Anda di halaman 1dari 41

Kementerian

Pekerjaan Umum dan


Perumahan Rakyat

Pengantar
Manajemen Aset
Jalan
Pelatihan PKRMS

Disusun untuk : Sosialisasi dan Pelatihan PKRMS

1
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Tujuan Pelatihan
Modul 1

1 Teknik Manajemen Aset Jalan

Perencanaan Pemrograman
2
Penganggaran (PPP)

3 Sekilas Tentang PKRMS

2
Kementerian
A. Pengertian Teknik Manajemen Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Aset Jalan

Teknik manajemen aset jalan didefinisikan


sebagai sebuah pendekatan menyeluruh dan
terstruktur atas penyediaan dan pemeliharaan
infrastruktur fisik jalan dalam jangka panjang
berdasarkan prinsip-prinsip teknis, ekonomi,
bisnis dan lingkungan yang baik, demi
memfasilitasi penyediaan layanan yang efektif
bagi masyarakat pengguna dan pemangku
kepentingan lain. (Austroads, 2006)

3
3
Kementerian

B. Ruang Lingkup Aset Jalan


Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Apa saja yang termasuk aset jalan?

Badan Jalan
(Perkerasan +
Bahu Jalan)

Saluran samping
Jembatan

Dinding penahan
Gorong- gorong Rambu
tanah
pelengkap

4
4
Kementerian

C. JENIS PEKERJAAN PEMELIHARAAN Pekerjaan Umum dan


Perumahan Rakyat

ASET JALAN
Pemeliharaan Rutin/Routine Maintenance (spt pembersihan saluran, pemotongan rumput)
Pekerjaan Tertunda dan Minor (Backlog and Minor Works)
Pekerjaan Penunjang (Holding Treatment)

Pekerjaan Khusus
Pekerjaan yang tidak terduga seperti pekerjaan darurat untuk menanggulangi tanah longsor dan banjir
sehingga jalan tak bisa dilalui.

Pemeliharaan Berkala
Pekerjaan utama, spt pelapisan ulang tebal/overlay.

Rehabilitasi/Rekonstruksi dan Road Safety


Pekerjaan utama, spt pelapisan ulang tebal struktural, rekonstruksi perkerasan.

Pekerjaan Pelebaran (Widening) 5


5
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

D. KONDISI KEMANTAPAN JARINGAN JALAN DI INDONESIA


9% Jalan Nasional
91% Mantap
KEMANTAPAN KEMANTAPAN
96% Aspal KEMANTAPAN JALAN KABUPATEN
Jalan Nasional JALAN DAERAH 2021
11% Jalan ProvinsiJalan Provinsi
Jalan Kab/Kota
JALAN PROVINSI 2021 KOTA
68% Mantap 2021
76% Aspal

61,6 %
Jalan Nasional : 47.017 Km 72,9 % 60,4 %
Jalan Provinsi : 47.874 Km
Jalan Kab/Kota
: 433.654 Km

PANJANG JALAN KONDISI TIDAK MANTAP KONDISI MANTAP


Daearah
KM KM % KM %
80% Jalan Kabupaten/Kota Provinsi 47.874,42 12191,35 25,47 34921,04 72,94
57% Mantap Kabupaten dan Kota 433.654,40 143420,89 33,07 261907,08 60,40
60% Aspal Total 481.528,82 155.612,24 32,32 296.828,12 61,64

6
KONSEP DASAR PENANGANAN ASET JALAN Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

• Jalan akan mengalami penurunan (deteroriated) fungsi dan


kualitas sesuai dengan umur rencana
• Selain badan jalan, faktor bahu jalan, drainase dan bangunan
pelengkap lain dapat mempengaruhai kondisi jalan
• Diperlukan pemeliharaan secara rutin dan berkala (3,5,8 tahun)
atas badan jalan, bahu jalan, drainase dan bangunan
pelengkap lainnya untuk menjaga kualitas jalan
• Jalan yang tidak pernah dipelihara akan cepat mengalami
kerusakan dan membutuhkan biaya yang besar untuk
rekonstruksi
• Penghematan biaya rekonstruksi dapat mencapai Rp 4
Milyar/km apabila kegiatan pemeliharan rutin dan berkala
dilakukan secara benar dan konsisten
• Berdasakan data 2019, hanya 171 daerah dengan total panjang
jalan 155,602 km yang mengalokasian biaya Pemeliharaan
Rutin Jalan Daerah dengan total alokasi sebesar Rp 1.5 Trillion
atau rata2 hanya Rp 2.8 milyar per daerah atau Rp 9,5 juta per
km. Idealnya pemeliharaan rutin jalan per km sebesar Rp 30-
HEMAT Rp40 juta
SAMPAI 4M
7
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Lokasi PHJD +PRIM

Prov. Sumut
• 9 Prov + 12 Kabs + 3 PRIM = 24 PEMDA
Kab. Humbang H Prov. KalBar
Prov. Babel Kab. Sambas
Kab. Simalungun Kab. Belitung

• Prov. Sumbar
• Kab. Pasisir Selatan
• Prov. Sulsel
• Prov. Jateng • Kab. Tana Toraja Prov. Sultra
• Kab. Wonosobo • Kab. Toraja Utara Kab. Wakatobi

Prop xx = Phase 1 Prov. Jatim


Prop xx = Phase 2 Kab. Malang Prov. NTT
Prop xx = Phase 3 Kab. Pasuruan Kab. Manggarai Barat
Prov. NTB
Kab xx = PRIM Kab. Probolinggo (PRIM)
8
Kab. Lombok Barat
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

PENGENALAN PKRMS

9
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Sistem Dasar
PKRMS
PKRMS
Salah satu instrumen berbasis
komputer dengan OS Windows
dikembangkan untuk
mendukung pekerjaan PPP dalam
pengelolaan aset jalan

Dibangun berbasiskan aplikasi


MS-Access

Didukung dengan QGIS sebagai


aplikasi penyajian data geospasial
10
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Kebutuhan
Data - DB • Data jaringan , Kondisi,
• Memperbaharui Data Inventaris
• Peninjauan penanganan • Status sekarang
& harga
PKRMS Pada

PKRMS
Siklus Implementasi Analisis

Perencanaan
• Draft BoQ • Anggaran
• Pemaketan • Batas pemicu penanganan
Program
Kerja

11
Kementerian
Pekerjaan Umum dan

KEUNGGULAN PKRMS
Perumahan Rakyat

Akses Mudah
Mempunyai platform MS Access sehingga tidak memerlukan proses install.

Struktur Ramping
Terdiri dari file System dan Database. Menggunakan QGIS untuk pemetaan.

Transparan
Bukan ‘kotak hitam’ memerlukan user defined analysis parameters, dokumentasi lengkap
dengan spesifikasi yg mudah dimengerti.

Fleksibilitas:
a. 100 atau 200 m segmen
b. Yang berujung pada kemudahan pengumpulan data kondisi.
12
12
Kementerian

PKRMS, Alat Pendukung PPP


Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Perencanaan Pemrograman
1. Panjang jalan dibagi menjadi segmen ruas 1. Tipe penanganan: Rehab, PM, RM, BMW
100m atau 200m 2. Prioritas dengan pertimbangan ekonomi
2. Survei : Lebar dan Jenis 3. Mendorong alokasi untuk RM
3. Kondisi terkini
4. Tingkat layanan (Target penanganan) Keterangan:
5. Analisa  Laju Penurunan Kondisi  Rehab : Rehabilitation
Penanganan PM : Periodic Maintenance
RM : Routine Maintenance
BMW : Backlog and Minor Works

