreatifitas dan kemampuan penarikan kesimpulan dalam penulisan karya ilmiah,
serta dapat meningkatkan kualitas dalam bidang penelitian, maupun secara umum kemampuan mengatasi permasalahan
dalam hidupnya.

2. Bagi penulis karya ilmiah

Dapat digunakan sebagai pengalaman menulis suatu kesimpulan karya ilmiah sehingga dapat menambah pengetahuan

3. Bagi penulis lainya

Memberikan masukan kepada pennulis selanjutnya agar dalam mengadakan penulisan kesimpulan lebih memfokuskan
pada hasil akhir permasalahan.

BAB II
KAJIAN TEORI

A. KESIMPULAN

Kesimpulan pada umumnya disusun dalam bentuk kalimat-kalimat pendek, relevan, dan terpilih, namun terdapat perbedaan
penting antara ringkasan dan abstrak disatu pihak dan kesimpulan dipihak lain. Apabila ringkasan dan abstrak itu
memberikan penjelasan apa yang ditulis oleh karya tulis ilmiah asli, maka kesimpulan secara eksplisit mengajukan
argumentasi dan penalaran apakah sebanya penulis karya tulis iti sampai pada pendapat atau tesisnya yang terakhir.
Karena kedudukannya sebagai sebuah tesis, tiodaklah mengherankan bilamana para ilmuan sering kali menegaskan bahwa
kesimpulan itu merupakan titk puncak dari keseluruhan produk intelektual penulisnya (Dra. Endah Setyowati, M.Si dan Umi
Proboyekti, S.Kom., MLIS).

BAB III

ISI

D. Menulis Ringkasan, Abstrak, dan Kesimpulan

1. Ringkasan

Ringkasan seringkali disebut dengan “resum” yang berasal dari bahasa latin resumere yang arti hafiahnya adalah
“meringkas”. Ringkasan yang kadang disebut juga “kompendium”, merupakan ringkasan yang biasanya mendahului
wacana ilimiah ; rekapitulasi dari tulisan aslinya.meringkas karya tulis merupakan kegiatan memilih informasi pokok dari
karya tulis dengan menghilangkan topic-topic kecil, ilustrasi-ilustrasi, model-model, dan contoh-contoh. Dengan mengurangi
bahkan menghilangkan “sempalan-sempalan” seperti itu, maka tampaklah “alur cerita” yang berkaitan secara fungsional,
spasial, atau vertical yang menunjukansuatu system yang terintegrasi. Perlu ditambah pula bahwa ringkasan itu disusun
denagn kalimat dan kata-kata dari orang yang meringkaskan karya tulis ilimiah itu sendiri.
Kendatipun tidak perlu menyalin pola organisasi karya tulis yang asli, yang membedakannya dengan abstrak, suatu
ringkasan perlu menyalin perimbangan dan tekanan karya tulis yang diringkas tersebut. Alasannya adalah bahwa ringkasan
sangat jarang berpegang pada dirinya sendiri. Ringkasan umumnya dipergunakan untuk membandingkan, kritik, atau untuk
mendukung pendapat atau argumen. Namun , perlu ditekankan, bahwa rinkasan itu sediri bukanlah suatu kritik. Ringkasan
pun bukankalah kesimpulan (konklusi), karena kesimpulan itu merupakan keputusan atau tesis, yang di dalam karya tulis
ilimiah sering pula disebut pula dengan “dalil” atau “hukum” . berbeda dengan kesimpulan yang merupakan hasil proses
berfikir, tidak hanya merupakan suatu proposisi, tetapi juga merupakan proposisi yang ditarik dari premise-premise yang
ada.

2. Abstrak

Abstrak berasal dari bahasa latin , abstabo, yang arti hafiahnya adalah “melepaskan” atau “menarik lepas”. Abstrak
meripakn ringkasan yang dikendalikan dengan ketat sehingga mengikuti organisasi karya tulis asli.

Abstrak diharapkan dapat menunjukan sebuah pernyataan yang ringkas dan padat mengenai proyek penelitian, termasuk
tujuan, metode peneletian, hasil-hasiltemuannya, dan mungkin mengenai signifikasidan aplikasi hasil-hasil temuan itu.

Pada dasarnya abstrak dikelompokan dalam abstrak indikatif dan abstrak informatif. Masing-masing diuraikan singkat
dibawah.

1. Abstrak indikatif

Abstrak indikatif diolah dengan menadakan ringkasan yang dikendalikan dengan ketat dan seksama, serta disusun tanpa
memasukan data kuantitatif atau data kualitatif. Walaupun dalm kenyataanya sukar dibedakan dengan tegas, namun secara
relative lazimnya lebih ringkas dari abstrak informatif.

1. Abstrak informatif

Abstrak informatif diolah, walaupun tidak ampai garis-garis kecil, dengan cara lebih lengkap dan panjang daripada abstrak
indikatif. Didalam abstrak informative dan data dalam garis besar dari karya tulis yang diringkas.

3. Kesimpulan

Kesimpulan pada umumnya disusun dalam bentuk kalimat-kalimat pendek, relevan, dan terpilih, namun terdapat perbedaan
penting antara ringkasan dan abstrak disatu pihak dan kesimpulan dipihak lain. Apabila ringkasan dan abstrak itu
memberikan penjelasan apa yang ditulis oleh karya tulis ilmiah asli, maka kesimpulan secara eksplisit mengajukan
argumentasi dan penalaran apakah sebanya penulis karya tulis iti sampai pada pendapat atau tesisnya yang terakhir.
Karena kedudukannya sebagai sebuah tesis, tiodaklah mengherankan bilamana para ilmuan sering kali menegaskan bahwa
kesimpulan itu merupakan titk puncak dari keseluruhan produk intelektual penulisnya.

E. Arti Kesimpulan

Kesimpulan atau sering disebut pula “keputusan”, yang dalam bahasa latin disebut conclution, dapat diartikan dengan
berbagai cara, antara lain :

1. Kesimpulan sebagai suatu keputusan, dalil, hukum,tingkatan akhir, inferensi, persetujuan akhir, atau tesis.
2. Kesimpulan sebagai kesimpulan yang ditarik berdasarkan metode berpikir induktif dan deduktif
3. Kesimpulan sebagai pertimbangan yang dikemukakan atas dasar penalaran inferensial
4. Kesimpulan sebagai suatu pernyataan dalam silogisme yang didasarkan pada premise mayor dan premise minor.

Dalam penelitian kualitatif, kesimpulan akhir bisa jadi tidak muncul hingga penghimpunan data berakhir, sebab kesimpulan
tersebut sangat tergantung pada besarnya atau banyaknya himpunan catatan lapangan, kodifikasi, penyimpanan, dan
metode penelusuran ulang yang dipergunakan, ketrampilan peneliti, dan sering kali juga keinginan pemberi dana. Namun,
dalam kenyataanya, seperti sering terjadi dalam penelitian kualitatif, kesimp[ulan bisa jadi telah dirumuskan sebelumnya,
“malahan” peneliti pun melakukan sejak p[ermulaan penelitian, walaupun ia mempergunakan metode induktif.
Ketika menarik kebenaran baru (tesis) dari sejumlah keputusan yang ada, penulis dapat memanfaatkan metode berfikir
sebagai berikut :

1. a. Metode berpikir induktif

Upaya untuk memperoleh pengertian umum dari pengertian-pengertian khusus. Disebut berpikir induktif. Keputusan yang
diperoleh dari berpikir induktif adalah keputusan baru yang bersifat khusus. Atau dapat pula dikatakan bahwa berpikir
induktif itu tidak lain daripada berpikir dari kongkrit ke abstrak, dari keputusan khusus ke keputusa umum. Keputusan-
keputusan yang khusus ini mungkin berupakeputusan tunggal(singular) atau keputusan khusus(particular). Keputusan
tunggal atau singular merupakan keputusan yang nilai kebenarannya hanya tepat bagi satu(jenis) subjek, sedangkan
keputusan particular merupakan salah satu jenis kesimpulan ekstensi yang dinyatakan dalam bentuk keputusan yang
terbatas untuk sebagian lingkungan dari suatu subjek.

1. b. Metode berpikir deduktif

Berpikir untuk mendapatkan kesimpulan khusus dari kesimpulan umum disebut kesimpulan deduktif. Dapat pula dikatakan,
bahwa pemikiran deduktif dapat diartikan bilamana diperoleh suatu kebenaran baru dari sejumlah keputusan yang telah
ada. Penulis yang menggunakan berpikir deduktuf akan meneliti tanda-tanda atau karakteristik umum dari suatu benda atau
peristiwa dan selanjutnya akan mengambil kesimpulan bahwa benda atau peristiwa kongkrit yang dihadapinya itu termasuk
dalam kelompok yang memiliki tanda-tanda atau karakteristik tersebut.

