PERKEMBANGAN FILSAFAT HUKUM • Zaman Purbakala (klasik) • Abad Pertengahan PERKEMBANGAN FILSAFAT HUKUM PADA ZAMAN PURBAKALA
1. Masa Yunani : a. Masa Pra Socrates b. Masa Socrates, Plato & Aristoteles c. Masa Stoa 2. Masa Romawi : a. MasaCicero b. Masa St. Agustinus dkk MASA ABAD PERTENGAHAN 5M
• Masa Gelap(the dark eyes)
• Masa Scholastik PERKEMBANGAN FILSAFAT HUKUM PADA MASA YUNANI
• Di mulai pd masa pra Socrates : Filsafat Hukum pd masa
ini belum berkembang, krn perhatian para filosof memusatkan pd alam semesta : bagaimana terjadinya alam semesta, apa yg menjadi inti alam. • Thales (624-548 SM) : alam semesta terjadi dari air, • Anaximandros : inti alam itu adalah suatu zat yg tidak tentu sifat-sifatnya yg disebut to apeiron, LANJUTAN MASA PRA SOCRATES
• Anaximenes : sumber dari alam semesta ialah udara,
• Pitagoras (532 SM) : bilangan adalah dasar dari segala-galanya. Isi alam adalah manusia, tiap manusia memiliki jiwa yg selalu dlm proses Katharsis : pembersihan diri. Setiap kali jiwa memasuki tubuh manusia harus melakukan pembersihan diri agar jiwa tadi dapat masuk ke dalam kebahagian. Jika dinilai tidak cukup melakukan katharsis jiwa akan memasuki lagi tubuh manusia lain. Pandangan Pitagoras ini dianggap penting dalam kaitannya dengan mulai disinggungnya manusia sebagai obyek filsafat, yang nantinya akan mengantarkan pembicaraan akan sampai pada hukum. • Heraklitos : alam semesta terbentuk dari api. Slogannya yg terkenal sampai kini “pantarei” : semua mengalir, sehingga segala sesuatu di dunia ini tidak henti-hentinya berubah MASA SOCRATES
• Adalah filosuf yang memberikan perhatian sepenuhnya pd
manusia. • Diperkirakan pada masa kini filsafat hukum mulai lahir, & mencapai puncaknya melalui tangan para filosuf besar seperti Aristoteles, Plato & filosuf-filosuf lain pd masa Yunani & Romawi. • Perkembangan filsafat hukum pd masa Romawi & Yunani, agak berbeda dikarenakan situasi lingkungan yg berbeda. • Keadaan Yunani yg damai & tenteram melahirkan banyak filosuf yg memberikan perhatian sungguh-sungguh pd hukum. Banyak filosuf yg menyatakan bahwa hukum merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia terutama kehidupan bernegara’ SATJIPTO RAHARDJO • Mengutip Friedmenn, Satjipto menyatakan bahwa Yunani boleh disebut sebagai sumber kancah pemikiran tentang hukum sampai akar-akarnya. Kecenderungan utk berpikir secara spekulatif serta persepsi intelektual para filosuf untuk menyadari adanya tragedi kehidupan manusia di Yunani memberikan saham yg besar ke arah pemikiran tentang hukum yg bersifat teoritis. Mereka melihat bagaimana timbul & perkembangan polis : negara kota di masa itu KAUM SOFIS (AKHIR 500- 400 SM)
• Berpendapat bahwa Justice is the interest of
the Stronger : hukum merupakan hak dari penguasa; • Membedakan antara alam (physis) & konvensi (nomos). Hukum mereka masukkan dalam konvensi karena menurut mereka hukum merupakan hasil karya cipta manusia. Mereka membenarkan kepatuhan pada hukum hanya sejauh memajukan keuntungan bagi yg bersangkutan. PERCAKAPAN ALCIBIADES & PERICLES (KAUM SOFIS) • Alcibiades : tidak ada seorangpun yg patut menerima pujian kecuali ia mengetahui apa suatu (aturan) hukum itu; • Pericles : aturan hukum adalah apa yg disetujui & diputuskan (enacted) oleh mayoritas dalam dewan. Kepatuhan yg diperoleh hanya dengan paksaan (compulsion) adalah kekuatan saja, bukan hukum sekalipun hal itu diberlakukan olh kekuasaan yg sah (souvereign power) dalam negara. SOCRATES & HIPPIAS