13
13
D: Pemrograman secara Manual/
A: Inventaris, Kondisi, Survei Lalu lintas B: Rencana Siklus Penanganan 10-Tahun C: Penganggaran – Rencana 5-Tahun
Pemaketan
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat
B1: Target Pelebaran Ruas Jalan B2: Penentuan Penanganan Segmen Ruas Jalan B3: Pelebaran Segmen C: Prioritas
3
1 2 Pelebaran segmen Alokasi Tahun (n), (n = 1 to 5 Years)
tidak
Pelebaran TIDAK dipertimbangkan Alokasi tahun (n) PR dan/atau RK dan
Perhitungan Awal TTI0 (Tahun 0) , atau Jaringan penganggaran untuk semua segmen. Menghitung
dipertimbangkan 2
Progres TTIn (untuk Tahun 1-10) Stabil ? sisa anggaran.
Jaringan
Stabil?
2
Peringkat Penanganan Segmen
Ya Jenis Pekerjaan (urutan naik)
Perkerasan dengan Perkerasan tanpa penutup,
Prioritas Kelas (urutan naik)
Ya Tidak dapat dilalui
penutup Tidak Tahun (n) TPI (urutan turun).
SEGw
Perkerasan
< TW
2
DOMw = Lebar Ruas Dominan (Aspal, Beton, (Tanah, Kerikil) Alokasikan Anggaran Pekerjaan Utama/MW
STDw = Lebar Desain Standar Blok, Penetrasi tahun (n) sampai anggaran tahun (n) habis.
VCRdom = LoS untuk DOMw makadam) Ya [biaya Pekerjaan Utama MW termasuk biaya
Peningkatan ke STD PR/RK untuk segmen, sehingga alokasi biaya
NETw = TW - SEGw PR/RK sebelumnya NET w =dikembalikan
akan TW - SEGwkembali ke
Lanjut ke segmen anggaran tahun (n)]
TW = DOMw
berikutnya
Pengulangan TW sampai VCRTW < .85 Gabungkan segmen yang berdekatan, dengan
Ya NETw jenis penanganan dan tahun yang sama, dalam
2 Tidak
>= 2 satu ruas, ke dalam satu segmen penanganan.
TTI < 75 PR/RK MINw
TW > “Bekukan” Segmen penanganan Pekerjaan
Tidak Ya, Dilebarkan ke TW Utama/MW Tahun (n)
(STDw
atau 2
Ya Ulangi proses untuk tahun (n+1).
DOMw) ROW < i) Ketika anggaran tidak mencukupi u/ kebutuhan
Berkala (Lapis Ulang): Tidak
TTI < 100 (TW + Pekerjaan Utama/MW selama tahun (n), Segmen
TTI reset ke 10 Penanganan MW untuk tahun (n+1) diperiksa di
Ya SHLDw)
alokasi tahun (n+1). Dalam kasus ini, penundaan
TW = [min(STDw atau DOMw) > 3 Ya Pekerjaan Utama akan dialihkan ke biaya
TW] penunjang pada tahun (n) dengan biaya tersebut
Ya
Masalah Tidak ada termasuk dalam anggaaran tahun (n).
TTI >= Rehabilitasi: Row ! Masalah ROW! ii) Setelah penangan MW dibekukan, hanya PR
2 100 TTI reset ke 0 yang ditetapkan pada segmen itu di tahun
berikutnya.
2
Pengguna menentukan anggaran untuk setiap
SEQw = Lebar Segmen 5 tahun
Stabilitas (MANTAP): 75% (Prov), 65% (Kab) TTI = Treatment Trigger Index - (0 (good) to 150 (bad)) NETw = Lebar tambahan yang diperlukan untuk RK = Selalu ditetapkan di tahun pertama
LoS = Tingkat Pelayanan (dari MKJI) TTI0 = Calculated from recorded pavement defects and weighting factors mencapai TW TPI = Treatment Priority Index, Indeks Prioritas
VCR/RVK = Rasio Volume Kapasitas TTIn = Based on TTI0, any resets, and TTI progression model/ calibration factors MINw = Lebar Minimum yang diperlukan untu Penanganan
STD = Lebar Desain Standar (Status Ruas) RM = Routine Maintenance (based on RM quantity Norms and Costs) pelebaran MW = Major Works/Pekerjaan Utama (PB –
TW = Lebar Target BWM = Backlog and Minor Works (RM activities excess to Norms) SHLDw = Desain Lebar Bahu berkala, REH=Rehabilitasi, UPG - peningkatan)
DOMw = Lebar Dominan Ruas Jalan Overlays: User’s choice of 30mm, 50mm, 75mm, or 100mm ROW/DMJ= Lebar Daerah Milik Jalan Pada pilihan langkah D, pengguna dapat
Pelebaran mungkin diperhitungkan, tetapi harus secara manual mengganti penentuan program
14 disertakan secara manual oleh pengguna pada dan tahun penanganan.
Alur Analisa
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Siklus Rencana 10 Tahun


Menghitung TTI0

Penanganan dan biaya


Pelebaran Ruas Jalan berbasis TTI untuk siklus
rencana 10 tahun untuk
kasus dengan penanganan
Penetapan Penanganan atau tanpa penanganan.

15
Kementerian

Perhitungan TTI0
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Distress Weighting with Distress Weighting without


Distress Roughness Roughness
Asphalt Roads (Asphalt or Penetration Macadam)
1 - Roughness 40 0
2 - Bleeding 0.5 0.5
3 - Ravelling 0.5 0.5
TTI0 =∑(Roughness*IRIf*wf1+Distressi*wfi)/(Section Area) 4 - Disintegration 1 4
5 - Crack with Depression 1 4

dimana: 6 - Patching
7 - Other Crack
1
1.75
1
2
8 - Pothole 0.5 1.5

TTI = Treatment Trigger Index/Nilai Pemicu 9 - Rutting 0.5 1

Penanganan 10 - Edge Damage 1


Rigid (Concrete)
1

1 - Cracking N/A .5

Roughness = Nilai pengukuran ketidakrataan 2 - Spalling


3 - Structural Cracking
N/A
N/A
1
2
dalam IRI 4 - Blowouts N/A 20
5 - Pumping (Count) N/A 15

Distressi = area kerusakan 6 - Corner Break (Count) N/A 1.5


Block (Concrete)

IRIf = faktor koreksi IRI ke TTI


4 - Disintegration 1 1
5 - Crack with Depression 1 1
8 - Pothole .5 .5
wfi = nilai bobot kerusakan 9 - Rutting .5 .5
10 - Edge Damage 1 1
Unpaved (earth, gravel, water bound macadam) - IGNORED

Dibatasi Maksimal pada 150 2 - Crossfall N/A .05


3 - Depressions N/A .05
Perkerasan Jalan Tanpa Penutup dan Jalan Kerikil Default 4 - Erosion N/A .05

pada 150 5 - Potholes


6 - Rutting
N/A
N/A
1.5
1
7 - Waviness N/A Ignored
8 - Gravel Thickness N/A Ignored

16
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Laju Perubahan TTI


TTIi = TTIi-1 * a1 + a2 * (TTIi-1)2 * 1 + a3 * YE4 TTI Progression coefficients
Pavement TTI_Prog_a1 TTI_Prog_a2 TTI_Prog_a3
Type
dimana:
Asphalt 1.3 0.0003 0.4
TTIi = TTI pada tahun i Rigid
(Concrete)
1.1 0.0003 0.4

Block 1.2 0.0003 0.4


a1, a2 and a3 = Koefisien perkembangan TTI (Concrete)

YE4i = beban sumbu dalam ESA per tahun i dalam


juta per lajur
YE4 = (1+TG/100)i * (3.5 * 365 * ESA)/(Width *106)
TG = Pertumbuhan Lalu lintas (Traffic Growth)
ESA = Total ESA untuk tahun dasar

17
Kementerian

Penentuan Penanganan
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Siklus Rencana Tahun 1 hingga 10

TTI0 TTI<75 PR/RK

Perkerasan
dengan Penutup Berkala
Reset: Pelebaran
(Aspal, Beton, 75 >= TTI < 100 (Def: 50mm lapis
TTI = 10 Segmen
Blok, Penetrasi ulang)
makadam)
Jenis Perkerasan Reset: Pelebaran
TTI >=100 Rehabilitasi
TTI = 0 Segmen

Perkerasan
tanpa penutup Peningkatan
(Tanah, Kerikil)

Perkembangan TTI

Tebal lapis ulang penangan Berkala: Untuk Analisa, pengguna dapat memilih:
30mm, 50mm (default), 75mm, 100mm

18
MODEL PENURUNAN
Kementerian

KONDISI
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

CONTOH
PROYEKSI MODEL
UNTUK 5 TAHUN
DENGAN PEMICU
PENANGANAN
PERIODIK &
REHAB

19
KINERJA
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

PERKERASAN
KONDISI KERATAAN DAN KEKESATAN PERMUKAAN PERKERASAN.
FUNGSIONAL
BENTUK PERMUKAAN PERKERASAN JALAN YANG TIDAK RATA
AKAN MEMPENGARUHI KUALITAS PENGENDARAAN DAN
MENYEBABKAN PENURUNAN KECEPATAN KENDARAAN SEHINGGA
KINERJA MENINGKATKAN BIAYA PERJALANAN DAN WAKTU TEMPUH
PERKERASAN

KONDISI BERHUBUNGAN DENGAN KEKUATAN ATAU DAYA DUKUNG


STRUKTURAL PERKERASAN

DALAM MELAYANI BEBAN DAN VOLUME LALU LINTAS RENCANA.

20
Jenis
Jenis Survey Lingkup Alat Yang Parameter Kementerian
Evaluasi Pekerjaan Umum dan
Jalan Digunakan Indikator
Jalan Perumahan Rakyat
Evaluasi

EVALUASI Benkelman Beam (BB) Lendutan Balik


STRUKTURAL Pengukuran Lendutan
KEMAMPUAN Falling Weight
STRUKTUR Lendutan Langsung
Deflectometer (FWD)
PERKERASAN
DALAM MENERIMA Testpit Tebal & Jenis Lapis
BEBAN (tebal struktur > 20 cm) Perkerasan
Evaluasi Layering
System
Coredrill Tebal, Jenis Perkerasan,
EVALUASI SURVEY EVALUASI Kepadatan, Kadar Aspal
(tebal struktur < 20 cm)
STRUKTURAL JALAN
Jenis Kerusakan, Vol.
Hawkeye
EVALUASI KONDISI JALAN

Retak & Alur


Pengukuran Pavement
Distress Jenis Kerusakan, Vol.
Dilakukan untuk
Survey Visual Retak, Lubang, Alur,
EVALUASI FUNGSI “menentukan jenis
SDI, RCI
PERKERASAN penanganan yang
TERHADAP tepat dan optimal Evaluasi Kepadatan dan Tebal, Jenis Perkerasan,
Coredrill
PELAYANAN, dari segi waktu dan Kadar Aspal Kepadatan, Kadar Aspal
KENYAMANAN DAN biaya”
KESELAMATA NAASRA IRI
N Pengukuran
BERKENDARA Ketidakrataan
Roughometer IRI
EVALUASI SURVEY
FUNGSIONAL KONDISI JALAN
Blackvue Jenis /Tipe Kerusakan
Tingkat Keparahan Ukuran Kerusakan,
Survey Visual TTI

21
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Pelebaran berdasarkan Tingkat layanan (LoS)


sesuai IHCM
• Dalam kebanyakan kasus, pelebaran berbasis kebijakan tidak diperlukan
jika didasarkan pada volume lalu lintas
• Seharusnya perhitungan Rasio kapasitas Volume (VCR) juga dijadikan
pertimbangan
• Hasil dari simulasi percobaan dengan EXCEL :

03/12/2023 P/KRMS development


22
Kementerian
Pekerjaan Umum dan

Atribut kunci perhitungan Volume LL ( data PKRMS) Perumahan Rakyat

• Volume Lalulintas (berdasarkan data LHRT) – perbaikan system dalam konversi MCO ke
AADT (10/Waktu Survei)
• Faktor Pembobot LHRT (sudah ada di PKRMS) digunakan sebagai faktor konversi PCU
Veh_Type WTI_Factor
Car 1
Large_Bus 2
Large_Truck 3
MC 0.2
Medium_Truck 2
Microtruk 1.2
Pickup 1
Semi_Trailer 3
Small_Bus 1.5
Small_Truck 1.5
Truck_Trailer 3

• Total PCU per hari, dikonversi ke PCU/jam dengan membaginya dengan 10


• Penerapan model IHCM yang disederhanakan memberikan hasil sebagai berikut :
03/12/2023 P/KRMS development
23
Kementerian
Atribut Kunci Perhitungan V/C – Mengacu IHCM/MKJI Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

• Base Capacity (based on width) (Co)


• 5.5m 19,500 pcu/day, or 1950 pcu/hour
• 7m 27,000 pcu/day, or 2700 pcu/hour
• 14m 72,900 pcu/day, or 7290 pcu/hour
• Effective Road Width (when width >=11, use road type 4/2)

• Effective Shoulder Width (when width >=11, use road type 4/2)

03/12/2023 P/KRMS development


24
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

• City Size Adjustment (assume .86)

• Side Friction (assume .97 - medium)

• Directional Split (assume 1, or 50/50) – (Fsd)

• Actual Capacity is:

03/12/2023 P/KRMS development


25
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

 Kapasitas aktual adalah :


VCR = Volume dalam Passenger Car Unit (PCU) / Capacity
Data data di atas dan parameter perhitungan disimpan dalam tabel (LoS) berikut,
dan diterapkan untuk program PKRMS saat ini

Design C0 FW_M FW_C FKS_M FKS_C FSP FSF FCS


Width

7 27000 0.1146 0.1314 0.074 0.852 1 0.97 1

11 72900 0.0829 -0.2157 0.05 0.96 1 0.97 1

03/12/2023 P/KRMS development


26
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

V/C Level of Service - Recommendations


V/C Range Level of Service Lebih Lanjut terkait status Jalan untuk menentukan
0-.2 A kebutuhan pelebaran Jalan digunakan VCR,
B dan lebar jalan standard yang sesuai berdasarkan
.2-.44
C Volume lalu lintas sesuai pedoman BM
.45-.74
.75-.84 D

.85-1 E

>1 F
MKJI - 1997

03/12/2023 P/KRMS development


27
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat
Per Ruas

Pelebaran Ruas Jaringan


Mantap Tidak
Tidak ada
Pelebaran
Kemantapan Jaringan
Ya Province Kabupaten
Dapatkan
Perhitungan Lebar
Ruas Dominan
75% 65%
Tingkat
Pelayanannya

Lebar Target = Dominan

Ulangi dari atas/bawah untuk


mendapatkan Lebar Target untuk
mencapai Tingkat Pelayanan

Lebar Target Ya
> Standar
atau
Dominan
Gunakan Lebar
Tidak Target

Lebar Target = minimum


(Standar atau Dominan) >
Target
Tentukan lebar target
Segmen Ruas optimal untuk pelebaran.
LOS = Tingkat Layanan
(Berdasarkan Model MKJI)
28
Kementerian

Pelebaran Segmen
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Segmen Ruas

Tidak
Jaringan
Abaikan
Mantap

Ya

Lebar Tidak
Segmen < Abaikan
Target

Ya
Diperlebar ke Target (paling
sedikit sampai minimum)

Lebar Target Tidak


Tidak ada
+ Desain
masalah ROW
Bahu > ROW

Ya Pengguna memilih apakah


Ada masalah pada ROW
biaya pelebaran yang
dihitung sudah termasuk
Hitung Biaya Pelebaran
(pada Programming)

29
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Tampilan
PKRMS

30
Perencanaan Staregis
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

31
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Contoh Output Pemrograman

32
STRIP MAPS
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

33
No. Ruas 196 196
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Contoh Laporan Strip Map

34
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Contoh Peta Penanganan

35
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Contoh Peta Penanganan

36
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Terima Kasih
www.kiat.or.id

37
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Pengamatan
Drainase

38
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Pengamatan
Perlengkapan Jalan

39
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Pengamatan Jembatan

40
Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

Pengamatan Jembatan (Lanjutan)

41

Anda mungkin juga menyukai