N OBAT DI
INDUSTRI
FARMASI
LATAR
BELAKANG
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 tahun 1998, sediaan farmasi
meliputi obat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika.
Sediaan farmasi yang diproduksi maupun yang diedarkan harus memenuhi
persyaratan mutu, keamanan, dan kemanfaatan.
Industri farmasi bertanggung jawab menyelenggarakan produksi yang baik dan
sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
Produksi adalah kegiatan atau proses menghasilkan, menyiapkan, mengolah,
membuat,
mengemas, dan/atau mengubah bentuk sediaan farmasi dan alat kesehatan.
PENGANTAR
Persyaratan/Jaminan :
INDUSTRI FARMASI
• Khasiat (efficacy)
• Keamanan (safety)
• Mutu (quality)
PERSYARATAN KUALITAS OBAT
Persyaratan Kualias Obat, menurut Academy of Pharmaceutical
Science, USA :
◾ Mengandung kuantitas masing-masing bahan aktif sesuai dengan
persyaratan pada etiket, yang masih dalam nilai batas sesuai dengan
spesifikasinya
◾ Mengandung kuantitas bahan aktif yang sama, dalam setiap satuan
takaran obat. Tidak boleh mengandung bahan lain, yang tidak
dinyatakan secara jelas
◾ Sampai saat digunakan oleh penderita, tetap terjaga potensi,
penampilan dan ketersediaan terapeutikanya untuk tujuan
pengobatan
◾ Pada saat digunakan, melepaskan bahan aktif agar supaya tercapai
secara penuh ketersediaan biologisnya
2. Industri farmasi, disamping menghasilkan obat untuk penderita, juga merupakan suatu
industri yang berorientasi untuk memperoleh keuntungan (tidak hanya aspek sosial tapi juga
ada aspek ekonomi)
3. Industri farmasi adalah salah satu industri beresiko tinggi, karena bukan tidak mungkin kelak
dikemudian hari kalau terbukti bahwa terjadi akibat yang tidak diinginkan karena penggunaan
obat, industri farmasi tersebut dituntut dan membayar ganti rugi (contoh : Industri farmasi
penghasil Thalidomide ditutup karena tidak mampu lagi membayar tuntutan ganti rugi)
4. Industri Farmasi adalah industri berbasis riset yang selalu memerlukan inovasi, karena usia
hidup obat relatif singkat ( lebih kurang 25 tahun) dan sesudah itu akan ditemukan obat
generasi baru yang lebih baik, lebih aman dan lebih efektif (fenomena merger beberapa
perusahaan farmasi raksasa dunia , seperti Glaxo SmithKline -Becheem, Aventis, Novartis
Biochemie, Roche-Bayer, dll)
MANAJEMEN MATERIAL
(MATERIAL MANAGEMENT)
Directo
HRD Finance Marketing Enginering
r
Bertanggungjawab
Melakukan pengujian untuk
bahwa semua bahan Bertanggungjawab atas Bertanggungjawab Bertanggungjawab atas
meluluskan atau menolak
baku, bahan lounching produk baru bahwa proses produksi pelaksanaan CDOB di
bahan pengemas, bahan
pengemas sesuai dan pengembangan sesuai target yang sdh Industri Farmasi,
baku,
standard yang sudah produk, pencarian ditentukan dan pengelolaan dokumen
produk antara, produk ruahan,
ditetapkan dan bahan baku pengganti menghasilkan produk yang baik,
dan produk jadi atau bahan
terhindar dari dan stabilitas sediaan sesuai standard yang memudahkan
pengemas sesuai dengan
kekosongan bahan baru dan yang sudah ditetapkan penelusuran dan
kriteria atau spesifikasi
baku. diproduksi menjadi “polisi” bagi
yang ditetapkan. Memastikan
bahwa semua produk yang semua departemen
dihasilkan sesuai standard yg
ditetapkan
DEFINISI
◾ Bahan Awal adalah Semua bahan, baik yang berkhasiat atau tidak berkhasiat, yang berubah atau tidak
berubah, yang digunakan dalam pengolahan obat walaupun tidak semua bahan tersebut akan tertinggal di
dalam produk ruahan.
◾ Bahan Pengemas adalah Tiap bahan, termasuk bahan cetak, yang digunakan dalam proses pengemasan obat,
tetapi tidak termasuk kemasan luar yang digunakan untuk transportasi atau keperluan pengiriman ke luar
pabrik. Bahan pengemas disebut primer atau sekunder tergantung tujuan penggunaan apakah bersentuhan
langsung dengan produk atau tidak.
◾ Produk Antara adalah Tiap bahan atau campuran bahan yang masih memerlukan satu atau lebih tahap
pengolahan
lanjutan untuk menjadi produk ruahan.
◾ Produk Ruahan adalah Bahan yang telah selesai diolah dan tinggal memerlukan kegiatan pengemasan
untuk menjadi obat jadi.
◾ Produk Jadi adalah Produk (Obat) yang telah melalui seluruh tahap proses pembuatan
INDUSTRI
FARMASI
PPIC (GUDANG BAHAN BAKU DAN BAHAN
KEMAS)
PENIMBANGAN BAHAN BAKU
PPIC terdiri dari 2 bagian yaitu........
Perencanaa Pengendalia
n produksi n
(production persediaan
planning) (inventory
PPI control)
C
TUGAS
PPICa. Membuat rencana produksi berdasarkan ramalan penjualan dari
departemen pemasaran.
b. Membuat rencana pengadaan bahan berdasarkan rencana dan kondisi stok dengan
menghitung kebutuhan material produksi menurut standar stok yang ideal (ada batasan
jumlah minimal dan maksimal bahan).
c. Memantau semua inventory baik untuk proses produksi, stok yang ada di gudang,
maupun barang yang didatangkan, sehingga pelaksanaan proses dan pemasukan tetap
berjalan lancar dan seimbang.
d. Membuat evaluasi hasil produksi, hasil penjualan, maupun kondisi inventory.
e. Mengolah data dan menganalisa mengenai rencana dan realisasi produksi dan
penjualan
serta data inventory.
f. Menghitung standar kerja karyawan tiap tahun berdasarkan masukan dari bagian
produksi atas pengamatan langsung.
g. Menghitung standar yield berdasarkan realisasi produksi tiap tahun.
h. Melakukan pengiriman produk akhir kepada pelanggan
PERENCANAAN
PRODUKSI (PRODUCTION
PLANNING)
4. Delivery/Pengiriman
Koordinasi pengiriman dengan bagian-bagian lain yang terkait
sesuai
dengan kebutuhan, kapasitas gudang dan ketersediaan dana
Stock ada di supplier (sistem konsinyasi)
Alur proses pembelian
PENGADAAN
Pembelian/Procurement
(PURCHASING/PROCUREMENT)
◾ Pembelian bahan awal adalah suatu aktifitas penting dan oleh karena itu hendaklah
melibatkan staf yang mempunyai pengetahuan khusus dan menyeluruh perihal
pemasok.
◾ Harus dilakukan KUALIFIKASI PEMASOK (Vendor Qualification).
◾ Pembelian bahan awal hendaklah hanya dari pemasok yang telah disetujui dan
memenuhi spesifikasi yang relevan, dan bila memungkinkan, langsung dari
produsen.
◾ Dianjurkan agar spesifikasi yang dibuat oleh pabrik pembuat untuk bahan awal
dibicarakan dengan pemasok. Sangat menguntungkan bila semua aspek produksi
dan pengawasan bahan awal tersebut, termasuk persyaratan penanganan,
pemberian label dan pengemasan, juga prosedur penanganan keluhan dan
penolakan, dibicarakan dengan pabrik pembuat dan pemasok.
PENGADAAN
Untuk Pengadaan Bahan Awal, dokumen penting yang perlu disiapkan, antara lain
(PURCHASING/PROCUREMENT)
◾ Kualifikasi Pemasok.
Contoh Label
KARANTINA
PERGUDANGAN
(WAREHOUSING)
TUGAS GUDANG:
◾ BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP PENERIMAAN, PENYIMPANAN DAN PENYERAHAN BAHAN
◾ BAKU
BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP PENERIMAAN, PENYIMPANAN DAN PENYERAHAN BAHAN
PENGEMAS
◾ BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP PENERIMAAN, PENYIMPANAN DAN PENYERAHAN PRODUK JADI
◾ PERLINDUNGAN ATAS KUALITAS BARANG-BARANG YG DISIMPAN DI DALAMNYA
• Bahan baku, bahan pengemas, produk jadi haruslah terlindungi termasuk terhadap
kontaminasi mikroba, diberi label yg sesuai utk mencegah mix-up dan kontaminasi silang
87
ALUR
◾ BAHAN BAKU / KEMASAN
PENYIMPANAN
◾ BARANG DATANG : CEK KESESUAIAN DGN SURAT PESANAN (jumlah cukup sesuai PO,
kondisi baik, segel baik, CA ada, ED masih panjang)
◾ TEMPATKAN DI RUANG KARANTINA (label kuning)
◾ SAMPLING OLEH QC di ruang sampling (kelas E)
◾ HASIL UJI QC MENYATAKAN BARANG DITERIMA ATAU DITOLAK: