Zink klorida adalah zat hygroskopik mudah larut dalam air dan spiritus. Larutan yang
encer biasanya keruh, karena terbentuk HCl dan zinkoksiklorida, tetapi dengan
penambahan sedikit HCl atau zat yang bereaksi asam akan jernih kembali. Asam
salisilat dapat juga melarutkan kembali zinkoksiklorida, asal saja kadar ZnCl tidak
melebihi 4%. Umumnya garam-garam Zn jangan dicampur dengan tannin, zat samak
lainnya. Alkalikarbonat, borax, sapones alkali fosfat. Melarutkan zinkklorida
sebaiknya dengan air banyak. Bila tidak akan timbul endapan setelah disaring.
Obat kumur biasanya didefinisikan sebagai sediaan larutan dengan rasa yang
nyaman, mengandung antimikroba yang berguna untuk menyegarkan mulut. Obat
kumur merupakan sediaan cair dengan viskositas atau kadar kekentalan yang tidak
terlalu kental dan tidak terlalu cair dengan rasa yang enak (Rieger, 2001). Menurut
Backer (1990), obat kumur adalah larutan yang biasanya mengandung bahan
penyegar nafas, astrigen, demulsen, atau surfaktan atau antibakteri untuk
menyegarkan dan pembersihan saluran pernapasan yang pemakainnya dengan
berkumur.
Menurut Saragin dan Gershon (1972), secara garis besar, obat kumur dalam
penggunaanya dibedakan menjadi tiga yaitu:
1. Sebagai kosmetik, hanya membersihkan, menyegarkan, dan/atau menghilangkan bau
mulut.
2. Sebagai terapeutik, untuk perawatan penyakit pada mukosa atau ginggiva,
pencegahan karies gigi atau pengobatan infeksi saluran pernafasan.
3. Sebagai kosmetik dan terapeutik.
Berdasarkan komposisinya, Saragin dan Gershon (1972) menggolongkan obat
kumur dalam berbagai jenis, yaitu;
1. Obat kumur untuk kosmetik; terdiri atas air (dan boasanya alcohol), flavor, dan zat
pewarna. Biasanya mengandung surfaktan dengan tujuan meningkatkan kelarutan
minyak atsiri
2. Obat kumur yang mempunyai tujuan utama untuk menghilangkan atau bakteri yang
biasanya terdapat dalam jumlah besar dalam saluran nafas. Komponen antiseptic dari
obat kumur ini memegang peranan utama untuk mencapai tujuan tersebut.
3. Obat kumur yang bersifat sebagai astringent, dengan maksud member efek langsung
pada mukosa mulut, juga mengurangi flokulasi dan presipitasi protein ludah sehingga
dapat dihilangkan secara mekanis
4. Obat kumur yang pekat yang penggunaannya perlu diencerkan terlebih dahulu.
5. Obat kumur yang didapar, aktifitasnya tergantung pada pH larutan. Pada suasana
alkali dapat mengurangi mucinous deposit dengan dispersi dari protein.
6. Obat kumur untuk deodorant, tergantung dari aktifitas antibakteri, atau mekanisme
lain untuk mendapatkan efek tersebut
7. Obat kumur untuk terapeutik, diformulasikan untuk meringankan infeksi, mencegah
karies gigi dan untuk meringankan kondisi patologis pada mulut, gigi atau
tenggorokan.
METODE PEMBUATAN
1. Bahan