Anda di halaman 1dari 28

Pengantar Ilmu Ekonomi dan Bisnis

By : Zul Ammar, SE., ME

12. PERTUMBUHAN UANG DAN INFLASI

1
Bab ini akan menjawab pertanyaan tentang:
2

 Apakah itu uang? fungsi uang dalam perekonomian? dan jenis uang?

 Apa itu jumlah uang beredar? siapa yg mengaturnya? dan kebijakan apa yg bisa
dilakukan?
 Apa yg menentukan nilai uang?

 Apa itu inflasi? Bagaimana mengukurnya?


 Bagaimana kaitan inflasi dengan nilai uang?
 Apa yg membuat jumlah uang yg beredar dapat seimbang dengan jumlah uang
diminta oleh masyarakat?
 Apa yg terjadi jika uang dicetak lebih banyak?

 Apa penyebab utama suatu perekonomian mengalami inflasi?


 Apa itu pajak inflasi? Dan apa perbedaannya dengan pajak lainnya?

 Apakah inflasi menurunkan daya beli masyarakat dalam perekonomian?


 Mengapa inflasi menjadi masalah dan apa kerugian inflasi terhadap masyarakat?
Persediaan aset
Uang Digunakan untuk transaksi
Salah satu jenis kekayaan

Uang adalah Aset dalam perekonomian yang biasanya digunakan


untuk membeli barang dan jasa dari orang lain.

Inflasi adalah kenaikan tingkat harga secara rata-rata, dan harga


adalah tingkatan di mana uang ditukarkan untuk barang atau jasa.
 Uang berfungsi sebagai: alat tukar/transaksi, unit hitung, dan
penyimpan nilai/berjaga-jaga.
 Kemudahan uang dikonversi menjadi sesuatu yang lain seperti
barang dan jasa—kadang disebut likuiditas uang.
 Uang merupakan aset paling mudah dicairkan, namun uang masih
jauh dari sempurna sebagai penyimpai nilai. Karena ketika harga
naik, nilai uang justru turun, hubungan antara tingkat harga dan
nilai uang ini penting untuk memahami bagaimana uang
mempengaruhi perekonomian.
Uang adalah alat yang dengannya kita mengukur
transaksi ekonomi. Tanpanya, kita terpaksa
melakukan barter. Namun, barter membutuhkan
kebetulan ganda dari keinginan (double
coincidence of wants)—situasi yang jarang terjadi
di antara dua orang, masing-masing memiliki barang
yang lain inginkan pada waktu dan tempat yang
tepat untuk melakukan pertukaran.
Uang fiat (Fiat money) adalah
uang yg tidak memiliki nilai intrinsik, yg ditetapkan
menurut dekrit/keputusan pemerintah. Ex: uang kartal
(kertas,logam,giro/cek) dan giral (deposito, dsb)

Uang komoditas (Commodity money)


adalah uang yang punya nilai intrinsik. Ex: uang
emas dan perak

Nilai intrinsik adalah sesuatu barang akan memiliki


nilai, walau tidak digunakan sebagai uang
Jika orang menggunakan emas sebagai uang,
perekonomian dikatakan menggunakan
standar emas (gold standard).
Awal Mula Pemerintah dapat terlibat dalam sistem moneter
Uang Fiat untuk membantu rakyat mengurangi biaya
transaksi. Menggunakan emas sebagai mata uang
adalah mahal karena kemurnian dan beratnya harus
diverifikasi. Juga, koin lebih banyak yg harus
disediakan dari batangan emas.

Pemerintah lalu menerima emas dari publik untuk


ditukar dengan sertifikat emas (lembaran kertas) yang
bisa ditukar dengan emas. Jika orang percaya
pemerintah akan memberi mereka emas bila diminta,
maka mata uang tersebut akan sama berharganya dengan
emas itu sendiri. Kelebihannya, lebih mudah membawa
kertas daripada emas. Hasil akhirnya adalah karena tak
ada yang meminta emas lagi dan semua orang menerima
kertas, kertas itu memiliki nilai dan berperan sebagai
uang.
Jumlah uang beredar (money supply) adalah jumlah uang yang tersedia.
Kontrol atas jumlah uang beredar disebut kebijakan moneter (monetary
policy). Di Indonesia, kebijakan moneter dilakukan oleh institusi
setengah independen yang disebut bank sentral. Bank sentral di RI
disebut Bank Indonesia.
Bank Sentral mengendalikan jumlah
uang beredar dalam 3 cara :

Melakukan Operasi Pasar-Terbuka


(membeli dan menjual obligasi pemerintah)

Mengubah persyaratan cadangan (jarang


b li ga s i P ethm ertin taahtes
ed St s ed
O The bearer ond is herebyrinrcoimpile
f e Un i p
digunakan).
o the p
ur y b h it
Treas ayment of erest whic d
ep t te
the r lus the in terms sta
p e
value through th
u r s
in c epay
th ere
of . tly r
l ju s
s wi l re ty an d
t e d S tat e e n t i
ni s

Mengubah tingkat diskonto yang bank-


The U rers in it nder any
ea u
its b t default
no
wi ll c e s .
r c u m s ta n
ci
t
siden
e Pre

bank anggota (tak memenuhi persyartan


of th
tu re
Si gna
____
__ ___
_ _ __ _
__ ___

cadangan) bayar untuk meminjam dari


bank sentral.
Untuk meningkatkan jumlah uang beredar :
sury B ond
USThe. beTarrerboeofndathise Uheniretebyd Stprompleised
ates Bank sentral membeli obligasi pemerintah dan
membayarnya dengan uang baru.
y ci
Treasur the prin
yment of hich it
the repa the interest w ated
us st
value pl ugh the terms
ro
incurs th
thereof. pay
justly re
es will
ted Stat and
The Uni in its entirety
ers y
its bear under an
default
will not
rc um st ances.
ci
t
Presiden

Untuk menurunkan jumlah uang beredar :


e of the
Signatur
___
____ ______
______

Bank sentral menjual obligasi pemerintah dan


menerima uang yang ada di masyarakat dan lalu
menghancurkannya.
Syarat Cadangan :
Bank sentral sentral menetapkan regulasi jumlah
cadangan minimum yang harus dipegang oleh
ond
bank dibandingkan dengan simpanan totalnya,
sury B
USThe. beTarrerboeofndathise Uheniretebyd Stprompleised
sehingga dapat mengurangi pinjmanan dan
ates

y ci
Treasur the prin
yment of hich it
the repa the interest w ated
us st
value pl ugh the terms

menurunkan jumlah uang beredar.


ro
incurs th
thereof. pay
justly re
es will
ted Stat and
The Uni in its entirety
ers y
its bear under an
default
will not
rc um st ances.
ci
t
Presiden
e of the
Signatur
___
____ ______
______

Tingkat Diskonto:
Bank sentral menetapkan tingkat bunga pinjaman
yang diberikan oleh bank sentral untuk bank-bank
dibawahnya.
 Didalam perekonomian, sebagian besar harga cenderung naik dari
waktu ke waktu. Kenaikan tingkat harga secara menyeluruh ini
disebut dengan inflasi.
 Sebelumnya kita telah mempelajari bagaimana mengukur tingkat
inflasi, yaitu persentase perubahan dalam IHK (index harga
konsumen), deflator PDB ataupun index2 lainnya.
 Dari index harga ini, bisa dilihat selama 37 terakhir, harga 2 dinegara
Asia telah naik dengan rata2 8% pertahun, sehingga diakumulasikan
menyebabkan kenaikan tingkat harga sebesar 17 kali lipat.
 Walaupun inflasi terlihat menjadi hal yg biasa terjadi dalam sejarah,
namun terdapat perbedaan inflasi pada suatu periode dg periode
lainnya.
 Misalkan kita mengamati harga beras selama beberapa
dekade. Terlihat bahwasanya harga beras naik orang tetap
bersedia menukarkan uangnya dengan beras.
Kemungkinan besar orang tetap membeli beras bahkan
lebih banyak dari sebelumnya, karena nilai uang yg telah
berkurang.
 Kenaikan tingkat harga berarti nilai uang lebih rendah
karena setiap lembar mata uang hanya dapat membeli
barang/jasa lebih sedikit.
 Jadi, dari hal diatas inflasi merupakan fenomena
perekonomian yg berkaitan erat dengan nilai tukar.
 Untuk lebih mudah Misalkan P adalah tingkat harga, disisi
lain P mengukur jumlah unit mata uang yg diperlukan
untuk membeli barang/jasa.
 Jadi jumlah barang/jasa yg dapat dibeli dengan unit mata
uang sama dengan 1/P.
 Dengan kata lain, jika P adalah harga barang/jasa yg diukur
dengan uang, 1/P adalah nilai uang yg diukur dengan
barang dan jasa.
 Jadi ketika tingkat harga keseluruhan naik, maka nilai
uang akan turun.
Jumlah Uang Beredar, Permintaan Uang, dan
Keseimbangan
15

 Apa yg menentukan nilai uang? Jawabannya sama seperti dalam


perekonomian lainnya yaitu penawaran dan permintaan (uang).
 Penawaran uang ditentukan oleh bank sentral dan sistem perbankan,
sehingga menentukan berapa banyak jumlah uang beredar.
 Permintaan uang ditentukan oleh berapa banyak kekayaan yang
ingin dimiliki oleh orang-orang dalam bentuk likuid.
 Banyak variabel yg mempengaruhi permintaan uang, namun
terdapat satu variabel penting yaitu TINGKAT HARGA RATA-RATA
dalam perekonomian.
 Semakin tinggi harga suatu barang, semakin banyak uang yg
dibutuhkan untuk transaksi, dan semakin banyak uang yg ingin
dimiliki seseorang. (Artinya, tingkat harga tinggi berarti nilai uang
rendah), shga meningkatkan jumlah permintaan uang.
Keseimbangan Penawaran dan Permintaan Uang
16

 Apa yg membuat jumlah uang yg beredar di bank sentral dapat


seimbang dengan jumlah uang diminta oleh masyarakat?
Jawabannya tergantung pada horizon waktu.
 Pada bab berikutnya kita akan membahas dalam jangka pendek
keseimbangan ditentukan oleh Tingkat Suku Bunga. Sementara
dalam jangka panjang tingkat harga keseluruhan
menyesuaikan diri dengan tingkat keseimbangan
penawaran dan permintaan uang.
 Jika tingkat harga di atas titik keseimbangan, masyarakat ingin
menyimpan uang lebih banyak daripada yg telah dicetak oleh bank
sentral. Jadi tingkat harga harus turun untuk menyeimbangkan
penawaran dan permintaan. Jika tingkat harga dibawah titik
keseimbangan, orang-orang akan ingin memiliki uang lebih sedikit
daripada yg telah dicetak oleh bank sentral, dan tingkat harga harus
naik untuk menyeimbangkan penawaran dan permintaan.
Bagaimana Penawaran dan Permintaan Uang
Menentukan Tingkat Harga Keseimbangan
17

Nilai Uang Tingkat Harga


Penawaran
uang (S)
1 1

¾ 1,33

A
½ 2

Permintaan
¾ uang (D) 4

Jumlah uang Jumlah Uang


beredar yg
ditetapkan bank
Peningkatan Jumlah Uang Beredar
Misalkan dg injeksi moneter dengan mencetak uang kertas lebih banyak
18

Nilai Uang Tingkat Harga


MS1 MS2

1 1

¾ 1,33

A
½ 2
Mengurangi Menaikkan
nilai uang tingkat harga

B Permintaan
¾ 4
uang (D)

M1 M2 Jumlah Uang
Peningkatan Jumlah Uang Beredar
19

 Perhatikan dampak dari perubahan kebijakan moneter dengan


meningkatkan jumlah uang beredar akan menggeser kurva
penawaran ke kanan MS1 ke MS2, dan keseimbangan berpindah dari
titik A ke titik B. Akibatnya nilai uang turun dari ½ menjadi ¼.
Dengan kata lain, ketika terjadi peningkatan jumlah uang
beredar menyebabkan uang menjadi lebih banyak
menyebabkan nilai uang turun dan peningkatan pada
tingkat harga.
 Penjelasan bagaimana tingkat harga ditentukan dan mengapa tingkat
harga dapat berubah seiring berjalannya waktu dinamakan teori
jumlah uang. Teori ini menyatakan bahwa jumlah uang yg
tersedia menentukan tingkat harga dan bahwa tingkat
pertumbuhan jumlah uang adalah penyebab utama inflasi.
Kenetralan Moneter (By: David Hume)
20
Untuk menjawab apakah perubahan dalam jumlah uang beredar (moneter) akan
berdampak terhadap variabel lain rii) ini akan dijawab melalui teori kenetralan
moneter.

Kenetralan Moneter  perubahan dalam jumlah uang beredar (variabel nominal)


tidak mempengaruhi variabel lain (variabel riil).

Variabel-variabel nominal  variabel yg diukur dalam unit moneter (uang)


Variabel-variabel riil  variabel yg diukur dalam unit fisik (output)

Dari prinsip kenetralan moneter menjelaskan bahwa peningkatan jumlah uang beredar
akan memungkinkan orang untuk meningkatkan permintaan terhadap output. Namun
dalam hal ini jumlah output dalam perekonomian tidak berubah. Karena jumlah
output (produksi brg/jasa) ditentukan oleh modal fisik, modal manusia, TK, dan
IPTEK, yg dalam hal ini tidak satupun yg berubah dengan adanya peningkatan jumlah
uang. Sehingga dengan semakin besar permintaan output ini akan mengakibatkan
inflasi. Kenaikan tingkat harga ini, pada akhirnya akan meningkatkan jumlah
permintaan uang, karena orang-orang akan menggunakan lebih banyak uang untuk
setiap transaksi, dibandingkan sebelumnya.
Pajak Inflasi
21

 Pajak Inflasi  Penghasilan yg dikumpulkan oleh


pemerintah dengan cara mencetak uang.
 Namun pajak inflasi tidak sama seperti pajak lain,
karena tidak ada yg menerima tagihan dari
pemerintah untuk pajak ini. Pajak inflasi ini lebih
tidak kentara. Ketika pemerintah mencetak uang,
tingkat harga naik, dan nilai uang didalam dompet
kita menjadi turun. Jadi, pajak inflasi seperti pajak yg
dikenakan kepada semua orang yg memegang uang.
Hubungan Uang, Inflasi dan Suku Bunga
22

 Suku bunga nominal adalah suku bunga yg anda ketahui


dari bank anda.
 Suku bunga riil adalah suku bunga nominal dikurangi
dengan tingkat inflasi.

Suku bunga riil = suku bunga nominal – tingkat inflasi

Suku bunga nominal = suku bunga riil + tingkat inflasi


Apakah Inflasi Menurunkan Daya Beli Masyarakat
23

 Jika kita bertanya kepada orang biasa, mengapa inflasi itu tidak baik,
ia akan berkata: inflasi menurunkan daya beli uang. Saat harga naik,
setiap unit pendapatan hanya akan mampu membeli barang/jasa
dengan jumlah yg lebih sedikit. Jadi, tampaknya inflasi secara
langsung menurunkan standar hidup.
 Namun, disisi lain mengungkapkan adanya kekeliruan dalam
jawaban ini, ketika harga naik, para pembeli barang dan jasa
membayar lebih banyak untuk barang dan jasa yg mereka beli.
Namun pada saat yg sama, para penjual memperoleh lebih banyak
uang untuk barang dan jasa yg mereka jual, karena dalam
perekonomian sisi pengeluaran akan sama dengan sisi pendapatan
(seperti yg dipelajari pada bab PDB). Jadi inflasi tidak
mengurangi daya beli masyarakat dalam perekonomian.
 Jika pendapatan nominal cenderung sama dengan kenaikan harga,
lalu mengapa inflasi menjadi masalah?
Dampak Inflasi
24

1. Energi dan waktu yg terbuang (biaya sol sepatu) ex : Banyaknya energi


dan waktu orang untuk menukarkan uangnya dengan barang ataupun
mata uang lain, karena adanya pajak inflasi.
2. Biaya menu  ex: biaya untuk mengubah label harga.
3. Harga relatif yg sulit diprediksi  ex : harga yg sudah ditetapkan di awal
tahun dinaikkan sesuai dengan inflasi, namun terkadang produsen salah
dalam memprediksi inflasi.
4. Kesalahan dalam perhitungan pajak akibat inflasi  ex : kita membeli
saham senilai $10 tahun 2010, lalu dijual saham itu senilai $50. menurut
hukum pajak kita memperoleh keuntungan sebesar 40%, yg harus
disertakan dalam pajak pendapatan, tanpa menghitung nilai inflasi.
5. Membuat kebingungan dan ketidaknyamanan  ex: sulit menghitung
keuntungan perusahaan ketika harga-harga naik.
6. Inflasi tidak terduga mengakibatkan redistribusi pendapatan  ex:
pinjaman $20.000 dengan bunga 8 persen, selama 10 tahun. Nilai dari
utang tersebut tergantung dari inflasi selama dekade itu.
Hiperinflasi didefinisikan sebagai inflasi yang melebihi 50 persen
per bulan, lebih dari 1 persen per hari.

Kerugian inflasi hampir tidak terlihat. Kerugian inflasi seperti


Biaya seperti biaya sol-sepatu dan biaya menu akan menjadi lebih
buruk pada kondisi hiperinflasi. Kemudian, ketika biaya jadi terlalu
besar dengan hiperinflasi, uang kehilangan perannya sebagai
penyimpan nilai, unit hitung dan media pertukaran. Barter atau
penggunaan uang komoditas akan lebih baik pada kondisi ini.
Jadi, inflasi rendah dan sedang (<10%) menurut para ekonom
tidak menjadi masalah yg berarti. Sebagian ekonom berpendapat
bahwa inflasi <10% akah lebih mendorong produktivitas. Namun
sebagian ekonom ada yg lebih menginginkan inflasi nol.
26
Soal
27
1. Apakah yg dimaksud dengan uang?
2. Sebutkan fungsi uang dalam perekonomian?
3. Apakah yg membedakan uang dari aset ekonomi lainnya?
4. Apakah yg dimaksud dengan uang komoditas? uang fiat? Dan manakah
saat ini yg cenderung kita gunakan?
5. Apa yg menentukan nilai uang?
6. Sebutkan satu variabel penting yg menentukan permintaan uang dalam
perekonomian?
7. Apa itu inflasi? Bagaimana mengukurnya?
8. Bagaimana kaitan inflasi dengan nilai uang?
9. Apa yg membuat jumlah uang yg beredar dapat seimbang dengan
jumlah uang yg diminta oleh masyarakat dalam jangka panjang?
10. Siapa yg bertanggung jawab untuk menetapkan kebijakan moneter?
Soal
28

11. Jika bank sentral ingin meningkatkan jumlah uang beredar melalui
operasi pasar terbuka, apa yg harus dilakukannya?
12. Apa penyebab utama suatu perekonomian mengalami inflasi dalam
jangka panjang?
13. Apakah inflasi menurunkan daya beli masyarakat dalam perekonomian?
14. Mengapa inflasi yang tinggi (hiperinflasi) menjadi masalah dan apa
kerugian inflasi terhadap masyarakat?
15. Jika inflasi lebih kecil dari yg diduga, siapa yg memperoleh manfaat,
debitur atau kreditur? Jelaskan...!
16. Misalkan tingkat inflasi sebuah negara naik dengan sangat cepat. Apa
yang terjadi pada pajak inflasi pemegang uang?
17. Hiperinflasi sangat jarang terjadi di negara dengan bank sentral nya yg
independen dari pemerintah. Mengapa demikian?

Anda mungkin juga menyukai