1. c. Metode berpikir silogistik

Silogisme, salah satu metode penalaran deduktif (deductive reasoning), merupakan suatu bentuk singkat dari pernyataan
argumen umum kepada argument khusus yang terdiri atas dua buah pernyataan, dan kesimpulan tersebut akan benar jika
kedua pernyataan itu benat. Manakala seorang penulis karya tulis ilmiah dapat meraih suatu kebenaran baru berdasarkan
pada dua buah keputusan yang telah ada, maka pemikiran itu disebut pemikiran deduktif silogistik.

1. d. Metode berpikir inferensi langsung

Berpikir inferensi adalah berpikir yang menggunakan premise. Bilamana keputusan baru diperoleh hanya dari sebuah
keputusan saja, maka metode berpikir yang dipergunakan adalah metode berpikir inferensi langsung atau (disederhanakan)
sebagai “metode berpikir langsung”. Pernyataan yang barudiraih dari sebuah pernyataan, tanpa bantuan pernyataan ketiga.

Dalam menarik kesimpulan dibutuhkan metode berpikir, namun perlu penjelasan. Dalam penjelasan tersebut akan jatuh
pada enam jenis hubungan sebagai berikut :

1. 1. Hubungan kausal

Dalam bentuk sebab akibat (cause effect) dapat dinyatakan dalam kata-kata seperti: ”oleh karena itu”, ”karena”, ”sebab”,
”oleh sebab itu”, atau ”sebagai akibat”.

1. 2. Hubungan kontras

Dalam bentuk pertentangan dapat dinyatakan dalam kata-kata seperti : ”kendatipun”, “sekalipun”, ”walaupun”
,”sungguhpun”, ”akan tetapi”, “tetapi”, ”namun”, ”sedangkan”, atau “bertentangan dengan”.

1. 3. Hubungan metodis

Dikemukakan dengan kata-kata: seakan-akan, seolah-olah, seperti, atau sama.

1. 4. Hubungan kondisional

Dikemukakan dengan kata-kata seperti: Jikalau, jika, kalau, bila, apabila, bilamana, andai, seandainya, atau seandainya
tidak.
1. 5. Hubungan waktu

Dikemukakan dalam kata-kata seperti : Sesudah, sesuai, setelah, sebelum, kapan, atau kemudian.

1. 6. Hubungan akumulatif

Dinyatakan dalam kata-kata seperti : Dan, juga, pun, tambahan lagi, atau tambahan pula.

1. F. Jenis Kesimpulan
2. Kesimpulan berdasarkan kualitas
1. Kesimpulan kualitas afirmatif

Merupakan keputusan yang membenarkan, mengakui, mengiyakan, atau menetapkan.

1. b. Kesimpulan kualitas negatif

Merupakan kesimpulan yang meniadakan, mengingkari, atau menolak.

1. Kesimpulan berdasarkan ekstensi


1. Kesimpulan kuantitas universal

Kesimpulan yang meliputi seluruh subjek. Dikemukakan dalam pernyataan seperti. Semua, seluruh, segala, tidak terkecuali,
atau tidak satupun.

1. b. Kesimpulan kuantitas partikular

Merupakan pernyataan yang khusus untuk subjek tertentu dengan mengecualikan subjek lainnya.dinyatakan dg kata-kata
seperti: sebagian kecil,sebagian besar, beberapa, tidak seluruhnya, atau tidak semuanya.

1. Kesimpulan kuantitas singular

Merupakan kesimpulan yang benar bagi satu atau jenis subjek.

1. Kesimpulan berdasarkan kondisi


1. Kesimpulan hipotesis

Adalah kesimpulan yang dibangun berdasarkan syarat-syarat tertentu.

1. b. Kesimpulan kategorial

Adalah kesimpulan yang sama sekali tidak berdasarkan syarat-syarat.

1. Kesimpulan disjungtif

Adalah apabila terdapat beberapa kemungkinan kebenaran pernyataan, nama hanya salah satu pernyataan yang benar.

1. Kesimpulan berdasarkan materi


1. Kesimpulan analitis

Kesimpulan yang ditarik dari subjek dan penentuan yang merupakan keputusan yang predikatnya telah disebutkan dan
telah dinilai oleh subjeknya. Jadi, predikatnya adalah keharusan bagi subjek.

1. Kesimpulan sintesis
Adalah kesimpulan yang predikatnya bukan keharusan bagi subjek

1. Kesimpulan majemuk
1. Kesimpulan eksklusif

Menyatakan suatu keputusan yang subjek atau predikatnya diterangkan dengan kata2 seperti : hanya, saja, atau belaka.

1. b. Kesimpulan ekseptif

Menyatakan suatu keputusan yang subjek atau predikatnya diterangkan dengan kata2 seperti : semua, semuanya, seluruh,
seluruhnya.

1. Kesimpulan komparatif

Adalah kesimpulan yang membandingkan yang satu dengan yang lainnya (lebih dari, kurang dari, atau sama).
Perbandingan tersebut mungkin dalam arti kuantitatif (berhubungan dengan jumlah ) atau dalam arti kualitatif
(berhubungan dengan jenis, karakter khusus atau esensial).

Penulisan karya tulis ilmiah, sebaiknya mengkaji hakekat perumusan kesimpulan. Hal ini berkaitan dengan :

1. Kesimpulan itu akan menjadi tesis atau dali bagi penulis yang akan dipertanggungjawabkan dimuka sidang penguji.
2. Nilai kesimpulan menjadi salah satu syarat penilaian yang dapat mempengaruhi keseluruhan penilaian terhadap karya
tulis ilmiahnya.
3. Setiap kesimpulan yabg diajukan oleh penulis karya tulis ilmiah harus melalui proses pengujian atas kebenarannya.
4. Tesis yang dirumuskan oleh penulis pada dasarnya dapat diubah menjadi hipotesis (yang kebenarannya kembali diuji)
oleh penulis berikut.
5. Tesis yang diubah menjadi hipotesis seperti itu merupakan bagian dari pertumbuhan kumulatif dalam ilmu pengetahuan.

BAB IV

PEMBAHASAN

1. 1. Makna Ringkasan, Abstrak, Dan Kesimpulan


2. a. Ringkasan

Kesimpulan berasal dari fakta-fakta atau hubungan yang logis. Pada umumnya kesimpulan terdiri atas kesimpulan utama
dan kesimpulan tambahan. Kesimpulan utama adalah yang berhubungan langsung dengan permasalahan. Dengan
demikian, kesimpulan utama harus bertalian dengan pokok permasalahan dan dilengkapi oleh bukti-bukti. Pada kesimpulan
tambahan, penulis tidak mengaitkan pada kesimpulan utama, tetapi tetap menunjukkan fakta-fakta yang mendasarinya.
Dengan sendirinya, penulis tidak dibenarkan menarik kesimpulan yang merupakan hal-hal baru, lebih-lebih jika dilakukan
pada kesimpulan utama. Jika penulis bermaksud menyertakan data atau informasi baru maka hendaknya dikonsentrasikan
pada bab-bab uraian dan bukannya pada kesimpulan (Dra. Endah Setyowati, M.Si dan Umi Proboyekti, S.Kom., MLIS).

Ringkasan seringkali disebut dengan “resum” yang berasal dari bahasa latin resumere yang arti hafiahnya adalah
“meringkas”. Ringkasan yang kadang disebut juga “kompendium”, merupakan ringkasan yang biasanya mendahului
wacana ilimiah ; rekapitulasi dari tulisan aslinya.meringkas karya tulis merupakan kegiatan memilih informasi pokok dari
karya tulis dengan menghilangkan topic-topic kecil, ilustrasi-ilustrasi, model-model, dan contoh-contoh. Dengan mengurangi
bahkan menghilangkan “sempalan-sempalan” seperti itu, maka tampaklah “alur cerita” yang berkaitan secara fungsional,
spasial, atau vertical yang menunjukansuatu system yang terintegrasi. Perlu ditambah pula bahwa ringkasan itu disusun
denagn kalimat dan kata-kata dari orang yang meringkaskan karya tulis ilimiah itu sendiri.

Kendatipun tidak perlu menyalin pola organisasi karya tulis yang asli, yang membedakannya dengan abstrak, suatu
ringkasan perlu menyalin perimbangan dan tekanan karya tulis yang diringkas tersebut. Alasannya adalah bahwa ringkasan
sangat jarang berpegang pada dirinya sendiri. Ringkasan umumnya dipergunakan untuk membandingkan, kritik, atau untuk
mendukung pendapat atau argumen. Namun , perlu ditekankan, bahwa rinkasan itu sediri bukanlah suatu kritik. Ringkasan
pun bukankalah kesimpulan (konklusi), karena kesimpulan itu merupakan keputusan atau tesis, yang di dalam karya tulis
ilimiah sering pula disebut pula dengan “dalil” atau “hukum” . berbeda dengan kesimpulan yang merupakan hasil proses
berfikir, tidak hanya merupakan suatu proposisi, tetapi juga merupakan proposisi yang ditarik dari premise-premise yang
ada

1. b. Abstrak
Abstrak digunakan untuk menjelaskan gagasan utama yang terdapat pada tulisan, Abstrak cukup disusun dalam
kalimat tunggal sehingga Abstrak tidak memerlukan perincian yang bersifat detil ataupun contoh-contoh yang bersifat
ilustratif (Dra. Endah Setyowati, M.Si dan Umi Proboyekti, S.Kom., MLIS).

Abstrak berasal dari bahasa latin , abstabo, yang arti hafiahnya adalah “melepaskan” atau “menarik lepas”. Abstrak
meripakn ringkasan yang dikendalikan dengan ketat sehingga mengikuti organisasi karya tulis asli.

Abstrak diharapkan dapat menunjukan sebuah pernyataan yang ringkas dan padat mengenai proyek penelitian, termasuk
tujuan, metode peneletian, hasil-hasiltemuannya, dan mungkin mengenai signifikasidan aplikasi hasil-hasil temuan itu.

Pada dasarnya abstrak dikelompokan dalam abstrak indikatif dan abstrak informatif. Masing-masing diuraikan singkat
dibawah:

1. Abstrak indikatif

Abstrak indikatif diolah dengan menadakan ringkasan yang dikendalikan dengan ketat dan seksama, serta disusun tanpa
memasukan data kuantitatif atau data kualitatif. Walaupun dalm kenyataanya sukar dibedakan dengan tegas, namun secara
relative lazimnya lebih ringkas dari abstrak informatif.

1. Abstrak informatif

Abstrak informatif diolah, walaupun tidak ampai garis-garis kecil, dengan cara lebih lengkap dan panjang daripada abstrak
indikatif. Didalam abstrak informative dan data dalam garis besar dari karya tulis yang diringkas.

1. c. Kesimpulan

Kesimpulan atau sering disebut pula “keputusan”, yang dalam bahasa latin disebut conclution, dapat diartikan dengan
berbagai cara, antara lain :

1. Kesimpulan sebagai suatu keputusan, dalil, hukum,tingkatan akhir, inferensi, persetujuan akhir, atau tesis.
2. Kesimpulan sebagai kesimpulan yang ditarik berdasarkan metode berpikir induktif dan deduktif
3. Kesimpulan sebagai pertimbangan yang dikemukakan atas dasar penalaran inferensial
4. Kesimpulan sebagai suatu pernyataan dalam silogisme yang didasarkan pada premise mayor dan premise minor.

Dalam penelitian kualitatif, kesimpulan akhir bisa jadi tidak muncul hingga penghimpunan data berakhir, sebab kesimpulan
tersebut sangat tergantung pada besarnya atau banyaknya himpunan catatan lapangan, kodifikasi, penyimpanan, dan
metode penelusuran ulang yang dipergunakan, ketrampilan peneliti, dan sering kali juga keinginan pemberi dana. Namun,
dalam kenyataanya, seperti sering terjadi dalam penelitian kualitatif, kesimp[ulan bisa jadi telah dirumuskan sebelumnya,
“malahan” peneliti pun melakukan sejak permulaan penelitian, walaupun ia mempergunakan metode induktif.

Pada dasarnya kesimpulan yang disajikan merupakan temuan dari analisis data yang telah dilakukan, yang mencakup
antara lain butir-butir berikut :

1. Kesimpulan atau temuan yang berkaitan dengan setiap tujuan khusus penelitian. Temuan tersebut dapat merupakan
temuan utama dan temuan tambahan, sesuai dengan metode analit data serta pengujian hipotesis yang diterapkan
untuk mencapai tujuan tersebut.
2. Berkaitan dengan pengujian setiap hipotesis penelitian, perlu dipahami bahwa sebuah sampel tidaklah patut dipakai
untuk menolak kebenaran suatu hipotesis, karena hipotesis sebenarnya berlaku untuk populasi, sedangkan sampel pada
umumnya merupakan bagian yang sangat kecil dari populasi. Atas dasar pemikiran ini, maka dalam kesimpulan
sepatutnya dinyatakan “Apakah data sampel yang dipakai mendukung atau tidakmendukung kebenaran suatu
hipotesis?”.
3. Berbagai kesimpulan berdasarkan setiap fungsi regresi ganda yang disajikan. Disamping kesimpulan pengujian hipotesis
penelitian, berkaitan dengan penerapan setiap model statistik, pada umumnya dapat diperoleh juga temuan yang belum
dapat diduga sebelum analisis data dilakukan.

1. 2. Metode Dalam Penulisan Kesimpulan


1. a. Metobe berpikir induktif

Upaya untuk memperoleh pengertian umum dari pengertian-pengertian khusus. Disebut berpikir induktif. Keputusan yang
diperoleh dari berpikir induktif adalah keputusan baru yang bersifat khusus. Atau dapat pula dikatakan bahwa berpikir
induktif itu tidak lain daripada berpikir dari kongkrit ke abstrak, dari keputusan khusus ke keputusa umum. Keputusan-
keputusan yang khusus ini mungkin berupakeputusan tunggal(singular) atau keputusan khusus(particular). Keputusan
tunggal atau singular merupakan keputusan yang nilai kebenarannya hanya tepat bagi satu(jenis) subjek, sedangkan
keputusan particular merupakan salah satu jenis kesimpulan ekstensi yang dinyatakan dalam bentuk keputusan yang
terbatas untuk sebagian lingkungan dari suatu subjek.

1. b. Metode berpikir deduktif

Berpikir untuk mendapatkan kesimpulan khusus dari kesimpulan umum disebut kesimpulan deduktif. Dapat pula dikatakan,
bahwa pemikiran deduktif dapat diartikan bilamana diperoleh suatu kebenaran baru dari sejumlah keputusan yang telah
ada. Penulis yang menggunakan berpikir deduktuf akan meneliti tanda-tanda atau karakteristik umum dari suatu benda atau
peristiwa dan selanjutnya akan mengambil kesimpulan bahwa benda atau peristiwa kongkrit yang dihadapinya itu termasuk
dalam kelompok yang memiliki tanda-tanda atau karakteristik tersebut.

1. c. Metode berpikir silogistik

Silogisme, salah satu metode penalaran deduktif (deductive reasoning), merupakan suatu bentuk singkat dari pernyataan
argumen umum kepada argument khusus yang terdiri atas dua buah pernyataan, dan kesimpulan tersebut akan benar jika
kedua pernyataan itu benat. Manakala seorang penulis karya tulis ilmiah dapat meraih suatu kebenaran baru berdasarkan
pada dua buah keputusan yang telah ada, maka pemikiran itu disebut pemikiran deduktif silogistik.

1. d. Metode berpikir inferensi langsung

Berpikir inferensi adalah berpikir yang menggunakan premise. Bilamana keputusan baru diperoleh hanya dari sebuah
keputusan saja, maka metode berpikir yang dipergunakan adalah metode berpikir inferensi langsung atau (disederhanakan)
sebagai “metode berpikir langsung”. Pernyataan yang barudiraih dari sebuah pernyataan, tanpa bantuan pernyataan ketiga.

Penyusunan kesimpulan hendaknya :

1. Singkat, jelas, dan mudah dipahami.


2. Selaras, sejalan, dan sesuai dengan problematika penelitian yang diajukan.
3. Dibuat dalam rumusan sedemikian rupa sehingga jika didahului dengan rumusan problematika masing-masing akan
menghasilkan Tanya jawab koheren.
4. Sudah tidak mengandung informasi yang bersifat kuantitatif seperti presentase, predikat penilaian, dan sebagainya.

1. 3. Jenis-jenis Kesimpulan
1. a. Kesimpulan berdasarkan kualitas

 Kesimpulan kualitas afirmatif

Merupakan keputusan yang membenarkan, mengakui, mengiyakan, atau menetapkan. Misalnya, “Bulan mengelilingi bumu”.

 Kesimpulan kualitas negatif

Merupakan kesimpulan yang meniadakan, mengingkari, atau menolak. Misalnya, bukan matahari yang mengelilingi bumi”.

1. b. Kesimpulan berdasarkan ekstensi


 Kesimpulan kuantitas universal

Kesimpulan yang meliputi seluruh subjek. Dikemukakan dalam pernyataan seperti. Semua, seluruh, segala, tidak terkecuali,
atau tidak satupun.

 Kesimpulan kuantitas partikular

Merupakan pernyataan yang khusus untuk subjek tertentu dengan mengecualikan subjek lainnya.dinyatakan dg kata-kata
seperti: sebagian kecil,sebagian besar, beberapa, tidak seluruhnya, atau tidak semuanya.

 Kesimpulan kuantitas singular

Merupakan kesimpulan yang benar bagi satu atau jenis subjek.

1. c. Kesimpulan berdasarkan kondisi

 Kesimpulan hipotesis

adalah kesimpulan yang dibangun berdasarkan syarat-syarat tertentu.

 Kesimpulan kategorial

adalah kesimpulan yang sama sekali tidak berdasarkan syarat-syarat.

 Kesimpulan disjungtif

adalah apabila terdapat beberapa kemungkinan kebenaran pernyataan, namun hanya salah satu pernyataan yang benar.

1. d. Kesimpulan berdasarkan materi

 Kesimpulan analitis

Kesimpulan yang ditarik dari subjek dan penentuan yang merupakan keputusan yang predikatnya telah disebutkan dan
telah dinilai oleh subjeknya. Jadi, predikatnya adalah keharusan bagi subjek.

 Kesimpulan sintesis

adalah kesimpulan yang predikatnya bukan keharusan bagi subjek

1. e. Kesimpulan majemuk

 Kesimpulan eksklusif

menyatakan suatu keputusan yang subjek atau predikatnya diterangkan dengan kata2 seperti : hanya, saja, atau belaka.

 Kesimpulan ekseptif

menyatakan suatu keputusan yang subjek atau predikatnya diterangkan dengan kata2 seperti : semua, semuanya, seluruh,
seluruhnya.

 Kesimpulan komparatif
adalah kesimpulan yang membandingkan yang satu dengan yang lainnya (lebih dari, kurang dari, atau sama). Perbandingan
tersebut mungkin dalam arti kuantitatif (berhubungan dengan jumlah ) atau dalam arti kualitatif (berhubungan dengan
jenis, karakter khusus atau esensial).

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

1. A. SIMPULAN

Kesimpulan pada sebuah penelitian merupakan jawaban dari rumusan masalah, yang berisi pembahasan tentang
kesimpulan semata. Atau bisa juga kesimpulan merupakan intisari dari bagian terpenting yang dihasilkan oleh peneliti dari
hasil penelitiannya. Pada tulisan ilmiah dari hasil penelitian yang memerlukan hipotesis, maka pada kesimpulan utamanya
harus dijelaskan apakah hipotesis yang diajukan memperlihatkan kebenaran atau tidak.

1. B. IMPLIKASI

Jika rumusan masalah yang penulis tulis tidak sesuai dengan rumusan masalah yang ada atau tidak dibuktikan dalam
penelitiannya maka dengan mudah terlihat kesalahan pada kesimpulan tersebut.

1. C. SARAN
1. Pengguna

Semoga pembaca dapat mengambil beberapa hal-hal yang penting dalam mengoptimalkan pembuatan kesimpulan dalam
penelitian.

1. Penulis atau peneliti berikutnya

Dari pembahasan ini pula penulis mengalami banyak kendala. Maka banyak kesalahan yang dilakukan oleh penulis. Oleh
karena itu penulis membutuhkan saran serta kritik dari pembaca untuk menyempurnakan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Agung, I.G.N. 2005. Manajemen Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Jakarta :

PT RajaGrafindo Persada.

Sutama. 2010. Metode Penenlitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, PTK, R &

D. Surakarta : Fairus Media.

Anda mungkin juga menyukai