Anda di halaman 1dari 34

Bahan Kimia (Alkohol, Solvent, Hidrokarbon

Aromatik, Korosif, Sabun & Detergen, Anorganik,


CO, Gas/Uap/Asap, Pestisida) dan Racun dalam
Makanan dan Hewan
Bahan Kimia
01. Alkohol, Solvent, Hidrokarbon Aromatik, Korosif, Sabun &
Detergen, Anorganik, CO, Gas/Uap/Asap, Pestisida

Daftar Isi Racun Dalam Makanan dan Hewan


02. Senyawa Beracun Alamiah, Senyawa Beracun Sintetis,
Senyawa Beracun Mikroba
Bahan Kimia
Bahan Kimia
Bahan kimia obat (BKO) merupakan zat-zat kimia yang digunakan sebagai
bahan utama obat kimiawi yang biasanya ditambahkan dalam sediaan obat
tradisional/jamu untuk memperkuat indikasi dari obat tradisional tersebut.
Obat tradisional yang biasa mengandung BKO adalah yang memiliki indikasi
untuk rematik, penghilang rasa sakit, dan afrodisiak (BPOM, 2013).

Pengertian
Bahan Kimia

Alkohol
1.1 Alkohol

Pengertian Penggunaan

Menurut John Wiley dan Soon Alkohol yang sering digunakan


dalam bukunya Introduction to sebagai pelarut adalah jenis
Organic Chemistry menjelaskan metanol, etanol dan isopropanol.
bahwa alkohol adalah senyawa Metanol digunakan sebagai pelarut
organik yang memiliki gugus dalam cat, bahan anti beku dan
hidroksil (-OH) yang terikat pada senyawa kimia lainnya. Sedangkan
atom karbon, yang ia sendiri terikat etanol banyak digunakan sebagai
pada atom hydrogen dan atau atom pelarut, antiseptic, campuran obat
karbon lain. batuk, anggur obat, bahan minuman
keras dan minuman lain yang
mengandung alkohol.
1.1 Alkohol Dalam Campuran

Berdasarkan ketentuan Standar Industri 1. Golongan A (Bir), dengan kadar etano 1%


Indonesia (SII) dari departemen perindustrian sampai dengan 5%. Dapat
RI, minuman berkadar alkohol dibawah 20 % menyebabkan mabuk emosional dan bicara
tidak tergolong minuman keras tapi juga bukan tidak jelas.
minuman ringan. Sedangkan dalam Peraturan 2. Golongan B (Champagne, Wine), dengan
Menteri Kesehatan RI No. kadar etanol 5% sampai dengan 20%.
86/Men.Kes/Per/IV/1977 tanggal 29 April 1977 Dapat menybabkan gangguan penglihatan,
yang mngatur produksi dan peredaran minuman kehilangan sesorik, ataksia, dan waktu
keras, yang dimaksud dengan minuman keras reaksi yang lambat.
adalah semua jenis minuman beralkohol, tetapi 3. Golongan C (Wiski), dengan kadar atanol
bukan obat yang meliputi 3 golongan sebagai lebih dari 20 sampai 50%. Dapat
berikut: menyebabkan gejala ataksia parah,
penglihatan ganda atau kabur, pingsan dan
kadang terjadi konvulsi.
1.1 Alkohol Dalam Campuran

Alkohol banyak digunakan sebagai Alkohol 90% digunakan dalam


campuran, untuk makanan, sediaan obat luar seperti lotion,
minuman, dan obat-obatan ada sedangkan alkohol 70% digunakan
yang berpendapat bahwa alkohol sebagai antiseptik dan
boleh digunakan selama kadarnya desinfektansia serta sterilisasi
kurangdari satu persen. Anton penyuntikan. Sebagai pelarut
Apriyantono dan Nurbowo tambahan dalam sediaan farmasi,
berpendapat,26 “Suatu bahan yang digunakan teru-tama dalam
mengandung alkohol (kurang sediaan eliksir sebagai pelarut
dari satu persen) dapat digunakan campur berkisar 5–10% untuk
dalam pembuatan produk pangan meningkatkan kelarutan dan
asalkan dalam produk pangan stabilitas sediaan.
yang dibuat, alkohol sudah tidak
terdeteksi lagi.
1.1 Contoh Yang Mengandung Alkohol
Bahan Kimia

Solvent
1.2 Solvent

Pelarut adalah benda cair atau gas


Pengertian yang dapat melarutkan benda
padat, cair, atau gas, yang
Sebagian besar reaksi kimia secara menghasilkan sebuah larutan.
luas dilakukan di dalam larutan. Pelarut paling umum digunakan
Larutan terdiri dari pelarut (solvent) dalam kehidupan sehari-hari
dan zat terlarut (solute). Pelarut adalah air. Pelarut lain yang juga
(solvent) pada umumnya umum digunkan adalah bahan kimia
adalah zat yang berada pada organik (mengandung karbon) yang
larutan dalam jumlah yang besar, juga disebut pelarut organik.
sedangkan zat lainnya dianggap Pelarut biasanya memiliki titik didih
sebagai zat terlarut (solute). rendah dan lebih mudah menguap,
meninggalkan substansi terlarut
yang didapatkan.
Bahan Kimia

Hidrokarbon Aromatik
1.3 Hidrokarbon Aromatik

Pengertian

Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling


sederhana. Dari namanya, senyawa hidrokarbon adalah senyawa
karbon yang hanya tersusun dari atom hidrogen dan atom karbon.
Dalam kehidupan sehari- hari banyak kita temui senyawa hidrokarbon,
misalnya minyak tanah, bensin, gas alam, plastik dan lain-lain.
Hidrokarbon aromatik yang terkecil adalah benzena, yang hanya
memiliki satu cincin. Benzena merupakan suatu senyawa hidrokarbon
dengan rumus molekul C6H6, dan rumus strukturnya merupakan
rantai lingkar (siklis) dengan ikatan rangkap selang- seling.
Bahan Kimia

Korosif
1.4 Korosif

Pengertian Contoh

Korosif adalah sifat suatu subtantsi yang Contoh bahan kimia yang bersifat
dapat menyebabkan benda lain hancur korosif antara lain asam sulfat,asam
atau memperoleh dampak negatif. astetat,asam klorida dan lain-lain.
Korosif dapat menyebabkan kerusakan
pada mata, kulit, sistem pernapasan, dan
banyak lagi.
Bahan Kimia

Sabun & Detergen


1.5 Sabun dan Detergen

Sabun Detergen
Bahan pembersih memiliki beberapa Deterjen adalah campuran
bentuk, diantaranya sabun, deterjen dan berbagai bahan, yang digunakan
produk pembersih lainnya. Sabun untuk membantu pembersihan dan
berbeda dengan deterjen, karena sabun terbuat dari bahan-bahan turunan
terbuat dari lemak hewani, sedangkan minyak bumi.
deterjen terbuat dari senyawa kimia
buatan serta dilakukan penambahan zat
aditif, sehingga terlihat lebih menarik.
Sabun merupakan pembersih yang
dibuat dengan reaksi kimia antara kalium
atau natrium dengan asam lemak dari
minyak nabati atau lemak hewani.
1.5 Komponen Sabun dan Detergen

Komponen Sabun

1. Minyak/Lemak merupakan senyawa lipid yang memiliki struktur berupa ester dari gliserol.
jenis minyak atau lemak yang digunakan adalah minyak nabati atau lemak hewan
2. Alkali yang umum digunakan dalam proses saponifikasi adalah NaOH, KOH, Na2CO3,
NH4OH, dan ethanolamines.
3. Bahan Pendukung digunakan untuk membantu proses penyempurnaan sabun hasil
saponifikasi (pegendapan sabun dan pengambilan gliserin) sampai sabun menjadi produk yang
siap dipasarkan. Bahan-bahan tersebut adalah NaCl (garam) dan bahan-bahan aditif.
1.5 Komponen Sabun dan Detergen

Komponen Detergen
1. Surfaktan (surface active agent) merupakan bahan utama deterjen zat aktif permukaan yang
mempunyai ujung berbeda yaitu hydrophile (suka air) dan hydrophobe (suka lemak). Pada
deterjen ini, jenis muatan yang dibawa surfaktan adalah anionik. Kadang ditambahkan
surfaktan kationik sebagai bakterisida (pembunuh bakteri).
2. Builder (Permbentuk) berfungsi meningkatkan efisiensi pencuci dari surfaktan dengan cara
menon-aktifkan mineral penyebab kesadahan air:
3. Filler (pengisi) adalah bahan tambahan deterjen yang tidak mempunyai kemampuan
meningkatkan daya cuci, tetapi menambah kuantitas.
4. Additives adalah bahan suplemen / tambahan untuk membuat produk lebih menarik, misalnya
pewangi, pelarut, pemutih, pewarna dst, tidak berhubungan langsung dengan daya cuci
deterjen. Additives ditambahkan lebih untuk maksud komersialisasi produk.
Sabun Batang
01. Click here to add a subtitle
Shower Gel
04. Click here to add a subtitle
Sabun Cair
Jenis Sabun 02. Click here to add a subtitle

Sabun Antiseptik
05.
Sabun Gel
03. Click here to add a subtitle
Jenis Detergen

Berdasarkan Senyawa Berdasarkan Senyawa Berdasarkan Kandungan


Organik Organik yang Dikandung Gugus Aktif
Detergen Cair Detergen Jenis Keras
Detergen Anionik (DAI)
Detergen Krim Detergen Jenis Lunak
Detergen Nonionik
Detergen Bubuk Detergen Amfoterik
Detergen Krim
Bahan Kimia

