Gram Positif:
– Berspora
– Tidak berspora
Gram Negatif
Tahan Asam:
– Mycobacterium sp
Bakteri Multiresisten Antibiotika:
– Sering ditemukan di rumah sakit
– Menyulitkan terapi antibiotika
Bakteri Gram Positif Berspora
Bacillus anthracis
Staphylococcus sp
Bakteri Gram Negatif
Mycobacterium tuberculosis
Virus
Klasifikasi virus:
– DNA:
Berkapsul
Tidak berkapsul
Contoh: Virus Hepatitis B, Virus Adeno, Human
Papilloma Virus (kanker serviks),
– RNA:
Berkapsul (HIV, Influenza A: H1N1, H5N1, dsb)
Tidak berkapsul
Daya tahan Virus patogen terhadap
sterilisasi
Metoda sterilisasi
Daya tahan setiap jenis virus berbeda
STABILITAS VIRUS
Pemanasan 55-60oC :
- menginaktivasi virus pada umumnya, kecuali:
- virus hepatitis B
- penyebab scrapie/sapi gila: prion
- denaturasi kapsid/envelop:
- ketidakmampuan melekat pada sel
- gangguan pada proses pelepasan selubung kapsid
Penamaan Kuman
Bentuk dan warna yang ditimbulkan oleh
pewarnaan diferensial
– Contoh:
Staphylococcus aureus
– Kokus:
bentuk bulat
– Aureus:
pada pembiakan di laboratorium terlihat berwarna
keemasan
Penamaan Kuman
Disinfeksi :
– Merendam dalam cairan disinfektan
– Contoh: cairan glutaraldehyde
– Ingat!
Beberapa jenis kuman bersifat resisten dan tidak dapat
dibunuh oleh jenis-jenis disinfektan tertentu
Cara Menghilangkan Kuman
Sterilisasi:
– Paparan terhadap:
Panas (uap atau udara)
Gas (etilen oksida, formaldehida)
Radiasi
STERILITAS
Definisi:
– Keadaan bebas mikroorganisme hidup/mampu
berkembang biak
– Pada prakteknya, sulit untuk untuk menentukan
ketiadaan mikroorganisme digunakan SAL
(sterility assurance level) untuk mendefinisikan
objektif proses sterilisasi.
Daya tahan bakteri patogen terhadap
sterilisasi
Metoda sterilisasi
Daya tahan setiap jenis bakteri berbeda terhadap
setiap jenis metoda sterilisasi dan disinfeksi:
– Bakteri berspora cenderung lebih tahan terhadap sterilisasi:
Bacillus stearothermophilus:
– Sterilisasi uap
– Asam perasetat cair (liquid peracetic acid)
Bacillus subtillis:
– Etilen oksida (EtO)
– Hydrogen Peroxide Plasma Sterilization
Sifat pembunuhan kuman oleh disinfektan dan agensia antiseptik
Disinfektan
Alkohol + + - + +/-
Hidrogen peroksida + + +/- + +
Formaldehida + + + + +
Golongan Fenol + + - + +/-
Klorin + + +/- + +
Iodofor + +/- - +/- +/-
Glutaraldehida + + + + +
Agensia Antiseptik
Alkohol + + - + +
Iodofor + + - + +
Klorheksidin + + - +/- +
Paraklorometaksilenol +/- +/- - +/- -
Triklosan + +/- - - ?
Jalur penularan infeksi
BACTERIUM Skin Conjunctiva Nose Pharynx Mouth Lower Intestine Anterior urethra Vagina
BACTERIUM Skin Conjunctiva Nose Pharynx Mouth Lower Intestine Anterior urethra Vagina
JANGAN LUPA:
– CARA PALING EFEKTIF UNTUK MENCEGAH
PENULARAN INFEKSI IALAH DENGAN
MENCUCI TANGAN