Anda di halaman 1dari 15

TEORI AKUNTANSI

BAB 9

AN ANALYSIS OF CONFLICT

z
OLEH :
FRISKA NURLITA LUSIARINI ( W100230001 )
HANIF HENDRATA ( W100230002 )
z
PENDAHULUAN

1 4
IMPLIKASI TEORY
TEORY AGENCY
AGENCY UNTUK
AKUNTANSI

5
2
REKONSILIASI TEORI
KEUNTUNGAN PASAR EFEK EFISIEN
INFORMASI DENGAN
MANAJER KONSEKWENSI
EKONOMI

3
MELINDUNGI 6
PEMBERI
KESIMPULAN
PINJAMAN DARI
KEUNTUNGAN ANALISIS
INFORMASI KONFLIK
MANAJER
z
PENDAHULUAN

 Ada banyak hubungan principal-agen dalam Masyarakat, seperti pasien-dokter,


klien-pengacara. Dalam setiap kasus, principal ingin agen bekerja keras atas
Namanya. Namun, kepentingan principal dan agen bertentangan, karena bekerja
keras membutuhkan usaha, dan principal menginginkan lebih banyak Upaya dari
pada yang bisa dilakukan agen. Dalam banyak kasus, Upaya agen ini sulit bagi
principal untuk diamati secara langsung. Contohnya seperti, Masyarakat adalah
principal dan pemerintah adalah agen. Dalam hal ini Masyarakat menginginkan
pemerintah melakukan yang terbaik pada masa pemerintahan nya, namun sulit
bagi Masyarakat untuk mengamati usaha yang dilakukan pemerintah untuk
mewujudkan keinginan Masyarakat tersebut.
z
PEMAHAMAN MENGENAI GAME TEORY

 Game Teory adalah teori permainan ekonomi yang mendasari isu-isu dalam teori
akuntansi keuangan, memodelkan interaksi antara dua atau lebih pemain.
Interaksi yang sering terjadi dalam keadaan ketidak pastian dan asimetri
informasi.

 Game teory membantu kita untuk memahami bagaimana manajer, investor, dan
bagian yang berpengaruh lain nya secara rasional setuju dengan konsekwesi
ekonomi atas laporan keuangan.

 Game teory dan agency teory relevan untuk akuntansi, Dimana kebijakan
akuntansi mempunyai konsekwensi ekonomi Ketika kontrak yang penting
dipengaruhi oleh beberapa kebijakan akuntansi.
z
TEORY AGENCY

 Teory agency adalah pengembangan dari suatu teory yang mempelajari suatu
desain kontrak Dimana para agency bekerja atau bertugas atas nama principal
Ketika keinginan atau tujuan agency bertolak belakang maka akan terjadi suatu
konflik.

 Konflik agency muncul karena adanya pemisahan peran atau perbedaan


kepentingan anatara principal dan agency. Secara actual agency teory memiliki
karakteristik kooperatif dan non-kooperatif.

 Namun demikian, masing-masing pihak harus dapat berkomitmen pada kontrak,


yaitu untuk mengikat dirinya sendiri agar bisa bermain sesuai aturan
z
CONTOH KONNTRAK AGENCY ANTARA PEMILIK PERUSAHAAN DAN MANAJER

1. Merancang kontrak untuk mengontrol Moral Hazard, yaitu bahwa kegiatan yang
dilakukan oleh seorang manajer tidak seluruhnya diketahui oleh investor
(pemegang saham, kreditor), sehingga manajer dapat melakukan Tindakan diluar
pengetahuan pemegang saham yang melanggar kontrak dan sebenarnya secara
etika atau norma mungkin tidak layak dilakukan ( Scott, 2000 )

2. Mempekerjakan manajer yang bersangkutan dan bertahan dengan laba yang


kurang maksimal

3. Pemantauan langsung

4. Pemantauan tidak langsung

5. Pemilik menyewakan Perusahaan kepada manajer

6. Beri manajer bagian dari keuntungan.


z
KEUNTUNGAN INFORMASI MANAJER
1. MANAJEMEN LABA

Ada bebragai bentuk yang dapat diambil dari keunggulan informassi manajer. Salah satu
kemungkinan nya adalah bahwa manajer mungkin memiliki informasi tentang pembayaran
sebelum menandatangani kontrak ( informasi pra-kontrak ). Misalnya, manajer memiliki
informasi bahwa pembayaran tinggi akan terjadi, dan kecuali pemilik dapat mengekstraksi
informasi ini, dapat masuk kedalam kontrak dengan maksud melalaikan, mengambil
keuntungan dari pembayaran tinggi, untuk menghasilkan pendapatan dan kompensasi yang
tinggi.

Alternatifnya, manajer dapat memperoleh informasi pembayaran setelah menandatangani


kontrak tetapi sebelum memilih suatu Tindakan ( informasi pra Keputusan ).

Jika informasi pembayaran cukup buruk, manajer dapat mengundurkan diri kecuali situasi ini
diperbolehkan dalam kontrak. Namun kemungkinan lain adalah bahwa manajer menerima
informasi setelah Tindakan dipilih ( informasi pasca Keputusan ). Misalnya, manajer dapat
mempelajari laba bersih sebelum melaporkankepada pemilik.
z

2. MENGONTROL MANAJEMEN LABA

Manajemen laba dapat menyebabkan kelalaian manajer. Untuk mengendalikan


manajemen laba opportunistic, caranya adalah dengan memperkuat tata Kelola
Perusahaan.

