Anda di halaman 1dari 159

Presentation to

AGENCY FORCE

“ Tutorial AAJI”
Licencing Examination Preparation
TIPS SUKSES menjadi AGEN
2

Agar segera dapat melakukan proses “PENJUALAN”


segera daftarkan diri Anda untuk
“UJIAN AAJI – ONLINE” di kota-kota tertentu atau
“UJIAN AAJI – PAPER” untuk kota lainnya.

SYARAT KELULUSAN:

1. Belajar dan latihan dengan sungguh-sungguh


2. Pahami setiap jawaban soal dengan baik
3. Berbuatlah yang TERBAIK untuk DIRI SENDIRI &
KELUARGA ANDA
Tips Ujian AAJI
Penting !
1. Jawab berdasarkan Konsep Asuransi Jiwa
2. Jawab semua soal
3. Ikuti petunjuk yang dijelaskan
4. Percaya pada diri sendiri
5. Persiapan minimal 30 menit sebelum ujian dimulai
Tata Tertib Ujian

1. Peserta WAJIB HADIR di tempat 30 MENIT sebelum waktu


ujian dimulai karena TIDAK ADA TOLERANSI KETERLAMBATAN
2. Peserta WAJIB MEMBAWA LEMBAR KONFIRMASI UJIAN
dan KTP ASLI yang masih berlaku sesuai saat pendaftaran
3. Pengawas ujian akan melakukan verifikasi KTP sebelum
memasuki ruangan
4. Apabila KTP hilang atau dalam proses perpanjangan, agar
menyerahkan kepada pengawas copy KTP lama dan Surat
Keterangan Kepolisian/Kelurahan
5. Hanya KTP dan LEMBAR KONFIRMASI UJIAN yang diletakan di
atas meja
Tata Tertib Ujian

6. Semua ALAT KOMUNIKASI WAJIB di nonaktifkan


7. Pastikan mengisi USER ID & PASSWORD dengan benar saat
LOGIN ujian
8. Pesera WAJIB mengecek NAMA, NO KTP, TANGGAL UJIAN,
JENIS UJIAN, & NO UJIAN pada layar komputer
9. Waktu ujian 1 JAM 45 MENIT
10. Peserta yang telah selesai KLIK tombol SELESAI &
memberitahu kepada pengawas setelah itu MENUNGGU
HASIL UJIAN
InfORmAsI
Jumlah Soal 80, terdiri atas:
 50 soal Asuransi Tradisional

 30 Soal Asuransi UnitLink

Komposisi Syarat kelulusan :


mINiMal 50% Ass. Tradisional dan Ass. Unit Link
Total Soal 80 min Lulus 50 % cukup betul 40
Hasil Ujian:
 Lulus
 Gagal
PETUNJUK UJIAN ONLINE

Selamat Datang !
Sebelum Anda melakukan ujian, perhatikan petunjuk berikut ini.
1. Tampilan awal akan terlihat sebagai berikut.
3. Berikut ini adalah tampilan halaman ujian.
4. Panah A menunjukkan tampilan salah satu contoh soal ujian yang harus dikerjakan peserta. Seluruh ujian
bersifat pilihan ganda dengan memilih salah satu jawaban yang dianggap benar.
Panah B: navigasi sehingga Anda dapat menuju halaman selanjutnya atau kembali ke halaman sebelumnya.
Panah C: keterangan untuk menunjukkan halaman ujian.
5. Setelah Anda menjawab seluruh pertanyaan yang ada, akan muncul halaman daftar seluruh
ban
yang telah Anda kerjakan.
6. Anda masih memiliki kesempatan untuk memperbaiki jawaban yang telah dikerjakan
dengan kembali pada halaman sebelumnya.
Tombol navigasi tersebut terletak pada bagian kiri bawah sesuai dengan tampilan berikut ini.
7. Setelah Anda yakin dengan semua jawaban, Anda dapat menekan tombol “SELESAI”.
Namun, perlu diingat bahwa Anda tidak dapat mengubah jawaban setelah pengiriman dilakukan.
8. Tahap ujian online telah selesai
dilaksanakan.

• Demikianlah petunjuk ujian online ini. Selanjutnya Anda dapat


mengerjakan soal-soal tersebut dengan baik.

SELAMAT MENGERJAKAN
Presentation to
AGENCY FORCE

Modul 1
“Pengantar Asuransi Jiwa”
Pengantar

Aset adalah sesuatu yang memiliki nilai.

Sebuah Aset Bersifat


• Tangible - dapat dilihat

• Intangible - tidak dapat dilihat

Hidup manusia adalah asset yang paling berharga


Definisi asuransi Jiwa

• “Kontrak Asuransi Jiwa” adalah Perjanjian hukum antara perusahaan


asuransi dengan pihak yang menggunakan asuransi
• Polis asuransi Jiwa adalah bentuk kontrak antara Penanggung (insurer)
dengan Tertanggung (insured)
• Tertanggung/Pemegang polis membayar sejumlah dana secara berkala
disebut Premi
• Pihak Penanggung membayar sejumlah dana/UP atau jasa apabila kejadian
yang di pertanggungkan muncul selama masa berlakunya polis
Polis Asuransi Jiwa

• Orang yang masih hidup dan sehat adalah Obyek Polis asuransi
jiwa – “Tertanggung”
• Pihak yang menerima pembayaran dari kematian tertanggung
adalah Pihak penerima /Ahli waris (Beneficiary)
Konsep Asuransi Jiwa

• Risiko kerugian tidak dapat dihindari tetapi dampak risiko dapat diminimalisir dengan
mengelola risiko.

Cara-cara pengelolaan risiko :

Ide Dasar Asuransi Jiwa adalah mencoba untuk


mengurangi dampak kerugian aset yang diderita oleh
orang yang berkepentingan
Pengelolaan resiko

Bagaimana cara Perusahaan asuransi itu bekerja ?

• Memindahkan dampak kerugian dari individu kepada group; dan


• Membagikan kerugian yang dialami oleh individu kepada seluruh anggota
Faktor Penentu Jumlah Premi

• Kemungkinan kerugian
• Nilai dari setiap kerugian
• Biaya administrasi
• Ambang kesalahan yang mungkin timbul saat memprediksi kerugian
• Faktor lainnya seperti finansial, kesehatan dan faktor sosial
Tidak semua Risiko Dapat Diasuransikan

Risiko dapat diasuransikan apabila


1. Memungkinkan bagi perusahaan asuransi untuk menghitung kerugian secara
financial
2. Terdapat beberapa jenis risiko yang sama
3. Nilai ekonomis atas jiwa yang diasuransikan dan risiko yang ditanggung
memiliki kepentingan asuransi (insurable interest)
Law Of Large Number

• Perusahaan asuransi menanggung risiko yang sama


dalam jumlah yang besar

semakin jumlah kerugian meningkat semakin besar


kecenderungan kerugian yang akan dialami dibandingkan
dengan kerugian yang diprediksi
Klasifikasi Bisnis Asuransi

• Individu/group (kumpulan)/kesehatan/
kecelakaan/dana pensiun

• Menanggung kematian/sakit/Cacat Total &


Tetap/Dana Pensiun

• kendaraan/kebakaran/Bencana Alam/
travel/marine insurance/teroris/Profesi

• Kehilangan/kerusakan/kebakaran/tuntutan
ganti rugi/hilang atau rusaknya
Presentation to
AGENCY FORCE

Modul 2
“Pentingnya asuransi Jiwa”
Keuntungan Financial

Produk Tabungan VS Produk Asuransi


 Akan berakhir jika pemilik  Ahli Waris Akan menerima
tabungan Meninggal Dunia jaminan penuh sejumlah Dana
sesuai kontrak
Ahli waris hanya menerima
jumlah dana tabungan  Memberikan Pilihan investasi
aman dari masalah keuangan
dimasa depan dan mendorong
untuk berhemat

 Menjaga saat menginjak usia


lanjut
Asuransi Jiwa dan Masyarakat

Asuransi Jiwa, . . .
• Pengganti Program Jaring Pengaman Sosial (di Indonesia belum
terlaksana)
• Stabilitas Masyarakat (Meredam rasa cemas tiap individu terhadap
keuangan di masa depan)
• Sumber Keuangan (membantu pemerintah membangun infrastruktur
seperti jalan, perumahan, dll)
• Lowongan Pekerjaan (sebagai Agen)
• Tabungan (mendorong masyarakat untuk menabung)
• Kebahagian Masyarakat (Asuransi Jiwa berusaha menciptakan hal
tersebut)
Presentation to
AGENCY FORCE

Modul 3
“Produk asuransi Jiwa Tradisional”
Asuransi Jiwa Tradisional

Janji yang tertulis di polis


asuransi dibuat oleh Penanggung
kepada Tertanggung

Penanggung menawarkan Jenis produk yang memiliki manfaat


berbeda-beda sesuai kebutuhan dan kemampuan masyarakat.

