* RAGAM ETIOLOGI:
- JAMUR
- BAKTERI
- VIRUS
* ASAL ETIOLOGI:
- LUAR TUBUH INANG (INFEKSI EKSOGEN)
- DARI DALAM TUBUH INANG SENDIRI (INFEKSI
ENDOGEN)
INFEKSI EKSOGEN:
ETIOLOGINYA, DENGAN ATAU TANPA METABOLITNYA
(TOKSIN) HARUS MAMPU MELALUI LAMBUNG (Ph 3-4 )
TANPA MENGALAMI PERUBAHAN FISIK MAUPUN
BIOLOGIKNYA. (KUALITAS)
UNTUK MEMUNGKINKAN HAL TERSEBUT DIATAS PERAN
JUMLAH INOKULUM TURUT MENENTUKAN (KWANTITAS)
Genus : Campylobacter
• Morfo – fisiologi :
* Btg bengkok ., S, spiral (lebih dari satu)
* bersifat Negatif GRAM
* bersifat kapnofilik ( O2=5% , CO2=10% ) ,
kelembapan 90%
* Oxydase (+), Catalase (+), reduksi nitrat (+)
H2S (+); tdk meragi karbohydrat.
* suhu pertumbuhan (optimum) 37°C.
* C.jejuni dpt hidup pd 42°C, C.coli tidak dapat
Campylobacter
– * Toksin : memproduksi dua macam toxin:
• - “entero-toxin” mirip dng “Cholera-toxin” “A”
• - “Cyto-toxin” mirip dengan “Shiga-toxin” “B”
• *Pathogenesis & pathologi
melalui makanan & minuman terinfeksi
dng inokulum 10 x 10³ kuman dpt menimbulkan
sakit. (idem untuk kuman Salmonella & Shigella).
Kuman berkembang biak pada usus halus –-
menghasilkan:
“A” invasi epithel - fever
“B” meningkatkan aktivitas toxin enteritis
“A” & “B” - tinja berdarah & banyak leukosit
Campylobacter
• * Habitat alamiahnya:
– - binatang unggas: burung liar, ayam broiler
(tanpa memberikan gejala sakit)
- kolam air tawar yang tercemar tinja unggas
• Dinegara maju penyakit yg ditimbulkannya
“Travellers Diarrhae”, kasusnya erat hubungannya
dengan pasca visata dari negara2 berkembang.
• Di negara berkembang & terbelakang kasusnya
tertekan oleh infeksi2 yg lebih berat lainnya
Campylobacter (mikrobiologik)
• Bahan pemeriksaan:
* penderita : tinja lembek, berlendir &
berdarah
* lingkungan: unggas (ususnya) air kolam &
air2 tergenang
• pengambilan & pengiriman sampel dilakukan
secara aseptik pengiriman diusahakan dlm suasan dingin
• Pemeriksaan mikrobiologi
• Mikroskop lapangan gelap ( Screw-driver )
• Kultur dan resistensi
• Pengobatan:
Kuman sangat senstif antimikroba golongan macrolite
(Erythromycin)
Helicobacter (d/h Campylobacter)
• Sejarah:
– Akhir abad 19 ditemukan (histo-patologik) jar.
Cadaver penderita gasteritis kronik Campylobacter
Like Organism (CLO)
- 1981 Barry Marshall dpt mengasingkannya dari biopsi
gaster penderita gastritis kronik Campylobacter.
- 1983 diakui sebagai etiologi “Gatritis – Cronic”
“ Helicobacter pylori” (Gastritis – Cronic =
“penyakit infeksi )
- Akhir2 ini dikenal sebagai pemicu “Gastric – Cancer”
Helycobacter pylori (morfo – fisiologi)
• sama dengan Campylobacter hanya
flagel lebih dari satu, berselubung & poler.
• tidak meragi karbohydrate
• menghasilkan urease (dlm jumlah besar)
• tergolong kuman kapnofilik ( kelembapan
lingkungan pertumbuhan 90% )
* Dialam bebas ditemukan dng bentuk
morfologi yg berbeda (cocco-bacil)
H.pylori
• Faktor penyulit identifikasi mikrobiologik H.pylori
• (pH alkalis)
• Enzym catalase menetralkan peran peroksid yg terdapat pd vacuole sel makrofag
• Enzym protease menurunkan kemampuan mucus menyerap asam dari mukosa
• toxin, lippopolysaccharide dan amonia (pemecahan urea) merusak sel mukosa glandular atrophy
* H.pylori merupakan risk factor utama gastric cancer
(untuk semua umur)
Cag A gen : gen penghasil cytotoxin yg berhubungan
dengan pembentukan carsinoma pd lambung
- tidak semua H.pylori memiliki gen Cag A.
Hubungan antara H.pylori yg memiliki gen Cag A dan
carsinoma lambung tampao pd tabel
Sedian histopatologi jar mucosa penderita kronik aktif
gastritis
H.Pylori (pemeriksaan mikrobiologik)
• Ditempuh melalui 2 cara:
* non-invasive (mudah dilakukan & cepat)
Urea Breath Test (persumtive diagnosa / cepat).
Serologi (ELISA definitive)
*invasive (dlm perolehan bahan pemeriksaan)
Urease test “CLO” test atau modfikasinya “MIU” test
(persumtive test)
Histopathologi” (pewarnaan: Gram, Warthin- Starry,
Giemsa Acridine Orange (bersifat definitive)
Kultur & uji kepekaan (terbaik karena dpt memonitor
kepekaan kumannya
• Pengobatan :
– Kombinasi 2 atau lebih antimikroba dengan H2 blockers dan “proton pump inhibitors (mengurangi keasaman lambung)
Histotoxic Clostridia:
* terdiri atas: C.perfringens, C.novyi, C.septicum, C.histolyti-
cum, C.sordelli, C.fallax dll.
* penyebab Clostridial myonecrosis &gas gangrene
- isolat satu species tsb diatas + kuman aerob
- campuran beberapa species tsb diatas + kuman.aerob
* prevalensi isolat:
C.perfringens dari (80-90%) kasus
C.novyi dari (40%) kasus
C.septicum dari (20%) kasus
C.histolyticum, C.sordelli, C.fallax dll.
* memiliki aneka ragam toxin dan enzym, guna mempermudah
dan gangrene
* eksudat yg timbul sangat bau (enzym proteolitik)
* morfo-fisiologi:
- spora dibentuk pd lingkungan khusus, tdk berflgel, memiliki
(80°C)
- penentuan type didasarkan atas kepemilikan salah satu
dari 7 ragam toxin yg dimilikinya (--> type A, B, C, D, E,