Anda di halaman 1dari 22

PENDEKATAN-PENDEKATAN

STUDI ADMINISTRASI NEGARA


Drs. Bambang Martin Baru, M.Si

Disampaikan dalam mata kuliah


Pengantar Administrasi Negara
Pendekatan dimaksudkan untuk memudahkan memahami
Admininistrasi negara, karena administrasi negara
Mencakup bidang yang sangat luas yaitu meliputi segaala
aspek dalam bidang kehidupan sosial.

Pendekatan melihat dari satu aspek tertentu dari administrasi


Negara, sehingga dapat dipahami secara mendalam.

Ada beberapa pendekatan administrasi negara yang


Berkembang, antara lain:
Pendekatan struktural. Pendekatan fungsional,
Melihat kelembagaan melihat unsur-unsur
negara berdasarkan bagi tegaknya sistem
konstitusional politik

STUDI
Pendekatan Pendekatan
ADMINISTRASI
ekologi, melihat proses
NEGARA, menyangkut
aspek lingkungan administrasi
aspek yang luas (sosial,
sosial, budaya,
ekonomi, politik, hukum,
hukum, dll
ideologim, dll)

Pendekatan struktural Pendekatan perilaku


bersyarat, melihat administratif,
aspek kelembagaan melihat aspek
yang dianggap perilaku individu-
representatif individu dalam
pemerintahan
1. Pendekatan Proses Administrasi (Administratif
approach).

Asumsinya: Dalam kegiatan administrasi yang ditujukan


untuk mencapai tujuan organisasi dilakukan melalui proses
manajemen atau juga disebut sebagai penggerak
administrasi.

Administrasi ialah proses kerja sama secara rasional untuk


mencapai tujuan secara efisien dan efektif.
Administrasi adalah pengkoordinasian dan pengarahan
sumber-sumber tenaga manusia dan material untuk mencapai
tujuan yang diinginkan. (John M. Phiffner dan RV
Presthus).

Administrasi menekankan kepada kegiatan


pengkoordinasian orang-orang yang berkerjasama, alat-alat
dan dana yang digunakan untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.

Administrasi adalah pengarahan, kepemimpinan, dan


pengendalian dari usaha-usaha kelompok orang dalam
rangka pencapaian tujuan yang umum atau pokok .
(William H. Newman ).
Sarana administrasi dalam mencapai tujuan, meliputi:
Men/manusia
Money/keuangan
Material/bahan-bahan
Method/cara
Machinne/mesin
Market/pasar.

Dalam memanfaatkan sarana administrasi secara


Efisien dan efektif, dilakukan melalui kegiatan Manajemen
yaitu: POAC, POCC, POSDCORB, dll
2. Pendekatan Ekologi (Echological approach).
Asumsinya: Administrasi dipengaruhi oleh faktor
ekologinya.

Tokohnya: FRED W. Riggs.


Studinya Administrasi negara berbeda-beda, karena
lingkungannya tidak sama, faktor lingkungan yang
berpengaruh terhadap sistem administrasi negara,
adalah:
Sosial, Ekonomi, Politik, dan jaringan komunikasi,
idiologi
1. Sosial, berkaitan dengan kelompok -kelompok sosial, seperti
paguyupan, dan patembayan (Lyson).
Paguyupan, kelompok sosial yang didasarkan pada ikatan keluarga,
suku, marga, ras, agama, dan lain-lain. Sedangkan patembayan,
kelompok sosial yang didasarkan pada tujuan.
2. Ekonomi, berkaitan dgn pola ekonomi masy., pada masy. tradisional
orientasi lebih pada pemenuhan keluarga, dan masy. modern
cenderung orientasinya pemenuhan pasar .
3. Sistem Politik, berkenaan dengan stabilitas keamanan
4. Jaringan komunikasi, bekaitan deng masalah bahasa yang
digunakan simbol komunikasi, sehingga mempengaruhi
perkembangan masyarakat.
5. Idiologi, jalinan ide atau gagasan, berkenaan dengan tujuan negara .
Tujuan negara akan menentukan sistem administrasi negara sebagai
dasar mewujudkan tujuan negara tersebut.
Typologi masyarakat, menurut Fred W. Riggs, dikelompokkan
kedalam 3 (tiga) model masyarakat , yaitu: Model agraria,
model industria, dan model prismatic.

Model Agraria/Masyarakat Tradisional:


1.Berkembang norma Ascriptif, seseorang dinilai atas dasar keturunan,
ras, agama, suku, dan lain-lainnya.
2.Berlaku norma Particularistic, norma yang berlaku pada suatu
wilayah tertentu saja.
3.Spesialisasi kerja bersifat disffungsi, lembaga sosial berfungsi secara
tumpang tindih.
4.Spesialisasi Kerja Statis, tidak adanya berkembangan karena menjaga
tradisi lama
5.Segan berpindah (Stabil)
6.Sistem pelapisan sosial berdasarkan status sosial, seperti kedudukan,
ekonomi, sosial, dan lain-lain.
7.Organisasi primer yang berkembang , seperti keluarga, marga, suku,
dan lain-lain.
Model Industria/Masyarakat Modern:, dengan ciri-ciri:
1. Berkembang norma Achievement, seseorang dinilai atas dasar
kemampuan, prestasi.
2. Berlaku norma Universalistic, norma berlaku secara menyeluruh
tidak terbatas pada wilayah tertentu saja.
3. Spesialisasi Kerja bersifat spesifik, fungsi lembaga sosial tidak
terjadi tumpang tindih.
4. Spesialisasi Kerja bersifat Dinamis, selalu berkembang sesuai
dengan dinamika sosial.
5. Masyarakat bersifat mobil atau mobilitas tinggi, sejalan dengan
tuntutan lingkungan sosial
6. Sistem pelapisan sosial berdasarkan prestasi
7. Organisasi sekunder yang berkembang, seperti perkumpulan
(assosiasi), Lembaga sosial masyarakat (LSM), dan lain-lain.
Model Prismatic/Masyarakat Berkembang:
1. Tingkat heterogenitas tinggi.
Typologi masyarakat bersifat campuran, satu sisi
terdapat ciri masyarakat modern dan dipihak lain
masih terdapat pula sifat masyarakat tradisional.

2. Tingginya tingkat formalisme.


Pada masyarakat ini, berkembang kebiasaan yang
mencerminkan antara seharusnya dengan
realitasnya berbeda. Atau masyarakat mengetahui
aturan/ketentuan namun seringkali dilanggar.

3. Overlapping.
Terjadinya tumpang tindih fungsi-lembaga sosial,
seperti fungsi pemerintah desa dengan fungsi adat, kyai
3. Pendekatan Struktural (Structural approach).
Pendekatan ini menitik beratkan pada struktur kelembagaan yang
didasarkan pada ketentuan formal (konstitusi masing2 negara).

Struktur lembaga pemerintahan di negara kita (Indonesia)


didasarkan pada konstitusi UUD 1945, yang terdiri dari:
MPR, DPR, Presiden, Menteri-Menteri, DPA, BPK, dan MA, dimana
kita menganut sistem pembagian kekuasaan
* legislatif dilakukan oleh MPR, DPR, dn presiden
* Eksekutif dilakukan oleh presiden dibantu menteri-2
* Yudikatif dilakukan oleh MA
Sedangkan di Negara Amerika berdasarkan konstitusinya , struktur
kelembagaan pemerintahan terdiri dari:

1. Parlemen : terdiri dari DPR dan Senat


2. Presiden dibantu dengan menteri-menteri
3. Mahkamah Agung (Yudiciul Review).
4. Pendekatan Fungsional
Fungsi adm negara, dari aspek politik terdapat fungsi yang esensial
yaitu:
a. Fungsi Input:
1. Sosialisasi Politik, atau pendidikan politik oleh lembaga
politik (partai politik) .
2. Artikulasi Kepentingan, sebagai usaha menemukan
kebutuhan dan kepentingan masyarakat
3. Pembulatan Kepentingan, dari beberapa temuan
masalah-masalah sosial, selanjutnya diidentifikasi
masalah-masalah sosial yang urgen di masyarakat.
4. Komunikasi Politik, sebagai bentuk penyaluran terhadap
hasil-hasil temuan dari lembaga politik
b. Fungsi Out-put:
1. Penetapan Ketentuan (Rule Making), dari temuan-
temuan masalah sosial dari lembaga politik, selanjutnya
melalui proses politik akan dihasilkan kebijakan publik
(Public Policy)

2. Pelaksanaan Ketentuan (Rule Application), kebijakan


publik yang dihasilkan lembaga politik (DPR),
selanjutnya diimplementasikan oleh pemerintah
(presiden/eksekutif)

3. Evaluasi Ketentuan (Rule Adjudication), pelaksanaan


kebijakan publik selanjutnya dilakukan
evaluasi/penilaian, apakah kebijakan itu mendapat
respon positip dari masyarakat.
5. Pendekatan Politik (Political approach).
Asumsinya: Administrasi hanya sebagai pelaksana dari politik (dan
hasil proses politik itu menghasilkan kebijakan publik).

Menurut D. Easton, proses pembuatan kebijakan publik dapat


dijelaskan dalam model berikut ini.

FUNGSI INPUT: CONVERSI:


1.TUNTUTAN AKTOR POLICY
2.DUKUNGAN
OUT-PUT
KEBIJAKAN
PUBLIK

FEEND BACK
6. Pendekatan Struktural Bersyarat.
Dengan asumsi: sistem yang representatif dari SAN, yaitu
Birokrasi.

Sedangkan ciri-ciri umum Birokrasi, meliputi:


a. Hirarki
Adanya jenjang organisasi, dimana tataran ditingkat
atas memiliki kewenangan untuk memberikan perintah
kepada tatanan ditingkat bawah
b. Spesialisasi/Deferensi
Pembagian kerja, terkait semakin meningkatnya
persoalan masyarakat yang harus segera diselesaikan
c. Kompetensi/Kualifikasi
Penempatan jabatan dalam struktur organisasi
didasarkan pada kemampuan yang dimiliki
7. Perilaku Administratif (Administrative Behavior)

Menekankan pada studi perilaku administrator/


pemimpin.

Studynya pada perilaku pemimpin, seperti motivasi,


kemampuan, dan gaya kepemimpinan.

Studi perilaku pemimpin, banyak teori yang dikembangkan dan salah


satu diantara kepemimpinan Part-Goal dari House, membagi 4 tipe
kepemimpinan, meliputi:
Kepemimpinan directive
Kepemimpinan Supportive
Kepemimpinan Partisipatif
Kepemimpinan orientasi pada prestasi kerja
Kepemimpinan directif, yaitu model kepemimpinan yang lebih
menekankan pada pengarahan oleh pemimpin.

Kepemimpinan yang mendukung (Supportive Leadership), yaitu


kepemimpinan yang menunjukkan kesediaan pemimpin untuk
menjelaskan sendiri, bersahabat, mudah di dekati, dan mempunyai
perhatian kemanusiaan terhadap bawahannya.

Kepemimpinan partisipatif. (Partisipatif Leardership), yaitu: pemimpin


berusaha meminta dan mempergunakan saran-saran dari bawahannya.
Namun pengambilan keputusan masih tetap berada pada pemimpinnya.
Kepemimpinan yang berorientasi pada prestasi. Gaya kepemimpinan ini
menetapkan serangkaian tujuan yang menantang para bawahannya
untuk berprestasi. Demikian pula pemimpin memberikan keyakinan
kepada mereka bahwa mereka mampu melaksanakan tugas pekerjaan
mencapai tujuan secara baik.

Implementasi dari gaya kepemimpinan diatas tergantung dari tingkat


kematangan bawahan (yaitu kemauan dan kemampuan). Maka berhasil
tidaknya pemimpin tergantung dari upaya memahami karakteristik
bawahannya.
1.Pada kondisi bawahan yang tingkat kematangan rendah (tidak
memiliki kemauan dan kemampuan) maka yang lebih tepat gaya
kepemimpinan direktif.
2.Kondisi bawahan dengan kemauan rendah dan memiliki kemampuan
maka gaya kepemimpinan yang tepat adalah kepemimpinan supportive.
3.Kondisi bawahan dengan kemauan tinggi dan kemampuan rendah
maka gaya kepemimpinan yang tepat adalah kepemimpinan partisipatif
4.Kondisi bawahan dengan kemauan dan memiliki kemampuan tinggi
maka gaya kepemimpinan yang tepat adalah kepemimpinan berorientasi
pada prestasi.
Trima Kasih
Selamat Belajar

Anda mungkin juga menyukai