Anda di halaman 1dari 28

SEMINAR PROPOSAL

PERBANDINGAN EKSTRAK KASAR DENGAN


FRAKSI EKSTRAK ETANOL Hibiscus sabdariffa L.
SEBAGAI ANTIBAKTERI
Oleh:
ATIATUL WAHIDA
21801101113

DOSEN PEMBIMBING 1 : Rio Risandiansyah, S.Ked., MP., Ph.D.


DOSEN PEMBIMBING 2 : Yoyon Arif Martino, S.Si, M.Kes.
DOSEN PENGUJI 1 : dr. Hj. Erna Sulistyowati, M.Kes., Ph.D.
DOSEN PENGUJI 2 : Yoni Rina Bintari, M.Sc.
LATAR BELAKANG
LATAR BELAKANG
RUMUSAN MASALAH
• Bagaimana aktivitas antibakteri pada fraksi n-Heksana dari ekstrak etanol
kayu manis (Cinnamomum burmannii) dibanding ekstrak kasar etanol kayu
manis dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus dan
1 Escherichia coli?

• Bagaimana aktivitas antibakteri pada dengan fraksi etil asetat dari ekstrak
etanol kayu manis (Cinnamomum burmannii) dibanding ekstrak kasar etanol
kayu manis dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus dan
2 Escherichia coli?

• Bagaimana aktivitas antibakteri pada fraksi air dari ekstrak etanol kayu manis
(Cinnamomum burmannii) dibanding ekstrak kasar etanol kayu manis dalam
3 menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Escherichia coli?
TUJUAN PENELITIAN
1

• Mengetahui aktivitas antibakteri pada fraksi n-Heksana dari ekstrak etanol


kayu manis (Cinnamomum burmannii) dibanding ekstrak kasar etanol kayu
manis dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus dan
Escherichia coli?

• Mengetahui aktivitas antibakteri pada dengan fraksi etil asetat dari


ekstrak etanol kayu manis (Cinnamomum burmannii) dibanding
ekstrak kasar etanol kayu manis dalam menghambat pertumbuhan
Staphylococcus aureus dan Escherichia coli?

• Mengetahui aktivitas antibakteri pada fraksi air dari ekstrak etanol


kayu manis (Cinnamomum burmannii) dibanding ekstrak kasar
etanol kayu manis dalam menghambat pertumbuhan
Staphylococcus aureus dan Escherichia coli?
MANFAAT TEORITIS
PENELITIAN

Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu menjadi


landasan ilmu pengetahuan ilmiah lebih lanjut mengenai fraksi atau
jenis senyawa aktif dari kayu manis (Cinnamomum burmannii) yang
digunakan sebagai terapi alternatif dalam menghambat pertumbuhan
bakteri.
MANFAAT PRAKTIS
PENELITIAN

Penelitian ini diharapkan dapat menemukan golongan


senyawa aktif metabolit sekunder, ekstrak dan fraksi yang paling aktif
dari kulit kayu manis (Cinnamomum burmannii) untuk digunakan
terapi alternatif yang berpotensi besar dalam aktivitas antibakteri pada
gram negatif maupun positif.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
KERANGKA
TEORI
E. COLI
BAB III
METODE PENELITIAN
KERANGKA
KONSEP
HIPOTESIS KE-1
PENELITIAN

H0: H1:
Efek pemberian fraksi n-Heksana dari Efek pemberian fraksi n-Heksana dari
ekstrak etanol kayu manis ekstrak etanol kayu manis
(Cinnamomum burmannii) tidak dapat (Cinnamomum burmannii) dapat
menghambat pertumbuhan menghambat pertumbuhan
Staphylococcus aureus dan Staphylococcus aureus dan
Escherichia coli. Escherichia coli.
HIPOTESIS KE-2
PENELITIAN

H0:
Efek pemberian fraksi etil asetat dari H1:
ekstrak etanol kayu manis Fraksi etil asetat dari ekstrak etanol kelopak
(Cinnamomum burmannii) tidak dapat bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) dapat
menghambat pertumbuhan menghambat pertumbuhan bakteri E. coli dan
Staphylococcus aureus dan S. aureus.
Escherichia coli..
HIPOTESIS KE-3
PENELITIAN

H0: H1:
Fraksi air dari ekstrak etanol Fraksi air dari ekstrak etanol
kelopak bunga Rosella (Hibiscus kelopak bunga Rosella (Hibiscus
sabdariffa L.) tidak dapat sabdariffa L.) dapat menghambat
menghambat pertumbuhan bakteri pertumbuhan bakteri E. coli dan
E. coli dan S. aureus. S. aureus.
VARIABEL PENELITIAN

Variabel Variabel
Bebas Terikat

Fraksi n-Heksana dari ekstrak etanol Diameter Zona Hambat (ZOI)


kelopak bunga Hibiscus sabdariffa L.

Fraksi etil asetat dari ekstrak etanol


kelopak bunga Hibiscus sabdariffa L.

Fraksi air dari ekstrak etanol kelopak


bunga Hibiscus sabdariffa L.
DEFINISI OPERASIONAL

Fraksi n-Heksana ekstrak etanol Ekstrak kental yang diperoleh dari fraksiniasi ekstrak
Rosella etanol rosella dengan pelarut n-Heksana yang
bersifat non polar yang telah di evaporator.

Fraksi etil asetat ekstrak etanol Ekstrak kental yang diperoleh dari fraksiniasi ekstrak
Rosella etanol rosella dengan pelarut etil asetat yang bersifat
semipolar yang telah di evaporator.

Fraksi air ekstrak etanol Rosella Ekstrak kental yang diperoleh dari fraksiniasi ekstrak
etanol rosella dengan pelarut etanol-air yang bersifat
polar yang telah di evaporator.
DEFINISI OPERASIONAL

Diameter zona hambat Zona bening dengan cara mengukur diameter yang
(ZOI) terbentuk akibat adanya respon penghambatan
pertumbuhan bakteri

Metode fraksinasi Metode pemisahan komponen campuran yang berasal


dari ekstrak hasil ekstraksi yang digunakan untuk
mengetahui golongan utama kandungan berdasarkan
perbedaan kepolaran.
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
DESAIN PENELITIAN
Penelitian eksperimental laboratorium dengan menggunakan
desain penelitian in vitro dengan mengamati zona hambat dari ekstrak
etanol rosella (Hibiscus sabdariffa L.) dengan menggunakan fraksi n-
Heksana, etil asetat, dan air terhadap bakteri E. coli dan S. aureus .

TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Terpadu FK


UNISMA pada bulan Juni-September 2022.
BAKTERI COBA
Bakteri E. coli & S. aureus diperoleh dari laboratorium
Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang.

SAMPEL PENELITIAN
Simplisia herbal kelopak bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.),
didapatkan dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Materia Medika Batu.
TAHAPAN MASERASI TANAMAN ROSELLA

Simplisia yang Simplisia Tahap maserasi


Pemilihan sudah kering
kelopak bunga yang dengan Maserasi
kemudiang berbentuk perbandingan
Rosella yaitu dihaluskan dilakukan
yang memiliki bubuk herbal dengan selama 24 jam
sampai ditimbang pelarut 1:5 (w/v)
kualitas terbaik berbentuk menggunakan
lalu dikeringkan seberat 100 menggunakan shaker
bubuk gram pelarut etanol 96%

Ekstrak Hasil maserat awal dan yang Ekstrak disaring dengan


Jika sudah dikeringkan kedua dijadikan satu, lalu kertas saring dan sisa
kering lalu menggunakan diuapkan dengan menggunakan
ampas dilarutkan lagi
berat ekstrak oven pada suhu vacuum rotary evaporator pada
suhu 65oC dengan kecepatan 50 dengan menggunakan
ditimbang. 50℃ selama 2 – 3
rpm selama 120 menit pelarut etanol 96%
hari
TAHAPAN FRAKSINASI HERBAL

Ketika dikocok selingi


Ekstrak hasil maserasi n-Heksana dimasukkan ke
Larutan dimasukkan dengan membuka tutup
dilarutkan dengan air dalam corong pisah yang
ke dalam corong pisah corong untuk menurunkan
hangat sama lalu dikocok tekanan udara

Dikocok beberapa kali dengan Fase atas


larutan etil asetat Diamkan hingga terdapat 2
diselingi membuka tutup dipisahkan dengan
dimasukkan ke lapisan, yaitu lapisan atas
corong pisah untuk pipet, tempatkan
dalam corong (n-Heksana) dan lapisan
menurunkan tekanan udara ke dalam beaker
pisah bawah (air).
glass

didiamkan Tiap fraksi yang


Fase etil Fraksi kental
hingga terjadi terkumpul lalu
asetat selanjutnya Jika sudah
pemisahan diuapkan dengan
dipisahkan dikeringkan kering lalu
yaitu fase etil vacuum rotary
menggukan menggunakan oven berat fraksi
asetat (atas) evaporator sampai
pipet ke pada suhu 50℃ ditimbang.
dan fase air diperoleh fraksi yang
beaker glass selama 2 – 3 hari
(bawah). kental
TAHAPAN PEMBUATAN MEDIA

Media Mueller MHB


Hinton Broth ditimbang Disterilkan
(MHB) dan sebanyak Diaduk
hingga menggunakan
agar powder 21gram dan autoklaf pada
didapatkan agar powder semua
bahan suhu 121℃
dari sebanyak 15 selama 60
laboratorium gram lalu tercampur
secara rata. menit. Dikeluarkan
FK UNISMA dicampur lalu dituang ke
dengan 1liter dalam cawan
aquades. petri steril
kurang lebih
20-25ml.
Dipindahkan
Dibiarkan
ke dalam
sampai
Disimpan pada inkubator
mengeras pada
kulkas dengan dengan suhu
suhu kamar
suhu 4-8℃. 37℃ selama
kira-kira 10
24 jam untuk
menit
memastikan
media steril
TAHAPAN PEREMAJAAN BAKTERI

Stok bakteri diinokulasikan pada media Nutrient Agar


dan diinkubasi selama 18 – 20jam. Setelah diinkubasi disimpan di
dalam kulkas dengan suhu 4 – 8 °C, dan diperbaharui setiap 2
minggu.
TAHAPAN UJI ZOI

Bakteri diambil dari Dilarutkan dalam 10 ml air Kekeruhan suspensi tersebut


peremajaan bakteri E. aquades steril. keduanya di sesuaikan dengan standard
coli atau S. aureus dicampur menggunakan vortex 0,5 Mc Farland

Bakteri diratakan dengan


Bakteri diambil Jika sudah sesuai, Kekeruhan juga dicek
mengoleskan zigzag 60 derajat
dengan menggunakan maka suspensi siap menggunakan
yang dimiringkan pada media
cotton swab digunakan spektrofotometer
agar di cawan petri.

Kertas cakram ditetesi Cawan diletakkan di


Zona hambat diukur
dengan ekstrak sesuai dalam inkubator Zona hambat yang
menggunakan jangka
konsentrasi pada setiap dengan suhu 37℃ terbentuk dianalisa
sorong
cawan petri. selama 24 jam.
ANALISIS DATA STATISTIK

 Interprestasi Uji data ZOI yang diperoleh diolah menggunakan


Statistical Package for the Social Scienes (SPSS)  mendapatkan nilai
rata-rata dan nilai deviasi.

 Apabila data penelitian tidak terdistribusi normal, dilanjutkan dengan


uji non parametrik Mann-Whitney Test untuk melihat perbandingan
antara diameter zona hambat antar fraksi yang dibandingkan dengan
ekstrak kasar
DIAGRAM
ALUR
PENELITIAN
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai