Faktor biologi (biological hazards) adalah semua
bentuk kehidupan atau semua makhluk hidup dan
produknya yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Faktor biologi menurut Standar European Directive No.90/679 adalah: mikro organisma yang secara genetik dapat dimodifikasi, sel biakan atau human endoparasite yang mungkin dapat menimbulkan reaksi infeksi, alergi atau toxicity. Faktor Biologi adalah faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas Tenaga Kerja yang bersifat biologi, disebabkan oleh makhluk hidup meliputi hewan, tumbuhan dan produknya serta mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit akibat kerja. (Permenaker nomor 5 Tahun 2018) Inhalasi airborne Pencernaan (kontaminasi makanan, terbawa dari tangan ke mulut) Kulit (kulit luka atau tergores) Infeksi yg di bawa dari tangan ke mata. Microorganisma dan toksinnya (virus, bakteri, fungi & produknya) Arthopoda (crustacea, arachmid, insect) Bahan alergen & toksin tumbuhan tingkat tinggi (dermatitis kontak, rhinitis, asma) Protein alergen dari tumbuhan tingkat rendah (lichen, liverwort, pakis) & hewan invertebrata (protozoa, ascaris) Bakteri : hewan bersel tunggal berkembang biak secara vegetatif yaitu dengan membelah diri, berbentuk bulat, batang dan spiral, berbentuk bulat : diameter 0,7 – 1,3 mikron, batang lebar 0,2 – 2,0 mikron dan panjang 0,7 – 3,7 mikron. Virus berarti racun, ukuran sangat kecil sekitar 16 – 300 nm (dilihat secara mikroskopik dengan mikroskop elektron). Virus hanya dapat hidup pada jaringan makhluk hidup lain dan hanya memiliki DNA atau RNAsaja. Jamur dapat berupa sel tunggal atau koloni. Ukurannya bervariasi dari mulai mikroskopis sampai yang dapat dilihat dengan mata. Parasit : Cacing dan protozoa sering dijumpai di temukan di lingkungan kerja. Protozoa merupakan hewan bersel tunggal yang hidup di tempat yang berair dan tempat yang basah. Ukurannya bervariasi yaitu antara 3 – 1000 mikron. Class I : Minimal hazard ; Bacillus subtilis, canine hepatitis, Escherichia coli, varicella (chicken pox/cacar) Class II : Ordinary Risk ; Hepatitis, Influenza A, HIV/AIDS, Salmonella Class III : Higher risk & infection ; Anthrax, SARS virus, TBC, Thypusyellow fever, malaria Class IV : Extremely Hazardous ; Ebola virus, Marburg virus, Lassa virus Pertanian Produk pertanian Lab. Perawatan hewan Perawatan kesehatan Pharmasi & produk herbal Lab. Klinis & lab research Bioteknologi Fasilitas pembuangan dan kompos Sistem pembuangan limbah industri & infeksius Lingkungan pertanian - tetanus (closstridium tetani di tanah, masuk melalui luka) - Leptospirosis (virus spirochetes, di urine tikus yg terinjeksi) - Bissinosis (debu kapas →asma) - Keracunan mycotoxin (Jamur aspergilus flavus) →mengkontaminasi kacang, jagung →Lever cancer Lingkungan peternakan - Anthrax (bacilius antracis, menginfeksi kambing, sapi) - Brucellosis (brucella, menginfeksi domba, kambing) - Rabies (virus yg dibawa anjing, babi, tikus) Lingkungan berdebu - Tuberculosis (mycobacterium Tb→tk berdebu, sempit, ventilasi buruk, panas) - Bronchitis - Pnemonia Public Health ( Pusat kesehatan) - Tuberculosis, Mycobacterium Tb - HIV/AIDS - SARS - Influenza - Flu burung - dsb Perkantoran - Legionaire disease (bakteri legionella)
→ Keluhan : demam, batuk, sesak napas,
pegal, lelah - Humidifier fever (bakteri thermophilic actynomicetes) * dikaitkan dg sistem pendingin ruangan * Flue-like illnes (gejala ; demam, batuk, lesu, sesak→ ” Monday sicknes” Meliputi : Identifikasi mikroorganisma Specimen pengujian Lokasi pengujian Penilaian Jumlah koloni : 1. Menghitung koloni (satuan cfu/m3) 2. 2. Specimen udara 3. 3. Peralatan: autoclaf,incubator, mikroskope,cawan petri 4. 4. Bahan: nutrient agar sebagai media Berdasarkan Permenaker nomor 5 tahun 2018 standar faktor biologi di tempatkerja hanya meliputi parameter mikroorganisme saja, yaitu angka kuman yang terdiri dari
Bakteri : 700 cfu/m3 (Batas maksimum)
dan bebas mikroba patogen Jamur : 1000 cfu/m3 (Batas maksimum) Tidak terdapat mikroorganisme patogen.