Obat Bahan Kimia
Obat Bahan Kimia
Pengertian
Bahan Kimia
Alkohol
1.1 Alkohol
Pengertian Penggunaan
Solvent
1.2 Solvent
Hidrokarbon Aromatik
1.3 Hidrokarbon Aromatik
Pengertian
Korosif
1.4 Korosif
Pengertian Contoh
Korosif adalah sifat suatu subtantsi yang Contoh bahan kimia yang bersifat
dapat menyebabkan benda lain hancur korosif antara lain asam sulfat,asam
atau memperoleh dampak negatif. astetat,asam klorida dan lain-lain.
Korosif dapat menyebabkan kerusakan
pada mata, kulit, sistem pernapasan, dan
banyak lagi.
Bahan Kimia
Sabun Detergen
Bahan pembersih memiliki beberapa Deterjen adalah campuran
bentuk, diantaranya sabun, deterjen dan berbagai bahan, yang digunakan
produk pembersih lainnya. Sabun untuk membantu pembersihan dan
berbeda dengan deterjen, karena sabun terbuat dari bahan-bahan turunan
terbuat dari lemak hewani, sedangkan minyak bumi.
deterjen terbuat dari senyawa kimia
buatan serta dilakukan penambahan zat
aditif, sehingga terlihat lebih menarik.
Sabun merupakan pembersih yang
dibuat dengan reaksi kimia antara kalium
atau natrium dengan asam lemak dari
minyak nabati atau lemak hewani.
1.5 Komponen Sabun dan Detergen
Komponen Sabun
1. Minyak/Lemak merupakan senyawa lipid yang memiliki struktur berupa ester dari gliserol.
jenis minyak atau lemak yang digunakan adalah minyak nabati atau lemak hewan
2. Alkali yang umum digunakan dalam proses saponifikasi adalah NaOH, KOH, Na2CO3,
NH4OH, dan ethanolamines.
3. Bahan Pendukung digunakan untuk membantu proses penyempurnaan sabun hasil
saponifikasi (pegendapan sabun dan pengambilan gliserin) sampai sabun menjadi produk yang
siap dipasarkan. Bahan-bahan tersebut adalah NaCl (garam) dan bahan-bahan aditif.
1.5 Komponen Sabun dan Detergen
Komponen Detergen
1. Surfaktan (surface active agent) merupakan bahan utama deterjen zat aktif permukaan yang
mempunyai ujung berbeda yaitu hydrophile (suka air) dan hydrophobe (suka lemak). Pada
deterjen ini, jenis muatan yang dibawa surfaktan adalah anionik. Kadang ditambahkan
surfaktan kationik sebagai bakterisida (pembunuh bakteri).
2. Builder (Permbentuk) berfungsi meningkatkan efisiensi pencuci dari surfaktan dengan cara
menon-aktifkan mineral penyebab kesadahan air:
3. Filler (pengisi) adalah bahan tambahan deterjen yang tidak mempunyai kemampuan
meningkatkan daya cuci, tetapi menambah kuantitas.
4. Additives adalah bahan suplemen / tambahan untuk membuat produk lebih menarik, misalnya
pewangi, pelarut, pemutih, pewarna dst, tidak berhubungan langsung dengan daya cuci
deterjen. Additives ditambahkan lebih untuk maksud komersialisasi produk.
Sabun Batang
01. Click here to add a subtitle
Shower Gel
04. Click here to add a subtitle
Sabun Cair
Jenis Sabun 02. Click here to add a subtitle
Sabun Antiseptik
05.
Sabun Gel
03. Click here to add a subtitle
Jenis Detergen
Anorganik
1.6 Anorganik
Struktur Contoh
• Asam
Struktur senyawa anorganik dapat dijelaskan Adalah suatu zat yang dapat memberi proton(ion
dengan menggunakan teori VSEPR atau H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau
dapat menerima pasangan elektron bebbas dari
secara sederhana dengan teori valensi. suatu basa. Asam dibagi menjadi 2 yaitu :
Namun, beberapa senyawa dalam kelompok Asam yang tidak mengandung oksigen
Asam yang mengandung oksigen
ini sangat peting baik dari sudut pandang • Basa
teori maupun praktis Adalah senyawa yang dapat menghasilkan ion
logam/gugus lain yang bermuatan positif serta
gugus hidroksil (OH-) yang bermuatan negatif
• Garam
Garam terbentuk dari asam bila semua atom H
diganti dengan logam. Terbentuk dari basa bila
semua gugus OH diganti dengan sisi asam
Bahan Kimia
CO dan Pestisida
1.7 CO dan Pestisida
CO Pestisida
1. Karbon monoksida dapat di buat secara 1. Bahan yang digunakan untuk
komersil dengan hydrogen melalui mengendalikan populasi jasad yang
pembentukan uap kembali atau dianggap sebagai pest (hama) yang secara
pembakaran sebagai hidrokarbon langsung maupun tidak langsung merugikan
2. Gas ini tidak berwarna dan mempunyai kepentingan manusia.
titidk didih -190 2. pestisida yang digunakan untuk
3. Dapat di gunakan sebagai bahan industri pemberantasan vektor penyakit menular
4. Campuran gas yang mengandung (serangga, tikus) atau untuk pengendalian
karbon monoksida, telah lama di hama di rumah-rumah, pekarangan, tempat
gunakan sebagai bahan bakar kerja, tempat umum lain, termasuk sarana
nagkutan dan tempat
penyimpanan/pergudangan ( Depkes ,2004)
Racun Dalam Makanan
dan Hewan
Racun
Kentang Singkong
Kadar glikoalkoid yang tinggi dapat menimbulkan rasa Sianida dalam singkong dapat menyebabkan, antara lain
seperti terbakar di mulut, sakit perut, mual dan muntah. menyempitan saluran nafas, mual, muntah, sakit kepala,
bahkan pada kasus berat dapat menimbulkan
01 02 kematian
03 04
Jengkol Bayam
Asam jengkolat dapat menyebabkan keracunan yang Asam oksalat yang terlalu besar dapat mengakibatkan
ditandai dengan mual dan susah buang air kecil, defisiensi nutrient, terutama kalsium dan mengiritasi
karena tersumbatnya saluran kencing. saluran pencernaan terutama lambung
Racun
Sakarin Nitrosamin
bubuk kristal putih, tidak berbau dan sangat manis, bahan kristal yang tak berwama atau sedikit semu
kira-kira 550 kali lebih manis dari pada gula biasa kuning. Ia dapat berbentuk sebagai bubuk, butir-butir
atau bongkahan dan tidak berbau.
01 02
03 04
MSG (Monosodium Glutamat) Zat Pewarna Sintetis
Penyedap masakan dan sangat populer di kalangan Dari hasil pengamatan di pasar-pasar ditemukan 5 zat
para ibu rumahtangga, warung nasi dan rumah makan pewarna sintetis yang paling banyak digemari di
Indonesia adalah warna merah, kuning, jingga, hijau
dan coklat
Racun
03 04
Salmonella Shigella
Salmonella bersifat patogen pada manusia dan hewan Shigella merupakan bakteri patogen di usus manusia
lainnya, dan dapat menyebabkan demam enterik dan dan primata penyebab shigella (disentri basher).
gastroentritis.
Terimakasih