Anda di halaman 1dari 15

BAHAN AJAR EKONOMI KOPERASI

EKONOMI KOPERASI
NAMA KELOMPOK :
• YAHYA CAHYA H P (21612011001)
• AFRINDA N A (21612011012)
• NUR ANITA (21612011019)

Nabila Adenina Zidni Maulida M.E


GERAKAN DAN TANTANGAN
PENGEMBANGAN KOPERASI
Tujuan dibentuknya wadah untuk bergabung
koperasi ini adalah agar koperasi menjadi
organisasi yang besar dan mampu bersaing
dengan bentuk usaha lainnya, dan yang tidak
kalah penting adalah mampu mensejahterakan
anggotanya dan masyarakat pada umumnya.
GERAKAN-GERAKAN KOPERASI
INTERNATIONAL COOPERATIVE ALLIANCE (ICA

 dibentuk pada Kongres Koperasi sedunia tahun 1895 di


London.
 Pelopornya adalah Inggris, Australia, Belgia, Perancis,
Jerman, Belanda, Italia, Swiss, dan Rumania.
 Jumlah anggota ICA pada tahun 1986 telah meliputi 72
negara (Kamaralsyah dkk. 1987)
 anggota adalah koperasi-koperasi tingkat nasional.
 Yang bertanggungjawab atas pelaksanaan keputusan-
keputusan Kongres ICA ialah Dewan Paripurna (Central
Commite).
ASEAN Cooperative Organization (ACO)
 Prakarsa Dewan Koperasi Indonesia (DEKOPIN).
 Konferensi Pertama Koperasi Negara-Negara ASEAN di
Jakarta Th 1977
 Pimpinan ACO berada di tangan sebuah Dewan
Pimpinan (ACO-COUNCIL) yang terdiri dan 3 unsur,
yaitu:
◦ Presidium sebanyak 2 orang wakil gerakan koperasi
dan tiap negara ASEAN. Sejumlah 10 orang.
◦ Dewan Pejabat sebanyak I orang yang mewakili
Departemen yang membawahi perkoperasian di
masing-masing negara ASEAN, sejumlah 5 orang.
◦ Seorang Sekretaris Jenderal.
GERAKAN KOPERASI INDONESIA
 Sentral Organisasi Koperasi Republik Indonesia (SOKRI)
 Kesatuan Organisasi Koperasi Seluruh Indonesia
(KOKSI)
 Gerakan Koperasi Indonesia (Gerkopin)
 Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin)
 Kegiatan Dekopin :

◦ Memperjuangkan dan menyalurkan aspirasi


koperasi.
◦ Meningkatkan kesadaran berkoperasi di kalangan
masyarakat;
◦ Melakukan pendidikan perkoperasian bagi anggota
dan masyarakat
◦ Mengembangkan kerjasama antar koperasi dan
antara koperasi dengan badan usaha lain. Baik
pada tingkat nasional maupun Internasional.
 Organisasi Dekopin secara nasional adalah sebagai
berikut.
◦ Di Tingkat Pusat Dekopin, berkedudukan di Ibukota
Negara, yaitu Jakarta;
◦ Di Tingkat Provinsi disebut Dekopin Wilayah yang
berkedudukan di Ibukota Provinsi
◦ Di Tingkat Kabupaten/Kota disebut Dekopin Daerah
yang berkedudukan Ibukota Kabupaten/Kota.
Hubungan Dekopin dengan Koperasi di Luar Negeri

 Dewan koperasi India (National Cooperative Union of India),


menawarkan kesempatan mengikuti latihan perkoperasian:
 Dewan Koperasi Amerika Serikat (Cooperative League of USA),
me­nawarkan tenaga ahli, bantuan penyusunan Project Design;
bantuan pengembangan beberapa jenis Koperasi. Untuk
maksud ini dibuka Kantor Cabang Dewan Koperasi AS di Jakarta
pada tahun 1977;
 Pusat Koperasi Swedia (Swedish Cooperative Centre) yang
bersedia mendidik tenaga-tenaga Indonesia terutama di
bidang Koperasi Konsumsi;
 Koperasi Asuransi Malaysia, telah menyanggupi bantuan
latihan di bidang Koperasi perasuransian di Kuala Lumpur;
 Koperasi Asuransi Jepang, telah bersedia membantu tenaga
Indonesia dalam pendidikan peransuransian.
Sikap Pemerintah terhadap Gerakan Koperasi
1. Sikap pemerintah yang netral;
2. Sikap yang menghambat atau menghalang-halangi;
3. Sikap pemerintah yang membantu dan mendorong
pertumbuhan dan perkembangan gerakan koperasi;
4. Sikap pemerintah yang ingin menjadikan koperasi
sebagai alat untuk melaksanakan kebijakan
nasionalnya.
Sikap pemerintah yang menghambat dan melarang
pertumbuhan dan perkembangan koperasi
 Sikap pemerintah yang menghambat, yaitu dengan tidak
memberikan kemudahan-kemudahan bagi pertumbuhan
dan perkembangan koperasi, seperti yang dialami oleh
gerakan koperasi di Indonesia pada jaman penjajahan
Belanda;
 Sikap pemerintah yang melarang, yang diwujudkan dalam
bentuk kebijakan pemerintah yang menyatakan jelas-jelas
melarang adanya perkumpulan koperasi, seperti yang
dialami Indonesia pada waktu penjajahan Jepang. Sikap-
sikap pemerintah yang demikian ini umumnya mempunyai
latar belakang politik, dalam arti adanya kekhawatiran dari
penguasa bahwa gerakan koperasi akan digunakan oleh
lawan politiknya untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Masalah Koperasi di Indonesia

 Kurangnya partisipasi anggota, bagaimana mereka bisa


berpartisipasi lebih kalaumengerti saja tidak mengenai apa
itu koperasi. Hasilnya anggota koperasi tidakmenunjukkan
partisipasinya baik itu kontributif maupun intensif
terhadap kegiatankoperasi itu sendiri. Kurangnya
pendidikan serta pelatihan yang diberikan oleh
penguruskepada para anggota koperasi ditengarai menjadi
faktor utamanya, karena para pengurus beranggapan hal
tersebut tidak akan menghasilkan manfaat bagi diri mereka
pribadi.Kegiatan koperasi yang tidak akan menghasilkan
manfaat bagi diri mereka pribadi.Kegiatan koperasi yang
tidak berkembang membuat sumber modal menjadi
terbatas.
Peluang Koperasi di Indonesia

 Meningkatkan Kesejahteraan Anggotanya Sebagai lembaga


perekonomian. Koperasi harus mampu melihat berbagai
peluangyang masuk, dan dapat menguntungkan bagi
koperasi tersebut.
Tantangan Koperasi di Indonesia
 Dengan semakin berkembangnya perekonomian menuju kearah
globalisasiekonomi seperti dengan adanya MEA,maka tantangan yang
dihadapi kopeerasim diIndonesia sangat besar, antara lain:
1.Hilangnya pasar produk ekspor kita karena kalah bersaing
harga dankualitas produk kita kalah dibanding Negara lainContoh : di
Asean. Semakin banyaknya produk impor dipasaran dalamnegeri yang
akan mematikan usaha dinegara kita, sehingga koperasi yangsemakin
harus dapat bersaing
2.Masuknya SDM dari negara lain yang mungkin lebih
berkualitas, yang akanmenggusur tenaga kerja dalam negeri.
3.Masalah / tantangan yang dihadapi oleh koperasi di Indonesia
denganmunculnya MEA.
THE END…
THANK YOU…

Anda mungkin juga menyukai