Anda di halaman 1dari 20

1

 Dasar Hukum
 Pengantar Faktor Biologi
 Pemahaman Faktor Biologi
 Potensi Bahaya Faktor Biologi di tempat kerja
 Program Pengendalian di tempat kerja

2
 UU No. 1/1970 ttg Keselamatan Kerja
 Permenakertrans No.1/1981 ttg Kewajiban melapor PAK
 Kepres No. 22/1993 ttg penyakit yg timbul karena
hubungan kerja (point 29) penyakit infeksi yg disebabkan
oleh virus, bakteri, atau parasit yg didpt dlm suatu
pekerjaan yg memiliki resiko kontaminan khusus.

3
 Fak. Biologi berbeda dg Fak. Kimia dan Fak. Fisik
 Biological hazard tumbuh dan berkembang
 Infeksi biological hazard terjadi di tempat kerja dan
lingk.
 Pekerja yg terinfeksi dpt menjadi pembawa resiko

4
 Biological hazard adalah semua bentuk kehidupan

 Atau

 Mahluk hidup dan produknya yang dpt menyebabkan


penyakit pd manusia dan hewan

5
 Microorganisma dan toksinnya (virus, bakteri, fungsi &
produknya)
 Arthopoda (crustacea, arochmid, insect)
 Alergen & toksin tumbuhan tingkat tinggi (dermatitis
kontak, rhinitis, asma)
 Protein alergen dari tumbuhan tingkat rendah (lichen,
liverwort, fern) & hewan invertebrata (protozoa, ascaris)

6
 Biological Agents

 Microorganisme yg scr genetik dpt


dimodifikasi, sel biakan dan human
endoparasit yg mungkin dpt menimbulkan
reaksi infeksi, alergi atau toxicity

7
 Class I : Minimal hazard
 Class II : Ordinary Risk
 Class III : Higher risk & injection
 Class IV : Extremely Hazardous

8
9
 Pertanian
(menanam,panen, fishing,forestry)
 Produk pertanian
(Pemotongan, pengetaman, prosesing bulu,& kulit hewan)
 Lab. Perawatan hewan
(Merawat hewan)

10
 Perawatan kesehatan
(merawat pasien, medical dental)
 Pharmasi & produk herbal
 Personal care
(penataan rambut, perawatan kaki)
 Lab. Klinis & lab research
 Bioteknologi
 Perawatan gedung
 Fasilitas pembuangan
 Sistem pembuangan limbah industri.

11
 Pollen (serbuk sari)
- Mengandung bahan alergen
- Respon → alergi, hay fever, rhinitis
 Dander
- Terdiri dari partikel : kulit, rambut, ludah
& urine
- Sumber : Kucing, anjing, tikus, mencit,
hewan piaraan, tupai, gerbil, burung
- Reaksi → rhinitis, asma

12
 Insect (serangga)
- Exereratory dpt menyebabkan alergi &
gangguan respiratory
 Mites (tungau)

- Sebagian besar menyebabkan alergi


respiratory
 Virus

- Merupakan microorganisma yg sangat penting

13
 Inhalasi airborne
 Pencernaan (kontaminasi makanan, terbawa dari tangan ke
mulut)
 Kulit (kulit luka atau tergores)
 Infeksi yg di bawa dari tangan ke mata.

14
 Lingkungan pertanian
- tetanus (closstridium tetani di tanah,
masuk melalui luka)
- Leptospirosis (virus spirochetes, di urine
tikus yg terinjeksi)
- Bissinosis (debu kapas →asma)
- Keracunan mycotoxin (Jamur aspergilus
flavus) →mengkontaminasi kacang, jagung
→Lever cancer

15
 Lingkungan peternakan
- Anthrax (bacilius antracis, menginfeksi
kambing, sapi)
- Brucellosis (brucella, menginfeksi domba,
kambing)
- Rabies (virus yg dibawa anjing, babi, tikus)

16
 Lingkungan berdebu
- Tuberculosis (mycobacterium Tb→tk berdebu,
sempit, ventilasi buruk, panas)
- Bronchitis
- Pnemonia

17
 Public Health ( Pusat kesehatan)
- Tuberculosis, Mycobacterium Tb
- HIV/AIDS
- SARS
- Influenza
- Flu burung
- dsb

18
 Perkantoran
- Legionaire disease (bakteri legionella)

→ Keluhan : demam, batuk, sesak napas,


pegal, lelah
- Humidifier fever (bakteri thermophilic
actynomicetes)
* dikaitkan dg sistem pendingin ruangan
* Flue-like illnes (gejala ; demam, batuk,
lesu, sesak→ ” Monday sicknes”

19
20

Anda mungkin juga menyukai