MELAKUKAN TINDAKAN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA (K3) TERHADAP BAHAYA
DALAM PENGOLAHAN AIR LIMBAH
• Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) diatur dalam
1. UU Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2. PP RI Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen K3 (SMK3)
Peraturan terkait
3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor Per.08/MEN/VII/2010
Tentang Alat Pelindung Diri
4. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No 5 Tahun 2018 Tentang Keselamatan dan
Kesehatan
Kerja Lingkungan Kerja
KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA (K3)
elektrik
Bahaya • disebabkan oleh substansi kimia yang
peledaka sifatnya
explosive
n
• disebabkan oleh substansi kinia yang
Bahaya bersifat
mudah terbakar
kebakara
b. Bahaya Kesehatan Kerja ( Health Hazard)
Bahaya • Kebisingan, getaran, radiasi ion,
ekstrim dan
suhu
Fisik pencahayaan
• Terkait dengan material atau
Bahaya bahan antiseptic, aerosol, gas, dust
Kimia
• Bakteri yang bersifat
Bahaya patogen
Biologi • Fungi yang bersifat
•patogen
Beban kerja yang terlalu
Bahaya berat
Psikolog • Kondisi kerja yang tidak
nyaman
IDENTIFIKASI • Identifikasi bahaya pada tahap operasional
BAHAYA DAN
IPAL
JENIS BAHAYA
DI AREA IPAL • Melakukan identifikasi bahaya melalui
prosedur tahapan operasional
Bak
pengenda
Grit Bak p
Influen Bar Koagulasi Flokulasi awal
Screen chambe equalisas
(Air
r i
limbah)
Bak Aerasi
g
dewaterin
fisik
Consequenc terjepit
Hazard Contoh JHA
es
Terkilir, controls:
Mennggunakan sarung (OSHA
form
tangan
Rational or 3071) Disposa
comment l/
Kondisi bahaya pada saat IPAL dalam kondisi
tidak normal (FMEA)
S Severity
(keparahan O Occurance
Kemungkin D Detection
(Terdeteks RP
Risk
Prority
) kecil, ind dpt ikut lg
2 : keparahan 2: sangat an iI
1: pasti terdeteksi 4N Number
. :Resiko masih dapat diterima
6: keparahan besar ind tdk dpt rendah 4 kemampuan alat control untuk 72: Prioritas kedua untuk
ikut lg beraktivitas (patah tulang) 3: rendah . mendeteksi sedang sampai dilakukan kontrol
tinggi
• Risiko adalah kombinasi dan konsekuensi suatu kejadian yang berbahaya
dan peluang terjadinya kejadian tersebut.
• Potensi bahaya adalah sesuatu yang berpotensi untuk terjadinya insiden
yang
berakibat pada kerugian.
MODEL SISTEM MANAJEMEN K3 MENURUT
BS OHSAS 18007: 2007
PDCA
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO
DAN PENGENDALIAN RISIKO
🞄 Cara melakukan identifikasi bahaya dan penilaian risiko dapat dilakukan menurut
OHSAS (Occupational Health and safety Assessment Series), meliputi:
a. Kegiatan rutin dan non rutin
b. Aktivitas semua orang yang memiliki akses ke tempet kerja (termasuk sub-
kontraktor, pemasok,tamu dan pengunjung)
c. Perilaku manusia, kemampuan dan factor manusia lainnya
d. Potensi bahaya yang teridentifikasi berasal dari luar tempat kerja yang dapat
mempengaruhi keselamatan dan kesehatan orang yang berada dalam kendali
organisasi.
e. Potensi bahaya yang terbentuk di dalam tempat kerja akibat aktivitas yang berada
dalam kendali organisasi
f. Infrastruktur, perlengkapan dan bahan (material) di tempat kerja baik yang
disediakan Perusahaan maupun pihak lain yang berhubungan dengan Perusahaan
g. Perubahan atau usulan perubahan yang berkaitan dengan aktivitas
maupun bahan/material yang digunakan.
h. Perubahan Sistem Manajemen K3 termasuk perubahan yang bersifat
sementara
dan dampaknya terhadap operasi, proses dan aktivitas kerja.
i. Penerapan peraturan perundang-undangan dan persyaratan lain yang
berlaku.
j. Desain tempat kerja, proses, instalasi mesin/ peralatan, prosedur
operasional,struktur organisasi termasuk penerapannya terhadap
kemampuan manusia
PENILAIAN RISIKO
BERDASARKAN AS/ NZS
4360:2004
MATRIKS TINGKAT RISIKO BERDASARKAN
AS/NZS 4360:2004
PENGENDALIAN
RISIKO
• Pengendalian
risiko dilakukan
dengan
mengurangi
kemungkinan
atau keparahan
dengan hierarki
sebagai berikut
Eliminasi
• Melalui desain
• Risiko yg dapat dikurangi bahaya jatuh, bahaya bising, dll
Substitusi
• Penggantian bahan atau process (manual to otomatis)
• Risiko yg dikurangi : operator terkena bahan kimia, mengurangi interaksi
operator dengan mesin dll
Perancangan
• Menutup mesin mesin, menyimpan mesin diruang khusus, start up
alarm
• Risiko untuk mengurangi bahaya dengan pekerja, mencegah
terjadinya
kesalahan manusia
Administrasi
Memberikan peringatan, label, instruksi, SOP
Risiko dikurangi dengan meningkatkan kewaspadaan pekerja dan
mengetahui bahaya yang ada di area tersebut
APD
Tujuan hanya untuk mengurangi risiko dari dampak bahaya
• 1.3 Resiko kecelakaan kerja saat mengolah air limbah diidentifikasi
sesuai
potensi bahaya
• 2. 1 Lokasi berbahaya di area IPAL yang harus diberi
pengaman
diperiksa sesuai hasil identifikasi bahaya dan pengendalian
resiko
• 2. 2 Bahan atau barang yang berpotensi menyebabkan kecelakaan kerja
di
area IPAL disimpan sesuai prosedur
Tingkat 3
Tingkat 2
Tingkat 1
TINGKAT KEDARURATAN DI
INDUSTRI
Tingkat Area Site Radi Mutua Regio
Person Emergen o l n
al cy Roo Aid
1 m
Insiden kecil
2
Insiden serius
Sebelum
Perencanaan
Selama
Tanggap
[Respons]
Setelah
Pemulihan
[Recovery]
SEBELUM
KEJADIAN
a.Mengidentifikasi potensi skenario
krisis pada suatu unit (contoh : c. Mengidentifikasi semua
instalasi pengolahan air limbah) sumberdaya yang diperlukan
beserta dampaknya d. Memastikan semua
sumberdaya
b. Menyusun skenario krisis meliputi:
tersedia pada saat diperlukan
• kebocoran (spill)
• kegagalan operasi Sumberdaya meliputi :
• luapan (over flow) - Manusia
• bencana alam - Peralatan
- Bantuan dari pihak luar
SEBELUM KEJADIAN ...
(LANJ)
Mengembalikan Pemulihan
operasi ke jangka
keadaan menengah dan
normal jangka panjang
3.3 TANGGAP
DARURAT DI
AREA IPAL
DILAKSANAKA
N SESUAI
PROSEDUR (PP
RI 50 TAHUN
2012)
MELAPORKAN HASIL TINDAKAN K3
DALAM PENGOLAHAN AIR LIMBAH
• 4. 1 Hasil pelaksanaan tindakan K3 dalam pengolahan air limbah
disusun
sesuai prosedur (PP RI 50 Tahun 2012)
• 4. 2 Laporan hasil pelaksanaan tindakan K3 dalam pengolahan
air
limbah dikomunikasikan sesuai prosedur (PP RI 50 Tahun 2012)