Apakah perbedaan jenis-jenis asuransi jiwa ?


Jenis Produk Asuransi Jiwa Tradisional

Asuransi Jiwa Tradisional


- Asuransi Jiwa Berjangka (Term)

- Asuransi Jiwa Seumur Hidup (WholeLife)

- Asuransi Jiwa Dwiguna (Endowment)

Asuransi Jiwa Unit Link


-Asuransi Jiwa Unit Link Single (Premi tunggal)

-Asuransi Jiwa Unit Link Regular (Premi Berkala)


Asuransi Jiwa Berjangka (Term)

Karakteristik Asuransi Jiwa Berjangka

Premi Murah, Pinjaman Tidak tersedia pada polis,


dan Tanpa Nilai tunai & Deviden
Fitur Asuransi Jiwa Berjangka (Term)

Renewable Term Convertibility Re-entry


(Terdapat kenaikan premi pada (Dapat merubah polis (memungkinkan
ke jenis asuransi yang untuk membayar
setiap perpanjangan) premi lebih rendah
memiliki nilai tunai)
dengan bukti)

32
3 Jenis Polis Asuransi Jiwa Berjangka (Term)

Jenis Polis dengan harga


rendah tapi tidak ada fasilitas
pinjaman nilai tunai
Asuransi Jiwa Seumur Hidup (Whole Life)

Karakteristik asuransi Jiwa Seumur Hidup

Jenis dasar asuransi permanen dan dikenal dengan


Polis Berjangka seumur hidup yang memberikan
Proteksi seumur hidup
Fitur Asuransi Jiwa Seumur Hidup (Whole Life)

Straight Life Policy (Premi dengan pembayaran seumur


hidup)
Limited Payment Whole Life Police (Premi dengan
pembayaran terbatas)
Manfaat dibayarkan sekaligus
(Lump Sum Payment)

UP dibayar pada jumlah tetap (level)

Dana yang akan diterima jika kontrak


berakhir
Kesempatan untuk meminjam Nilai Tunai
(Cash Value)
Klasifikasi Asuransi Jiwa Seumur Hidup (Whole Life)
• Ordinary Whole Life Insurance (Biasa-dengan pembayar premi
berkesinambungan)

 Limited Payment Whole Life Insurance


(Terbatas-premi dibayar dalam masa tertentu/lebih pendek dari biasa)
5 Jenis Asuransi Jiwa Seumur Hidup (Whole
Life)
Asuransi Jiwa Seumur Hidup

Universal Variable Variable Universal Current Assumption


Adjustment
Life Life Life WholeLife Life
 Fleksibel  Premi tetap  Premi fleksibel  Struktur premi dpt  Tingkat
ditentukan premi
 Manfaat  Manfaat kematian  Manfaat kematian
kematian dpt disesuaikan  Manfaat kematian  Manfaat
dapat  Manfaat kematian tetap
disesuaikan terdiri atas manfaat  Biaya kematian kematian
minimum & variabel disesuaikan  Memudahkan
 Nominal lebih bulanan
tinggi  Manfaat minimum perusahaan dan  Polis dapat
dapat ditambah  Nilai tunai sebagai
administrasi
dirubah
 Kontrak tergantung kinerja investasi  Tidak berlaku jika
standar investasi premi yang
 Nilai tunai  Dapat
 Premi dan  Nilai tunai ditetapkan tidak
ditentukan kinerja dibayar memilih nilai
manfaat ditentukan kinerja investasi tanpa
fleksibel investasi jaminan asuransi
Asuransi Jiwa Dwiguna (Endowment)

Karakteristik asuransi Jiwa Dwiguna memiliki 2


elemen perlindungan dan Tabungan
Fitur Asuransi Jiwa Dwiguna (Endowment)

• Ada penawaran untuk pindah ke polis lain setelah 3 tahun


• Pihak tertanggung boleh menyerahkan polisnya setelah 3
tahun
• Pembayaran lump sum diberikan pada saat tertanggung
meninggal
• Akhir Kontrak tertanggung masih hidup dibayarkan UP
• Minimal 10 tahun
Fitur Asuransi Jiwa Dwiguna (Endowment)

• Pembatalan polis bila premi tidak dibayarkan selama periode


pertanggungan
• Premi tunggal (single premium) telah diperbolehkan
• Polis asuransi jiwa dwiguna memiliki jumlah premi tertinggi
dari premi asuransi jiwa berjangka maupun seumur hidup
• Pinjaman setelah memiliki nilai tunai
6 Jenis Polis Asuransi Jiwa Dwiguna (Endowment)
Presentation to
AGENCY FORCE

Modul 4
“Rider”
Apakah Rider itu ?

 Asuransi tambahan yang dapat dibeli karena bukan


merupakan bagian dari polis dasar
 Umumnya berbasis jangka warsa / Term
 Pemegang Polis harus meminta terlebih dahulu
dengan menambah sejumlah dana
 Dapat diterima maupun ditolak
Jenis Rider
• Waiver of Premium
 Accidental Death

• Permanent Disability

• Critical Ilness

• Term Additional
benefit • Spouse & Children
Benefit

• Hospital Cash
/ Income Benefit • Children
Presentation to
AGENCY FORCE

Modul 5
“Bonus”
Polis Asuransi Jiwa Dapat Menghasilkan Bonus

 Polis Asuransi Jiwa selain memberikan Nilai tunai juga memberikan


keuntungan berupa Bonus
 Polis Non Partisipasi  Polis yang tidak memberikan Bonus
 Polis Partisipasi  Polis yang memberikan Bonus
 Premi menjadi lebih Tinggi dengan adanya pembagian Bonus
Jenis Bonus Polis Asuransi Jiwa
Jenis-jenis bonus

 Bonus reversionari Majemuk/Compound reversionary bonus (Bonus


dialokasikan secara proporsional dengan UP dan bonus sudah dilekatkan
di polis)
 Bonus tunai (Bonus yang dapat ditebus nilainya)
 Bonus sebagai pengurang premi yang akan datang
 Bonus reversionari sederhana (Tambahan atas UP dibayar saat jatuh
tempo; bonus hanya berhubungan dengan UP)
 Bonus terjamin (Bonus ditambahkan ke uang pertanggungan secara
otomatis dengan tingkat bunga tetap-Untuk Polis Non Partisipasi)
 Bonus Jatuh tempo / Terminal - Bonus yang dibayarkan hanya jika
polis jatuh tempo akhir atau Tertanggung meninggal
 Bonus interim
– Bonus ini tidak dinyatakan setiap tahun, tetapi diputuskan satu kali saja
dalam jangka waktu beberapa tahun.
– (Misal: Bonus tahun 2000-2002, dibayarkan setelah
31 Desember 2002)
Modul 6
Penentuan Resiko
PENETAPAN PREMI

Merupakan perhitungan terhadap pembayaran klaim dan biaya


menjalankan bisnis

Faktor Penentu Besaran Premi:


- Tingkat angka kematian tiap negara (tabel mortalita)
- Hasil Investasi (terkait dengan tingkat suku bunga)
- Biaya yang diperhitungkan atas pengeluaran (biaya operasional,
pajak, laba, dll)
- Biaya atas manfaat/ perlindungan
PENETAPAN PREMI

Transparansi Produk Asuransi


Produk Asuransi Jiwa Unit Link lebih transparan dibandingkan
dengan produk Asuransi Jiwa Tradisional.

Pemegang Polis produk Asuransi Jiwa Unit Link dapat melihat


perhitungan premi dan bunga atas Polisnya.
SELEKSI RESIKO DAN KLASIFIKASI

Definisi Underwriting
Adalah proses dimana perusahaan Asuransi Jiwa memutuskan
untuk menerbitkan Polis atau tidak (dengan menentukan tingkat
risiko), syarat atau kondisi yang diberlakukan dan tingkat premi yang
dikenakan.

Siapakah Underwriter dalam Asuransi Jiwa ?


-Agen yang secara fisik melihat kondisi baik kesehatan dan niat (moral hazard)
-Financial Underwriter adalah orang yang memberi rekomendasi program &
kebutuhan yang sesuai dengan keuangan nasabah
-Medical Underwriter adalah orang yang memberi rekomendasi layak atau
tidaknya nasabah diterima berdasarkan kesehatannya
PENETAPAN PREMI

Anti seleksi (adverse selection)


Seseorang yang memiliki resiko besar memiliki kecenderungan
untuk mengajukan asuransi jiwa dibandingkan dengan orang yang
beresiko standard/ normal

Resiko Anti Seleksi


Perusahaan dapat mengalami kerugian jika klaim tidak terkontrol,
dan mengakibatkan perusahaan menaikan tingkat preminya. Hal ini
akan merusak pasar asuransi karena tingkat premi tidak
merefleksikan resiko yang sesungguhnya
PENETAPAN PREMI

Empat Jenis Pihak Tertanggung

1. Preferred
2. Uninsurable
3. Substandard
4. Standard
PENETAPAN PREMI
Keterkaitan Faktor Seleksi Resiko
-Usia
-Kelas Pekerjaan
-Hobi
-Gaya Hidup
-Kondisi Fisik
-Sejarah Kesehatan Pribadi
-Sejarah Kesehatan Keluarga
-Penggunaan Tembakau
-Ketergantungan alkohol dan obat obatan
PROSEDUR PENERIMAAN DAN
IDENTIFIKASI NASABAH
Penerimaan nasabah baru / lama untuk perikatan baru wajib menggunakan
formulir aplikasi yang dievaluasi oleh underwriting untuk memastikan bahwa data
yang diperlukan untuk keperluan penerbitan Polis telah terakomodasi dalam
formulir tersebut bersama dengan dokumen pendukungnya.
Untuk Perseroan Terbatas :
Akte pendirian, anggaran dasar perusahaan, SK pendirian, SIUPP, NPWP, dll

Pribadi :
KTP, SIM, Passport, KIMS, KITAS, NPWP
PROSEDUR PENERIMAAN DAN
IDENTIFIKASI NASABAH
Prosedur yang harus dijalankan sebelum masuk dalam asuransi
jiwa;

-Prosedur Identifikasi dan Penelitian


-Prosedur Persetujuan Penerimaan Calon Nasabah
-Pelaporan Transaksi yang Mencurigakan
PENETAPAN PREMI

Seleksi Asuransi Non Medis


Peran agen sebagai penyeleksi resiko secara fisik sangat penting
untuk
-membantu perusahaan Asuransi dalam menghemat biaya
pemeriksaan kesehatan
-mengurangi waktu untuk pemeriksaan kesehatan
-mengurangi ketidaknyamanan pemeriksaan kesehatan
PENETAPAN PREMI

Penerbitan Tanda Terima Premi Pertama


Nasabah dapat berada dalam kondisi tidak dicover/ ditanggung oleh
perusahaan asuransi, yaitu dalam masa setelah pengajuan asuransi
dan sebelum nasabah menyerahkan premi pertama
FORMULIR ASURANSI

Pihak Penanggung bisa mendapatkan banyak informasi yang diinginkan dari


Formulir Aplikasi Asuransi Jiwa yang diisi oleh calon tertanggung.

-Bagian 1 Formulir Aplikasi Asuransi Jiwa


(Nama, alamat, pekerjaan, jenis kelamin, tanggal lahir, nama dan hubungan dengan
ahli waris, jumlah & jenis asuransi jiwa yang telaj dimiliki dll)
-Bagian 2 Formulir Aplikasi Asuransi Jiwa
(catatan kesehatan 5 tahun terakhir, laporan agen, kondisi fisik saat ini, penggunaan
alkohol, rokok dan obat obatan, kondisi kesehatan orangtua/ saudara kandung, dll)
TES FISIK
1. Tinggi dan berat badan
2. Uji coba laboratorium
3. Menjalani pemeriksaan fisik
4. Laporan agen
5. Perusahaan pemeriksa
PROSES SELEKSI
DAN KLASIFIKASI
Ada 2 metode yang digunakan perusahaan Asuransi Jiwa untuk
menentukan penerimaan calon nasabahnya

• Metode Pendapat
(opini dari sekumpulan dokter, aktuari, statistik dan profesional
lainnya di bidang underwriting untuk menentukan suatu
Keputusan)
2. Metode sistem Rating Angka
(metode ini bekerja pada prinsip bahwa banyak faktor yang
tergabung dalam komposisi resiko. Dampak faktor faktor
tersebut dapat diukur melalui penjelasan statistik
HASIL SELEKSI DAN KLASIFIKASI

Pada akhir proses Underwriting akan diketahui apakah calon


nasabah dikategorikan dalam kelompok

-Preferred
-Standard
-Substandard
-Uninsurable
PENGHENTIAN PERTANGGUNGAN

Penghentian pertanggungan harus dilakukan secara;

- Tertulis
- Penghentian pertanggungan Polis Asuransi Jiwa yang tidak memiliki unsur
tabungan, maka besar pengembalian premi sekurang kurangnya sebesar jumlah
yang dihitung secara proporsional berdasarkan sisa jangka waktu pertanggungan,
setelah dikurangi bagian premi yang telah dibayarkan kepada perusahaan pialang
asuransi dan atau komisi agen
- Jika memiliki nilai tunai maka sekurang kurangnya harus dibayarkan sebesar
Nilai Tunai
BENTUK POLIS
Polis akan berisi mengenai Ringkasan Polis yang isinya seperti :
Nomor polis, data pemegang polis, nama plan yang diambil, tanggal berlaku polis,
tanggal terbit polis, tanggal kadaluarsa/ jatuh tempo polis, mata uang polis,
asuransi tambahan, premi, uang pertanggungan, jangka waktu pertanggungan,
ketentuan umum dan khusus polis

Ketentuan Umum
Isi ketentuan umum berupa:
Keseluruhan kontrak, tempat tinggal, pekerjaan & perjalanan, tenggang waktu
(grace period), usia, bunuh diri, klausula masa uji, pemulihan, masa bebas lihat
(free look), pilihan non pinalti untuk polis tradisional. Sementara untuk Polis Unit
link termasuk juga seperti alokasi unit, biaya administrasi, potongan bulanan,
perpindahan dana, perubahan alokasi, dana investasi.
PERUBAHAN (ENDORSEMENT)

Perubahan atau endorsement adalah


perubahan yang terjadi pada polis saat polis
telah terbit.

-Penambahan atau penghapusan asuransi tambahan setelah polis


terbit
-Pengecualian yang berlaku pada polis
-Pemindahan hak polis, dll
BATALNYA POLIS

Batalnya Polis biasanya disebabkan karena berhentinya nasabah


membayar premi atau lapse. Ini bisa disebabkan karena agen kurang bisa
menjaga pelayanan yang baik dengan nasabahnya dengan mengingatkan
nasabahnya untuk membayar preminya.
Kecuali jika ada agen lain atau agen perusahaan lain yang melanggar
kode etik seperti twisting, rebating atau churning

Hal hal yang bisa dilakukan jika nasabah ingin membatalkan polisnya:

-Ingatkan kembali kepada nasabah apa untungnya mempertahankan polis


-Jelaskan kepada nasabah ruginya melepaskan polis
PENEBUSAN POLIS

Umumnya terjadi penebusan polis dikarenakan kekurangan dana.


Sebagai agen alternatif yang bisa dilakukan adalah:

-Membuat polis bebas premi menjadi extended term insurance


-Pinjaman premi otomatis
-Menurunkan besar manfaat (misalnya menurunkan Uang
Pertanggungan)
-Mengubah frekuensi pembayaran premi tahunan menjadi bulanan
PENEBUSAN POLIS

Umumnya terjadi penebusan polis dikarenakan kekurangan dana.


Sebagai agen alternatif yang bisa dilakukan adalah:

-Membuat polis bebas premi menjadi extended term insurance


-Pinjaman premi otomatis (APL)
-Menurunkan besar manfaat (misalnya menurunkan UP)
-Mengubah frekuensi pembayaran premi tahunan menjadi bulanan
Modul 7
Provisi
PROVISI DAN KLAUSUL KLAUSULNYA

Definisi Provisi
Provisi adalah ketentuan ketentuan, hak dan kewajiban dari pihak yang terlibat
dalam kontrak agar mempunyai aturan yang jelas

Alasan Pembuatan Klausul


Pembuatan klausul ditujukan untuk melindungi hak hak dari pemegang polis
sekaligus juga melindungi penanggung atas tindakan pemegang polis yang tidak
bertanggung jawab
Keharusan setiap polis untuk mencantumkan klausul yang melindungi pemegang
polis mengacu pada keputusan menteri keuangan no. 422/KMK06/tahun 2003
pasal 8.
DELAPAN KETENTUAN UNTUK MELINDUNGI
PEMEGANG POLIS

1. Klausul Kontrak Keseluruhan (Entire Contract Clause)


2. Klausul yang tidak perlu diragukan (Incontestable Clause)
3. Klausul Masa Tenggang (Grace Period)
4. Provisi Non Denda/ Penebusan (Non Forfeiture)
5. Klausul Pemulihan (Reinstatement Clause)
6. Provisi Kekeliruan dalam Penyebutan Umur atau Jenis Kelamin
(Misstatement of Age or Sex Provision)
7. Provisi yang dapat diperbaharui (Renewal Provision)
8. Free Look Period
PROVISI DAN KLAUSUL KLAUSULNYA

Provisi yang memberikan fleksibitas pada pemegang polis


diperlihatkan sebagai berikut:
-Klausul ahli waris
-Bentuk pembayaran klaim
-Klausul penunjukan kepemilikan polis
-Pilihan pembayaran nilai tunai
-Klausul pinjaman polis
-Pilihan pembayaran deviden
PENGECUALIAN DAN BATASAN

Selain pemegang polis, perusahaan asuransi jiwa pun bisa dilindungi oleh
provisi dan ketentuan ketentuan. Ada beberapa provisi dalam kontrak
asuransi jiwa yang secara umum melindungi perusahaan asuransi jiwa
terhadap tindakan merugikan dan ketidak sempurnaan pasar lainnya.

Sejumlah provisi untuk melindungi perusahaan asuransi jiwa terdiri dari :


-Klausul tindakan bunuh diri
-Klausul penundaan
-Klausul Pengecualian ;
- Terhadap penerbangan
- Terhadap peperangan
Presentation to
AGENCY FORCE

Modul 8
Hukum Asuransi
PENGECUALIAN DAN BATASAN

Definisi Kontrak:
Kontrak adalah perjanjian hukum yang mengikat dua pihak untuk
melakukan suatu tindakan atau melakukan abstain

Definisi Kontrak Asuransi Jiwa:


Perjanjian hukum yang mengikat pihak tertanggung dan pihak
penanggung (dalam hal ini perusahaan asuransi jiwa)
Berdasarkan kontrak tersebut, pihak penanggung bersedia
membayar sejumlah kompensasi dalam jumlah yang telah disepakati
di dalam kontrak/ polis
PENGANTAR FITUR KONTRAK ASURANSI
JIWA

Kontrak asuransi jiwa berisi ketentuan hukum yang berlaku secara


umum. Kontrak dinyatakan sah apabila memenuhi empat
persyaratan

-Kapasitas legal
-Perjanjian yang saling menguntungkan
-Pertimbangan
-Tujuan legal
KETENTUAN SEBUAH KONTRAK ASURANSI
JIWA

Kontrak Adhesi

Kontrak yang dibuat oleh satu pihak yang ditawarkan


atas pilihan ‘take it or leave it’ sehingg pihak lain hanya
mempunyai pilihan yang kecil untuk melakukan tawar
menawar atau mengajukan provisi
Kontrak Adhesi biasa dibuat oleh penanggung dan
ditawarkan tanpa konsumen mempunyai hak untuk
merubahnya
EMPAT DASAR HUKUM

Kontrak asuransi jiwa memiliki empat


ketentuan dasar

-Doktrin kontra proferentem


-Doktrin niat baik dan keadilan (doctrine of good faith and fair
dealing)
-Doktrin harapan (doctrine of reasonable expectations)
-Keberpihakan (Unconscionability)
DASAR ASPEK HUKUM KONTRAK
ASURANSI JIWA

1. Utmost Goodfaith (Niat baik)


2. Insurable interest
3. Conditional
4. Unilateral
5. Aleatory
6. Personal
7. Valued
Presentation to
AGENCY FORCE

INSTRUMEN INVESTASI
DASAR DASAR
INVESTASI

Investasi adalah menanamkan modal dalam jangka waktu tertentu dengan tujuan
keuntungan dimasa depan
1. Tujuan Investasi
2. Tingkat Risiko
3. Jangka Waktu
4. Likuiditas
5. Pajak
INSTRUMEN INVESTASI

Instrumen investasi adalah satu atau pilihan bagaimana investor atau perusahaan
asuransi jiwa menempatkan dananya. Terdapat beberapa jenis instrumen investasi :
- Finansial;
- deposito bank
- obligasi
- saham
- reksadana
- Riil;
Aset berwujud seperti emas, properti dan lain lain
INVESTASI ASURANSI JIWA
UNIT LINK
Apabila perusahaan asuransi jiwa tidak menghasilkan keuntungan maka
perusahaan tidak dapat bertahan hidup, oleh karena itu agar bisa bertahan dan
mendapatkan keuntungan, mereka melakukan investasi
Ada beberapa faktor dalam berinvestasi yang tidak dapat dikendalikan:
- Faktor ekonomi
- Faktor sosial
- Faktor politik
DANA UNIT LINK

Dana pada asuransi jiwa unit link biasanya


ditempatkan pada:
1. Dana pasar uang
2. Dana obligasi
3. Dana saham
4. Dana campuran
DANA PASAR UANG

Kelebihan Dana Pasar Uang;


- Resiko rendah
- Dana darurat

Kelemahan Dana Pasar uang;


- Resiko inflasi
- Tidak cocok untuk investasi jangka panjang
DANA OBLIGASI

Kelebihan Obligasi;
- Berpendapatan Tetap
- Kurang Volatile

Kelemahan Obligasi;
- Fluktuasi
DANA SAHAM

Kelebihan Saham;
- Investasi Jangka Panjang

Kelemahan Saham;
- Resiko tinggi
DANA CAMPURAN

Kelebihan Dana Campuran;