• Mempertahankan bahwa hukum (law) adalah apa yg sesuai
dengan hukum (lawful) identik dg keadilan (justice) atau apa yg benar (right); • Menurutnya kaidah hukum (laws) dapat diubah atau dihapuskan SOCRATES, PLATO & ARISTOTELES • Beranggapan bahwa manusia makhluk sosial yg dimotivasi oleh perhatian bagi orang lain & perhatian bagi diri sendiri yg memperoleh kebahagiaan dlm kehidupan sosial • Plato DIALOG SOCRATES DG THRASYMACHUS • Mengukur apa yg baik & apa yg buruk, indah & jelek, berhak & tidak berhak, jangan diserahkan semata-mata kepada orang perseorangan atau kepada mereka yg memiliki kekuasaan atau penguasa yg zalim, hendaknya dicari ukuran- ukuran yg obyektif untuk menilainya. Soal keadilan bukan hanya berguna bagi mereka yg kuat, melainkan keadilan itu hendaknya berlaku bagi seluruh masyarakat. PLATO (427-347 SM)
• 2 bukunya yg terkenal mengenai hidup bernegara “Politea” dan
“Nomoi”; • Membahas hampir semua masalah yg tercakup dalam hukum; • Keadilan (juctice) menurutnya adalah tindakan yg benar, tidak dapat diidentifikasikan hanya dengan mematuhi aturan hukum.Hukum adalah pikiran yg masuk akal (reason thought, logismos) yg dirumuskan dlm keputusan negara; • Artinya Adil di buat dengan baik dan benar • Menolak anggapan bahwa otoritas dari hukum semata-mata bertumpu pada kemauan dr kekuatan yg memerintah. ARISTOTELES (348-322 SM) BEFOREKRIS • Karyanya yg menulis tentang negara & hukum adalah “Politica”; • Tidak pernah mendefinisikan hukum secara formal; • Menurutnya hukum adalah suatu jenis ketertiban, & hukum yg baik adalah ketertiban yg baik, akal yg tidak dipengaruhi oleh nafsu; • Memiliki aturan hukum tertulis menurutnya lebih baik dari pada hanya mengandalkan diri pada kebijaksanaan (discretion), memang tidak semua hal tercakup dalam aturan-aturan hukum • Hukum merupakan ekspresi dari suatu kemauan kelas khusus aristotels membagi hukum bagi 2 kelopok yaitu hukum alam atau kodrta, aturan hukum yang harus belaku dan tidak berubah yang berkaitan dengan katuran alam, hukum posif yang kedua yang di buat oleh manusia, harus di buat oleh kebijaksanaan rasa yang pantas dan kebijaksaaan untuk orang yg tinggal bersama • Keadilan distributif MASA STOA
• Kaum stoa : yakin akan persamaan semua manusia dalam
suatu persekutuan universal (negara, universal common wealth). Mereka memandang alam semesta sebagai suatu substansi organik yg tunggal. Mereka telah menjalankan pengaruh abadi thd pemikiran hukum. Alam yg memperlihatkan struktur & ketertiban (keteratutan) & manusia. Keduanya mengambil bagian dalam intelegensi atau akal budi (reason, logos). Akal budi adalah pendorong naluri. Tindakan-tindakan manusia dapat dievaluasi hanya dalam kerangka alam sebagai suatu keseluruhan. Hukum alam merupakan standar yg paling dasar bagi aturan-aturan hukum & institusi-institusi yg dibuat manusia digabungkan dengan gagasan Aristoteles & ajaran agama Kristen mewujud dalam suatu tradisi hukum alam dr filsafat hukum pd abad pertengahan yg berpengaruh lama. MASA ROMAWI
• Perkembangan filsafat hukum pada masa ini tdk
segemilang masa Yunani, krn para ahli pikir lebih banyak mencurahkan perhatiannya pada masalah bagaimana hendak mempertahankan ketertiban di seluruh kawasan kekaisaran Romawi yg sangat luas. Para filosuf dituntut utk memikirkan bagaimana caranya memerintah Romawi sebagai suatu kerajaan dunia. Para filosuf terkenal pada masa ini adalah : Polybius, Cicero, seneca, Marcus Aurelius banyak memberikan sumbangan penting pada perkembangan pemikiran hukum yg pengaruhnya masih tampak hingga zaman modern ini CICERO
• Esensi hukum bersifat stoa Menolak bahwa hukum positif dari
suatu masyarakat (tertulis atau kebiasaan) adalah standar tentang apa yg adil, bahkan jika hukum tersebut diterima secara adil; • Tidak menerima utilitas semata-mata adalah standar “keadilan itu satu mengikat semua masyarakat manusia & bertumpu di atas satu hukum, yaitu akal budi yg benar diterapkan untuk memerintah dan melarang” PARA YURIS ROMAWI • Terpengaruh oleh ajaran kaum Stoa, membedakan tiga hukum, jus naturale, jus gentium, & jus civile. • Jus civile semula dimaksudkan untuk menunjuk pd hukum kota Roma tetapi pd dasarnya diberlakukan pd setiap tata hukum (body of laws) pd masyarakat manapun; • Jus gentium pd mulanya diartikan sebagai hukum yg diberlakukan pd orang asing yg tidak terkena jus civile kemudian diperluas dg ditujukan pada praktek-praktek hukum (legal practises) yg sama pd semua msyarakat; • Gaius : jus naturale & jus gentium sebagai asas-asas hukum universal yg sesuai dg akal budi alamiah & ekuitas. Hukum bukan hanya sekedar ekspresi kemauan & institusi manusia melainkan sesuatu yg dipahami & dipatuhi secara rasional dari institusi-institusi hukum yg ada & bukan merupakan suatu hukum ideal yg digunakan untuk menguji hukum positif. • Ulpianus : membedakan jus naturale dari jus gentium. Alam juga mengajarkan jus naturale pd semua binatang. Berdasarkan jus naturale, semua manusia dilahirkan bebas. Perbudakan & peraturan-peraturan yg berlainan dg itu adalah produk dari jus gentium. PERKEMBANGAN FILSAFAT HUKUM PADA ABAD PERTENGAHAN
• Masa Gelap • Masa Scholastik MASA GELAP
• Dimulai dg runtuhnya Kekaisaran Romawi akibat
serangan suku bangsa Germania. Tidak ada peninggalan apapun sehingga dikatakan masa gelap yg menyebabkan para ahli sukar untuk menentukan secara pasti apa yg terjadi pd masa ini. Pengaruh agama Kristen berkembang pesat disebabkan oleh suasana kehidupan suku-suku bangsa waktu itu selalu tidak tenteram akibat peperangan yg terjadi dikalangan mereka sendiri/antar suku. Keadaan ini memerlukan adanya ketentraman & kedamaian, pegangan hidup untuk ketidaktentraman. MASA SCHOLASTIK
• Masa setelah masa gelap. Pada masa ini banyak
pemikiran tentang hukum lahir, namun dengan corak khusus yakni dengan didasari oleh ajaran Tuhan yakni ajaran Kristen. Sesuai dengan corak pemikiran hukum Ketuhanan. Masa ini dalam sejarah filsafat hukum dikenal dengan nama masa Scholastik ST. AGUSTINUS
• Bapak gereja selain St Ambrose. Para peletak dasar
organisasi gereja ini telah menambahkan unsur Kristen thd pemikiran kaum Stoa & para filosuf serta Yuris Romawi. Hukum alam tidak di pandang sebagai rasionalitas alam semesta yg impersonal, tetapi diintegrasikan ke dalam suatu teologi dr suatu Tuhan yg impersonal & kreatif. Gereja juga telah mengkristalkan gagasan tentang jus devinum (hukum Ilahi) sebagai suatu jenis hukum bersama tiga jenis hukum yg lain yg diakui oleh para Yuris : jus naturale, jus civile, jus gentium & jus divinum; ST. AGUSTINUS (LANJUTAN)
• Menekankan gagasan tentang ketertiban yaitu tentang
sejumlah orang banyak yg harmonis dengan kesan bahwa tertib hukum tidak perlu mewujudkan moral-moral yg adil ZAMAN RENAISSANCE
• Merupakan masa yg ditandai dengan tidak terikatnya
lagi alam pikiran manusia dari ikatan-ikatan keagamaan, manusia menemukan kembali kepribadiaannya, yg mengakibatkan terjadinya perubahan yg tajam dalam segi kehidupan manusia. • Perkembangan teknologi yg pesat, berdirinya negara- negara baru, lahir segala macam ilmu-ilmu baru. • Hal ini terjadi karena adanya kebebasan dari para individu untuk menggunakan akal pikirannya tanpa adanya rasa takut ZAMAN RENAISSANCE (LANJUTAN)
• Dalam pemikiran hukum lahirnya zaman ini menimbulkan
pendapat bahwa rasio manusia tidak lagi dapat dilihat sebagai suatu penjelmaan dari rasio Tuhan. Rasio manusia terlepas dari ketertiban Ketuhanan. • Rasio manusia yg berdiri sendiri ini merupakan sumber satu-satunya dari hukum. • Unsur logika manusia merupakan unsur penting dalam pembentukan hukum • Para filosuf yg lahir pada zaman ini :Thomas Aquinas, Jean Bodin, Suarez, Grotius THOMAS AQUINAS
• Filosuf zaman Renaissance, yang menyatakan bahwa
hukum alam adalah standar terhadap mana hukum manusia harus komform. Aturan-aturan hukum adalah peraturan akal budi/ordinance of reason yang diundangkan bagi kebaikan-kebaikan umum oleh penguasa yang sah; • Membedakan 4 jenis hukum : Lex aeterna, Lex devina, Lex naturalis, dan Lex humana. 4 JENIS HUKUM MENURUT THOMAS AQUINAS
• Lex aeterna/hukum abadi/eternal law : suatu ekspresi peraturan
alam semesta secara rasional dari Tuhan; • Lex devina/hukum Ilahi : membimbing manusia menuju tujuan supranatural, dan diwahyukan melalui Kitab Suci; • Lex naturalis/hukum alam/natural law : membimbing manusia menuju tujuan alamiahnya; • Lex humana/hukum manusia/human law : mengatur hubungan antara manusia dalam suatu masyarakat tertentu dalam kerangka tuntutan-tuntutan khusus dalam masyarakat tersebut sesuai kondisi masyarakat yang bersangkutan. JEAN BODIN
• Menekankan bahwa hukum tidak lain adalah perintah dari raja
yg berdaulat dalam menjalankan kedaulatannya, namun kekuasaan raja tidaklah melampoi hukum alam yg didekritkan oleh Tuhan; • Tidak membenarkan bahwa akal yg benar mempertautkan hukum alam dengan hukum positif & kebiasaan; • Orang pertama yg mengatakan bahwa kebiasaan memperoleh kekuatan hukum pada pengesahan oleh penguasa secara tidak eksplisit/diam-diam. F. SUAREZ
• Membahas tentang suatu hukum bangsa-bangsa secara mendetail;
• Menyatakan bahwa uraian tentang hukum dari Aquinas tidak adekuat; • Menelusuri asal-usul pemikiran hukum alam dengan membedakan pengertian preskriptif dan deskriptif; • Mendefinisikan jus : sebagai suatu kekuasaan moral yg dimiliki setiap orang atas nama hak miliknya dan atas apa yg menjadi haknya; • Pandangannya berbeda dengan para teoritisi hukum alam dan hak alamiah abad 18 yg menyatakan bahwa suatu sistem hukum yg sempurna dapat dideduksi dari hukum alam. GROTIUS
• Mengemukakan gagasan tentang suatu peperangan yg adil (jus
war) dalam “De Jure Belli as Pacis”; • Peperangan yg adil mengandaikan adanya kaidah-kaidah hukum yg mengatur hubungan antara negara-negara yg berdaulat, kaidah-kaidah hukum ini mempunyai asal usul dari hukum alam & traktat-traktat yg pada gilirannya mengandaikan aturan-aturan/perintah dari hukum alam; GROTIUS (LANJUTAN)
• Seperti halnya Aristoteles & kaum Scolastik,
dia menyatakan bahwa manusia itu sosial, altruistik & rasional. Di sanalah terletak sumber hukum yg akan mengikat terlepas dari apakah Tuhan itu ada atau tidak ada. • Memisahkan ilmu hukum dg teologi. Beserta pengikutnya bertendensi untuk mengidentifikasikan hukum alam dg beberapa asas rasional tentang organisasi sosial PERKEMBANGAN FILSAFAT HUKUM PADA ZAMAN BARU & ZAMAN MODERN
• Zaman Baru (abad XVII) : Thomas Hobbes, Montesquieu, Immanuel Kant,
Rudolf Stamler, Jeremi Bentham, Cesare Besarica, John Austin, GWF Hegel, Friedrech Karl von Savigny THOMAS HOBBES
• Memutus tradisi hukum alam yg menimbulkan banyak
kontroversi, • Banyak menggunakan istilah-istilah “hak alamiah/law of nature”, • Hal yg penting baginya : pertama, kemerdekaan yg dimiliki tiap orang untuk menggunakan kekuasaan/kekuataannya sendiri menurut kehendaknya sendiri, untuk preservasi hakekatnya sendiri, yg berarti kehidupannya sendiri.Kedua, adalah asas-asas kepentingan sendiri MONTESQUIEU
• Membawa pendekatan baru dalam mempelajari hukum
dan institusi-institusinya. Menurutnya kaidah-kaidah hukum adalah relasi-relasi yg perlu timbul dari hakekat hal-hal/benda-benda; • Karyanya yg mempunyai nilai penting adalah percobaannya untuk mempelajari institusi-institusi hukum dengan metode historis-komparatif, dan menekankan faktor-faktor lingkungan yg mempengaruhi perkembangan hukum. IMMANUEL KANT
• Mengemukakan filsafat tentang keadilan;
• Berusaha menemukan suatu pemahaman sistematik mengenai asas-asas yg melandasi semua kaidah hukum positif yg akan memungkinkan kita menentukan kesesuaian kaidah hukum itu dengan asas-asas moral. Kaidah-kaidah hukum dibedakan dari kaidah-kaidah moral dalam hal mengatur perilaku eksternal terlepas dari motivasi-motivasinya, namun demikian tidak berarti hakim mengabaikan motivasi pelanggar hukum pada saat menjatuhkan hukuman; I. KANT (LANJUTAN)
• Kaidah hukum melibatkan kewenangan/authority untuk memaksakan
kepatuhan & untuk menghukum pelanggaran-pelanggaran RUDOLF STAMLER
• Mendefinisikan hukum sebagai “kemauan yg mengikat
tanpa pengecualian/exoeption binding volition” ; • Menurutnya hukum yg adil adalah suatu cita-cita/ideal yg melibatkan asas-asas respek dan kerja sama/principles of respect and cooperation. JEREMI BENTHAM
• Menghasilakan pembaharuan hukum/legal reform;
• Pandangan-pandangannya sangat cocok untuk menangani masalah-masalah yg timbul akibat revolosi industri di Inggris; • David Hume mengemukakan tentang pengaruh Bentham yg menyatakan bahwa penilaian moral tidak diderivasi oleh akal/reason, nafsu/passion, atau sentimen, adalah paling akhir dari penilaian moral; • Menurutnya keadilan berakar dari utilitas. JOHN AUSTIN
• Menyimpulkan bahwa hukum internasional hanyalah
merupakan “moralitas internasional positif” ketimbang hukum dalam artian sesungguhnya; • Dalam membedakan antara hukum yg ada dan seharusnya ada dia tidak memaksudkan bahwa hukum adalah sasaran bagi kritik moral secara rasional berdasarkan utilitas yg baginya adalah petunjuk hukum dari Tuhan; • Pada perkembangan berikutnya pandangan Austin dianggap hanya dapat diselamatkan dengan mempertahankan fiksi bahwa apa yg diizinkan penguasa adalah apa yg diperintahkan. GWF HEGEL
• Mencoba mengembangkan beberapa tema Kantian
dengan caranya sendiri yg khas; • Merumuskan suatu teori hukum dan negara yg mudah dikombinasikan dengan berbagai pendekatan historis, fungsional, dan institusional terhadap gejala-gejala hukum/legal phenomena. FRIEDRECH KARL VON SAVIGNY
• Oleh para filosof sering dianggap sebagai pendiri
aliran sejarah; • Menurutnya hukum seperti juga bahasa, timbul secara sepontan dalam kesadaran umum/commom consciusness dari suatu masyarakat yg mewujudkan suatu realitas organik. PERKEMBANGAN FILSAFAT HUKUM PADA ZAMAN MODERN
• Zaman ini terjadi tendensi peralihan, yg tadinya filsafat hukum
banyak dikupas oleh para ahli filsafat/filosof, masa ini beralih pada filsafat hukum dari para ahli hukum. Masa ini terjadi gerakan kodifikasi hukum yg pada mulanya kurang memberikan perhatian terhadap masalah-masalah keadilan. Setelah dirasa banyak kepincangan-kepincangan dalam kodifikasi-kodifikasi karena berubahnya nilai-nilai yg menyangkut keadilan dalam masyarakat, shg membangkitkan kembali orang-orang untuk mencari keadilan melalui filsafat hukum. • Tokoh-tokohnya, antara lain : Rudolf von Jhering, Gustav Radbruch, Roscoe Pound, Joseph W. Bingham & H.L.A Hart RUDOLF VON JHERING
• Menolak teori Hegel yg menganggap hukum sebagai suatu
ekspresi dari kemauan umum/general will dan tidak mampu melihat bahwa faktor-faktor utilitaristis dan kepentingan-kepentingan menentukan eksistensi hukum; • Dia juga menolak anggapan bahwa hukum adalah ekspresi spontan dari kekuatan bawah sadar sepwerti von Savigny; • Ia menganggap Savigny tidak dapat melihat peranan dari perjuangan secara sadar untuk melindungi kepentingan- kepentinga; RUDOLF VON JHERING (LANJUTAN) • Kontribusi Jhering dalam Filsafat Hukum: adalah keyakinannya bahwa fenomena hukum tidak dapat dipahami tanpa pemahaman sistematik terhadap tujuan-tujuan yg telah menimbulkan fenomena hukum. Studi ttg tujuan-tujuan itu yg berakar dalam kehidupan sosial, tanpa itu tidak mungkin ada aturan-aturan hukum. LANJUTAN R. VON JHERING
• Ia penganut aliran positivisme;
• Mendefinisikan hukum sebagai “sejumlah aturan yg memaksa yg berlaku dalam suatu negara”; • Herman Kantorowitz menganggap Jhering sebagai sumber dua aliran sosiologikal dan aliran hukum bebas tidak cukup memberikan perhatian pada konflik kepentingan di belakang perundang- undangan/kaidah-kaidah hukum TUGAS KELOMPOK
Mulai dari makalah yang membahas tentang
beberapa aliran dalam filsafat hukum : Aliran hukum alam dan Aliran hukum positif (klp 1); Aliran utilitarianisme dan Aliran sejarah (klpk 2); Sosiological Jurisprudence dan Pragmatic Legal Realism...dst
RANGKUMAN BUKU PENGANTAR FILSAFAT HUKUM PROF. Dr. LILIRASJIDI. S.H. Ssos. LLM DAN IRA THANIA RASJIDI.SH.MH. DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU TUGAS MATA KULIAH FILSFAT HUKUM NAMA ADEDIDIKIRAWAN NPM CIA 070015 FAK HUKUM UNIV. SUBANG