Anorganik
1.6 Anorganik

Pengertian Ciri - ciri

Senyawa Anorganik yaitu senyawa • Berasak dari sumber daya alam

pada alam yang pada umumnya mineral (bukan makhluk hidup)


menyusun material / benda tak • Tidak mudah terbakar

hidup • Struktur sederhana


• Terdapat beberapa unsure
karbon pada senyawa anorganik
• Dapat larut dalam pelarut air atau
organik
1.6 Anorganik

Struktur Contoh
• Asam
Struktur senyawa anorganik dapat dijelaskan Adalah suatu zat yang dapat memberi proton(ion
dengan menggunakan teori VSEPR atau H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau
dapat menerima pasangan elektron bebbas dari
secara sederhana dengan teori valensi. suatu basa. Asam dibagi menjadi 2 yaitu :
Namun, beberapa senyawa dalam kelompok Asam yang tidak mengandung oksigen
Asam yang mengandung oksigen
ini sangat peting baik dari sudut pandang • Basa
teori maupun praktis Adalah senyawa yang dapat menghasilkan ion
logam/gugus lain yang bermuatan positif serta
gugus hidroksil (OH-) yang bermuatan negatif
• Garam
Garam terbentuk dari asam bila semua atom H
diganti dengan logam. Terbentuk dari basa bila
semua gugus OH diganti dengan sisi asam
Bahan Kimia

CO dan Pestisida
1.7 CO dan Pestisida

CO Pestisida
1. Karbon monoksida dapat di buat secara 1. Bahan yang digunakan untuk
komersil dengan hydrogen melalui mengendalikan populasi jasad yang
pembentukan uap kembali atau dianggap sebagai pest (hama) yang secara
pembakaran sebagai hidrokarbon langsung maupun tidak langsung merugikan
2. Gas ini tidak berwarna dan mempunyai kepentingan manusia.
titidk didih -190 2. pestisida yang digunakan untuk
3. Dapat di gunakan sebagai bahan industri pemberantasan vektor penyakit menular
4. Campuran gas yang mengandung (serangga, tikus) atau untuk pengendalian
karbon monoksida, telah lama di hama di rumah-rumah, pekarangan, tempat
gunakan sebagai bahan bakar kerja, tempat umum lain, termasuk sarana
nagkutan dan tempat
penyimpanan/pergudangan ( Depkes ,2004)
Racun Dalam Makanan
dan Hewan
Racun

Senyawa Beracun Alamiah


2.1 Senyawa Beracun Alamiah

Kentang Singkong
Kadar glikoalkoid yang tinggi dapat menimbulkan rasa Sianida dalam singkong dapat menyebabkan, antara lain
seperti terbakar di mulut, sakit perut, mual dan muntah. menyempitan saluran nafas, mual, muntah, sakit kepala,
bahkan pada kasus berat dapat menimbulkan
01 02 kematian

03 04
Jengkol Bayam
Asam jengkolat dapat menyebabkan keracunan yang Asam oksalat yang terlalu besar dapat mengakibatkan
ditandai dengan mual dan susah buang air kecil, defisiensi nutrient, terutama kalsium dan mengiritasi
karena tersumbatnya saluran kencing. saluran pencernaan terutama lambung
Racun

Senyawa Beracun Sintetis


2.2 Senyawa Beracun Sintetis

Sakarin Nitrosamin
bubuk kristal putih, tidak berbau dan sangat manis, bahan kristal yang tak berwama atau sedikit semu
kira-kira 550 kali lebih manis dari pada gula biasa kuning. Ia dapat berbentuk sebagai bubuk, butir-butir
atau bongkahan dan tidak berbau.
01 02

03 04
MSG (Monosodium Glutamat) Zat Pewarna Sintetis
Penyedap masakan dan sangat populer di kalangan Dari hasil pengamatan di pasar-pasar ditemukan 5 zat
para ibu rumahtangga, warung nasi dan rumah makan pewarna sintetis yang paling banyak digemari di
Indonesia adalah warna merah, kuning, jingga, hijau
dan coklat
Racun

Senyawa Beracun Dari Mikroba


2.3 Senyawa Beracun Sintetis

Escherichia coli Staphylococcus aureus


E. coli merupakan mikroflora alami yang terdapat pada Staphylococcus aureus terdapat pada rongga hidung,
saluran pencernaan manusia dan hewan. kulit, tenggorokan, dan saluran pencernaan manusia dan
Enterotoksigenik E. coli merupakan penyebab diare hewan.
01 02

03 04
Salmonella Shigella
Salmonella bersifat patogen pada manusia dan hewan Shigella merupakan bakteri patogen di usus manusia
lainnya, dan dapat menyebabkan demam enterik dan dan primata penyebab shigella (disentri basher).
gastroentritis.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai