sistem Proteksi
Penangulangan
& Simulasi
Kebakaran
Kelompok 3 :
1. Darmawan S (KRM)
3. Syahrodi (BRI)
4. Syamsudin (BRI)
Profil Perusahaan
SMK3 PP 50
Tingkat Lanjutan
166 Kriteria
Tahun 2022 Mendapat
Bendera Emas (92,16)
Proteksi Kebakaran
Riksa Uji
Suket Instalasi
Suket Instalasi Hydrant RKK Damkar
Kebakaran Automatik
Fire Risk Asessment
Current Existing Control Existing Risk Pengendalian Lanjutan/ Rekomendasi/ Tindak
Bahaya-Aspek/Opportunities/ Issue Pihak yang berkepentingan Initial Risk/ Benefit Analysis
(Only for Risk) (Only for Risk) Lanjut Peluang
Accepted ?
Accepted ?
Sumber Uraian paparan Challenges
Bahaya-Aspek/Opportunities/ Bahaya-Aspek/Kegagalan Internal Eskternal L S/B IR/BA Jenis Keterangan L S ER Jenis Keterangan
Issue Proses /Opportunities/ Issue
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Rekayasa Teknik :
Membuat sirkulasi udara
- Kebakaran - Undang-undang No 1 tahun
(Air blow),
- Operator cidera fatality 1970 Keselamatan dan
- Damkar CO2 system, Grounding,
- Berhentinya produksi Pekerja mengalami shock pada Kesehatan Kerja Rakayasa Teknik
Dust spray cat terkena sumber Target Zero Accident dan LTI - Manajemen - Jamsostek lampu explosion proff
Top Coat / Pengecatan K3 R - Kerusakan aset Ri kondisi tertentu dapat berdampak 4 5 20 No Adm. Control 2 3 6 Yes
energi tidak tercapai - Karyawan - Asuransi Administrasi : Prosedur
- Nama baik perusahaan fatality - Kepmenaker 186 tahun 1999 APD
- Klinik Rujukan dan Instruksi Kerja
tercoreng Unit Penanggulangan
Pengecatan, safety sign
Kebakaran ditempat Kerja
APD : Baju khusus,
respirator sepatu anti statis
2 Welding
Gudang Oli
Power House
Gudang Cat
Welding
CO2 System
Mengcover area Booth Top Coat,
Mixing room dan Gudang cat
Penerapan 5R
Prosedur 5R / Continual Improvement
Penerapan K3 Listrik &
Instalasi Penyalur Petir
Penerapan K3 Listrik & Penyalur Petir
Operator top coat melihat adanya penyalaan api di pengkabelan panel top coat, kemudian Operator tersebut memadamkan api dengan
09.00 - 09.01 Terjadi kebakaran disebabkan instalasi pengkabelan panel top coat yang short, diketahui karyawan pada pukul 09.00 WIB. Member painting top coat
APAR.
Melihat rekan kerjanya memadamkan api dengan apar, leader top coat menekan tombol push button alarm, dan melaporkan ke supervisor
09.01 - 09.02 Pemadaman APAR gagal Member painting top coat
painting.
Menerima laporan, dan menginstruksikan tim yang lain membantu pemadaman, namun pemadaman dengan APAR gagal.
Supervisor painting
Selanjutnya melaporkannya kepada ketua tim tanggap darurat
Menginstruksikan Regu Evakuasi Area untuk mengevakuasi karyawan yang ada di area tersebut
Ketua tim tanggap darurat
Menginstruksikan teknik untuk matikan aliran listrik di area terbakar, dan Regu Pemadam Area untuk memadamkan menggunakan Hidrant.
09.02 - 09.10 Pemadaman Hidrant Regu hydrant Melaksanakan instrusi pemadaman Hidrant dengan timnya
Evakuasi Karyawan Regu Evakuasi Area Melaksanakan instruksi untuk mengevakuasi karyawan yang ada di area tersebut
mengarahkan para karyawan menuju titik berkumpul, dan menyisir area yang menjadi tanggung jawabnya. Setelah itu mendata dan
Regu Evakuasi Area
melaporkannya
Ketika evakuasi, ada karyawan yang pingsan. Regu evakuasi area melaporkan ke tip P3K utk pertolongan.
Menerima instruksi, dan memberikan pertolongan kepada karyawan yang pingsan. Kemudian melaporkan kondisi tersebut kepada Ketua Tim
09.10 - 09.15 Karyawan Pingsan Tim P3K
tanggap darurat
Proses pemadaman masih berlangsung, namun api semakin membesar, kemudian Regu Pemadam area melaporkan kondisi tersebut kepada
Regu pemadam Area
ketua tim tanggap darurat
Ketua tim tanggap Darurat Menginstruksikan kepada Koordinator Keamanan agar segera menghubungi Dinas Damkar setempat
09.15 - 09.25 DPK tiba ke lokasi Dinas Pemadam Kebakaran setempat Dalam waktu 10 menit, kemudian DPK tiba ke lokasi, dan proses pemadaman di ambil alih oleh DPK tersebut
Tim hydrant Melaporkan kepada Ketua tim tanggap Darurat, bahwa proses pemadaman sedang berlangsung, dan dilakukan oleh DPK.
Ketua tim tanggap Darurat Menerima informasi, update perkembangan agar dilaporkan, dan tetap lakukan pemadaman.
Dinas Pemadam Kebakaran setempat Dalam waktu 15 menit DPK melaporkan kepada tim hydrant bahwa api sudah dapat dipadamkan, dan sedang dilakukan pendinginan.
09.25 - 09.40 Api berhasil dipadamkan Tim hydrant Menerima informasi, dan segera melaporkan kepada Ketua tim tanggap Darurat, bahwa api sudah dapat dipadamkan.
Ketua tim tanggap Darurat Menerima laporan, dan segera menuju ke lokasi, dan lihat kondisi terbakar.
Tim investigasi Ketua tim tanggap darurat menginstruksikan tim investigasi untuk melakukan pemerikasaan.
Tim Aset Ketua tim tanggap darurat menginstruksikan tim aset untuk melakukan pendataan aset.
09.40 - 09.45 Investigasi Ketua tim tanggap Darurat & tim investigasi Komandan Keadaan Darurat beserta tim lainnya melakukan investigasi untuk dilaporkan kepada Manajemen.
11:00 Laporan ke manajemen Ketua tim tanggap darurat & Manajemen (BOD) Ketua tim tanggap darurat melaporkan sementara hasil investigasi, korban dan data aset
Dokumentasi
Fire Extinguisher Hydrant Evacuation
Simulation simulation simulation
Antara tim tanggap darurat departemen dan Reorganisasi struktur tanggap darurat internal
umum tidak sinkron, contoh: Koordinator masing-masing departemen
3 departemen (supervisor) tidak tergabung dalam 24 Juni 2023
organisasi tanggap darurat besar
Dasar •4. Instruksi Menteri Tenaga Kerja No. 11/M/BW/1997 Tentang Pengawasan
Khusus K3
Hukum
•Penanggulangan Kebakaran
•
•5. SNI 03-1745-2000, tentang tata cara perencanaan dan pemasangan sistem
pipa tegak
•dan selang untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan atau
gedung
•6. PERGUB DKI No 92 TAHUN 2014 (Persyaratan & Tata Cara Pemasangan
Sistem
• Pipa Kebakaran)
REFERENSI
23 orang tingkat D
58 orang tingkat D Penambahan sertifikasi 35 orang
(dalam proses)
0 orang tingkat A
3 orang tingkat A Penambahan sertifikasi 3 orang
(dalam proses)
Analisa kebutuhan
Luas area 66.803
APAR = 377
177 177
Referensi :
Permenaker No 4 Tahun 1980 Tentang Syarat
syarat pemasangan dan pemeliharaan APAR
Layout Box Hydrant
Analisa kebutuhan
Hydrant Luas area - 1.000 = 66.803 - 1.000 = 65.803 65.803 : 1000 = 65 Titik
Analisa kebutuhan
•Referensi :
•Permenaker No. 2 Tahun 1983 Tentang
Instalasi Alarm Kebakaran Automatik
HEAT DETEKTOR
Analisa kebutuhan
Referensi :
Permenaker No. 2 Tahun 1983 Tentang Instalasi Alarm
Kebakaran Automatik
MANUAL PUSH BUTTON
Analisa kebutuhan
MANUAL PUSH Luas area 66.803
= 167
BUTTON
400 400
Note : Per 400 m2 = 1 MPB
MPB DI TIANG 63
MPB DI LANTAI 2 4
TOTAL MPB 90
Referensi :
Permen PU No. 26 Tahun 2008 Tentang Persyaratan
Teknis Sistem Proteksi Kebakaran
• 1. Area Workshop Maintenance & PE, Warehouse
Maintenance & Sub Material, Lab QC, Workshop IT
dan Office Build Maintenance belum tercover
hydrant.
• 2. Area Valuguard, Pit Audit Quality, TPS Sluge, TPS
PROBLEM Kemasan dan Pos III belum tercover hydrant.
• 3. Saat terjadi kebakaran di salah satu rumah warga
kampung sawah yang rumahnya dekat tembok
belakang, api bisa saja merabat masuk.
• 4. TPS Kemasan berisi bekas kemasan bahan
mudah terbakar (Thinner, Cat dll)
PLAN ADDITIONAL HYDRANT
1. Valuguard/TPS
2. Workshop MTC