Sebagai contoh adalah Komite audit dan kompensasi dewan dapat mencakup
anggota independent dan melek finansial, untuk memantau manajemen laba.
z
3. TEORI AGENCY DAN NORMA PSIKOLOGIS

 Norma psikologis mempengaruhi perilaku individu. Yang sering terjadi adalah


adanya krtidak sesuaian penerimaan insentif dari manajemen laba bagi para
manajer. Maksudnya, manajer dengan etos kerja tinggi sering kali
mendapatkan insentiv laba justru lebih rendah dibandingkan dengan manajer
yang meiliki etos kerja rendah namun melakukan Moral Hazard.

 Akibatnya norma-norma pribadi dan social berinteraksi untuk mempengaruhi


Upaya manajer dan insentif manajemen laba.
z
MELINDUNGI PEMBERI PINJAMAN DARI
KEUNTUNGAN INFORMASI MANAJER
 Ada beberapa cara manajer opportunistic dapat mengkompromikan kepentingan pemberi
pinjaman, misalnya dengan :

 Membayar deviden yang berlebih

 Melakukan pinjaman tambahan

 Melakukan proyek yang terlalu beresiko, terutama jika Perusahaan mendekati kesulitan
keuangan.

Masalah moral hazard antara pemberi pinjaman dan manajer. Manajer Perusahaan dapat bertindak
bertentangan dengan kepentingan pemberi pinjaman. Namun, peberi pinjaman yang rasional akan
mengantisipasi perilaku ini, dan menaikan suku bunga yang mereka minta untuk pinjaman mereka. Hal
ini dapat dilakukan dengan memasukan perjanjian ke dalam perjanjian pinjaman Dimana manajer
setuju untuk membatasi deviden atau pinjaman tambahan selama pinjaman belum dilunasi. Akibatnya,
Perusahaan dapat meminjam pada Tingkat yang lebih rendah.
z
IMPLIKASI TEORI AGENCY UNTUK AKUNTANSI
Holmstrom ( 1979 ) memberikan perluasan yang ketat dari model agency untuk
memungkinkan lebih dari satu ukuran kinerja. Holmstrom menunjukan secara formal
bahwa kontrak yang didasarkan pada ukuran kinerja yang dapat diamati seperti laba
bersih itu kurang efisien daripada kontrak terbaik pertama.

Hal ini menimbulkan pertanyaan, apakah kontrak terbaik kedua dapat dibuat lebih
efisien dengan mendasarkan pada ukuran kinerja kedua selain laba bersih. Misalnya,
harga saham juga bisa memberikan informasi tentang kinerja manajer. Dari pada
mendasarkan kompensasi manajer hanya pada laba bersih, apakah dengan
penambahan indicator harga saham sebagai alat pengukur kinerja manajer dapat
mengurangi biaya agency dari kontrak kerja tersebut?

Holstrom menunjukan bahwa jawaban untuk pertanyaan ini adalah ya, asalkan
indicator kedua yaitu saham bisa diamati dan bisa menyampaikan informasi tentang
kinerja manajer.
z
REKONSILIASI EFEK EFISIEN TEORI PASAR
DENGAN KONSEKWENSI EKONOMI.
 Dibawah teori pasar sekuritas yang efisien, hanya pilihan kebijakan akuntansi
yang mempengaruhi arus kas yang diharapkan akan menciptakan konsekwensi
ekonomi.

 Argumen berbasis kontrak yang telah diberikan untuk konsekwensi ekonomi tidak
bergantung pada pilihan kebijakan akuntansi yang memiliki efek arus kas
langsung.

 Sebaliknya itu adalah kekakuan yang dihasilkan oleh penanda tanganan kontrak
yang mengikat dan tidak lengkap yang menciptakan kekhawatiran manajer dan
yang mengarah pada intervensi mereka dalam proses penetapan standar.
Kekakuan ini tidak ada hubungan nya dengan apakah perubahan kebijakan
akuntansi mempengaruhi arus kas.
z
KESIMPULAN ANALISIS KONFLIK
 Berbagai teori berbasis konflik yang dijelaskan dalam bab ini memiliki implikasi penting
bagi teori akuntansi keuangan. Hal ini dapat diringkas sebagai berikut :

1. Teori konflik memungkinkan rekonsiliasi pasar sekuritas yang efisien dan


konsekwensi ekonomi.

2. Implikasi teori keagenan adalah bahwa laba bersih berperan dalam memotivasi dan
memantau kinerja manajer.

3. Laba bersih bersaing dengan ukuran kinerja lain nya, seperti harga saham. Jika
akuntan dapat meningkatkan ketepatan dan sensitivitas trade off yang diperlukan
untuk ukuran kinerja yang baik, mereka mungkin berharap untuk melihat peningkatan
peran laba bersih dalam rencana kompensasi manajer.

4. Jika dilakukan secara ekstrem, manajemn laba memungkinkan manajer melalaikan,


yang berakibat hasil yang rendah bagi pemilik.
z
PSAK YANG BERKAITAN DENGAN ANALISIS KONFLIK

PSAK 2 Laporan Arus Kas


Laporan arus kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan para
pengguna untuk mengevaluasi perubahan asset bersih entitas.

PSAK 56 Laba Per Saham


Jumlah laba pada suatu periode yang tersedia untuk setiap saham biasa yang
beredar selama periode pelaporan.

PSAK 60 Intrumen Keuangan : pengungkapan


Bahwa suatu entitas mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan
keuangan untuk mengevaluasi sifat dan Tingkat resiko yang timbul dari instrument
keuangan yang mana entitas terekspos pada akhir periode pelaporan.
z

 TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai