Kul 5 - Preliminary Prosecution and Prosecution
Kul 5 - Preliminary Prosecution and Prosecution
Surat Dakwan
Narendra Jatna, SH, LLM.
1
CRIMINAL PROCEDURE
Restoratif Justice
Hearing/Trial
Legal Remedies Court Judgment dan Diversi (SPPA)
Examination
Quasi Seponeering
INVESTIGATIVE INVESTIGATOR
DOSSIER OF
ATTORNEY (P-16)
INVESTIGATION TO COMPLETE
COMPLETION?
D.ATTORNEY:
COMPLETE = P-21
DISTRICT
(RESPONSIBLE INVESTIGATOR ATTORNEY (P-19)
FOR THE To COMPLETE CHECK
EVIDENCE & COMPLETION
SUSPECT)
DA DRAFT
BILL OF COURT
INDICTMENT
Kewajiban Penuntutan
Jaksa wajib menuntut/tidak?
Common Law: Individual Prosecution. Tidak
membedakan ketat Hk Pidana & Hk. Administrasi.
Negara masuk ketika ada hal prinsipal, tidak berarti
menghapus kewenangan individu melakukan
penuntutan. Jaksa = tidak dominus litis. Judge Made
Law di Putusan Pengadilan. Penuntutan oleh Profesional,
dhi Lawyer (Termasuk Hakim, JPU, Lawyer). Jika Jaksa
tidak menuntut, individu bisa melakukan.
Eropa Continental: State Mandate. Du contrat Social,
kewenangan diserahkan kpd Negara. Ada offence
principal = ada batasan, mis: KUHP.
4
Pra penuntutan
Pasal 14 b KUHAP
Praktik: pratut saat masih disidik oleh
penyidik, SPDP sudah disampaikan, lalu
ada petunjuk dari kejaksaan.
Penuntut umum menyempurnakan
penyidikan, karena penyidikan merupakan
bagian penuntutan.
Jaksa: dominus litis
Prosecution by FD 5
Kewajiban Penuntutan
Jaksa wajib menuntut/tidak?
Eropa Continental: State Mandate.
Jadi JPU wajib menuntut atau tidak? Tidak ada
kewajiban Jaksa utk melakukan penuntutan.
Kejaksaan itu yudikatif atau eksekutif? Badan Peradilan
yang menjalankan fungsi yudikatif
Tugas Jaksa: Menjaga Konstitusi & Hak Penduduk
(Mencari Keseimbangannya) = Salah satunya di KUHP.
Ini yang disebut DOMINUS LITIS (Pemilik Perkara).
Bisa jadi berkas lengkap tapi tidak dituntut, karena tidak
ada manfaatnya.
6
PERJA No. 15 Thn 2020
Jaksa wajib menuntut/tidak?
Jaksa bisa tidak menuntut, dengan syarat2 tertentu
7
PERJA No. 15 Thn 2020
Ini bukan DPA (Defferred Prosecution Agreement), karena JPU
mengambil sbg Dominus Litis, bukan individual Prosecution.
DPA cocok untuk Common Law = individual Prosecution (dengan
perjanjian).
Indonesia = Eropa Continental = State Prosecution (mandat
diberikan oleh negara).
Seharusnya Police Discretion untuk public safety, bukan utk
penegakan hukum (Kaitannya dengan Perkapolri No. 1/ 2020) –
kaitannya dgn penertiban. Jika utk pidananya urusan Kejaksaan.
8
Kewajiban Penuntutan
Fungsi Polisi:
Salah satunya: fungsi penyelidik di bawah Jaksa Agung.
Sejarah Jaksa Berpisah dengan Mahkamah Agung. (Lihat
Buku Daniel S. Lev).
9
Pra Penuntutan
Alasan Prapenuntutan:
• Pembedaan secara fungsional
pada Presiden).
Sistem HIR:
Hakim = Gezitende Magistraate
Jaksa = Gestander Magistraate
Kepolisian = Hulp Magistraate 10
Prosedur Pra Penuntutan
Definisi: Ps. 14 B KUHAP: salah satu wewenang
JPU.
Hanya ada satu pasal di KUHAP
Tidak ada penjelasan lebih lanjut.
Penyidik memilih Pasal, bukan JPU.
Pdhal di KUHAP penyempurna penyidikan adalah
JPU.
Hal ini dilakukan untuk mempersempit Dominus
Litis JPU.
Jaksa = bagian badan yudisiil yang menjalankan
fungsi eksekutif. Kelembagaan eksekutif, tapi fungsi
menuntutnya independen.
11
Prosedur Pra Penuntutan
Lihat Prosedur: Ps.110 n Ps.138
- Proses penyempurnaan berkas Penyidikan perkara
berdasarkan petunjuk PU. Tidak ada batas waktu dan
tidak ada sanksi jika tidak dikembalikan, tidak ada
check and balance.
- Sistem di Indonesia diciptakan seperti demikian. Sejak
12
Prosedur Pra Penuntutan
Posisi Polisi: Maintaining the power.
RKUHAP: Hakim Pemeriksa Pendahuluan, mencek
secara formil dan materiil apakah berkas sudah
lengkap.
KUHAP: Jaksa Peneliti: memeriksa berkas dan
membuat rencana dakwaan .
Terminologi:
- Magistrate Judge: USA: menentukan layak/tidak
berkas dilimpahkan, menguji upaya paksa.
- Rechter commisaries: Belanda, memerintahkan
penyidik lewat jaksa = investigating judge.
- Juge d’instruction: Perancis. Untuk penangkapan
penahanan oleh Juge detention et liberte. 13
Upaya paksa
Seharusnya asas necessitas = dilakukan atas
dasar perlu tidaknya dilakukan upaya paksa
Bukan untuk keperluan penyidikan. Seharusnya
pro-justisia = untuk kepentingan pengadilan
Tanpa court order = perintah pengadilan.
Dilakukan o/dominus litis = penyidik. Kecuali
penahanan.
14
Prosedur Pra Penuntutan
Sistem lain di Belanda/Perancis
-Sidang Terbuka, Jaksa datang menyatakan berkas
sudah lengkap dan bisa dilimpahkan, kemudian
ditetapkan oleh pengadilan. Jaksa ini disebut Juge
d’instruction. Semua upaya paksa dll harus ada
penetapan pengadilan. (check & balance = equal
arms= bisa dichallenge)
16
Prosedur
Dua tahap Pra Penuntutan (Art. 8 (3) KUHAP:
18
Kelengkapan BAP:
1. Formil:
dibuat oleh pejabat yang berwenang,
19
Kelengkapan BAP
2. Materiil:
PMH (secara formil dan materiil)? Kesalahan?
minimal 2AB? tempus delicti?
locus delicti? Kejelasan pelaku dan peran pelaku
serta kualitas pelaku.
Apakah TP termasuk TP khusus atau tidak?
Perlu/tidaknya berkas dipisah/digabung?
Prosecution by FD 20
BAP
Persyaratan Formil
- Identitas
- Delik aduan/biasa
- SPDP
- Panggilan/BA/SumpahSaksi dan Tersangka dan Ahli
- SKK
- BA Konfrontasi/Rekonstruksi
- VER
- Penangkapan/Penahanan/Penggeledahan
- Barang bukti
- Pemeriksaan surat
- Recidive
Persyaratan Materiil
- Tindak Pidana
- Tempus delicti
- Locus Delicti
- Pertanggungjawaban Pidana
- Kaitan dengan kekayaan negara
Prosecution by FD 21
HASIL PENELITIAN
BERKAS PERKARA
Syarat Formil Berkas Lengkap
Syarat Materill Berkas
dikembalikan
dengan petunjuk
Pemeriksaan
Tambahan
BERITA ACARA PELIMPAHAN
TERSANGKA
BARANG BUKTI
PENAHANAN
RENCANA
DAKWAAN
Prosecution by FD 23
PENUNTUTAN (1)
Definisi: Ps. 1 (7)
Kompetensi:
1. KUHAP: Ps. 13 jo. 137
a. Penuntut Umum (PU)
b. Penyidik atas kuasa PU:
Ps. 205
Prosecution by FD 24
Kompetensi (2)
2. Luar KUHAP:
a. TP HAM: PU Ad Hoc (PU
Prosecution by FD 25
Wewenang JPU
Definisi Pasal 13 KUHAP: PU=Jaksa,
melaksanakan penuntutan dan
penetapan hakim.
Pasal 14 KUHAP:
a. BAP (Lihat juga Pasal 138)
b. Melakukan Pra Penuntutan (Ps.138-
139 KUHAP)
Prosecution by FD 26
Wewenang JPU (2)
c. Berkaitan dengan Penahanan
d. Surat Dakwaan. Ps. 140 (1) & 143 (1) KUHAP
28
Putusan Hakim (4)
Putusan Hakim:
1. Vonis: oleh Kejaksaan
2. Penetapan: oleh JPU
Surat Dakwaan
Definisi upaya JPU utk dapat menghadirkan
suatu peristiwa pidana di masa lampau hadir ke
depan persidangan.
Isi: 5 W 1 H
Who, When, Where, What, Whose, Why, How.
Teori Tempus & Locus Delicti (Teori bekerjanya
alat, timbulnya akibat, mulainya perbuatan). Shg
ada kata2 “setidak2nya” – ini di Indonesia
Common Law beyond reasonable Doubt. Hanya
satu teori yang pasti.
30
Surat Dakwaan
Peristiwa umum – peristiwa hukum - peristiwa
pidana – klasifikasi delik = menyusun dakwaan.
Common Law: hanya mengenal 1 Jenis SD.
Kumulatif Dakwaan. (multiply indictment)
Kita mengenal banyak jenis Surat Dakwaan
SD Tunggal & Kumulatif. Konsekuensi adanya
concurcus realis dan C. Idealis.
31
Surat Dakwaan
SD Subsidair & Alternatif. JPU hanya membuktikan salah
1 pasal saja, konsekuensi dari bentuk delik. Berbeda di
segi pembuktiannya harus 1 demi 1.
Dibentuk gradual untuk Subsidiair. Mis: Pencurian Ps.
365, 363, 362 KUHP. (Primair dan Subsidiair & Lebih
subsidiair). Atau Ps. 340, 338 Pembuktian mulai dari
Primair – Sub – lebih Subsidair (mere subsidair) Pasal
351 KUHP (semua Delik Materiil).
Alternatif: Pasal 372 dan 378 KUHP sama2 barang ada
padanya. Untuk Ps. 372 KUHP bukan karena kejahatan,
untuk Ps. 378 karena kejahatan (Kebohongan). Ini beda
bab.
32