03 04 FARMAKOTERAP MANIFESTASI I KLINIS DEFINISI MENINGITIS
Meningitis adalah Peradangan yang terjadi pada selaput otak.
Selaput otak merupakan lapisan yang encer tipis, sebagai sebuah pelindung atau pelapis otak, dan jaringan saraf pada tulang punggung. DEFINISI MENINGITIS 01 ETIOLOGI MENINGITIS ETIOLOGI
Meningitis dapat disebabkan oleh proses infeksi maupun non infeksi
seperti gangguan autoimun, kanker, atau reaksi obat. Namun, seringkali meningitis terjadi akibat infeksi oleh virus, bakteri, jamur serta parasit. ETIOLOGI
Penyebab meningitis antara lain:
● Bakteri sejenis pneumococcus sp, Hemofilus influenza, stapylococcus, E-coli, Meningococcus, dan salmonella yang merupakan penyebab infeksi pada tempat lain pada tubuh dan masuk melalui aliran darah (hematogen). ● Virus yang paling sering menyebabkan meningitis adalah enterovirus. virus herpes, paramyxovirus, virus Zika, West Nile virus, chikungunya dan virus mumps. HIV juga dapat menyebabkan aseptik meningitis. ETIOLOGI ● Jamur/fungi seperti Cryptococcus neoformans, Coccidioides immitis, dan Blastomyces dermatitidis. Meskipun sangat jarang, parasit juga dapat menyebabkan meningitis. Contoh parasit penyebab meningitis adalah Acanthamoeba spp, Strongyloides stercoralis, dan Taenia. ● Implantasi langsung, seperti akibat trauma kepala terbuka, tindakan bedah otak, pungsi lumbal. ETIOLOGI ● Faktor predisposisi: Jenis kelamin laki-laki lebih sering dibandingkan wanita. ● Faktor imunologi: Defisiensi mekanisme imun, defisiensi immunoglobulin. PATOFISIOLOGI 02 MENINGITIS PATOFISIOLOGI
Meningitis umumnya dimulai dalam bentuk inflamasi piaaraknoid,
yang dapat berlanjut dengan timbul kongesti pada jaringan sekitarnya dan kerusakan sebagian sel saraf. Mikroorganisme secara khas masuk kedalam sistem saraf pusat (SSP) melalui salah satu dari tempat jalur ini, diantaranya sebagai berikut. PATOFISIOLOGI
● Darah (yang paling sering)
● Lubang yang menghubungkan secara langsung cairan serebrospinal dengan lingkungan sebagai akibat trauma. ● Lintasan di sepanjang nervus kranialis dan saraf perifer. ● Lintasan melalui mulut atau hidung PATOFISIOLOGI
Mikroorganisme dapat ditularkan kepada bayi melalui lingkungan
intrauteri. Mikroorganisme yang menginvasi, akan memicu respons inflamasi pada meningen. Dalam upaya mengusir invasi tersebut, sel – sel neutrofil akan berkumpul di daerah ini, dan menghasilkan eksudat di dalam ruang subaraknoid, sehingga cairan serebrospinal mengental. PATOFISIOLOGI Cairan serebrospinal yang kental tidak begitu mudah mengalir di sekitar otak serta medula spinalis, dan dapat menyumbat vili araknoidalis sehingga terjadi obstuksi cairan serebrospinal yang menyebabkan hidrosefalus. Eksudat tersebut juga: PATOFISIOLOGI
● Menyebabkan eksaserbasi respons inflamasi yang akan menaikan
tekanan dalam otak ● dapat meluas hingga mengenai nervus kranialis serta saraf perifer, dan keadaan ini akan memicu reaksi inflamasi tambahan. ● Menimbulkan iritasi pada meningen, yang menyebabkan disrupsi membran selnya dan mengakibatkan edema. 03 MANIFESTASI KLINIS MANIFESTASI KLINIS
Gejala meningitis secara khas meliputi:
● Panas atau demam, menggigil dan perasaan tidak enak badan, yang terjadi karena efek, karena infeksi, serta inflamasi (gejala awal yang sering terjadi). ● sakit kepala, muntah dan kadang – kadang papiledema (inflamasi dan edema pada nervus optikus) yang disebabkan oleh kenaikan tekanan intrakranial. MANIFESTASI KLINIS Ciri – ciri meningitis yang lain dapat meliputi: ● Sinus aritmia akibat iritasi pada serabut – serabut saraf dalam sistem saraf otonom ● Iritabilitas akibat kenaikan tekanan intrakranial ● fotofobia,diplopia, dan permasalahan penglihatan lain akibat iritasi nervus kranialis ● Delirium, stupor berat, dan koma akibat kenaikan tekanan intrakranial dan edema serebri. 04 FARMAKOTERAP IMENINGITIS FARMAKOTERAPI
Merupakan sebuah upaya atau penanganan yang diberikan,
untuk mengatasi beberapa penyebab meningitis. Secara umum perlindungan dapat diberikan dalam jangka panjang melalui vaksinasi, atau dalam jangka pendek dengan antibiotik. FARMAKOTERAPI
Terapi Meningitis Bakterialis
● Antibiotik Pada meningitis yang disebabkan oleh bakteri, dapat diberikan antibiotik golongan sefalosporin, antara lain seperti cefotaxim dan ceftriaxone. ● Kortikosteroid Selain antibiotik, pemberian obat kortikosteroid juga bisa dijadikan sebagai pengobatan tambahan. Misalnya seperti Dexamethason. FARMAKOTERAPI FARMAKOTERAPI FARMAKOTERAPI
Terapi Meningitis Virus
Pada meningitis virus, biasanya hanya membutuhkan terapi suportif. Meningitis virus cenderung lebih jinak dari meningitis bakteri. Pada kondisi tertentu, dapat pulih dengan sendirinya. Namun, apabila meningitis yang diderita tergolong berat, maka bisa diberikan obat antivirus, seperti acyclovir. FARMAKOTERAPI FARMAKOTERAPI
Terapi Meningitis Jamur
Pada meningitis jamur, seperti cryptococcal meningitis, dapat diobati dengan antijamur dosis tinggi, seperti Amfoterisin B dan flusitosin. FARMAKOTERAPI THANK YOU DISUSUN OLEH: • Nina Faradilah (01022079) • Nisfu Lailatul Saudah (01022080) • Siti Fatimah (01022108) • Siti Julaeha Nursamsiah(01022110) • Puja Maulana Pangetu (01022088)