Anda di halaman 1dari 8

PROSES PEMBUATAN API

KOMANG DEWIK
012123021
REVERSE OSMOSIS
PENJELASAN BAGAN RO

Reverse Osmosis ( Osmosis Terbalik ) atau RO adalah suatu metode penyaringan yang dapat menyaring berbagai molekul besar dan ion-
ion dari suatu larutan dengan cara memberi tekanan pada larutan ketika larutan itu berada di salah satu sisi membran seleksi (lapisan
penyaring).
Cara Kerja Sistem Reverse Osmosis
Pada sistem Reverse Osmosis yakni menghilangkan sedimen dan klorin dengan pemfilteran sebelum melalui membran semipermiable
untuk menghilangkan padatan terlarut. Setelah air keluar dari membran RO, air melewati postfilter untuk memproses air minum sebelum
masuk ke keran khusus. Sistem reverse osmosis memiliki berbagai tahap tergantung pada jumlah prefilter dan postfilter nya.
Tahapan Sistem RO
Membran RO merupakan titik fokus dari sistem osmosis balik, tetapi sistem RO juga mencakup jenis filtrasi lainnya. Sistem RO terdiri dari
3, 4, atau 5 tahap filtrasi. Setiap sistem air reverse osmosis mengandung filter sedimen dan filter karbon di samping membran RO. Filter ini
disebut prefilter atau postfilters dan terdiri dari filter berikut :
1. Filter Sedimen : Mengurangi partikel seperti kotoran, debu, dan karat
2. Filter Karbon : Mengurangi senyawa organik yang mudah menguap (VOC), klorin, dan kontaminan lainnya yang memberi air rasa atau
bau tidak enak
3. Membran RO : Menghilangkan hingga 98% dari total padatan terlarut (TDS )
1.Sewaktu air pertama kali masuk ke sistem RO, maka akan melewati prefiltrasi. Prefiltrasi mencakup filter karbon dan filter sedimen untuk
menghilangkan sedimen dan klorin yang dapat menyumbat atau merusak membran RO.
2. Selanjutnya, air melewati membran reverse osmosis di mana partikel terlarut dihilangkan.
3. Setelah penyaringan, air mengalir ke tangki penyimpanan sementara. Sistem reverse osmosis terus menyaring air sampai tangki
penyimpanan penuh dan kemudian mati.
4.Setelah keran air minum dinyalakan, air akan keluar dari tangki penyimpanan melalui postfilter lain untuk memproses air minum sebelum
sampai ke keran.
Tangki penyimpanan RO digunakan untuk menampung air RO sehingga sistem memiliki persediaan air minum. Sistem RO berjalan cukup
perlahan. Diperlukan satu menit untuk menghasilkan dua hingga tiga liter air RO. Jika mengaktifkan keran untuk segalon air pada tingkat
produksi membran yang sebenarnya, maka kita harus menunggu setidaknya beberapa menit untuk mengisi. Dengan tangki penyimpanan,
galon air kita dapat langsung terisi.
BAGAN DESTILASI
PENJELASAN BAGAN
DESTILASI
TAHAPAN
Prinsip kerja destilasi didasarkan pada perbedaan titik didih antara komponen-komponen dalam
suatu campuran. Ketika campuran dipanaskan, komponen dengan titik didih terendah akan
menguap terlebih dahulu. Uap yang dihasilkan kemudian akan dikondensasikan kembali
menjadi cairan dan ditampung dalam kolektor. Proses ini terus berlanjut hingga semua
komponen dalam campuran telah dipisahkan.

1. Memasukkan campuran yang akan dipisahkan ke dalam tabung distilasi


2. Menghubungkan tabung distilasi dengan kondensor dan kolektor.
3. Memanaskan campuran hingga mencapai titik didih komponen dengan titik didih terendah.
4. Uap yang dihasilkan akan mengalir ke kondensor dan dikondensasikan menjadi cairan
5. Cairan yang terkondensasi akan mengalir ke dalam kolektor dan dipisahkan dari campuran.
Proses ini akan terus berlanjut hingga semua komponen dalam campuran telah dipisahkan.
Bagan exchange
TAHAPAN
1. Equilibration dengan menetapkan fase stasioner yang diinginkan. Ketika kesetimbangan
tercapai semua lase stasioner akan terikat dengan ion counter (klorida dan natrium) pH dan
kekuatan ion buffer awal dipilh untuk memastikan sample dimuat, protein akan menarik dan
mengikat medium dan partikel lain yang tidak terikat.
2. Aplikasi sample dan pencucian: tujuannya adalah untuk mengikat target molekul dan
mencuci semua bahan yang tidak terikat. Buffer sample harus memiliki pH yang sama dan
kekuatan ion sebagai penyangga awal untuk mengikat semua protein target yang terisi.
Protein yang tidak bermuatan atau yang bermuatan sama dengan gugus ionik melewati
kolom pada kecepatan yang sama dengan aliran buffer, elusi tergantung pada total volume
sample
3. Elusi: sample dimuat dan dicuci dengan start buffer sehingga kondisi diubah untuk
mengelusi protein terikat. Protein dielusi dengan meningkatkan kekuatan ionik (garam
konsentrasi) buffer atau dengan mengubah pH. Kekuatan ion meningkat Na+/Cl- bersaing
dengan komponen terikat pada permukaan medium mulai mengelusi dan bergerak ke bawah
kolom. Semakin tinggi muatan protein kekuatan ion yang dibutuhkan untuk elusi semakin
tinggi
4. Regenerasi : pencucian akhir dengan buffer ionik tinggi yang meregenerasi kolom dan
menghilangkan molekul yang masih terikat. Kolom disetimbangkan kembali dengan start
buffer sebelum memulai proses selanjutnya
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai