2.Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, pendidikan kesehatan yang tanggap
terhadap budaya dan pelayanan menyeluruh dimasyarakat dalam rangka untuk meningkatkan
kehidupan keluargayang sehat, perencanaan kehamilan dan kesiapan menjadi orang tua
3. Bidan memberi asuhan antenatal bermutu tinggi untuk mengoptimalkan kesehatan selama
kehamilan yang meliputi: deteksi dini, pengobatan atau rujukan dari komplikasi tertentu
4. Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, tanggap terhadap kebudayaan
setempat selama persalinan, memimpin selama persalinan yang bersih dan aman,
menangani situasi kegawatdaruratan tertentuuntuk mengoptimalkan kesehatan
wanita dan bayinya yang baru lahir
5. Bidan memberikan asuhan pada ibu nifas dan mneyusui yang bermutu tinggi dan
tanggap terhadap budaya setempat
6. Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, komprehensif pada bayi baru lahir
sehat sampai dengan 1 bulan
7. Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, komperhensif pada
bayi dan balita sehat (1 bulan – 5 tahun)
8. Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi dan komperhensif pada keluarga,
kelompok dan masyarakat sesuai dengan budaya setempat
9. Melaksanakan asuhan kebidanan pada wanita/ibu dengan gangguan
sistem reproduksi
Berita Terkini
Seorang bidan desa asal Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan
Utara bernama Margaret menerima penghargaan dari Ibu Negara
Iriana Joko Widodo, sebagai perempuan berjasa dan berprestasi di
bidang kesehatan.
Sebagai bidan di desa terpencil, sehari-hari saya melayani kesehatan
ibu dan anak, karena tidak ada petugas kesehatan yang lain jadi saya
melakukan pelayanan kesehatan umum, mulai dari remaja, usia
produktif, dan juga lansia. Dengan penuh semangat di tengah
keterbatasan akses transportasi, Margaret juga memberikan pelayanan
pemantau pada pasien gangguan jiwa, pelayanan kesehatan kelompok
melalui Posyandu dengan rincian 10 Posyandu kelas balita, 10 kelas
ibu hamil, pelayanan Keluarga Berencana, dan penyuluhan pola hidup
bersih dan sehat atau PHBS. Walau kesulitan akses harus dihadapinya,
namun hal itu tidak menyurutkan semangatnya.
Dengan berjalan kaki dan menggunakan transportasi air bidan Margaret melaksanakan tugasnya. Untuk menuju ke
Puskesmas induk di Binter, Margaret membutuhkan waktu empat jam, ke Puskesmas Rujukan PONED enam jam dan
rujukan ke RS terdekat yaitu ke rumah sakit umum Malinau membutuhkan waktu delapan jam. Untuk ke Kota
Nunukan membutuhkan waktu 10-12 jam. Selain sebagai petugas kesehatan, Margaret juga aktif sebagai anggota
PKK yang pernah menerima penghargaan di kecamatan pada saat HUT RI 17 Agustus 2022.
Margaret mengatakan, dalam kesehariannya dapat melayani pasien rata-rata 10 hingga 20 orang per-hari, dan yang
paling menjadi tantangannya adalah sebisa mungkin memberikan edukasi dan pemahaman kepada Ibu hamil agar
sebelum mendekati hari persalinan sudah harus keluar dari desa untuk mendekati fasilitas kesehatan yang terstandar.
Ia mengatakan, mengingat sulitnya akses dan transportasi untuk mencapai fasilitas kesehatan dan rujukan, sangat
penting untuk melakukan rujukan dini, terencana agar tidak terjadi keterlambatan pertolongan untuk ibu ibu hamil yg
akan bersalin.
Margaret juga membagi waktunya untuk membimbing dan membina para kader Posyandu. "Di luar rutinitas saya
sebagai tenaga kesehatan, saya juga membimbing dan membina kader Posyandu, menjadi koordinator tim
pendamping keluarga berisiko stunting untuk 10 desa, juga aktif di organisasi PKK desa," ujar Wanita yang lahir 34
tahun lalu di Kecamatan Lumbis ini mengatakan penghargaan yang diterimanya tidak lepas dari kinerja, ketulusan,
serta kerja sama dari rekan rekannya.
1.
Terima Kasih