- Penyeimbangan

Kelemahan Dana Campuran;


- Resiko investasi menengah
DANA UNIT LINK

Pengalihan (Switching)
Adalah fasilitas bagi pemegang polis untuk memindahkan dananya diantara
empat pilihan dana unit link (dana pasar uang, dana obligasi, dana saham &
dana campuran)
Presentation to
AGENCY FORCE

Modul 10
Asuransi Jiwa Unit Link
ALOKASI DANA

Alokasi dana unit link sangat beragam, karenanya


harus disesuaikan dengan profil resiko dari
masing masing pemegang polis
Ada 3 tipe profil resiko;
-Konservatif (low risk taker/ risk averse)
-Moderat (neutral risk taker)
-Agresif (high risk taker)
JENIS PENGALOKASIAN DANA

Premi yang dibayar pemegang polis dapat dialokasikan untuk sejumlah tujuan;
- Dana Investasi dengan tingkat pengembalian rendah
- Dana Investasi dengan tingkat pengembalian menengah
- Dana Investasi dengan tingkat pengembalian tinggi
KARAKTERISTIK ASURANSI JIWA UNIT LINK

Asuransi jiwa unit link memiliki beberapa manfaat :


1. Kemampuan
2. Fleksibel
3. Diversifikasi
4. Manajemen Profesional
5. Administrasi
6. Resiko Polis Unit Link
- Barter
- Resiko unit link = resiko reksadana
- Bisa menjadi mahal
95 LINK
KARAKTERISTIK ASURANSI JIWA UNIT

Asuransi jiwa unit link memiliki karakteristik :


 Premi Tunggal (single premium)
 Premi berkala (Regular premium)
Karakateristik polis Asuransi jiwa unit :
1. Proteksi 6. Harga didepan (forward pricing)
2. Menambah dana (top up) 7. Cuti Premi (Premium holiday)
3. Memindahkan dana (switch) 8. Manfaat tambahan (Riders)
4. Penebusan sebagian (partial withdrawal)
5. Alokasi Premi
JENIS JENIS BIAYA

Jenis jenis biaya pada asuransi jiwa unit link :


 Biaya awal penjualan (Initial cost)
 Biaya pengelolaan dana (Fund management fee)
 Biaya manfaat (Benefit charges)
 Biaya Polis (Policy Fees)
 Biaya administrasi (administrative charge)
 Biaya penebusan
PENERBITAN POLIS ASURANSI JIWA
UNITLINK

Ada dua cara penerbitan pada asuransi jiwa unit link :


Penerbitan Polis dengan harga tunggal (Unitary price)
Penerbitan Polis dengan dua harga (Offer & Bid price)

Beda antara Offer price (penawaran) & Bid price (permintaan) :


Pada dasarnya selisih dua harga tersebut adalah 5% yang bisa menjadi salah satu
keuntungan dari perusahaan asuransi jiwa.
Biaya penawaran (Offer) ; biasanya digunakan saat premi akan dimasukan ke dalam polis
unitlink
Biaya permintaan (Bid) ; digunakan untuk perhitungan biaya asuransi juga biaya pada
saat penarikan dana dari polis asuransi jiwa unitlink
MENGHITUNG KEUNTUNGAN INVESTASI

Cara menghitung keuntungan pada polis unit link adalah dengan mengalikan
jumlah unit investasi pada polis unit link dengan selisih harga antara saat
masuk/ penerbitan polis unit link dengan harga terbaru/ terakhir
ASURANSI JIWA TRADISIONAL VS. ASURANSI JIWA
UNITLINK

Tradisional UnitLink

Lebih pada Proteksi Proteksi dan Investasi


Ada syarat saat penarikan Penarikan sangat Fleksibel
Biaya yang dikenakan tidak transparan Biaya yang dikenakan transparan

Pilihan investasi ditentukan oleh perusahaan Pilihan investasi ditentukan oleh nasabah
investasi
Level premium Actual premium

Nilai investasi yang berjalan tidak terukur Nilai investasi berjalan secara spesifik
dilaporkan kepada nasabah
Presentation to
AGENCY FORCE

Modul 11
Prosedur Klaim
PROSEDUR KLAIM
Definisi Klaim

Tuntutan yang di ajukan pemegang


polis atau Ahli Waris terhadap
pelayanan atau janji yang diberikan
penanggung pada saat kontrak
Asuransi Jiwa di buat
PROSEDUR KLAIM
Jenis Klaim
1. Klaim Jatuh Tempo (Maturity Claim)
Pemegang polis bertahan hidup sampai
kontrak polis berakhir atau sampai pada
jangka waktu yang telah di tentukan

2. Klaim lebih awal (Early Claim)


Perusahaan Asuransi Jiwa tidak mengharapkan
Kematian tertanggung dalam jangka waktu
Kurang dari dua tahun sejak dimualainya polis.
PROSEDUR KLAIM
Jenis Klaim
3. Klaim Kematian (Death Claim)
Klaim kematian terjadi pada saat tertanggung
meninggal pada masa perlindungan polis atau
masa asuransi masih berlaku

4. Manfaat Kelangsungan Hidup (Survival Benefit)


Manfaat kelangsungan hidup dapat dibayarkan
Sebelum tanggal jatuh tempo tapi hanya untuk
Sampai periode tertentu
PROSEDUR KLAIM

Keabsahan Klaim
Departemen klaim akan melakukan pengecekan
awal untuk memverifikasi apakah klaim masih
berlaku atau tidak

1. Apakah polis masih berlaku ?


2. Apakah premi terakhir telah terbayar lunas ?
3. Apakah seluruh pernyataan telah terpenuhi ?
4. Adakah tendensi penipuan ?
5. Apakah formulir klaim telah dilengkapi dan
di tanda tangani ?
PROSEDUR KLAIM

Pemberitahuan Klaim
Proses komunikasi antara penanggung dengan
Pemegang polis/ahli waris ketika klaim muncul.
PROSEDUR KLAIM
Pemberitahuan Klaim Kematian
Klaim kematian dapat dibayarkan hanya ketika
tertanggung meninggal dalam jangka waktu kontrak
polis.
Data-data pendukung yang diperlukan :
• Nomor polis
• Nama
• Tanggal kematian
• Penyebab kematian
• Hubungan dengan tertanggung
• keterangan kematian dari instansi terkait
PROSEDUR KLAIM

Prosedur Penyelesaian Klaim

Ketika penanggung merasa puas bahwa klaim


telah sesuai, dia menyelesaikan klaim secara
tunai atau cek atas nama
PROSEDUR KLAIM
Prosedur Penyelesaian Klaim
Klaim Jatuh Tempo & Manfaat Kelangsungan Hidup:
• Penanggung membayar klaim secara tunai / cek atas nama
• Pada klaim kelangsungan manfaat kelangsungan hidup, pengesahan
dibuat dalam catatan polis sebelum polis di kembalikan kepada
penanggung
• Jika form pembatalan hilang selama proses klaim berlangsung, duplikat
form pembatalan harus diterbitkan
• Dalam hal orang dengan kelainan jiwa, sertifikat yang memenuhi syarat
dari pengadilan harus di terbitkan
• Dalam hal tertanggung dinyatakan pailit, sebelum polis jatuh tempo
dibayarkan, pengadilan harus diberitahu mengenai tanggal jatuh tempo
dan rincian lainnya
• Jika tertanggung dilaporkan telah meninggal setelah tanggal jatuh tempo tapi
sebelum penerimaan manfaat, klaim harus diperlakukan sebagai klaim jatuh
tempo dan dibayarkan kepada ahli waris yang sah
PROSEDUR KLAIM

Prosedur Penyelesaian Klaim


Klaim Kematian:

• Dapat dibayarkan kepada ahli waris atau yang ditunjuk untuk menjaga
berbagai kemungkinan
• Dalam hal tidak terdapat penunjukan atau ahli waris atas polis, bukti hukum
atas hak dari wasiat harus diterbitkan
• Bukti yang lengkap dari ahli waris tidak diperlukan oleh penganggung
ketika jumlah klaim kecil, dimana tidak ada perselisihan dari ahli waris
atas klaim
• Jika pemberitahuan klaim diterima setelah tiga tahun sejak tanggal kematian,
klaim di anggap batal (berlaku untuk beberapa perusahaan asuransi jiwa)
• Jika kematian telah terjadi dalam waktu dua tahun sejak di mulainya polis,
investigasi harus dilakukan untuk mengetahui kebsahan klaim
Presentation to
AGENCY FORCE

Modul 12
Menjadi Agen Asuransi
AGEN ASURANSI
Perantara dalam bisnis Asuransi Jiwa
Customer

Perantara dapat disebut


sebagai Agent; orang
atau badan hukum yang
menjual asuransi untuk dan
atas nama perusahaan
dimana ia bekerja

Company Consultant / Agent


AGEN ASURANSI

Definisi Agen
Berdasarkan UU RI No.2/1992
Seseorang atau badan hukum yang kegiatannya memberikan
jasa dalam memasarkan asuransi untuk dan atas nama
penanggung

Berdasarkan PP RI No.73/1992
Setiap agen Asuransi hanya dapat menjadi agen dari 1 (satu)
perusahaan Asuransi
AGEN ASURANSI

Definisi Agen
Berdasarkan kamus Dewan Asuransi Indonesia
Orang atau badan hukum yang pekerjaannya menjual jasa
Asuransi untuk dan atas nama perusahaan asuransi yang di
ageninya

Berdasarkan Kode Etik AAJI


Setiap orang (tenaga atau manager pemasaran) atau badan
hukum yang yang mempunyai kuasa bertindak untuk dan atas
nama satu perusahaan asuransi jiwa dalam memasarkan
produk-produk asuransi jiwa
AGEN ASURANSI

Definisi Agen
Berdasarkan Pengertian Umum

Seseorang atau badan hukum yang ditunjuk oleh perusahaan


asuransi jiwa untuk mendapatkan bisnis baru dan melayani
bisnis yang telah di dapatkannya secara konsisten dan penuh
tanggung jawab
AGEN ASURANSI

Tugas-tugas Agen
1. Mempelajari kebutuhan calon nasabah
2. Menawarkan dan menjelaskan secara lengkap bagaimana
produk berfungsi
3. Mengisi Surat Permohonan Asuransi Jiwa (SPAJ)
4. Menyerahkan polis
AGEN ASURANSI

Tugas Administratif Agen


1. Surat Permohonan Asuransi Jiwa (SPAJ)
2. Laporan Rahasia Agen :
a) Jumlah & sumber pendapatan calon nasabah
b) Inforamasi lain melalui pendekatan pribadi dan mencari
tahu lewat orang-orang terdekatnya
3. Underwriting Medis dan Keuangan
4. Informasi Penting
5. Pemulihan Polis
6. Klaim Jatuh Tempo
7. Klaim Kematian
AGEN ASURANSI

Otoritas Agen
Perusahaan Asuransi Jiwa menempatkan kepercayaan dan
Keyakinan yang sangat tinggi kepada para agennya.
Oleh karena itu ada beberapa Otoritas yang dimiliki Agen :

1. Otoritas Tertulis
2. Otoritas Implisit
3. Otoritas Umum
4. Otoritas Nyata (Appearent / Ostensible)
PROSEDUR & PROSES
PENJUALAN
Tahap-tahap Proses Penjualan
Pr
a-
pe

n
nd

na
ek

ya
at

La
n an
lesaia

Pend
ekata
Penye

n
M
en
ga
ta
si cara
Ke
wan
be a
r W
at
an
PROSEDUR & PROSES
PENJUALAN
Pra-pendekatan
Persiapan untuk mendekati calon nasabah :

Mengumpulkan calon nasabah


Mengelompokan calon nasabah berdasarkan kemampuan
keuangan
Bersiap melakukan pendekatan
Pendekatan bisa melalui telepon, menyurati, datang secara
langsung kepada calon nasabah
Harus mampu mengidentifikasi kebutuhan calon nasabah
PROSEDUR & PROSES
PENJUALAN
Pendekatan
Tahap dimana agen bertemu calon nasabah secara tatap muka.

Gunakan pendekatan persuasif


Tunjukan kartu Lisensi keagenan
Gunakan alat bantu penjualan secara visual (Marketing kit)
Mencatat semua informasi yang relevan
PROSEDUR & PROSES
PENJUALAN
Wawancara
Aturan yang harus dilakukan pada saat wawancara :

1. Saat memperoleh data yang diperlukan dan solusi telah diberikan


maka hal tersebut harus didiskusikan pada saat wawancara
berlangsung
2. Ajukan pertanyaan tentang rencana dan harapan calon nasabah
dengan sikap yang menunjukan bahwa anda akan menerima
jawaban positif darinya
3. Simak pandangan calon nasabah dengan seksama
4. Berikan saran terbaik untuk kepentingan nasabah
5. Ceritakan bagaimana Asuransi Jiwa telah terbukti membantu
banyak keluarga dalam berbagai situasi
PROSEDUR & PROSES
PENJUALAN
Mengatasi Keberatan

Keberatan adalah hal yang wajar dan harus di respon dengan


nada suara yang wajar pula.

Jangan berargumentasi dengan calon nasabah dalam situasi


apapun.

Berlatihlah untuk mengatasi keberatan yang diajukan dengan


sikap yang akan membantu meraih keberhasilan saat
melakukan wawancara
PROSEDUR & PROSES
PENJUALAN
Penyelesaian
Menyadari situasi psikologis yang dihadapi calon nasabah.

Saat calon nasabah siap untuk membeli polis yang anda tawarkan,
mulailah dengan menanyakan cara yang akan di pakai dalam membayar
premi.

Bantu nasabah dalam melengkapi keperluan administrasi.

Jagalah kerahasiaan informasi calon nasabah anda.

Bila penjualan tidak terjadi pada pertemuan pertama jadwalkan


pertemuan berikutnya
PROSEDUR & PROSES
PENJUALAN
Layanan

Ketika polis Asuransi Jiwa dibeli, maka calon nasabah akan menjadi
pemegang polis

Polis mereka akan tetap berlaku hanya bila ada kepuasan total dari
layanan berkesinambungan dari agen

Layanan menjadi sangat penting karena kontrak asuransi jiwa


merupakan komitmen jangka panjang
PELAYANAN PURNA JUAL

Agen berkewajiban melayani nasabah dengan sungguh-sungguh


dan memiliki kepekaan terhadap kebutuhannya, sehingga apapun
kendalanya polis tetap aktif.
Kegiatan ini lah yang disebut sebagai pelayanan purna jual.

Hal-hal yang harus dilakukan agen setelah SPAJ disetujui :


• Segera memberi tahu bahwa polis akan diterbitkan
• Pemberitahuann bisa dikirim melalui telepon, SMS, atau e-mail
• Premi tidak dapat dititipkan , agen harus langsung men transfer
premi nasabah ke rekening perusahaan
PELAYANAN PURNA JUAL

Setelah nasabah menyerahkan premi pertama, agen


Perlu untuk melanjutkan pelayanan agar :

Agen dapat tetap menjaga supaya nasabah terus


aktif sehingga agen tetap menerima komisi
Kepercayaan nasabah terhadap agen dan perusahaan
terus meningkat
Nasabah akan menghubungi lagi jika ia menginginkan
proteksi tambahan tertentu
PELAYANAN PURNA JUAL

Kegiatan Purna Jual Agen Asuransi


1. Melayani penyerahan polis
2. Memberi pelayanan selama polis aktif
3. Memberi pelayanan premi lanjutan
4. Memberi pelayanan reselling
5. Memberi pelayanan pemulihan polis
6. Memberi pelayanan pengembangan calon nasabah
baru / referensi
7. Memberi pelayanan klaim
8. Menyampaikan surat ucapan ulang tahun / hari raya
PELAYANAN PURNA JUAL

Kesalahan Umum Agen Asuransi

Tidak menjalin komunikasi yang baik dengan nasabah


Menghubungi nasabah hanya pada saat premi jatuh tempo
Menelpon nasabah tetapi tidak ada percakapan mengenai
keluarga atau kegiatan nasabah
SYARAT & PROSEDUR
MENJADI AGEN
Persyaratan menjadi agen asuransi diatur dalam Peraturan
Pemerintah RI No.73/1992 tentang Penyelenggaraan Usaha
Perasuransian pasal 27 yang terdiri dari 4 ayat :
Ayat 1: Setiap agen asuransi hanya dapat menjadi agen dari
1 (satu) perusahaan asuransi
Ayat 2: Agen asuransi wajib memiliki perjanjian keagenan
dengan perusahaan asuransi yang diageni
Ayat 3: Semua tindakan agen asuransi yang berkaitan dengan
transaksi asuransi menjadi tanggung jawab perusahaan
asuransi yang di ageni
Ayat 4: Agen asuransi dalam menjalankan kegiatannya harus
memberikan keterangan yang benar dan jelas kepada
calon tertanggung tentang program dan ketentuan polis
beserta hak dan kewajiban calon tertanggung
SYARAT & PROSEDUR
MENJADI AGEN
Pada tahun 2003 terdapat beberapa tambahan peraturan yang
Melengkapi peraturan terdahulu, yaitu :
1. Agen asuransi harus memiliki sertifikat dari asosiasi industri
asuransi sejenis
2. Agen atau tenaga pemasaran dapat memasarkan Produk
unit link apabila memenuhi ketentuan :
a) Memiliki sertifikasi keagenan dari AAJI
b) Pengalaman di asuransi pada perusahaan yang
bersangkutan minimal 6 bulan
c) Telah menyelesaikan training mengenai produk unit link
dan dasar-dasar investasi
d) Lulus ujian keagenan khusus untuk produk unit link
3. Perusahaan asuransi dilarang mempekerjakan agen yang
masih terikat dengan perusahaan asuransi lain
SYARAT & PROSEDUR
MENJADI AGEN
Proses Menjadi Agen

1. Direkrut Perusahaan / Peragenan Asuransi


2. Registrasi untuk belajar / Training (oleh perusahaan)
3. Pembelajaran / Training
4. Mengikuti Ujian
5. Lulus Ujian
6. Mendapat Lisensi
7. Perpanjang Lisensi / Sertifikat
SYARAT & PROSEDUR
MENJADI AGEN

Masa Kadaluarsa Lisensi Agen Asuransi


Jiwa

Setelah masa tertentu, agen wajib mengikuti proses yang


Ditetapkan AAJI untuk memperoleh lisensi baru, supaya
Bisa terus bekerja sebagai agen asuransi.
SYARAT & PROSEDUR
MENJADI AGEN
Sanksi Bagi Agen
Sanksi akan diberikan bila agen melanggar kode etik asuransi.

Pelanggaran agen akan diberikan sanksi secara bertahap


tergantung bobot kesalahan dan dapat langsung masuk dalam
daftar terlarang jika tindakan agen bersifat kriminal
Sanksi dapat berupa :
 Diberi surat peringatan
 Diancam dengan UU RI No.2/1992
 Pangkat / Jabatan di turunkan
 Dilarang, tidak diperbolehkan menjadi agen asuransi di
Indonesia lagi
SYARAT & PROSEDUR
MENJADI AGEN
Pendapatan Agen Asuransi
Pendapatan yang diperoleh agen dihitung berdasarkan komisi
Yang prosentasenya bervariasi sesuai jenis polis dan term polis
Yang satu dengan yang lainnya, sesuai ketentuan yang berlaku
Diperusahaan asuransi masing-masing.

Sanksi dapat berupa :


 Diberi surat peringatan
 Diancam dengan UU RI No.2/1992
 Pangkat / Jabatan di turunkan
 Dilarang, tidak diperbolehkan menjadi agen asuransi di
Indonesia lagi
SYARAT & PROSEDUR
MENJADI AGEN
Pendapatan Agen Asuransi
Tahun ke-1
Pada tahun ke-1 agen mendapat komisi dari banyaknya premi
Baru yang di peroleh pada tahun tersebut.

Tahun ke-2
Agen mendapat komisi dari premi baru yang diperoleh pada
Tahun tersebut di tambah dengan komisi dari tahun sebelumnya.

Tahun ke-3
Agen mendapat komisi dari premi baru yang diperoleh pada
Tahun tersebut di tambah dengan komisi dari tahun sebelumnya.
Presentation to
AGENCY FORCE

Modul 13
Etika Bisnis Asuransi Jiwa
JALUR PEMASARAN
Pengantar
Tujuan utama pemasaran adalah memfokuskan pada
kebutuhan nasabah dan mendapatkan keuntungan jangka
panjang melalui kepuasan nasabah
Cara perusahaan asuransi memilih jalur pemasaran :
1. Rencana penjualan dievaluasi
2. Manejemen menghitung pertumbuhan dan target
penjualan
3. Kemampuan kantor pusat dan tenaga penjualan
dievaluasi
4. Prioritas ditentukan dan target disusun
5. Satu atau lebih jalur distribusi dipilih serta digunakan
untuk memasarkan produk
JALUR PEMASARAN

Pengantar
Jalur pemasaran secara umum dibagi ke dalam
tiga kategori :

1. Perantara
2. Lembaga Keuangan
3. Penjualan Langsung
JALUR PEMASARAN

Perantara

Perantara merupakan agen yang menjual produk-produk


asuransi secara langsung kepada nasabah dan mendapat
komisi untuk setiap produk yang dijual.

Perantara penjualan dibagi dalam 2 (dua) kategori umum :


 Distribusi melalui agen asuransi
 Distribusi melalui buka agen asuransi
JALUR PEMASARAN

Perantara: Agen Asuransi


Perusahaan asuransi merekrut, melatih, membiayai,
Mengakomodasi serta mengawasi agen-agen mereka.

Perantara: Bukan Agen Asuransi


Perusahaan asuransi tidak mengembangkan tenaga
pemasaran mereka sendiri tetapi mengandalkan agen
yang sudah berpengalaman dalam memasarkan produk
untuk menekan biaya biaya pelatihan atau pembiayaan
lainnya
JALUR PEMASARAN

Lembaga Keuangan
1. Lembaga pembiayaan
2. Bank
3. Lembaga keuangan lainnya

Penjualan Langsung
 Produk dipasarkan tanpa melalui jasa agen
 Pemegang polis dapat membayar langsung kepada
perusahaan asuransi
 Metode yang dipergunakan adalah dengan surat menyurat,
telepon, media, telemarketing dan penyiaran
KODE ETIK ASURANSI JIWA
Prinsip Kode Etik Asuransi Jiwa
Semua agen asuransi jiwa harus menunjukan komitmen
Untuk mengutamakan kepentingan pemegang polis di
Atas kepentingan pribadi
Hal yang perlu ditanyakan pada saat prospecting:
o Apakah tindakan saya adil?
o Apakah tindakan saya legal / tidak bertentangan dengan
hukum?
o Apakah perusahaan saya dipermalukan jika situasi ini
diketahui masyarakat umum?
o Apakah saya akan menyetujui tindakan ini seandainya saya
adalah rekan kerja, pemegang polis atau pemegang saham?
KODE ETIK ASURANSI JIWA

PT JAMIN
P : Pribadi
T : Transaksi Bersifat Rahasia

J : Jabatan
A : Adil
M : Melengkapi data
I : Informasi
N : Niat baik
KODE ETIK ASURANSI JIWA

Definisi Fidusia
Bila sudah menjalani semua prinsip kode etik asuransi,
agen asuransi PT JAMIN dapat menjawab semua pertanyaan
dengan jawaban “YA” akan menyandang predikat FIDUSIA

FIDUSIA (pihak yang dapat dipercaya) adalah seseorang


yang posisi dan tanggung jawabnya melibatkan kepercayaan
dan keyakinan yang tinggi
KODE ETIK ASURANSI JIWA

Tanggung Jawab Agen Asuransi Jiwa

1. Tanggung jawab terhadap diri sendiri (profesi)


2. Tanggung jawab terhadap perusahaan
3. Tanggung jawab terhadap nasabah dan calon nasabah
4. Tanggung jawab terhadap masyarakat (pemerintah)
KODE ETIK ASURANSI JIWA
Pelanggaran Kode Etik Asuransi
Perilaku kriminal:
- Penipuan
- Penyalah gunaan dana nasabah
- Pemalsuan

Sanksi:
- Pidana penjara paling lama 15 tahun dan denda paling
banyak Rp.2,5 Milyar (penggelapan premi)
- Pidana penjara paling lama 5 tahun dan denda paling
banyak Rp.250 Juta (Pemalsuan dokumen)
- Black list pada semua perusahaan asuransi jiwa
KODE ETIK ASURANSI JIWA
Perilaku Menyesatkan
Menahan informasi (sengaja menyesatkan dengan memberi
informasi yang salah
Menempatkan kepentingan pribadi di atas kepentingan
nasabah
Rebating (memberi potongan premi)
Sistematic replacement (mengganti produk secara sistematis
yang dapat membahayakan nasabah)
Twisting (membujuk pemegang polis untuk menebus polisnya
dari perusahaan A lalu membeli polis baru dari nya dengan
perusahaan B)
Chuming (pencampuradukan kontrol atas banyaknya dan
seringnya penjualan)
KODE ETIK ASURANSI JIWA

Perilaku Menyesatkan
Mispresentasi (pernyataan atau ilustrasi yang menyesatkan
atau perbandingan yang tidak lengkap)
Pemaksaan (agen asuransi jiwa menggunakan kekuasaan,
pengaruh, posisi atau moral terhadap calon nasabah untuk
pembelian produk)
Pembujukan (agen menawarkan untuk membayarkan premi
yang kemudian akan di tebus calon nasabah (menalangi
premi) atau memberi hadiah jika membeli polis dengannya
Pernyataan kasar terhadap pesaing
Penandatanganan formulir kosong
KODE ETIK ASURANSI JIWA

Pelanggaran atas kode etik yang bersifat perilaku menyesatkan


Di atur berdasarkan kontrak keagenan yang berlaku di
Perusahaan masing-masing.

Biasanya berbentuk Surat Peringatan dari SP1 – SP3


Tergantung dari bobot kesalahannya
Presentation to
AGENCY FORCE

Modul 14
Lembaga Asuransi
PERATURAN, KEWENANGAN
& HUKUM ASURANSI JIWA
Pengenaan Pajak

Peraturan Dirjen Pajak No.SE-09/PJ42/1997, yang menunjuk


Pada Pasal 4 ayat (3) huruf e tahun 1983 sebagaimana telah
Diubah dengan UU No.10/1994 : “Pembayaran dari perusahaan
Asuransi pada individu atas asuransi kesehatan, kecelakaan,
jiwa, asuransi tujuan ganda dan beasiswa tidak dikenakan
Pajak.
PERATURAN, KEWENANGAN
& HUKUM ASURANSI JIWA
Pengenaan Pajak

Dalam hal pembayaran Asuransi Jiwa dengan unsur tabungan


Yang telah jatuh tempo, jika pembayaran dan manfaat tabungan
Dilakukan dalam 3 tahun atau kurang dari itu, selisih dari
Manfaat tabungan yang diterima dan premi yang dibayarkan
Wajib dikenai pajak yang sama dengan pajak penghasilan atas
Bunga deposito (pasal 1 ayat (1), (2) dan (3) PP No.51/1994
PERATURAN, KEWENANGAN
& HUKUM ASURANSI JIWA
Aturan-aturan Terkait

Produk asuransi jiwa di Indonesia diatur oleh UU No.2/1992.

Produk unit link: Keputusan Dirjen Lembaga Keuangan No.


KEP-2475/LK/2004
PERATURAN, KEWENANGAN
& HUKUM ASURANSI JIWA
Keanggotaan Asosiasi
Keputusan Menteri Keuangan No.425/KMK.06/2003 :
Perizinan dan penyelenggaraan kegiatan perusahaan penunjang
Usaha asuransi pasal 19 ayat (1) wajib menjadi anggota asosiasi
Perusahaan sejenis

Keputusan Menteri Keuangan No.426/KMK.06/2003 :


Perizinan usaha dan kelembagaan perusahaan asuransi dan
Reasuransi pasal 30 ayat (1) wajib menjadi anggota asosiasi
Perusahaan sejenis
PERATURAN, KEWENANGAN
& HUKUM ASURANSI JIWA
Tugas Asosiasi
Keputusan Menteri Keuangan No.425/KMK.06/2003 :
Perizinan dan penyelenggaraan kegiatan perusahaan penunjang
Usaha asuransi pasal 19 ayat (2) asosiasi yang di maksud pada
Ayat (1) memiliki tugas-tugas tertentu.

Keputusan Menteri Keuangan No.426/KMK.06/2003 :


Perizinan usaha dan kelembagaan perusahaan asuransi dan
Reasuransi pasal 30 ayat (2) asosiasi yang dimaksud pada
Ayat (1) memiliki tugas-tugas tertentu.
PERATURAN, KEWENANGAN
& HUKUM ASURANSI JIWA
Lisensi Perusahaan Asuransi
Sesuai UU No.2/1992, perusahaan asuransi tidak diijinkan
Melakukan usaha di Indonesia kecuali terdaftar dan memiliki
Lisensi operasional dari Departemen Keuangan RI

Batas Investasi
Batas dana yang dialokasikan untuk investasi di atur oleh
Surat Keputusan Menteri Keuangan No.424/KMK.06/2003
Bagian 5 pasal 21 ayat 2
PERATURAN, KEWENANGAN
& HUKUM ASURANSI JIWA
Perhitungan Aset Unit Link
Berdasarkan keputusan Dirjen Lembaga Keuangan No.KEP-
2475/LK/2004 pasal 5

Pengungkapan Informasi Produk


Asuransi Jiwa
Peraturan tentang pengungkapan inforamsi produk asuransi
Jiwa di atur dalam Pasal 8 No. 422/KMK.06/2003 dan pasal 5
Keputusan Dirjen Lembaga Keuangan No.KEP-2475/LK/2004
PERATURAN, KEWENANGAN
& HUKUM ASURANSI JIWA
Ketentuan muatan / isi polis
- Pasal 8 No.422/KMK.06/2003
- Pasal 5 Keputusan Dirjen Lembaga Keuangan No.KEP-2475/
LK/2004

Ketentuan Klaim
- Pasal 23 ayat (1) PP No.73/1992
- Pasal 25 KMK No.422/KMK.06/2003
- Pasal 26 KMK No.422/KMK.06/2003
- Pasal 27 KMK No.422/KMK.06/2003
PERATURAN, KEWENANGAN
& HUKUM ASURANSI JIWA

Nilai Minimum Klaim Kematian


- Pasal 2 Keputusan Dirjen Lembaga Keuangan No.KEP-2475/
LK/2004

Anda mungkin juga menyukai